Penolakan Hasil Pengamatan Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis

26

3.5. Analisis Data Secara Statistik

3.5.1 Penolakan Hasil Pengamatan

Hasil yang diperoleh dari satu seri penetapan kadar terhadap satu macam sampel, ada kalanya terdapat hasil yang sangat menyimpang bila dibandingkan dengan hasil yang lain tanpa diketahui kesalahannya secara pasti sehingga timbul kecenderungan untuk menolak hasil yang sangat menyimpang. Untuk memastikan hasil yang sangat menyimpang ditolak atau diterima, perlu dilakukan analisis data secara statistik dengan uji Q. Pada taraf kepercayaan 95 α = 0,05, hasil analisis ditolak jika Q hitung Q tabel Gandjar dan Rohman, 2007. Untuk menghitung nilai Q digunakan rumus: Q hitung = Nilai yang dicurigai – Nilai yang terdekat Nilai tertinggi – Nilai terendah Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada Tabel 2, apabila Q hitung Q kritis maka data tersebut ditolak Gandjar dan Rohman, 2007. Tabel 2 . Nilai Q kritis pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak Data Nilai Q kritis 4 0,831 5 0,717 6 0,621 7 0,570 8 0,524 Banyak Data Nilai Q kritis 27 Menurut Wibisono 2005, untuk menentukan kadar vitamin C di dalam sampel dengan taraf kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: μ = X ± t ½α, dk SD √n Keterangan µ = Interval kepercayaan mg100 g X = Kadar rata-rata sampel mg100 g t = Harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 α = Tingkat kepercayaan SD = Standar deviasi n = Jumlah perlakuan Contoh perhitungan statistik kadar vitamin C dari sampel yang dianalisis dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 47.

3.5.2 Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis

Uji presisi keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual yang diterapkan secara berulang pada sampel. Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku relatif Relative Standard Deviation atau koefisien variasi Harmita, 2004. Menurut Harmita 2004, Rumus perhitungan persen RSD adalah sebagai berikut: RSD = × X SD 100 Keterangan: SD = standar deviasi X = kadar rata-rata sampel mg100 g 28 Data hasil perhitungan koefisien variasi RSD dapat dilihat pada Lampiran 12 , halaman 53.

3.5.3 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Terhadap Kadar Vitamin C yang Terdapat pada Sari Markisa (Passiflora edulis Sims) Secara Volumetri dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol

1 64 72

Penetapan Kadar Vitamin C dari Buah Kedondong (Spondias dulcis Parkinson) Secara Volumetri Dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol

17 163 69

Polimorfisme -173 G ke C gen macrophage migration inhibitory factor dengan kadar angiotensin II dan macrophage inhibitory factor sebagai faktor risiko sindrom nefrotik resisten steroid

3 28 140

Penetapan Kadar Vitamin C Dari Paprika (Capsicum annum L. var Grossum) Secara Volumetri Dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol

22 101 72

Studi Penetapan Kadar Kandungan Vitamin C Pada Beberapa Macam Buah Mangga (Mangifera Indica L.) Yang Beredar Di Kota Medan Secara Volumetri Dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol

13 123 64

Kajian Pelapukan Pedokimia (C-> A) Berdasarkan Mineral Liat Pada Tanah Berbahan Induk Tuff Dasit Di Desa Juhar Kecamatan Juhar Kabupaten Karo

5 39 56

Penetapan Kadar Kadar Vitamin C dari Buah Melon Secara Volumetri dengan 2,6 – Diklorofenol Indofenol.

26 181 72

Penetapan Kadar Vitamin C Yang Terdapat Pada Buah Kiwi (Actinidia Deliciosa (A. Chev) C. F. Liang & A. R. Ferguson) Secara Volumetri Dengan 2,6-Dichlorofenol Indofenol

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kiwi (Actinidia deliciosa) - Penetapan Kadar Vitamin C Yang Terdapat Pada Buah Kiwi (Actinidia Deliciosa (A. Chev) C. F. Liang & A. R. Ferguson) Secara Volumetri Dengan 2,6-Dichlorofenol Indofenol

0 0 14

Penetapan Kadar Vitamin C Yang Terdapat Pada Buah Kiwi (Actinidia Deliciosa (A. Chev) C. F. Liang & A. R. Ferguson) Secara Volumetri Dengan 2,6-Dichlorofenol Indofenol

1 2 13