III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan di PT Energi Alamraya Semesta, Desa Kuta Makmue, kecamatan Kuala, kab Nagan Raya- NAD. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April – Mei
2012.
3.2 Bahan dan alat
Objek yang dilakukan pengujian kinerja pada penelitian ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Energi Alam Raya Semesta yaitu boiler serta tungku pembakaran, turbin, dan
generator .Alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah semua alat ukur sensor yang terpasang diruang pengendali control room dan alat ukur yang terpasang di lapangan. Bahan yang
dipergunakan dalam kegiatan uji kinerja ini adalah batubara, air dan udara.
3.3 Batasan sistem
Analisa efisiensi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Energi Alam Raya Semesta dengan bahan bakar batubara ini dibatasi hanya pada peralatan utama seperti boiler, turbin dan
generator . Peralatan pendukung tidak dihitung karena menurut pengamatan di lapangan, peralatan pendukung tidak terlalu mempengaruhi nilai efisiensi suatu sistem PLTU. Sehingga, sub sistem yang
dihitung dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Sistem pembakaran pada Boiler yang dilengkapi dengan tungku bahan bakar
Untuk menghitung efisiensi suatu boiler dengan tungku pembakaran berdasarkan perbandingan total output yang berupa steam dan total input yang berupa jumlah bahan
bakar dan udara. Proses pembakaran perlu untuk memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi efisiensi seperti :
- Jumlah steam yang dihasilkan per jam Q dalam Kgjam
- Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam q dalam Kgjam
- Tekanan kerja bar
- Suhu air umpan
o
C -
Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar GCV dalam KKalKg bahan bakar.
- Entalpi steam jenuh dalam KKalKg steam
- Entalpi air umpan dalam KKalKg air.
- Massa udara sebenarnya yang dipasok Kg bahan bakar AAS
3.3.2 Turbin dan generator
Untuk menghitung efisiensi turbin dan generator sebagai sebuah kesatuan, hal yang harus diperhatikan adalah efisiensi yang didapatkan merupakkan total dari hasil konversi
listrik dan pemanfaatan panas dalam persen . Faktor –faktor yang mempengaruhi efisiensi turbin uap dan generator adalah adalah :
- Entalpi steam pada saluran masuk turbin, h1 KkalKg
- Entalpi steam pada ekstraksi tahap 1, h2 KkalKg
27
- Entalpi steam pada ekstraksi tahap 2, h3KkalKg
- Entalpi steam pada kondensor, h4Kkalkg
- Entalpi steam yang masuk boiler KkalKg
- Efisiensi boiler
- Entalpi steam keluar boiler KkalKg
- Input turbin KkalKg
- Ouput turbin = input generator MW
- Output generator MW .
Catatan : 1 Kkal= 1.16 x 10
-3
KWh
3
3.4 Parameter pengukuran
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah :
3.4.1 Sub Sistem tungku pembakaran dan boiler
Parameter yang diukur adalah konsumsi batu bara per jam TPJ , jumlah air umpan TPJ dan jumlah steam yang dihasilkan TPJ. Data yang dibutuhkan adalah suhu
air umpan C, tekanan steam Kgcm
2
g, suhu steam
o
C massa udara aktual yang dipasok KgKg bahan bakar, kebutuhan udara teoritis KgKg bahan bakar, suhu udara
yang dipasok C, suhu gas buang
C, suhu ambien C.
3.4.2 Sub Sistem turbin uap
Parameter yang diukur adalah daya uap MW yang dihasilkan oleh perputaran sudu-sudu turbin. Data yang diperlukan meliputi konsumsi steam TPJ, tekanan steam
bar, suhu steam C dan entalpi steam BTUlb.
3.4.3 Sub sistem generator
Parameter yang diukur adalah jumlah daya listrik yang dihasilkan MW. Data yang diperlukan adalah besarnya output turbin yang berupa daya uap MW dan output generator
MW.
3.5 Metode pengambilan data
3.5.1 Tahap pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler dan mengidentifikasi data-data tersebut. Setelah itu dilakukan
analisi data untuk mementukan metode pengambilan data dalam kurun waktu 2 minggu 7-20 April 2012 sampai terbentuk data yang berpola. Sehingga data tersebut dapat dievaluasi pada tahap
pemeriksaan menyeluruh.
3.5.2 Pemeriksaan menyeluruh
Setelah ditemukan metode pengambilan data, selanjutnya dilakukan pemeriksaan menyeluruh dengan melakukan pengamatan terhadap alat ukur yang digunakan dan melakukan analisa, baik
terhadap alat yang digunakan secara kontinu maupun alat yang bersifat tidak tetap. Tahapan selanjutnya dari pemeriksaan menyeluruh ini adalah melakukan pemeriksaan dan pencacatan atau
pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan 2 dua cara yaitu :
1. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganalisa data – data yang dibutuhkan untuk setiap parameter pada setiap sistem dengan
28
menggunakan berbagai alat ukur yang terdapat di lapangan. Waktu yang dibutuhkan untuk pengamatan dan pengambilan data primer serta frekuensi pengambilan data ditentukan
setelah dilakukan tahap pendahuluan yaitu selama 2 minggu 7-20 April dengan frekuensi pengambilan data per jam. Data-data yang diambil yaitu :
Pengamatan dan pengukuran pada boiler uap dan data yang diambil adalah suhu
uap, tekanan uap, suhu air umpan, laju alir massa air umpan, laju alir massa batubara. Selengkapnya data yang akan digunakan berdasarkan parameter dalam
uraian 3.3. Secara umum, alat yang digunakan adalah peralatan pengukur daya listrik, peralatan untuk analisa pembakaran, manometer, termometer, flowmeter,
tachometer, alat pendeteksi kebocoran dan pengukur lux serta alat yang terpasang pada ruang kendali control room.
2. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang lainnya yang diperoleh dari pihak instansi termasuk data yang tidak dapat diukur di ruang pengendali control room seperti data
komposisi batubara yang telah diuji di laboratorium oleh pihak instansi.
3.6 Pengolahan data dan analisis
Uji kinerja yang dilakukan pada boiler di pembangkit listrik tenaga uap ini dilakukan pada setiap tahapan yang telah ditentukan. Semua perhitungan akhir energi dikonversikan ke dalam
satuan energi yang sama.
1. Energi bahan bakar batubara
Energi bahan bakar batubara dalam proses produksi uap untuk menghasilkan listrik dapat dihitung dengan persamaan berikut :
E
B
=M
B
LHV
Dimana : E
B
= energi batubara KJjam M
B
= laju aliran massa batubara lbjam LHV = Low Heating Value batubara KJlb
Pada perhitungan energi bahan bakar batubara, satuan yang digunakan untuk laju aliran massa adalah lbjam dikarenakan nilai LHV yang diperoleh memiliki satuan KJlb.
2. Energi oksigen yang terkandung dalam udara
Kebutuhan energi oksigen yang terkandung dalam udara pada proses pembakaran dapat dihitung dengan persamaan berikut :
E
udara
= M
udara
Dimana : E
udara
= Energi udara KJjam M
udara
= laju aliran massa oksigen yang terkandung dalam udara secara teoritis Kg.moljam Cpu
= Panas jenis udara KJKg.mol T1
= Suhu reference 298
o
K T2
= Suhu udara
o
K 29
Nilai panas jenis udara merupakan fungsi integral terhadap suhu, nilai Cp dapat dihitung dengan menggunakan tabel Heat Capacity for Inorganic Compounds and Elements .
3. Energi air umpan boiler
Kebutuhan energi air umpan boiler dalam proses produksi steam dapat dihitung dalam persamaan berikut :
E
air
= M
air
Dimana : E
air
= energi air umpan ketel KJjam C
pa
= panas jenis air umpan ketel KJKg.mol T
1
= suhu reference 298
o
K T
2
= suhu air umpan ketel
o
K Nilai panas jenis air umpan boiler merupakan fungsi integral terhadap suhu, nilai Cp
dapat dihitung dengan menggunakan tabel Heat Capacity for Inorganic Compounds and Elements
.
4. Energi uap
Energi uap yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan berikut :
E
s
= M
s
h
Dimana : E
s
= Energi uap KJjam M
s
= laju aliran massa uap Kgjam h = Entalpi uap pada tekanan dan suhu tertentu KJKg
5. Efisiensi penggunaan energi
Efisiensi penggunaan energi dalam proses produksi uap panas steam adalah sebagai berikut :
a. Efisiensi rill