Gambar 20. Histogram tebal tangkai bagian ujung semanggi air Marsilea crenata
Sebaran panjang tangkai daun semanggi air Marsilea crenata hasil
pengukuran terletak pada 19,2417 cm dengan standar deviasi 3,56221. Panjang
tangkai daun semanggi air Marsilea crenata berkisar 10,20-26,30 cm. Ketebalan
tangkai yang dihitung pada tiga tempat berbeda memiliki sebaran 0,6949 cm, 0,8773 cm, dan 0,7806 cm dengan standar deviasi masing-masing 0,08937,
0,10664, dan 0,10912. Tebal tangkai pada daun semanggi air Marsilea crenata
berkisar 0,5-1,1 cm.
4.2 Karakteristik Histologis Daun Semanggi Air Marsilea crenata
Histologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopis atau karakteristik sel dan fungsi dari jaringan dan organ. Beberapa metode dapat
digunakan untuk melihat jaringan tumbuhan Trigiano et al 2005. Pembuatan preparat daun dan tangkai semanggi air serta pengamatan menggunakan
mikroskop cahaya merk Olympus CH2O, memberikan hasil anatomi pada bagian daun, tangkai, batang, dan akar tumbuhan semanggi air Marsilea crenata.
4.2.1 Deskripsi histologis daun semanggi air Marsilea crenata Histologis
lamina tersusun dari jaringan epidermis, palisade, parenkim,
dan jaringan pengangkut. Penampang melintang daun semanggi air dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Anatomi daun semanggi air Marsilea crenata : A= stomata; B= epidermis atas; C= jaringan palisade; D= spongy
mesofil; E= epidermis bawah; F= jaringan pembuluh daun
Potongan penampang melintang daun semanggi air Marsilea crenata terlihat pada Gambar 12. Gambar tersebut memperlihatkan adanya susunan
jaringan lamina yang terdiri dari jaringan epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang, jaringan pembuluh dan jaringan epidermis bawah.
Jaringan epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar. Jaringan epidermis pada daun semanggi air hanya terdiri dari satu lapis
unilateral dan mempunyai ukuran sel yang lebih besar daripada sel lain dimana cenderung berbentuk bulat besar atau agak memanjang dengan susun rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel. Permukaan luar jaringan epidermis membentuk fenomena bergelombang. Dinding samping jaringan epidermis lebih pendek
daripada dinding atas dan bawahnya dimana epidermis bawah mempunyai bentuk yang lebih heterogen daripada jaringan epidermis atas. Berdasarkan Gambar 20
terlihat bahwa bagian luar jaringan epidermis tidak terlihat adanya kutikula dan bagian dalam jaringan epidermis juga tidak terlihat adanya kloroplas. Jajaran
jaringan epidermis atas dengan jarak tertentu terdapat stomata. Di bawah jaringan epidermis atas terdapat jaringan palisade yang terdiri
atas sel yang memanjang secara dorsiventral, tersusun rapat dalam barisan, serta mengandung banyak kloroplas. Jaringan palisade pada daun semanggi air terdiri
dari dua lapis dan terletak di bagian dalam daun di bawah epidermis atas. Di bawah palisade terdapat sel-sel bunga karang yang bentuknya tidak beraturan dan
mengandung kloroplas serta mengandung lebih banyak ruang interseluler dibandingkan dengan palisade.
Jaringan pembuluh berada di bawah jaringan palisade dan terletak di sekitar jaringan bunga karang. Jaringan pembuluh daun terdiri atas xilem yang
dikelilingi oleh floem. Xilem terdiri dari sel-sel yang berukuran lebih besar dan dibawah miroskop cahaya merk Olympus DP12 terlihat terang, yang berfungsi
sebagai saluran pengangkut. Dinding sel saluran ini mengalami proses pertumbuhan sekunder berupa penebalan yang disebabkan penghimpunan lignin.
Floem terdiri dari sel-sel yang secara keseluruhan terlihat lebih kecil dan berdinding lebih tipis dibandingkan dengan sel-sel xilem.
4.2.2 Deskripsi histologis tangkai daun semanggi air Marsilea crenata Histologis tangkai pada daun semanggi air tersusun dari jaringan
epidermis, parenkim, aerenchym, endodermis dan jaringan pengangkut. Penampang tangkai dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Penampang tangkai daun semanggi air Marsiela crenata: A= epidermis; B= sel parenkim; C= floem; D= trakea; E= aerenchym;
F= sel interselular
Potongan melintang tangkai daun semanggi air terlihat pada Gambar 21. Pada gambar tersebut terlihat bahwa jaringan epidermis cenderung berbentuk
bulat kecil, tersusun rapi dan rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis
memiliki ketebalan dinding atas, bawah dan samping yang perbedaannya tidak terlalu nyata. Ukuran permukaan atas dan bawah pada epidermis tersebut tidak
sama satu sama lain. Kutikula dan kloroplas tidak terlihat pada epidermis. Korteks pada Marsilea crenata presl terdiri dari jaringan parenkim dan aerenchym yang
mengandung klorofil dan butir-butir pati. Di bawah jaringan epidermis terdapat jaringan parenkim yang terletak di
antara epidermis dan silinder vaskuler. Jaringan parenkim pada tangkai berupa aerenchym
berbentuk seperti bintang. Aerenchym yang mempunyai ruang-ruang antar sel yang cukup besar. Di dalamnya terdapat udara yang menyebabkan
tangkai semanggi dapat mengapung di permukaan air. Jaringan parenkim mengandung kloroplas yang jumlahnya lebih dari satu. Di sebelah dalam jaringan
parenkim terdapat endodermis yang membatasi parenkim dengan silinder vaskuler. Jaringan endodermis ini berbentuk lingkaran teratur dan mengelilingi
silinder vaskular, sejajar dengan epidermis. Endodermis mengandung kloroplas yang jumlahnya lebih dari satu.
Silinder vaskuler pada tangkai semanggi air membentuk sistem konsentris amphikribral
dimana xilem berada di tengah-tengah sedangkan floem mengelilingi xilem tersebut. Kerja xilem dalam hal transportasi air dan zat mineral
dari akar ke seluruh jaringan serta adanya kandungan pati menyebabkan ukuran pembuluhnya lebih tebal daripada floem. Pati pada xilem berfungsi sebagai
cadangan makanan pada tumbuhan. Di dalam tangkai ini sentral parenkim tidak terlihat dengan menggunakan mikroskop cahaya merk Olympus DP12.
4.2.3 Deskripsi histologis batang semanggi air Marsilea crenata Batang semanggi air merupakan organ pertemuan antara akar dengan
tangkai daun. Di perairan yang lebih dalam, tangkai entalnya dan jarak antar buku jauh lebih panjang daripada di perairan yang dangkal Afriastini 2003.
Penampang batang dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Penampang batang semanggi air Marsile crenata A=epidermis; B=aerenchym; C=ruang interselular; D=korteks;
E=floem; F= xilem; G= sentral parenkim
Penampang potongan batang semanggi air Marsilea crenata terlihat pada Gambar 22. Epidermis merupakan lapisan terluar pada batang yang tersusun rapat
bersifat sebagai pelindung dengan bentuk yang cenderung tidak beraturan dan terdiri dari satu lapis. Pada epidermis batang tidak terlihat adanya kutikula dan
kloroplas. Di bawah epidermis terdapat jaringan parenkim. Jaringan ini tersusun rapat, berbentuk tidak beraturan, dan mengandung kloroplas yang jumlahnya lebih
dari satu. Sama seperti pada tangkai, batang semanggi terdapat aerenchym berbentuk seperti bintang. Pati ditemukan dalam jumlah besar pada jaringan
parenkim batang. Di bawah jaringan parenkim, terdapat endodermis yang cenderung berbentuk lingkaran yang membatasi dan mengelilingi silinder
vaskuler. Silinder vaskuler pada batang membentuk sistem konsentris amphikribral
dimana xilem berada di tengah-tengah sedangkan floem mengelilingi xilem. Pada xilem terdapat kandungan pati dan ukuran pembuluhnya
lebih besar dibandingkan dengan ukuran floem. Disamping itu terdapat mitellamela
yang menghubungkan antar sel xilem tersebut. Pada sentral parenkim yang terletak di pusat silinder vascular dimana sentral parenkim terlihat
terdiferensiasi menjadi sklerenkim. 4.2.4 Anatomi akar semanggi air Marsilea crenata
Akar pada tanaman semanggi air tertanam dalam substrat di dasar perairan Holttum 1930. Penampang akar semanggi air dapat dilihat pada Gambar 24.
Gambar 24. Penampang akar semanggi air Marsilea crenata A=rhizodermis; B= ruang interselular; C=Endodermis; D=floem;
E= trakea
Penampang potongan akar semanggi air terlihat pada Gambar 23. Jaringan rhizodermis merupakan bagian terluar pada akar semanggi air. Sel rhizodermis
akar semanggi air berdinding tipis, tidak berkutikula, terdiri dari satu lapis sel dan cenderung berbentuk tidak beraturan. Ketebalan dinding rhizodermis cenderung
sama pada bagian atas dan bawah dan tidak terlihat adanya kloroplas. Pada sebelah dalam rhizodermis terdapat korteks yang tersusun dari jaringan parenkim.
Korteks memiliki bentuk yang cenderung tidak beraturan dan saling mengunci serta mengandung pati. Endodermis membatasi korteks dengan silinder vaskuler,
terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dan membentuk lingkaran. Pada endodermis juga terdapat pati walaupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
dengan batang. Jaringan vaskuler pengangkut terletak di sebelah dalam endodermis atau
di pusat akar. Jaringan vaskuler terdiri dari xilem dan floem yang berfungsi sebagai sistem pengangkut. Silinder vaskuler akar membentuk sistem konsentris
amphikribral dimana xilem berada di tengah-tengah sedangkan floem
mengelilingi xilem. Xilem terlihat lebih bersinar dan memiliki dinding sel yang lebih tebal bila dibandingkan dengan bagian lainnya ketika dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya merk Olympus DP12. Terdapat mitellamela yang menghubungkan sel-sel xilem. Pada akar sentral, parenkim tidak terlihat dan
didominasi oleh xilem.
4.3 Komposisi Kimia Daun Semanggi Air Marsilea crenata