Pemeriksaan Histologi Tumbuhan Mempersiapkan Preparat

terdapat kambium, sedangkan kolateral terbuka antara floem dan xilem terdapat kambium. Bikolateral merupakan berkas pengangkut dimana terdapat dua buah floem dengan satu xilem. Kambium hanya terdapat diantara floem luar dengan xilem, sedangkan floem dalam dan xilem tidak terdapat kambium. Pada tumbuhan paku, bentuk akar paku berbeda-beda untuk tiap spesies. Banyak tumbuhan paku yang memiliki akar merambat namun tidak untuk jenis tumbuhan paku yang hidup di darat. Akar pada tumbuhan paku kebanyakan berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris Bold et al. 1980. Gambar xilem dan floem pada tumbuhan paku dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 11. Xilem dan floem pada akar tumbuhan paku. Sumber: Bold et al. 1980

2.3 Pemeriksaan Histologi Tumbuhan

Histologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopis atau karakteristik sel dan fungsi dari jaringan dan organ. Beberapa metode dapat digunakan untuk melihat jaringan tumbuhan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang sama namun berbeda metode secara detail dari media dan jenis media yang digunakan untuk sampel. Metode ini untuk menerangkan dan pemendaran pada mikroskop, dimana spesimen dapat dipotong pada bagian tengah 15-40 mikrometer tanpa menggunakan medium penstabil keadaan segar, dalam cryofluids keadaan beku, atau ditanam dalam bahan seperti parafin atau dalam formula plastik lainnya. Metode lain yang dikerjakan yaitu dengan mikroskop elektron dimana tidak membutuhkan media penanaman spesial untuk persiapan preparat Scanning Electron Microscopy atau menggunakan sampel yang ditanam dalam plastik Transmission Electron Floem Xilem Microscopy sehingga sampel dipotong sangat kecil 65-100 nanometer Trigiano et al 2005. Banyak penelitian baik yang dilakukan secara in vitro maupun in vivo bisa dimengerti karena adanya penelitian secara histologi, misalnya somatik embrio dapat diproduksi di permukaan daun, tetapi mungkin morfologi yang menyimpang tidak akan diketahui. Dengan menggunakan metode histologi dan pemeriksaan anatomi dengan cermat, para peneliti dapat melihat karakteristik somatik embrio. Contoh lain dari teknik histologi yaitu untuk melihat struktur spesisfik asli dari tumbuhan. Perkembangan histologi dapat dipelajari dari waktu ke waktu secara teratur dengan melihat jaringan sampel atau langsung dilihat pada jaringan dewasa Trigiano et al 2005.

2.4 Mempersiapkan Preparat

Metode pembuatan preparat dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu preparat segar, preparat utuh whole mount, dan preparat yang dilakukan proses penanaman embedding. Proses pembuatan preparat segar dilakukan dengan melakukan sayatan melintang yang tipis pada daun dan diletakkan pada gelas objek. Setelah itu ditetesi dengan pewarna dan ditutup dengan gelas penutup. Saat penutupan harus hati-hati agar tidak ada gelembung udara. Proses pembuatan preparat utuh whole mount merupakan metode pembuatan preparat secara utuh. Biasanya tanaman yang akan diamati adalah tanaman dengan ukuran kecil, apabila ukuran tanaman terlalu besar dapat dilakukan proses pemangkasan terlebih dahulu. Proses pembuatan preparat ini terdiri dari beberapa tahap seperti fiksasi bertahap, penggunaan xylol berseri, pewarnaan, inkunasi, dehidrasi, dan perekatan ke gelas preparat, dan dilakukan penutupan. Sedangkan pembuatan preparat dengan metode embedding terdiri dari 5 macam, antara lain gelatin embedding, paraffin embedding, nitrocellulose embedding, double embedding , dan embedding pada plastik Kiernan 1985. Proses embedding yang menggunakan media gelatin merupakan teknik lama yang sudah digantikan dengan plastik resin. Metode ini mirip dengan metode parafin dimana gelatin tidak dapat menembus jaringan dan hanya mengelilingi jaringan dan mengisi ruang yang kosong. Gelatin tidak dapat dihilangkan, karena warnanya sangat kuat tetapi tidak mengganggu warna penampakan objek. Media embedding yang sejenis dengan gelatin adalah agar dan polycrylamide. Paraffin embedding merupakan suatu metode yang paling umum digunakan. Metode ini banyak digunakan karena lebih mudah dan lebih cepat serta material kering dapat disimpan lebih lama. Nitrocellulose embedding merupakan metode embedding yang menggunakan padatan dengan nama celloidin, parlodion, necolloidin , dan low-viscosity nitrocellulose. Larutan nitrocellulose ditempatkan pada botol dengan tutup memutar. Larutan ini merupakan larutan yang mudah terbakar. Biasanya larutan ini dicampurkan dengan volume yang sama dengan etanol dan dietil eter Kiernan 1985. Pembuatan preparat embedding juga dapat dilakukan dengan menggunakan double embedding. Metode ini menggunakan kombinasi nitrocellulose dan lilin cair yang digunakan pada objek yang mengandung jaringan keras dan lunak. Metode embedding dengan plastik resin merupakan metode embedding yang digunakan untuk mikroskop elektron. Prinsip pembuatan preparat dengan metode ini sederhana, dimana objek diinfiltrasi dengan monomer reaktif molekul kecil dimana polymerized membentuk plastik molekul besar. Bahan resin lebih keras dibandingkan dengan lilin atau nitrocellulose, sehingga memungkinkan memotong lebih tipis dengan mikroskop elektron Kiernan 1985.

2.5 Pembuatan Preparat dengan Metode Parafin