b. Konstruksi Kandang
Kandang yang baik adalah kandang yang dibuat dengan konstruksi yang kokoh. Hasil pengamatan ditempat penelitian, PT. Mega Citrindo mempunyai
kandang permanen yang bervariasi yang disesuaikan dengan fungsi masing- masing kandang. Hampir seluruh kandang permanen dibuat dari campuran
semen, dengan kondisi yang kurang baik karena di setiap sudut kandang ditumbuhi banyak lumut. Hal ini disebabkan karena kelembaban yang cukup
tinggi di PT. Mega Citrindo. Kandang permanen di PT. Mega Citrindo terbuat dari rangka besi yang
kokoh. Menurut Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian 2008 terdapat pedoman yang harus dipenuhi dalam kontruksi kandang pada reptil, yaitu :
1. Kandang harus mudah dibersihkan.
2. Lantai harus kuat dan mudah dibersihkan , dapat menjamin sanitasi
dan higienis. 3.
Atap harus menutupi keseluruhan atau sebagian kandang, dan tidak mudah bocor.
4. Kemiringan atap harus diatur, agar pada saat hujan air tidak meluncur
masuk ke dalam kandang. 5.
Tinggi bangunan harus disesuaikan, agar tetap menjaga sirkulasi udara. 6.
Ventilasi kandang harus dibuat sesuai dengan tempat dan kebutuhan jenis reptil atau amfibi.
7. Dinding kandang harus kokoh, untuk keamanan kandang.
8. Letak bangunan harus dibuat dengan strategis, untuk memudahkan
kegiatan sehari-hari. Kandang boks atau kandang sementara terbuat dari plastik dengan rangka
yang kokoh. Ventilasi atau lubang udara pada kandang boks yaitu pada tutup yang sudah dilubangi. Menurut Maulidzar 2010 pertimbangan boks plastik sebagai
bahan kandang, didasarkan bahwa bahan tersebut memenuhi syarat perkandangan yang baik diantaranya :
1. Berdinding kuat, aman dari gangguan satwa lain, dan dapat dilihat dari
luar. 2.
Mudah diperoleh ketika dibutuhkan.
3. Mudah dibersihkan dan memiliki penampilan yang menarik untuk
koleksi reptil.
c. Pengkayaan Kandang Enrichment Kandang
Pengkayaan kandang atau enrichment kandang merupakan suatu upaya yang dilakukan agar satwa seperti berada di habitat aslinya. Dengan adanya
pengkayaan kandang, satwa dapat mengekspresikan perilakunya seperti di alam dan untuk menghindari satwa dari stres, kebosanan, kegelisahan, dan perilaku
menyimpang maupun untuk meningkatkan kualitas hidup satwa di dalam kandang. Tabel 8 menunjukkan pengkayaan kandang yang terdapat di PT. Mega
Citrindo.
Tabel 8 Pengkayaan kandang PT. Mega Citrindo
No Jenis Kandang
Perlengkapan Kandang Biawak kuning
Biawak ekor biru Biawak dumeril
1 Kandang
permanen Batang kayu, tempat
minum, shelter alami lubang dan buatan,
tumbuhan Batang
kayu, shelter
buatan, tempat minum Batang
kayu, tempat minum
2 Kandang boks
Kertas koran Kertas koran
Kertas koran
Terdapat beberapa jenis pengkayaan kandang Suara Satwa 2008 diacu dalam Eccleston 2008 yakni pengkayaan struktural, misalnya pemberian
kandang yang ukurannya cukup luas agar satwa dapat melakukan gerakan alami, seperti terbang, lari, dan tempat untuk berteduh. Kedua adalah pengkayaan objek.
Objek yang diberikan untuk mengurangi rasa bosan, dan merangsang perilaku alami. Ketiga adalah pengkayaan sosial, yaitu mensosialisasikan satwa dengan
sejenisnya, atau tidak karena tidak semua jenis satwa hidup berkelompok. Dan keempat adalah pengkayaan makanan. Pemberian makanan yang bervariasi
meningkatkan kualitas hidup satwa, selain itu dengan makanan yang bervariasi menghindari rasa bosan atau jenuh satwa terhadap makanannya. Berikut adalah
gambar kekayaan kandang permanen di PT. Mega Citrindo Gambar 18.
Gambar 18 Pengkayaan kandang enrichment : a kandang biawak dumeril, b kandang biawak ekor biru, dan c kandang biawak kuning.
Biawak merupakan satwa yang memiliki perilaku memanjat di batang pohon, oleh karena itu setiap kandang permanen diberikan batang kayu yang
disesuaikan dengan ukuran kandang agar biawak dapat berperilaku seperti di alam. Kondisi batang kayu di setiap kandang sudah tidak begitu baik, kondisi ini
dapat menimbulkan beberapa dampak negatif pada biawak yakni batang yang sudah rapuh kapan pun dapat patah, dan batang pohon dapat menjadi habitat
untuk ektoparasit. Menurut Bennett 1998 dalam pemilihan batang pohon untuk biawak di kandang, hindari batang yang sudah busuk dan yang memiliki getah
atau resin. Pada kandang biawak dumeril tidak dilengkapi dengan fasilitas shelter atau tempat berteduh. Shelter di kandang biawak kuning berbentuk lubang-lubang
yang ada di tanah sekitar kandang dan shelter buatan yang terbuat dari campuran semen dan dibentuk seperti terowongan. Menurut keeper, kemungkinan lubang-
lubang yang ada sekarang dibuat oleh biawak kuning. Sedangkan untuk shelter biawak ekor biru terbuat dari bahan campuran semen yang dibentuk seperti
a b
c
terowongan. Berikut adalah gambar shelter pada biawak kuning dan biawak ekor biru Gambar 19.
Fasilitas di kandang boks tidak banyak jika dibandingkan dengan kandang permanen. Hal ini karena ukuran kandang yang jauh berbeda, sehingga di dalam
kandang boks hanya diberikan substrat yang berasal dari kertas koran. Kertas koran ini juga memiliki fungsi untuk menyerap cairan pada kotoran biawak,
sehingga keadaan kandang tidak basah. Selain itu pemilihan alas dari koran karena mudah dibersihkan.
Gambar 19 Jenis shelter : a alami, b buatan, kandang biawak kuning, c buatan, kandang biawak ekor biru.
d. Perawatan Kandang