Gambar 34. Cold Storage untuk Penyimpanan Bunga Lisianthus Sebelum Dikirim ke Konsumen
5.1.12. Pemasaran
Lisianthus dipasarkan bersamaan dengan komoditi lainnya, seperti mawar, snapdragon, dan daun-daun hias. Dalam pemasaran, perusahaan menargetkan
pasar dalam dan luar kota, dalam hal ini Jakarta. Sehingga untuk mendukungnya terdapat 2 kantor pemasaran, satu berada di Jimbaran, Denpasar dan lainnya
Permata Hijau, Jakarta. Untuk penjualan dalam kota, armada yang digunakan adalah mobil dengan pengatur suhu udara air conditioner, sedangkan untuk
pengiriman ke luar kota produk dibawa ke bandara untuk selanjutnya di angkut dengan menggunakan pesawat. Baik keduanya, konsumennya adalah kalangan
floris dan hotel. Penjualan meningkat biasanya pada saat-saat tertentu seperti Imlek, Valentine, Lebaran, Natal, dan Tahun baru.
Cara penjualan bunga potong yang dilakukan berupa door to door, get order
, pelanggan tetap, dan counter. Penjualan Door to door dilakukan dengan bantuan armada mobil dengan pengatur suhu udara. Sasaran penjualan door to
door adalah toko-toko bunga yang berada di lingkungan perumahan dan
pertokoan. Get order merupakan upaya yang paling sering dilakukan. Staff bersangkutan mencari informasi toko bunga yang ada, diutamakan yang baru
buka, untuk selanjutnya dihubungi baik via telepon atau e-mail, untuk menanyakan apakah pelanggan tersebut memerlukan bunga dalam jangka waktu
dekat ataupun panjang. Pelanggan tetap memiliki kebutuhan bunga yang relatif stabil dan teratur, serta menuntut jumlah, waktu pengiriman, jenis dan warna
bunga tertentu. Pelanggan tetap berasal dari kalangan hotel dan sejumlah floris. Sedangkan penjualan melalui counter dilakukan setiap hari minggu Sunday
market yang berlokasi di depan pusat perbelanjaan di wilayah Sanur, Bali,
dilengkapi dengan media promosi seperti brosur, leaflet, dan kartu nama.
5.2. Aspek Manajerial
Selama mengikuti magang, penulis berperan sebagai karyawan harian lepas, pendamping supervisor, dan pendamping manajer. Selama menjadi
karyawan harian, pendamping supervisor serta pendamping manajer, penulis mempelajari aspek manajerial dalam mengelola kebun.
5.2.1. Karyawan Harian
Karyawan harian kebun Bali Rose secara umum terbagi menjadi kru kebun I, kru kebun II, kru gudang, kru media, kru panen, dan kru pekerjaan
umum. Baik kru kebun I dan II terdiri dari kru greenhouse dan kru aplikasi. Kru greenhouse
adalah pekerja yang bertanggungjawab terhadap kegiatan budidaya pada satu atau lebih greenhouse, sedangkan kru aplikasi merupakan kru yang
melakukan pemupukan dan penyemprotan pestisida. Namun selama kegiatan pemupukan ataupun penyemprotan pestisida, kru greenhouse juga membantu kru
aplikasi. Kru gudang bertanggung jawab terhadap pemasukan dan pengeluaran barang yang berada dalam gudang, seperti pupuk, pestisida, dan peralatan
budidaya. Kru media bertanggungjawab atas pengolahan media tanam dan persiapan lahan sebelum penanaman, sedangkan kru panen bertanggung jawab
terhadap panen dan pasca panen bunga potong hingga siap kirim. Kru pekerjaan umum bertugas melakukan pekerjaan yang bersifat umum, misalnya pembersihan
atap greenhouse, cek genset, dan pembuatan lubang sampah. Karyawan harian diwajibkan mulai bekerja dari pukul 08.00 - 17.00 waktu setempat, dengan
interval waktu istirahat selama 1 jam yaitu pukul 12.00 - 13.00 waktu setempat. Berdasarkan upah yang diberikan terbagi menjadi karyawan dengan upah bulanan
dan harian, perbedaannya karyawan dengan upah bulanan memiliki hak cuti selama 4 hari dalam sebulan tanpa mempengaruhi upah. Seluruh karyawan harian
menerima gaji pada akhir bulan antara tanggal 26-29. Selama menjadi karyawan