dan Kelurahan Malanggaten. Dari masing-masing kelurahan tersebut, baik daerah yang subur atau daerah kurang subur, diambil 8 sampel petani, dengan
demikian jumlah sampel adalah 80 responden.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, diperoleh melalui metode : a. Interview, yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara langsung dengan responden mengenai permasalahan yang diteliti. Wawancara langsung tersebut menggunakan kuisioner yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu b. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dan
pencatatan secara sistematis didaerah penelitian. 2. Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data-data yang telah ada
pada instansi-instansi yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, meliputi Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik, Kantor
Kecamatan, Kantor Kelurahan, serta pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasi variabel penelitian dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Deskripsi Keuntungan Usaha Tani Padi di Kecamatan Kebakkramat
Untuk mendeskripsikan keuntungan usaha tani padi, maka definisi operasional variabel sebagai berikut :
a. Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dan biaya total yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap biaya Variabel, diukur
dalam satuan rupiah per satu kali produksi. b. Penerimaan total adalah seluruh penerimaan yang diterima dari usaha
tani padi yang diperoleh dari produksi padi dikalikan dengan harga produksinya, diukur dalam satuan rupiah per kilogram.
c. Biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi padi dalam satu kali produksi, diukur dalam satuan rupiah, terdiri dari:
1 Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pertama kali produksi. Biaya ini berupa biaya dari alat yang diperlukan untuk
memproduksi padi pertama kali, diukur dalam satuan rupiah. 2 Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan setiap kali
memproduksi padi. Biaya ini terdiri dari biaya bibit, biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga kerja, diukur dalam satuan rupiah
per satu kali produksi. 2. Analisis Keuntungan
Disamping mendiskripsikan keuntungan usaha tani padi tersebut, digunakan juga beberapa variabel untuk menganalisis keuntungan usaha
tani padi di Kecamatan Kebakkramat berdasarkan fungsi keuntungan Cobb-Douglas, yaitu mencari pengaruh biaya lahan, biaya bibit, biaya
pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga kerja terhadap keuntungan yang diterima petani padi di Kecamatan Kebakkramat, maka definisi
operasional variabel sebagai berikut :
a. Total Keuntungan Petani Yaitu keuntungan yang diterima petani padi yang diperoleh dari
jumlah produksi dikalikan dengan harga jual harga output dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan pada satu kali masa produksi harga
input. Hasilnya dibagi dengan harga output, diukur dalam satuan rupiah per satu kali produksi.
b. Biaya Lahan Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyewaan lahan yang telah
dinormalkan dengan harga output, diukur dalam satuan HaRp. Jika lahan tersebut merupakan lahan milik sendiri, maka dihitung sebagai
lahan sewa. c. Biaya Bibit
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bibit, yaitu jumlah bibit yang dibeli dikali harga, dinormalkan dengan harga
output, diukur dalam satuan rupiah. d. Biaya Pupuk
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk, yaitu jumlah pupuk yang dibeli dikali harga, dinormalkan dengan harga
output, diukur dalam satuan KgRp. e. Biaya Pestisida
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pestisida yang dinormalkan dengan harga output, diukur dalam satuan botolRp.
f. Biaya Tenaga Kerja Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja opportunity
cost dalam satu kali produksi, dinormalkan dengan harga output, diukur dalam satuan HOKRp.
E. Teknik Analisis Data