Panen dan Pasca Panen

 Bercak Daun Phyllosticta Fungi Phyllosticta dapat menyebabkan bercak-bercak pada daun lisianthus. Gejala meliputi bercak kecoklatan yang memiliki kotak spora berukuran kecil tersebar berwarna kehitaman diselubungi lapisan tipis seperti tisu. Kondisi lembab meningkatkan infeksi yang jarang menjadi perhatian. Penyakit bercak daun ini dapat dihindari penyebarannya dengan membuang bagian tanaman yang terinfeksi Maryland Cooperative Extension, 2000. c Gulma Teknik pengendalian gulma dapat menggunakan mulsa plastik, mulsa organik dari tanaman, dan herbisida non selektif merupakan cara yang sering dilakukan. Herbisida seperti glifosat mampu membunuh gulma diatas maupun didalam tanah. Pengendalian ini ditujukan untuk gulma musiman. Namun untuk gulma tahunan, penggunaan alat bantu seperti kored dan sabit dapat membabat habis tanaman dipermukaan tanah, tapi tidak akan membinasakan perakarannya. Salah satu cara lainnya adalah membiarkan terjadinya perkecambahan gulma dahulu sebelum penanaman, perlakuan ini dapat memberi waktu pada lisianthus untuk tumbuh selama periode tertentu tanpa ancaman gangguan gulma Maryland Cooperative Extension, 2000. Penanaman tanaman penutup tanah seperti kacang-kacangan mampu memperbaiki struktur tanah terutama ketersediaan nitrogen didalamnya. Mulsa plastik dapat digunakan untuk pengendalian gulma di sela-sela tanaman. Mulsa plastik terdiri dari berbagai ketebalan dan diaplikasikan dengan bantuan traktor untuk aplikasi secara luas. Mulsa plastik meningkatkan suhu tanah serta mengendalikan pertumbuhan gulma, dan mampu mempercepat pertumbuhan tanaman. Pada kasus yang lebih serius dapat digunakan tindakan fumigasi, misalnya dengan basamid, mampu mengendalikan biji gulma, nematoda maupun penyakit dalam tanah Maryland Cooperative Extension, 2000.

2.3.8. Panen dan Pasca Panen

Waktu dari penanaman hingga panen dipengaruhi varietas dan lingkungan tumbuh. Umumnya, produksi lisianthus membutuhkan 15 minggu pada suhu dan intensitas cahaya yang rendah, namun mampu mencapai 12 minggu pada intensitas cahaya tinggi dan suhu yang optimum. Sementara kualitas batang sangat baik pada suhu rendah, waktu pemanenan justru semakin lama. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari, saat udara masih sejuk Highsun Express, 2008. Pemanenan tangkai bunga dilakukan saat terdapat satu bunga yang setengah membuka kemudian setelah panen diberikan perlakuan pulsing selama 24 jam dengan larutan mengandung sukrosa dan bahan lainnya seperti asam sitrat 300 ppm dan 8-hydroxquinoline sitrat 250 ppm. Waktu dari pemanenan pertama dan kedua adalah 3-4 bulan. Bunga hasil panen ke-2 memiliki kualitas yang lebih rendah dari hasil pemanenan pertama, batang yang lebih pendek dan bunga lebih sedikit per tangkainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanenan kedua walaupun memungkinan, tidak memiliki nilai ekonomis Halevy dan Kofranek, 1984. Setelah pulsing, bunga dibungkus kertas koran dan polyethylene, kemudian di pak dalam kotak. Sesampainya di tempat tujuan bunga ditempatkan dalam wadah berisi deionizied water untuk mempertahankan kualitasnya. Perlakuan pulsing dengan larutan gula mampu meningkatkan panjang umur bunga dan pemekaran kuncup bunga. Pembukaan sempurna didapat dari perlakuan pulsing dengan kandungan gula 5-10 dan perlakuan selama 24 jam menggunakan larutan gula kandungan 10 mampu menggandakan vase life bunga lisianthus Halevy dan Kofranek, 1984. Hal yang perlu dilakukan pada saat pemanenan sebagai berikut. Pemanenan dilakukan pagi hari pada saat kadar gula tertinggi. Panen dilakukan saat terdapat dua bunga yang mekar bersamaan. Untuk penjualan dengan kondisi segar, sebaiknya menunggu hingga 4 kuntum membuka sebelum panen. Perlakuan pendinginan hingga 55 o F 13 o C sebelum pengiriman untuk mempertahankan kualitas bunga agar tidak mudah layu akibat suhu lingkungan yang tinggi Maryland Cooperative Extension, 2000. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pemanenan sebagai berikut. Lisianthus memiliki daya mempertahankan bentuknya yang kuat dan tidak mudah rusak. Memperlihatkan dalam kondisi baik hingga jangka waktu 2 minggu setelah potong. Mudah dikemas. Tidak terlalu sensitif terhadap gas etilen. Maryland Cooperative Extension, 2000. Hal yang perlu dilakukan dalam penanganan oleh penjual bunga potong adalah sebagai berikut. Tangkai bunga dipotong kembali dan ditempatkan pada air hangat dengan pH 3.5 dan suhu 65-75 F, semakin dekat 65 F makin baik. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. Penjagaan dari gangguan sangat diperlukan. Larutan gula 2-4 dan anti bakteri dapat mempertahankan vase life bunga hingga 14 hari. Bunga pink dan biru dapat hilang warnanya pada lingkungan kurang cahaya dan pucuk yang kecil sering kali gagal membuka setelah pemanenan Maryland Cooperative Extension, 2000.

2.3.9. Permasalahan Lain