Persamaan tersebut menggambarkan bahwa shopping behaviour Y memiliki pengaruh positif 0,252 terhadap shopping enjoyment
Ẑ. Berdasarkan hasil kuesioner Lampiran 5, mayoritas responden 37
memilih cukup setuju bahwa jumlah toko yang dikunjungi saat belanja memengaruhi kenikmatan belanja. Mayoritas responden 51 memilih
cukup setuju bahwa frekuensi belanja dalam jumlah tertentu berpengaruh terhadap kenikmatan belanja. Menurut Dawson, et.al dalam Karande dan
Merchant 2012, seberapa sering melakukan perjalanan berpengaruh terhadap kenikmatan belanja. Mayoritas responden 29 menjawab cukup
setuju bahwa jumlah uang yang dihabiskan untuk belanja mempengaruhi kenikmatan belanja. Hal ini sesuai dengan Dawson, et.al dalam Karande dan
Merchant 2012 yang menyatakan bahwa jumlah uang yang dikeluarkan belanja mempengaruhi kenikmatan belanja, atau manfaat emosional dari
rekreasi belanja itu sendiri. Mayoritas responden 34 memilih setuju bahwa waktu yang dihabiskan dalam belanja mempengaruhi kenikmatan
belanja. Hal ini sesuai dengan Hui, et.al dalam Karande dan Merchant 2012 yang menyatakan bahwa waktu yang dihabiskan untuk belanja mempengaruhi
manfaat emosional dari rekreasi belanja.
4.6. Uji Hipotesis 4.6.1
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi peubah terikat. Nilai koefisien
determinasi antara 0 dan 1. Nilai R
2
yang kecil, berarti kemampuan peubah-peubah bebas dalam menjelaskan variasi peubah terikat
amat terbatas. Lampiran 4 menunjukkan besarnya R
square adalah 0,42 yang artinya kedua peubah mall activities dan dimensi leisure
mampu menjelaskan 38 variasi yang terjadi dalam peubah shopping behaviour. Sisanya 62 dijelaskan oleh peubah lain yang
tidak diteliti.
4.6.2 Uji F
Hasil output pada Lampiran 4 didapatkan nilai F
hitung
29,746 dengan probabilitas 0,000. Probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi shopping behaviour, atau dapat dikatakan bahwa mall activities X
1
dan dimensi leisure X
2
secara bersama-sama berpengaruh terhadap shopping behaviour..
4.6.3 Uji t
Kriteria pengujian adalah : a. Perumusan : H
= Hipotesis nol dan H
1
= Hipotesis alternatif b. H
: X
n
berpengaruh positif dan nyata terhadap Y H
1
: X
n
tidak berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap Y c. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
1
ditolak dan H diterima. Artinya, ada
pengaruh nyata antara peubah bebas dengan peubah terikat, atau hipotesis diterima.
d. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
1
diterima dan H ditolak. Artinya, tidak
ada pengaruh nyata antara peubah bebas dengan peubah terikat, atau hipotesis ditolak.
e. Koefisien parsial ini memiliki distribusi t pada derajat kebebasan n-k-1 dan nyata pada α = 0,05, maka t
tabel
untuk n-k-1 = 96 adalah 1,985.
Nilai t
hitung
pada mall activities X
1
yang terdapat pada Lampiran 4 adalah 1,929 dengan taraf nyata 0,057, karena 1,929
1,985 dan 0,057 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak
dan H
1
diterima. Artinya, mall activities secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap shopping behaviour.
Untuk itu, dapat dikatakan jika recreational shopper memperhatikan mall activities di pusat perbelanjaan, maka tidak akan berpengaruh
terhadap perilaku belanja dan ketika seorang recreational shopper tidak memperhatikan mall activities, maka tidak akan berpengaruh
juga terhadap perilaku belanja.
Nilai t
hitung
pada dimensi leisure X
2
yang terdapat pada Lampiran 4 adalah 7,750 dengan taraf nyata 0,000, karena 7,750
1,985 dan 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa maka dapat disimpulkan bahwa H
diterima dan H
1
ditolak. Artinya, dimensi leisure secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap
shopping behaviour. Untuk itu, dapat dikatakan jika recreational shopper memperhatikan dimensi leisure, maka akan menambah
kenikmatan dalam perilaku belanja dan sebaliknya saat seorang recreational shopper tidak memperhatikan dimensi leisure, maka
akan mengurangi kenikmatan dalam perilaku berbelanja. Nilai t
hitung
pada shopping behaviour Y yang terdapat pada Lampiran 4 adalah 2,527 dengan taraf nyata 0,013, karena
2,527 1,985 dan 0,013 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H
1
ditolak. Artinya, shopping behaviour secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap shopping enjoyment. Untuk
itu, dapat dikatakan, jika recreational shopper memperhatikan shopping behaviour di pusat perbelanjaan, maka akan menambah
kenikmatan dalam aktivitas belanja dan ketika seorang recreational shopper tidak memperhatikan shopping behaviour, maka akan
mengurangi kenikmatan berbelanja.
4.7. Implikasi Manajerial