Pencahayaan Irigasi Nutrisi Budidaya Lisianthus

bedeng dan sterilisasi tanah. Agar kualitas batang baik, maka dipergunakan net penyangga ganda, dengan ukuran 15 cm x 15 cm atau 15 cm x 20 cm. Penanaman bibit dilakukan saat tanaman muda dan tumbuh aktif memiliki 4-6 helai daun. Penanaman diatur sehingga plug lisianthus berada sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari busuk batang. Kelembaban relatif yang tinggi diperlukan selama 10 hari pertama dan tanah tidak boleh kering. Penanaman dilakukan sebelum akar-akar saling berlilitan dan dilakukan secara hati-hati tanpa merusak akar. Akar yang rusak mengakibatkan pertumbuhan yang lambat, tertundanya pendewasaan, hingga kematian tanaman Highsun Express, 2008. Kerapatan tanaman lisianthus untuk bunga mahkota tunggal adalah 84 tanamanm 2 , sedangkan pada bunga mahkota tumpuk 64 tanamanm 2 Highsun Express, 2008.

2.3.3. Pencahayaan

Pencahayaan optimal untuk tanaman dalam greenhouse berkisar pada 4000 –6000 fc foot candle atau 40 000–60 000 lux. Pencahayaan berlebihan lebih dari 7000 fc, dapat mereduksi tinggi tanaman Pan American Seed, 2005. Sedangkan menurut Highsun Express 2008, cahaya yang dibutuhkan lisianthus berkisar pada 32 000 – 65 000 lux. Untuk lisianthus yang merupakan tanaman hari panjang, penyinaran selama 16 jam merupakan panjang hari yang optimal untuk mencapai kualitas terbaik. High intensity discharge HID dapat dipergunakan untuk mengontrol intensitas cahaya dan panjang hari yang diinginkan. Alternatif lain adalah dengan melakukan penyinaran tambahan dengan lampu pijar 100 watt yang digantung tiap jarak 3 meter dan 3 meter tingginya dari tanaman, penyinaran dapat dilakukan dari pukul 22.00 - 02.00 waktu setempat secara kontinu atau dengan penyinaran bersiklus 6 menit di tiap jam. Penyinaran tambahan ini mampu memperkuat dan memperpanjang batang tanaman Maryland Cooperative Extension, 2000.

2.3.4. Irigasi

Irigasi pada lisianthus perlu mendapat perhatian. Irigasi berlebihan mampu meningkatkan kerentanan tanaman terhadap patogen cendawan yang terbawa tanah. Sebaliknya, tanaman yang stres akibat kekeringan menyebabkan inisiasi bunga dini yang berakibat batang pendek dan lemah. Semakin rendah suhu dan intensitas cahaya, semakin sedikit air yang diperlukan Highsun Express, 2008. Penyiraman dilakukan dari atas tajuk tanaman overhead irrigation, namun setelah akar telah berkembang maka penyiraman dilakukan secara tetes drip irrigation. Peningkatan kelembaban sebelum siang hari dengan overhead irrigation dapat meningkatkan panjang batang pada wilayah penanaman dengan intensitas cahaya dan panas yang tinggi Highsun Express, 2008.

2.3.5. Nutrisi

Menurut Maryland Cooperative Extension 2000, pada fase pertumbuhan awal bibit, lisianthus memiliki akar tanaman yang rentan dan mudah rusak apabila terkena oleh garam terlarut dengan konsentrasi tinggi. Penggunaan pupuk slow release 3 bulan sekali diaplikasikan segera setelah penanaman. Sumber nitrogen diberikan dalam bentuk pupuk nitrat. Komposisi pemberian potasium sama dengan nitrogen, misalnya pupuk 15-0-15. Suplemen kalsium dibutuhkan apabila tanah kekurangan unsur Ca. Saat inisiasi pembungaan berlangsung, pemberian nitrogen dikurangi sedangkan potasium ditambahkan. Menurut American Takii Seed 2005, electro conductivity EC tanah tempat penanaman lisianthus sebaiknya dipertahankan pada 1.0 – 2.25 mScm. Menurut Ohta et al. 2004, pemberian 1 ww chitosan pada media tanam tanah mampu mempercepat pertumbuhan bibit dan meningkatkan kualitas bunga potong Eustoma grandiflorum. Bobot basah dan kering dari pucuk dan akar tanaman, jumlah buku, bobot bunga potong, dan jumlah bunga meningkat pada perlakuan media mengandung chitosan atau tryptone 1. Waktu pembungaan pertama dapat dipercepat melalui perlakuan media mengandung chitosan, tryptone, casein, dan collagen. Tryptone, casein, dan collagen mampu meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan tanaman lisianthus, dan menjadi alternatif dari chitosan.

2.3.6. Pembungaan