Indian Ocean Dipole IOD

Gambar 3. Sebaran pola curah hujan di Indonesia bulan September 1997 sumber :http:cics.umd.edu

2.2 Indian Ocean Dipole IOD

Fenomena global yang disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut juga terjadi di Samudera Hindia yang terletak di antara benua Afrika dengan Indonesia. Fenomena itu disebut dengan Indian Ocean Dipole dan melibatkan variasi yang cukup besar dalam gradien suhu permukaan laut, sirkulasi walker di ekuator, dan anomali dalam curah hujan di wilayah tropis Saji et. al., 2005. Fenomena ini mirip dengan fenomena El – Niño, oleh karena itu dampak dari fenomena dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh dari El – Niño dalam kaitannya dengan curah hujan. Lokasi dimana terjadinya fenomena IOD ditunjukkan oleh Gambar 4.IOD ini terjadi di samudera Hindia dan pengamatannya terletak di dua kutub yaitu bagian barat Pulau Sumatera 90 o BT – 110 o BT dan 10 o LS – ekuator dan bagian timur Benua Afrika 50 o BT – 70 o BT dan 10 o LS – 10 o Saji et. al., 1999. Fenomena ini terjadi menyangkut keadaan suhu permukaan laut di dua tempat, oleh karena itu disebut dipole. Fase positif IOD terjadi ketika suhu permukaan laut di pantai timur Afrika menghangat dan suhu permukaan laut di pantai barat Sumatera mendingin sehingga pusat tekanan rendah berada di pantai timur Afrika dan awan yang berpotensi hujan menjauh dari Indonesia sehingga curah hujan Indonesia mengalami penurunan. Gambar 4.Ilustrasi kejadian IOD di Samudera Hindia. sumber:http:www.jamstec.go.jp Fase negatif IOD terjadi ketika suhu permukaan laut di pantai barat Sumatera menghangat dan suhu permukaan laut di pantai timur Afrika mendingin sehingga pusat tekanan rendah terbentuk di sekitar pulau Sumatera sehingga awan yang berpotensi hujan bergerak menuju Indonesia yang menyebabkan kenaikan curah hujan di Indonesia. Tabel 1. Kejadian IOD positif dan negatif Sumber : Saji et. al., 2005 Pada Tabel 1 disajikan data kejadian IOD sejak tahun 1958 sampai tahun 1998. Hal ini membuktikan bahwa ketika peristiwa El – Niño pada tahun 1997 diikuti pula dengan kejadian IOD poisitf. Kedua kejadian tersebut berdampak sama pada curah hujan di Indonesia yaitu menurunkan curah hujan di Indonesia sehingga pengaruh dari El – Niño diperkuat oleh IOD. Pada tahun 1998, terjadi kejadian La – Niña yang menaikkan curah hujan di Indonesia dan pada saat bersamaan terjadi pula kejadian IOD negatif yang berdampak sama pada curah hujan yaitu menaikkan curah hujan di Indonesia. Hal ini menyebabkan musim basah yang panjang. Kejadian El – Niño dan IOD yang berada di dua samudera yang berbeda dapat menyebabkan fluktuasi pada curah hujan di Indonesia. Hal ini akan diperkuat ketika kedua fenomena tersebut terjadi secara bersamaan dan mempunyai efek yang sama.

2.3 Telekoneksi