Pertanian dibagi menjadi dua yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti luas Mubyarto, 1989: 16. Pertanian dalam arti sempit dapat
dikatakan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga dimana produksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija jagung, kacang-
kacangan dan umbi-umbian, tanaman sayuran dan buah-buahan. Pada umumnya sebagian hasil pertanian rakyat adalah untuk dikonsumsi keluarga.
Adapun pertanian dalam arti luas adalah banyak sekali macamnya, yaitu: a. Pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit
b. Perkebunan, termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar
c. Kehutanan d. Pertenakan
e. Perikanan berbagai perikanan darat dan perikanan laut.
2. Permasalahan Dalam Pertanian
Banyak masalah yang dihadapi petani baik yang berhubungan langsung dengan produksi dan pemasaran hasil pertaniannya maupun yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya. Dari segi ekonomi pertanian, berhasil tidaknya produksi pertanian dan tingkat harga yang diterima oleh
petani untuk hasil produksinya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perilaku dan kehidupan petani.
Di dalam melaksanakan pembangunan pertanian terdapat persoalan- persoalan ekonomi pertanian yaitu Penny, 1989: 205 :
a. Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan.
Jarak waktu ini disebut gestation period, dimana petani harus mengadakan pengeluaran setiap hari, setiap minggu atau kadang-kadang
dalam waktu yang sangat mendesak, sedangkan pendapatan petani hanya diterima setiap musim panen yang kadang memakan waktu berbulan-
bulan. b. Pembiayaan pertanian
Persoalan yang paling sulit dalam ekonomi pertanian adalah persoalan pembiayaan, karena itu banyak petani yang terlibat pada hutang. Petani
tidak dapat meningkatkan produksinya karena kurang biaya, sehingga petani memerlukan kredit murah dari Bank Rakyat dan kredit dengan
bunga rendah lainnya. Dengan perkembangan pertanian, kebutuhan pembiayaan ini akan meluaskan tidak hanya dibidang produksi tetapi
juga pada bidang pemasaran hasil-hasil produksi maupun sarana produksi.
c. Tekanan penduduk dan pertanian Persoalan lain dalam ekonomi pertanian adalah persoalan yang
menyangkut hubungan antara pembangunan pertanian dan jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk yang semakin padat maka akan
menyebabkan penyerapan penduduk yang tidak merata sehingga menimbulkan pemikiran transmigrasi, termasuk pula di dalamnya
transigrasi pertanian. Pemecahannya tidak harus dengan pemindahan ke luar Jawa, tetapi cara mengatasi persoalan ini bisa beracam-macam
antara lain dengan usaha peningkatan intensifikasi pertanian dan
industrialisasi sampai pada pembatasan jumlah penduduk melalui Keluarga Berencana.
d. Pertanian subsisten Pertanian subsisten diartikan suatu sistem bertani dimana tujuan utama
dari si petani adalah untuk memenuhi keperluan hidup beserta keluarganya. Mereka memandang pertanian sebagai sarana pokok untuk
memenuhi kebutuhan keluarga yaitu melalui hasil pertanian. Tanda- tanda pertanian subsisten murni adalah sangat eratnya hubungan
usahatani dengan rumah tangga petani atau antara produksi dan konsumsi yang keduanya merupakan suatu proses yang tidak
terpisahkan.
3. Usaha Tani Padi a. Pengertian padi