Pengukuran  pertumbuhan  sel  dengan  menggunakan  metode  perhitungan optical density.
  Pengukuran pertumbuhan sel dengan menggunakan metode langsung pengukuran bobot kering biomassa
  Pengukuran kadar gula sisa dengan menggunakan metode fenol. Analisis  pasca  kultivasi  dilakukan  dengan  cara  menentukan  toksisitasnya
terhadap nematoda. Langkah-langkah  pengerjaan  analisis  selama  kultivasi  dapat  dilihat  pada
lampiran  2.  Analisis  pasca  kultivasi  dilakukan  dengan  cara  menguji  produk biopestisida untuk semua jenis perlakuan dengan menentukan toksisitas biopestisida
terhadap  nematoda  P.  brachyurus  yang  dinyatakan  dalam  persen  mortalitas. Langkah-langkah penentuan aktivitas biopestisida dapat dilihat pada lampiran 3.
D. RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan  percobaan  yang  digunakan  adalah  rancangan  acak  lengkap dengan satu faktor yaitu laju aerasi.
= µ + Ai +
ij µ
= rata-rata Ai
= pengaruh perlakuan laju aerasi  i : 0,5, 1, 1,5
ij = galat perlakuan i pada ulangan ke-j
A =
laju aerasi 0,5 vvm
laju aerasi 1 vvm laju aerasi 1,5 vvm
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENGUJIAN AWAL MEDIA KULTIVASI
Banyak  bahan  yang  dapat  digunakan  sebagai  media  kultivasi  salah  satunya limbah cair tahu. Limbah cair tahu  merupakan cairan  yang  berasal dari sari kedelai
yang  disaring  dalam  proses  menjadi  tahu  melalui  proses  pengumpalan  protein  sari kedelai. Sebelum digunakan  sebagai  media kultivasi perlu diketahui terlebih dahulu
komposisi  karbon,  nitrogen  dan  mineral  pada  limbah  cair  tahu  oleh  karena  itu dilakukan  analisis pra kultivasi. Kadar karbon dan kadar nitrogen dalam limbah cair
tahu sebagai substrat kultivasi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6.  Kadar karbon dan nitrogen dalam limbah cair tahu
No Komponen
Kadar   bb Kadar gl
1 Glukosa
0,26 2,613
2 Nitrogen  N
0,05 0,5025
3 Abu
0,11 -
4 Air
99,34 -
Hasil  analisa  kadar  karbon  dan  nitrogen  pada  limbah  cair  tahu  adalah  0,26 dan 0,05 persen.  Hasil ini lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh Kuswardani 1985
pada  Tabel  1  dan  limbah  cair  tahu  ini  dapat  digunakan  sebagai  substrat  untuk pertumbuhan P. putida.
B. PENGARUH LAJU AERASI 1. Pola Perubahan pH
Pengukuran pH cairan kultur kultivasi bertujuan untuk mengamati perubahan pH  selama  kultivasi.  Perubahan  pH  yang  terjadi  diharapkan  berada  pada  kisaran
toleransi pH pertumbuhan  bakteri  P. putida. Pengamatan pH  ini  berkorelasi dengan pendapat  Rehm  dan  Reed,  seperti  dikutip  Judoamidjojo  et  al.,  1989  yang
menyatakan  bahwa  laju  pertumbuhan  bakteri  sangat tergantung  pda  pH,  karena  pH dapat  mempengaruhi  kinerja  membran  sel,  enzim  dan  komponen  intra  seluler
lainnya.  Hasil  pengukuran  pH  terhadap  cairan  selama  kultivasi  cenderung  konstan. Gambar 9 dan Lampiran 4.