karang yaitu 1 karang yang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae dan menghasilkan terumbu, 2 karang yang bersimbiosis dengan zooxanthellae tetapi
tidak menghasilkan terumbu, 3 karang yang tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae tetapi menghasilkan terumbu, dan 4 karang yang tidak
bersimbiosis dengan zooxanthellae dan tidak menghasilkan terumbu Veron, 1986. Selain hewan karang yang termasuk kategori bentik terumbu adalah makro
benthos others, berupa kima, ekhinodermata, moluska, spons, makro alga
2.4.2. Ikan Terumbu
Ikan terumbu merupakan organisme yang memiliki peranan penting di ekosistem terumbu karang, sehingga dengan adanya keberadaan ikan terumbu di
ekositem terumbu karang menjadikan daerah ekosistem terumbu karang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat yang hidup
di sekitarnya Nybakken 1982. Ikan terumbu memanfaatkan ekosistem terumbu karang sebagai daerah mencari makanan, perlindungan dari predator dan lain-lain
Hutomo 1986. Komunitas ikan terumbu tidak terlepas dari faktor fisik yang memengaruhi kelangsungan hidup, yaitu: suhu, cahaya, kedalaman dan
gelombang. Keberadaan ikan terumbu di perairan sangat bergantung pada kesehatan terumbu karang yang ditunjukkan oleh persen penutupan terumbu
karang hidup. Adapun beberapa komponen yang penting diperhatikan dalam hal mengkaji komunitas ikan terumbu, yaitu: distribusi ikan terumbu dan struktur
komunitas ikan terumbu.
2.4.2.1. Distribusi Ikan Terumbu
Menurut Hutomo 1995 bahwa distribusi harian ikan terumbu dibagi menjadi tiga, yaitu ikan terumbu yang aktif pada saat siang hari diurnal,
peralihan siang dan malam crepuscular dan saat malam hari nokturnal. Ikan terumbu sebagian besar di dominasi oleh ikan diurnal siang hari. Ikan terumbu
yang sifatnya diurnal mencari makan dan beraktifitas di daerah permukaan terumbu karang dan memakan plankton yang melewati terumbu karang.
Beberapa famili ikan-ikan diurnal, seperti: Pomacentridae, Chaetodontidae, Pomacanthidae, Acanthuridae, Labridae, Lutjanidae, Serranidae, Siganidae,
Balistidae, Cirrhitidae, Tetraodontidae, Blenniidae dan Gobiidae. Adapun famili yang termasuk dalam ikan nokturnal adalah: Holocentridae, Apogonidae,
Haemulidae, Scorpaenidae, Muraenidae, Serranidae dan beberapa Labridae. Ikan- ikan nokturnal pada siang hari mereka menempati celah-celah karang dan
menetap di daerah gua-gua Allen dan Steene 1987. Faktor kedalaman memiliki peran penting dalam distribusi ikan terumbu.
Pada umumnya ikan terumbu memiliki kisaran kedalaman yang relatif sempit. Hal ini disebabkan oleh faktor ketersediaan makanan, dinamikagelombangombak
dan predator. Ikan akan cenderung membuat daerah teritorial yang kaya akan makanan dan menghindari pecahan gelombang dengan menempati daerah yang
lebih dalam. Menurut Montgomery et al. 1980 Famili Pomacentridae merupakan ikan terumbu yang cukup tinggi keanekaragaman spesiesnya. Pola
yang cerah dan unik, ukuran yang bervariasi namun pada umumnya berukuran kecil dan jumlah yang sangat melimpah sehingga mudah dikenali. Ikan terumbu
ini menempati hampir di setiap bentuk morfologi terumbu karang, sebagian besar ikan ini bersifat teritorial, spasial dan relatif stabil. Di perairan Indo-Pasifik
terdapat 300 spesies dari 22 genus dan sekitar 100 spesies dari 18 genus Famili Pomacentridae mendiami perairan Samudra Hindia.
Menurut Kuiter 1992 Famili Labridae merupakan ikan terumbu yang dominan ditemukan di ekosistem terumbu karang dengan ukuran yang bervariasi,
selain Famili Pomacentridae. Labridae pada umumnya merupakan omnivora, pemakan udang, bintang laut, gastropoda, zooplankton, ikan-ikan kecil dan alga.
Mayoritas ikan terumbu ini cenderung menetap pada suatu lokasi atau mengelompok di suatu bentuk terumbu tertentu seperti genus Cirrhilabrus dan
Paracheilinus dan mereka akan membentuk suatu kelompok besar ketika memakan plankton yang berada di sekitar terumbu karang. Banyak dari spesies
ikan terumbu ini hidup dengan nyaman pada setiap lokasi terumbu karang. Ikan Famili Labridae ini banyak ditemukan di perairan hangat dengan kedalaman 3
hingga 20 meter Kuiter 1992. Famili Chaetodontidae merupakan jenis yang ikan terumbu yang dominan
ditemui di ekosistem terumbu karang. Famili Chaetodontidae merupakan ikan terumbu yang dijadikan sebagai indikator kesehatan perairan ekosistem terumbu
karang Adrim et al. 1991. Penyusutan jumlah Famili Chaetodontidae berbanding lurus dengan kerusakan ekositem terumbu karang. Ikan Famili
Chaetodontidae banyak ditemukan pada kedalaman kurang dari 15-20 meter. Ketersediaan makanan juga mempengaruhi distribusi ikan terumbu ini, yaitu:
invertebrata kecil, karang lunak, alga, plankton, karang batu dan lainnya. Pada umumnya ikan-ikan terumbu yang dijadikan konsumsi mendiami
lapisan dasar terumbu karang, celah-celah karang dan lebih dominan soliter kecuali Famili Caesionidae dan Siganidae. Famili yang dijadikan target sebagai
ikan konsumsi adalah Famili Serranidae, Lutjanidae, Haemulidae, Holocentridae,
Siganidae dan lainnya Adrim 1993. Ukuran tubuh ikan-ikan target ini biasanya lebih besar dibandingkan ikan-ikan terumbu lainnya.
Distribusi spasial ikan terumbu berhubungan dengan karakteristik habitat dan interaksi di antara ikan-ikan terumbu tersebut. Distribusi spasial beberapa
jenis ikan terumbu secara nyata dipengaruhi oleh karakteristik habitat tertentu. Karakteristik habitat yang paling berperan dalam distribusi ikan terumbu secara
berurutan adalah arus dan gelombang, kecerahan, suhu air dan kedalaman.
2.4.2.2. Struktur Komunitas Ikan Terumbu