18
Gambar 3 . Reaksi Asam Askorbat dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol
Sudarmadji, dkk, 1989. c. Metode Spektrofotometri Ultraviolet
Metode ini berdasarkan kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air untuk menyerap sinar ultraviolet, pada panjang gelombang maksimum 265 nm.
Oleh karena vitamin C dalam larutan mudah sekali mengalami kerusakan, maka pengukuran dengan cara ini harus dilakukan secepat mungkin. Untuk
memperbaiki hasil pengukuran, sebaiknya ditambahkan senyawa pereduksi yang lebih kuat dari vitamin C. Hasil terbaik diperoleh dengan menambahkan larutan
KCN sebagai stabilisator ke dalam larutan vitamin Andarwulan dan Koswara, 1992.
2.8. Analisis Uji Perolehan Kembali
Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan
kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Kecermatan Recovery ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi
Spiked – placebo recovery dan metode penambahan baku Standard addition method. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke
dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi plasebo lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang
ditambahkan kadar analit sebenarnya. Dalam metode penambahan baku dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dalam konsentrasi tertentu pada
sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut. Persen perolehan
19 kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan
tadi dapat ditemukan Harmita, 2004. Menurut Harmita 2004, Rumus perhitungan persen Recovery adalah
sebagai berikut: Recovery = B – A
C X 100
Keterangan: A = Kadar vitamin C sebelum penambahan baku vitamin C mg100 g
B = Kadar vitamin C setelah penambahan baku vitamin C mg100 g C = Kadar vitamin C baku yang ditambahkan mg100 g
2.9. Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis
Uji presisi keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual yang diterapkan secara berulang pada
sampel. Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku relatif Relative Standard Deviation atau koefisien variasi Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, Rumus perhitungan persen RSD adalah sebagai berikut: RSD =
× X
SD 100
Keterangan: SD = standar deviasi
X
= kadar rata-rata sampel mg100 g
20
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian percobaan laboratorium eksperimental laboratory yang bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dari
buah kiwi hijau dan kiwi emas secara volumetri dengan menggunakan larutan pentiter 2,6-diklorofenol indofenol.
3.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan Oktober 2013 – Desember 2013.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroburet 5 ml, neraca analitik Bueco Germany, pisau, blender National, kertas saring, statif
dan klem, pipet ukur 10 ml, pipet volum 1 ml, 2 ml, dan 5 ml, botol timbang, dan alat-alat gelas laboratorium.
3.2.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuadest, bahan yang berkualitas pro analisis dari E. Merck jika tidak dinyatakan lain yaitu 2,6-
diklorofenol indofenol 99 bb, asam metafosfat 99 bb, asam asetat glasial 96, natrium bikarbonat 99 bb, feri klorida 99, perak nitrat 99,8 bb, dan
natrium hidroksida 99 bb, NH
4
OH 28 vv, akuadest dan asam askorbat Baku Pembanding Farmakope Indonesia sertifikat bahan baku pembanding dapat
dilihat pada Lampiran 2, halaman 38.