Analisis data Pengaruh kebisingan Chainsaw terhadap persepsi dan daya konsentrasi

bunyi yang diterima responden. Dari hasil pengukuran ini akan dibandingkan dengan literatur untuk mengetahui pengaruhnya pada kesehatan responden dan jumlah waktu yang diizinkan dalam pengoperasian chainsaw untuk setiap harinya. b. Uji Daya Konsentrasi Responden. Tingkat knosentrasi responden yang sering terpapar kebisingan dibandingkan dengan yang belum pernah terpapar kebisingan. Pengukuran dilakukan dengan memberikan empat perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan selama lima menit. Keempat perlakuan tersebut yaitu: responden mendengarkan bunyi chainsaw iddle tanpa alat pelindung diri, chainsaw iddle dengan alat pelindung diri, chainsaw racing tanpa alat pelindung diri dan chainsaw racing dengan alat pelindung diri. Selanjutnya untuk menguji kosentrasi responden dilakukan dengan cara memberikan responden 25 pertanyaan yang harus dijawab selama 10 menit.

3.5 Analisis data

Persepsi operator chainsaw dan nonoperator chainsaw terhadap kebisingan chainsaw ditunjukan oleh jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Kemudian dari jawaban-jawaban tersebut diberikan skor. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun 1932 yang sekarang terkenal dengan nama skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat penting SP, penting P, ragu-ragu R, tidak penting TP, sangat tidak penting STP Nazir 2005. Jawaban-jawaban ini diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 secara berurutan. Maka berdasarkan literatur tersebut penentuan skor dalam penelitian ini dapat dibuat menjadi jawaban “sangat tidak bising”, “tidak bising”, “cukup bising”, “ bising” dan “sangat bising”. Jawaban-jawaban ini diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 secara berurutan. Untuk mendukung dan menunjang kegiatan analisis data maka dalam pengolahannya dilakukan menggunakan seperangkat komputer dengan aplikasi software microsoft excel dan SPSS Statistics Program for Social Science. Setelah data diperoleh, terlebih dahulu dicari nilai rataannya dengan rumus: Keterangan: Xi = nilai masing-masing pertanyaan n = banyaknya pertanyaan Nilai rataan ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki oleh responden. Namun demikian, terlebih dahulu dilakukan pengkategorian nilai rataan yang diperoleh terhadap skala yang ditentukan. Dalam menentukan skala, terlebih dahulu dicari nilai intervalnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Bobot nilai tertinggi – Bobot nilai terendah 5 – 1 Banyaknya kelas 5 Setelah besarnya nilai interval diketahui, kemudian dibuat skala, sehingga dapat diketahui dimana letak rataan penilaian respon terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana ragamnya. Skala tersebut adalah: Tabel 5 Persepsi kebisingan berdasarkan nilai terboboti Interval Nilai Persepsi Kebisingan 4,20 ─5,00 Sangat Tidak Bising 3,40 ─4,20 Tidak bising 2,60 ─3,40 Cukup bising 1,80 ─2,60 Bising 1,00 ─1,80 Sangat bising Analisis deskriptif diperlukan sebelum dilakukan pengujian data. Analisis ini bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk informasi yang mudah dipahami dengan bentuk yang lebih ringkas. Analisis deskriptif yang Rataan X = ∑x i f i n Interval = = = 0,8 dimaksud adalah mean, median, modus, persentase, dan grafik data diagram data. Berikut merupakan definisi mean, median, modus, persentase, dan grafik data diagram data a. Mean adalah nilai rata-rata dari data-data yang ada. b. Median adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan. Median merupakan rata-rata apabila ditinjau dari segi kedudukannya dalam urutan data. Median sering pula disebut rata-rata posisi. c. Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. d. Persentase merupakan tingkat penyebaran data terhadap populasinya. e. Grafik data, disebut juga diagram data adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar. Grafik data biasanya berasal dari tabel, karena itu tabel dan grafik biasanya dibuat secara bersama-sama, yaitu tabel dilengkapi dengan grafik. Grafik data sebenarnya merupakan penyajian data visual dari data bersangkutan Hasan 2001. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kebisingan terhadap daya konsentrasi digunakan uji nonparametrik. Pengolahan data merupakan pengujian hipotesis kerja Ho H : µ = µ Hi: µ ≠ µ Keterangan: H : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara daya konsentrasi responden sebelum menggunakan alat pelindung diri APD dan setelah menggunakan APD terhadap kebisingan chainsaw. H 1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara daya konsentrasi responden sebelum menggunakan APD dan setelah menggunakan APD terhadap kebisingan chainsaw. Uji statistik yang digunakan yaitu uji urutan bertanda Wilcoxon The Sign Rank Test. Uji urutan bertanda pertama kali diperkenalkan pertama kali oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945 sebagai penyempurnaan uji tanda. Pada uji urutan bertanda tersebut, di samping memperhatikan tanda perbedaan positif atau negatif juga memperhatikan besarnya beda dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil dari samapel atau sampel yang berhubungan Hasan 2001. Uji Wilcoxon dilakukan untuk kasus pengamatan berpasangan yaitu antara operator chainsaw dan nonoperator chainsaw dengan perlakuan yang sama yaitu sebelum menggunakan APD dan setelah menggunakan APD pada saat kondisi chainsaw iddle maupun racing. Rumus yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Keterangan: Z : nilai statistik hitung W + : peubah acak µ w+ : nilai tengah bagi peubah acak W + atau W ─ σ w+ : simpangan baku bagi peubah acak W + atau W ─ Z = W + ─ µ w+ σ w+ BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas