III. METODOLOGI PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat  utama  yang  digunakan  pada  proses  produksi  adalah  bioreaktor kolom  gelembung,  rotary  shaking  incubator,  autoclave,  pemanas  listrik,  pH-meter,
labu  erlenmeyer,  sentrifuse,  loop  inkubasi,  tabung  reaksi,  pipet,  lemari  pendingin, spektrofotometer,  timbangan  analitik,  gelas  piala,  kertas  saring,  bunsen,  keranjang
tabung,  ependorf,  tabung  film,  tabung  ulir,  pipet  mekanik,  oven,  tanur,  desikator, serta alat gelas lainnya.
Mikroorganisme  yang  digunakan  adalah  isolat  Pseudomonas  putida  yang didapatkan dari koleksi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik . Bahan baku
yang  digunakan  sebagai  substrat  dalam  penelitian  ini  adalah  limbah  cair  tahu  yang didapatkan dari produsen tahu di  Bojonggede, Bogor. Bahan kimia  yang digunakan
terdiri atas Tryptic Soy Agar TSA
, Tryptic Soy
Broth  TSB , HCl, NaOH, glukosa,
H
2
SO
4
pekat, etanol 95, fenol 5 , air suling, dan spirtus. Mineral  trace element yang  digunakan  meliputi,  MgSO
4
.7H
2
O  0,3,  MnSO
4
.7H
2
O  0,02,  FeSO
4
.7H
2
O 0,02, dan ZnSO
4
.7H
2
O 0,02 yang berfungsi sebagai sumber mineral dan CaCO
3
.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian  ini  dilakukan  di  laboratorium  Rekayasa  Bioproses    PAU    dan laboratorium  penunjang  lainnya  di  Fakultas  Teknologi  Pertanian,  Institut  Pertanian
Bogor.  Pelaksanaan  penelitian  dilakukan  mulai  bulan  September  sampai  Desember 2009.
C. METODE PENELITIAN
Langkah-langkah  yang  harus  dilakukan  dalam  fermentasi  Pseudomonas putida untuk memproduksi biopestisida adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Medium Kultivasi
Medium yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair tahu sebagai sumber  karbon  dan  nitrogen  dengan  tingkat  perbandingan  C  :  N  sebesar  5  :  1.
Perbandingan  ini  diperoleh  berdasarkan  perbandingan  kadar  karbon  dan  nitrogen
pada  limbah  cair  tahu  yaitu  0,26  :  0,05.  Jenis  dan  jumlah  mineral  yang  digunakan untuk  pembuatan  1  liter  medium  kultivasi  ditambahkan  MgSO
4
.7H
2
O  0,3, MnSO
4
.7H
2
O 0,02, FeSO
4
.7H
2
O 0,02 dan ZnSO
4
.7H
2
O 0,02 dan CaCO
3
.
Persiapan medium kultivasi dijelaskan pada Gambar 6.
Gambar  6.  Diagram  alir  proses  persiapan  medium  kultivasi  modifikasi  dari Vandekar dan Dulmage, 1982
2. Persiapan Inokulum
Penyegaran  kultur    inokulum    dilakukan  dengan  menginokulasikan  kultur Pseudomonas  putida  pada  agar  miring  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  kultur
segar. Kultur hasil inokulasi tersebut digunakan sebagi kultur sediaan untuk kultivasi produksi biopestisida. Prosedur persiapan inokulum disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7.  Diagram alir persiapan inokulum  modifikasi dari Vandekar dan Dulmage, 1982
3. Proses Kultivasi Produksi Biopestisida
Kultivasi  dilakukan  dalam  bioreaktor  kolom  gelembung,  perlakuan  yang dicobakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Limbah cair tahu + CaCO
3
trace element
Sterilisasi pada suhu 121°C, 1 atm, 15 menit.
Dimasukkan ke dalam bioreaktor steril
Inkubasi dalam rotary shaking incubator, 200 rpm, 27°C,48 jam Satu koloni  biakan P. putida
Inokulasi dalam 16 ml medium TSB
Tabel 5. Kombinasi perlakuan Sandi kultivasi
Jenis bioreaktor Laju aerasi vvm
A1B1 Kolom Gelembung
0,5 A1B2
Kolom Gelembung 1,0
A1B3 Kolom Gelembung
1,5 Keterangan : A : jenis bioreaktor
B : laju aerasi
Proses kultivasi secara ringkas adalah sebagai berikut :
Gambar 8.  Diagram Alir Proses Fermentasi  modifikasi dari Vandekar dan Dulmage, 1982
4. Pengambilan Contoh  Sampling
Pengambilan contoh  sampling  dilakukan sebanyak 9 kali dengan  volume 20  ml. Pengambilan contoh  ini dilakukan pada saat inkubasi 0, 6, 12, 18, 24,30,36,
42 dan 48 jam.
C. ANALISIS PARAMETER
Analisis parameter dalam penelitian ini meliputi analisis selama kultivasi dan analisis  pasca  fermentasi.  Pengumpulan  data  untuk  analisis  selama  kultivasi
dilakukan dengan cara :   Pengukuran pH cairan kultivasi
Kultur inokulum 2 Bioreaktor yang berisi medium
fermentasi steril
Inkubasi pada 30°C, pH 7 laju aerasi sesuai dengan perlakuan, selama 48 jam
Biakan diamati setiap 6 jam
  Pengukuran  pertumbuhan  sel  dengan  menggunakan  metode  perhitungan optical density.
  Pengukuran pertumbuhan sel dengan menggunakan metode langsung pengukuran bobot kering biomassa
  Pengukuran kadar gula sisa dengan menggunakan metode fenol. Analisis  pasca  kultivasi  dilakukan  dengan  cara  menentukan  toksisitasnya
terhadap nematoda. Langkah-langkah  pengerjaan  analisis  selama  kultivasi  dapat  dilihat  pada
lampiran  2.  Analisis  pasca  kultivasi  dilakukan  dengan  cara  menguji  produk biopestisida untuk semua jenis perlakuan dengan menentukan toksisitas biopestisida
terhadap  nematoda  P.  brachyurus  yang  dinyatakan  dalam  persen  mortalitas. Langkah-langkah penentuan aktivitas biopestisida dapat dilihat pada lampiran 3.
D. RANCANGAN PERCOBAAN