2. Uleebalang Perkataan uleebalang dalam bahasa Aceh sama dengan perkatan hulubalang
dalm bahasa Indonesia. Menurut WJS. Purwodarminto dalam kamus umum bahasa indonesia 1990: 321 Hulubalang artinya laskar atau pemimpin pasukan. Dalam
hikayat raja-raja di Indonesia dan di Malaya kata Hulubalang sering kita jumpai yang dimaksud adalah panglima tentara yaitu nama pangkat dalam jabatan ketentaraan di
daerah Aceh. Uleebalang disamping sebagai panglima tentara oleh sultan juga diberi tugas mengepalai Nangroe dan memimpin rakyat daerahnya. Ia adalah semacam
Sultan atau raja kecil yang berkuasa di dalam Nangroe kerajaanya. Menurut Snouck Hurgronje 1987: 67 Uleebalang ialah tuan besar
didaerahnya, kepala wilayah yang terkemuka. Uleebalang disebut raja daerah, uleebalang sendiri berarti pamglima perang, tidak mustahil sebutan itu diberikan
kepada mereka dikala syahbandar menjadi yang paling berkuasa. Uleebalang bertindak sebagai pemimpin daerah, hakim dan panglima perang di daerah masing-
masing. Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia 1991: 33 uleebalang adalah gelar
penguasa daerah yang dapat dikategorikan sebagai bangsawan pada masyarakat Aceh. Golongan ini ada sejak jaman kesultanan Aceh. Jabatan uleebalang diperoleh
berdasarkan keturunan, sehingga seseorang dapat menjadi uleebalang tanpa surat pengankatan dari sultan. Meskipun demikian, seorang uleebalang memerlukan
pengesahan dari sultan yang dinyatakan dalam bentuk Sarakata, karena legitimasi sultanini akan lebih menguatkan kedudukan uleebalang.
Keluarga dan keturunan uleebalang ini memakai gelar Teuku. Meskipun jabatan uleebalang ini secara turun temurun, seseorang yang memangku jabatan
menerima surat pengangkatan dari sultan yang dibubuhi cap Sikureueng. Cap ini adalh lambing kekuasaan Sultan Aceh. Uleebalang yang memperoleh hak-hak
istimewa dan tugas-tugas istimewa dari sultan dinamakan “Uleebalang Poteu” Zakaria Ahmad,1991: 89. Kekuasaan uleebalang sangat besar banyak urusan-
urusan pemerintahan dalm bidang tertentu diserahkan sepenuhnya kepada uleebalang, sehingga daerah kekuasaan uleebalang menpunyai otonomi yang luas.
3. Konflik a. Pengertian Konflik