2.5.2. Analisis Pengelompokkan Cluster Analysis
Analisis pengelompokkan clustering merupakan teknik matematis untuk mengelompokkan sejumlah sampel yang memiliki indeks pengukuran kesamaan
satu dengan yang lainnya. Menurut Krebs 1989 ada beberapa klasifikasi dalam metode pengelompokkan: Hirarki , aglomerasi, monotetik atau politetik, kualitatif
atau kuantitatif. Single Linkage Clustering merupakan teknik pengelompokkan yang
sederhana dengan bentuk analisis pengelompokkan berupa hirarki. Teknik ini sering disebut metode data terdekat. Complete Linkage Clustering sering disebut
metode data terjauh. Konsep teknik ini berlawanan dengan Single Linkage Clustering, meskipun proses kerja yang dilakukan secara umum sama kecuali
definisi kesamaannya. Average Linkage Clustering merupakan teknik yang sangat mudah
dikembangkan untuk menghindari kesulitan dalam menggunakan Single Linkage Clustering dan Complete Linkage Clustering. Secara keseluruhan Average
Linkage Clustering menggunakan komputerisasi tiap proses pengelompokkan clustering. Komputer meratakan kesamaan diantara sampel dan
mengelompokkannya. Strategi pengelompokkan yang sering digunakan pada Average Linkage Clustering sering disebut Underweighted Pair-Group Method
using aritmethic Average UPGMA.
2.5.3. Analisis Koresponden Correspondence Analysis
Analisis koresponden correspondence analysis merupakan metode yang dapat mendeskripsikan berbagai tipe data yang berbeda, dependensi dan
korespondensi antara dua himpunan karakter i dan j contohnya: sektor spesies
dan stasiun. Menurut Bengen 2000 tujuan utama penggunaan analisis faktorial koresponden adalah untuk mencari hubungan yang erat antara modalitas dari dua
karaktervariabel pada tabelmatriks data. Bentuk data yang digunakan pada analisis koresponden memiliki dua tipe matriks, yaitu: pertama, matriks
kontingensi yang mempertemukan n baris dan p kolom, pada baris ke-i dan kolom ke-j berisi nilai n i,j yang merupakan jumlah individu yang memiliki secara
bersama karakter i dan j. Kedua, matriks logik disjungtif lengkap yang mempertemukan menyilangkan baris i dan kolom j bernilai 1 dan 0 berdasarkan
terjadi atau tidaknya fenomena pada baris i dan kolom j.
18
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Ada beberapa data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data angin serta
parameter gelombang perairan, data arus permukaan dan data komunitas ikan
terumbu. Pada Tabel 2. ditunjukkan titik koordinat dan domain spasial dari
pengukuran tiap parameter pengambilan data sekunder. Daerah penelitian difokuskan di perairan Karang Lebar dan sekitarnya, Kepulauan Seribu. Daerah
penelitian ditampilkan pada Gambar 1. Tabel 2. Domain Spasial Pengambilan Data Yang Digunakan Dalam Penelitian
No Parameter
Koordinat Waktu
Pengamatan Keterangan
BT LS
1. Angin dan
Gelombang 107°00 00
6° tiap bulan Juni
selama 2007 hingga 2009
Data BMKG
2. Komunitas
Ikan Terumbu
106°33 49 - 106°36 48,9
5°42 56,3 - 5°44 13,81
24, 25 dan 27 Juni 2009
Siregar 2009
3. Arus Musim
Timur 106°36 19,7
5°44 0,49 Agustus 2007
Data Penelitian
Edy Setyawan
2008
4. Arus Musim
Timur 106°33 49 -
106°36 48,9 5°42 56,3 -
5°44 13,81 Mei-Juli 2008
Siregar 2008
5. Arus Musim
Timur 106°36 19,7
5°44 0,49 Juni 2009
Data Penelitian
Fadhillah Rahmawati
2010