Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel 4.2. Parameter sel surya BST terhadap waktu penahanan annealing. Karakteristik I-V Sel Surya waktu annealing jam 8 15 22 29 V oc V 0,040 0,015 0,032 0,026 rapat arus - I sc mAm 2 1,393 3,281 2,322 2,386 V max V 0,031 0,013 0,021 0,015 rapat arus - I max mAm 2 0,72 2,25 1,80 1,79 rapat Daya - P max mWm 2 0,0223 0,0293 0,0378 0,0269 rapat Daya - P input mWm 2 83.400 83.400 83.400 83.400 Fill Factor 40,055 59,442 50,876 43,277 Efisiensi 2,68x10 -5 3,51 x10 -5 4,53 x10 -5 3,22 x10 -5 Secara teoritis, sel surya dengan bahan dasar material ferroelektrik memiliki kisaran efisiensi antara 2,5-10. 11 Material ferroelektrik yang sudah diuji secara teoritis untuk dijadikan bahan sel surya diantaranya: triglycine sulphate TGS [dengan polarisasi spontan TGS P si ≈ 3 Ccm 2 ; kalor jenis TGS c p ≈ 2 Jcm 3 K; temperatur Curie, C ≈ 10 3 K], lithium tantalate LiTaO 3 [P si ≈ 50 Ccm 2 , c p ≈ 2 Jcm 3 K, dan C ≈ 10 5 K], sodium nitrite NaNO 2 [P si ≈ 8 Ccm 2 , c p ≈ 2 Jcm 3 K, dan C ≈ 10 3 K]. 11 Untuk film BST memiliki nilai polarisasi spontan P si dan kalor jenis c p pada orde sama dengan material-material tersebut. Beda halnya dengan temperatur curie BST pada ≈ 300 K,

11,12

yang jauh lebih kecil dari temperatur Curie material-material tersebut. 8 Hal ini yang kemungkinan menyebabkan perbedaan nilai efisiensi pada BST lebih kecil dari teori yang didapatkan sebelumnya tentang sel surya berbahan dasar material ferroelektrik.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Terjadi proses pengkristalan pada film pada waktu penahanan annealing terhadap film BST yang dianggap relatif lebih singkat 8 jam, 15 jam, dan 22 jam, namun masih membentuk struktur kristal yang belum sempurna. Pada saat waktu annealing lebih lama 29 jam, proses kristalisasi menuju sempurna. Dalam hal ini, sifat optik berupa spektrum daerah serapan menunjukkan bahwa sel surya film BST dengan lama waktu penahanan annealing 8 jam, 15 jam, dan 22 jam, bekerja efektif pada daerah serapan panjang gelombang ≥ 700 nm. Namun untuk sampel dengan waktu penahanan annealing 29 jam, efektif menyerap pada selang panjang gelombang ≤ 450 nm. Pada kondisi reflektansi maksimum, diambil nilai indeks bias. Pada sampel 8 jam, indeks bias bernilai 3,92. Dengan cara yang sama, untuk sampel 15 jam indeks bias berkisar 6,31. Untuk sampel 22 jam, indeks bias berkisar pada 7,04. Kemudian untuk sampel 29 jam, indeks bias berkisar pada 4,09. Nilai bandgap yang lebih besar pada saat proses kristalisasi yang belum sempurna. Nilai bandgap didapatkan dari nilai reflektansi menggunakan metode Tauc, Nilai bandgap sel surya film BST berdasarkan lama waktu penahanan annealing 8 jam, 15 jam, 22 jam, dan 29 jam berturut-turut 2,60 eV; 3,16 eV; 3,24 eV; dan 2,66 eV. Nilai kon duktivitas listrik σ yang didapatkan dari perhitungan menggunakan nilai konduktansi G, menunjukkan bahwa sel surya film BST tergolong material semikonduktor dengan orde konduktivitas listrik 10 -5 -10 -4 Scm. Nilai konduktivitas listrik meningkat seiring kenaikan intensitas cahaya yang datang pada permukaan film. Pada konduktivitas yang lebih besar didapatkan nilai bandgap yang lebih kecil, hal ini mempermudah elektron bereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi. Karakterisasi I-V fotovoltaik menunjukkan bahwa film BST berpotensi kecil menjadi perangkatbahan dasar sel surya dengan nilai efisiensi sesuai lama waktu penahanan annealing 8 jam, 15 jam, 22 jam, dan 29 jam berturut-turut yaitu: 2,68 x 10 -5 ; 3,51 x10 -5 ; 4,53 x 10 -5 ; kemudian 3,22 x 10 -5 . Pada sampel dengan bandgap yang lebih besar, mengakibatkan sel surya BST membutuhkan energi foton yang lebih besar pula. Energi foton yang cukup besar diserap akan meningkatkan efisiensi konversi sel surya BST. Selanjutnya nilai fill factor dari sel surya BST sesuai lama penahanan annealing 8 jam, 15 jam, 22 jam, dan 29 jam berturut-turut yaitu 40,05; 59,44; 50,88; dan 43,28. Sel surya film BST memiliki daya tahan yang lemah, karena dalam waktu tertentu menghasilkan karakteristik yang berbeda melemah. Hal ini terlihat ketika dilakukan pengambilan data ulang, hasil yang didapat tidak seperti yang didapatkan sebelumnya.

5.2. Saran