4.2 Turbin
Turbin uap menghasilkan putaran karena adanya aliran uap yang tetap yang masuk ke nozzle dan ditekan dengan tekanan rendah. Uap tersebut masuk steam jet, disini kecepatan uap dinaikkan,
sebagian dari energi kinetik dari uap tersebut dikirim ke sudu-sudu turbin yang mengakibatkan terdorongnya sudu-sudu turbin untuk berputar. Kecepatan putar pada PLTU EAS adalah 3000 rpm,
semakin tinggi beban konsumen, maka kebutuhan uap untuk mempertahankan putaran turbin akan semakin besar.
Besar dan kecilnya beban sangat berpengaruh sekali terhadap uap yang akan dihasilkan, bila beban cukup tinggi, maka jumlah uap yang dibutuhkan juga besar dan sebaliknya. Pengaturan jumlah
uap yang masuk ke dalam turbin ini dilakukan oleh control valve yang bekerja secara otomatis. Turbin uap pada PLTU Energi Alamraya Semesta mempunyai 3 tingkatan :
1. Turbin Tekanan Tinggi High Pressure Turbine 2. Turbin Tekanan Menengah Intermediate Pressure Turbine
3. Turbin Tekanan Rendah Low Pressure Turbine
Gambar 38. Turbin uap di PLTU PT. Energi Alamraya Semesta Prinsip kerja dari turbin uap adalah uap kering dari super heater yang mempunyai temperature
dan tekanan tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan tinggi. Di dalam turbin ini terdapat sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak yang mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga akan dapat
mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Disini terjadi perubahan energi, maka temperatur uap akan turun. Setelah
itu uap masuk ke intermediate pressure turbine dan akan menggerakkan sudu-sudu intermediate pressure turbin
dan low pressure turbine, sehingga dari gerakan sudu-sudu ini akan memperkuat gerakan poros turbin. Setelah memutar turbin HP uap diekstraksikan tahap 2, tetapi uap hasil
ekstraksi tidak terpakai karena dikhususkan untuk industri sedangkan PLTU Energi Alamraya 40
Da ya
MW
Semesta tidak memiliki industri. Setelah memutar turbin IP terjadi ekstraksi tahap 2 yang digunakan untuk memanaskan pre heater dan daerator , terakhir setelah memutar turbin LP uap
terkondensasikan di dalam kondensor. Pada beban 10 MW yang membutuhkan 57 ton steam untuk menjaga putaran turbin pada 3000 rpm, 7.5 ton di supply ke pre heater, 26 ton ke daerator dan 22.72
ton terkondensasi menjadi air yang akan di supply kembali ke boiler. Tabel 2. Neraca energi pada sub sistem turbin BBC-BD2EEQ2e38 BTUjam
Tanggal Flow steam
lbjam Daya input
Daya output MW
MW Efisiensi
7 91 986.74
9.54 7.05
73.89 8
117 786.34 12.21
9.42 77.14
9 118 400.88
12.28 9.39
76.46 10
119 658.59 12.41
9.42 75.90
11 118 740.08
12.31 9.37
76.11 12
119 207.04 12.36
9.75 78.88
13 123 196.03
12.77 9.36
73.29 14
121 682.81 12.62
9.68 76.70
15 127 330.39
13.20 9.77
74.01 16
120 308.37 12.47
9.45 75.78
17 121 328.19
12.58 9.52
75.67 18
123 878.85 12.84
9.70 75.54
19 120 960.35
12.54 9.98
79.58 20
122 991.18 12.75
9.72 76.23
14 12
10
8 6
4 Input
Output 2
7 8
9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tanggal
Gambar 39. Grafik energi input dan output pada sub sistem turbin BBC-BD2EEQ2e38 BTUjam 41
Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan kondisi di lapangan maka diperoleh efisiensi konversi energi di turbin sebesar 74 . Dengan menggunakan entalpy steam yang masuk ke boiler
h
3
dan membandingkan dengan keadaan adiabatis sistem berdasarkan siklus Rankine, diperoleh efisiensi sebesar 76 . Sedangkan efisiensi pemanfaatan energi di turbin hanya 30 , artinya hanya
30 energi panas steam yang digunakan untuk memproduksi listrik, selebihnya steam terkondensasi kembali menjadi air. Dimana sebesar 7.84 atau 1 MW merupakan daya yang hilang setelah overhaul
dan 13.72 merupakan energi lain yang hilang karena penyesuaian beban dengan PLN, dan seal bearing balancing box
serta dipengaruhi oleh umur ekonomis mesin.
4.3 Generator