METODE Modified Exponentially Weighted Moving Average Model to Estimate Stock Volatility in Indonesia Stock Exchange (Case Study: LQ45 Index).

Gambar 7 Volatilitas dalam periode 60 hari perdagangan. Gambar 8 Volatilitas dalam periode 80 hari perdagangan. Secara umum, dari Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8, terlihat bahwa trend volatilitas hasil pendugaan mendekati tren volatilitas aktual. Secara umum, ketiga model pendugaan cukup baik menggambarkan volatilitas aktual yang terjadi. Namun demikian, secara visual pendugaan periode 40 hari perdagangan memiliki tren terbaik yang mendekati tren volatilitas aktual. 0.00 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05 0.05 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Volatilitas Periode 60 Hari Perdagangan Aktual EWMA GARCH P ‐EWMA 0.00 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05 0.05 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Volatilitas Periode 80 Hari Perdagangan Aktual EWMA GARCH P ‐EWMA

4.4 Perbandingan Kinerja GARCH, EWMA dan P-EWMA

Selanjutnya untuk membandingkan kinerja dari model GARCH, EWMA dan P-EWMA, dihitung nilai RMSFE untuk ketiga periode perkiraan yang dilakukan, yaitu 40 hari perdagangan, 60 hari perdagangan dan 80 hari perdagangan. Hasil perhitungan RMSFE dapat dilihat dari Tabel 9 berikut. Hasil perhitungan RMSFE secara lengkap dapat dilihat dari Lampiran 5. Tabel 9 RMSFE untuk GARCH, EWMA dan P-EWMA Root mean squared forecast error Periode GARCH EWMA P-EWMA 40 Hari Perdagangan 0.005015 0.003880 0.003374 60 Hari Perdagangan 0.007088 0.006561 0.006402 80 Hari Perdagangan 0.006939 0.005887 0.005308 Tabel 9 menunjukkan untuk periode 40 hari perdagangan, RMSFE untuk model GARCH, EWMA dan P-EWMA berturut-turut adalah 0.005015, 0.003880, dan 0.003372. Data ini menunjukkan bahwa model P-EWMA memiliki nilai RMSFE terkecil dibandingkan model GARCH dan EWMA. Demikian pula untuk periode 60 hari perdagangan dan 80 hari perdagangan, model P-EWMA selalu memiliki nilai RMSFE terkecil dibandingkan model GARCH dan EWMA. Hal ini menunjukkan bahwa, P-EWMA memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan pendugaan dibandingkan dengan model GARCH dan EWMA.

BAB 5 SIMPULAN

1. Hasil analisis modifikasi model EWMA dengan mengasumsikan return berdistribusi power exponential atau generalized error distribution memberikan model P-EWMA untuk menduga volatitas dengan persamaan model sebagai berikut: g | | dengan g . 2. Pendugaan menggunakan model GARCH, EWMA dan P-EWMA terhadap data indeks LQ45 periode 2008-2011 adalah sebagai berikut: Model GARCH: . , . Model EWMA: . . Model P-EWMA: . . . . | | . dengan adalah ragam pada saat-t dan adalah return pada saat-t. 3. Hasil pendugaan volatilitas berdasarkan RMSFE untuk masing-masing periode perdagangan menunjukkan bahwa model Power EWMA adalah model terbaik dalam menduga volatilitas indeks LQ45. Kebaikan dari model Power EWMA adalah mengasumsikan bahwa return indeks LQ45 berdistribusi GED sehingga nilai perkiraan ragam mendekati nilai ragam aktual.