ii. Rumah generator, berfungsi untuk melindungi komponen yang ada di
dalamnya, juga berfungsi sebagai tempat melekatnya inti dan belitan konduktor serta terminal daripada generator itu sendiri.
Generator biasanya berukuran besar dengan jumlah lebih dari satu unit dan dioperasikan secara berlainan. Sedangkan generator ukuran menengah didisain berdasarkan
asumsi bahwa selama masa manfaatnya akan terjadi 10.000 kali start-stop. Berarti selama setahun dilakukan 250 x start-stop maka umur pembangkit bisa mencapai 40 tahun. Start-
stop adalah kondisi ketika generator berhenti beroperasi karena adanya perawatan berkala, maupun karena situasi yang tidak terduga.
Bila kecepatannya putaran rotor meningkat maka daya yang dihasilkan generator akan meningkat pula, oleh karena itu putaran generator hasrus disesuaikan dengan output
daya yang dibutuhkan.
Effisiensi generator dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
sumber : modul praktikum motor bakar, 2010
= output generator input generator x 100
Dimana : Input generator MW
= N m rads
Output generator MW = daya listrik yang dihasilkan
Catatan : 1 KKal = 1.16 x 10
-3
KWh
3
2.3.5 Condenser atau kondensator
Setelah bekerja untuk menggerakkan turbin, uap tersebut ditarik ke dalam kondensor, sebuah ruang besar di basement pembangkit listrik. Kondensor adalah bagian
penting dari sebuah unit uap-listrik batubara. Perangkat ini mengembunkan uap yang telah meninggalkan turbin kembali menjadi air sehingga dapat digunakan berulang-ulang di
pabrik. Uap yang sudah dipakai kemudian didinginkan dalam kondensor sehingga dihasilkan air yang dialirkan ke dalam boiler. Pada waktu PLTU batubara beroperasi suhu pada
kondensor naiknya begitu cepat, sehingga mengakibatkan kondensor menjadi panas. Sedang untuk mendinginkan kondensor bisa digunakan air, tapi harus dalam jumlah besar, hal inilah
yang menyebabkan PLTU dibangun dekat dengan sumber air yang banyak seperti di tepi sungai atau tepi pantai.
Proses pendinginan sangat penting dan memerlukan sejumlah air dalam jumlah yang besar, dengan demikian, PLTU biasanya pasti terletak di dekat danau, sungai, muara
atau laut. Untuk mendinginkan uap digunakan condenser cooling water atau condenser ber- pendingin air. Jutaan galon air dingin dipompa melalui tabung yang berjalan melalui
kondensor. Air dalam tabung mendinginkan uap dan mengubahnya kembali ke air. Setelah uap terkondensasi menjadi air, maka air tersebut akan dipompa ke boiler lagi untuk
mengulangi siklus.
26
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan di PT Energi Alamraya Semesta, Desa Kuta Makmue, kecamatan Kuala, kab Nagan Raya- NAD. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April – Mei
2012.
3.2 Bahan dan alat
Objek yang dilakukan pengujian kinerja pada penelitian ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Energi Alam Raya Semesta yaitu boiler serta tungku pembakaran, turbin, dan
generator .Alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah semua alat ukur sensor yang terpasang diruang pengendali control room dan alat ukur yang terpasang di lapangan. Bahan yang
dipergunakan dalam kegiatan uji kinerja ini adalah batubara, air dan udara.
3.3 Batasan sistem
Analisa efisiensi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Energi Alam Raya Semesta dengan bahan bakar batubara ini dibatasi hanya pada peralatan utama seperti boiler, turbin dan
generator . Peralatan pendukung tidak dihitung karena menurut pengamatan di lapangan, peralatan pendukung tidak terlalu mempengaruhi nilai efisiensi suatu sistem PLTU. Sehingga, sub sistem yang
dihitung dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Sistem pembakaran pada Boiler yang dilengkapi dengan tungku bahan bakar
Untuk menghitung efisiensi suatu boiler dengan tungku pembakaran berdasarkan perbandingan total output yang berupa steam dan total input yang berupa jumlah bahan
bakar dan udara. Proses pembakaran perlu untuk memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi efisiensi seperti :
- Jumlah steam yang dihasilkan per jam Q dalam Kgjam
- Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam q dalam Kgjam
- Tekanan kerja bar
- Suhu air umpan
o
C -
Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar GCV dalam KKalKg bahan bakar.
- Entalpi steam jenuh dalam KKalKg steam
- Entalpi air umpan dalam KKalKg air.
- Massa udara sebenarnya yang dipasok Kg bahan bakar AAS
3.3.2 Turbin dan generator
Untuk menghitung efisiensi turbin dan generator sebagai sebuah kesatuan, hal yang harus diperhatikan adalah efisiensi yang didapatkan merupakkan total dari hasil konversi
listrik dan pemanfaatan panas dalam persen . Faktor –faktor yang mempengaruhi efisiensi turbin uap dan generator adalah adalah :
- Entalpi steam pada saluran masuk turbin, h1 KkalKg
- Entalpi steam pada ekstraksi tahap 1, h2 KkalKg
27