4. Panen
Kegiatan pemanenan merupakan tahap akhir dari teknik budidaya tanaman yang menentukan produksi yang dihasilkan. Pelaksanaan panen harus dilakukan
dengan benar dan tepat waktu, cara, dan kriteria umbi yang dipanen. Panen tanaman kentang dilakukan pada umur 100-110 HST. Sepuluh hari sebelum panen
tanaman diberi herbisida Gramoxone dengan dosis 1 200 ml dengan volume semprot 800 liter per hektar. Tujuan pemberian herbisida adalah untuk mematikan
gulma dan membuat batang tanaman kentang menjadi kering sehingga memudahkan pekerjaan panen serta memudahkan umbi lepas dari stolon.
Pemanenan yang terlalu awal dapat menyebabkan rendahnya produksi dan kulit umbi dapat terkelupas sehingga terinfeksi busuk umbi dan tidak dapat disimpan
lama. Tanaman kentang yang siap dipanen ciri-cirinya daun dan batang sudah
mengering bukan karena penyakit namun pengaruh dari pemberian Gramoxon dan kulit umbi telah melekat sempurna pada daging dan tidak mudah terkelupas saat
ditekan. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah pada pagi hari dan sedang tidak turun hujan, sebab umbi akan basah dan kotor sehingga akan cepat busuk pada
saat penyimpanan. Panen dilakukan dengan mencangkul bagian kanan dan kiri bedengan tanaman secara bergantian dan hati-hati jangan sampai mengenai umbi
Gambar 17.
Gambar 17. Kegiatan Pemanenan Kentang G2 Umbi diambil secara manual dengan tangan dan diletakkan di pinggir
bedengan. Umbi dibiarkan sekitar 1 jam di lahan agar terkena sinar matahari langsung sehingga tanah yang menempel pada umbi menjadi kering. Kemudian
umbi dipisahkan berdasarkan ukurannya dan dimasukkan dalam karung plastik. Hasil panen diangkut ke dalam truk dan dibawa ke gudang penyimpanan
kemudian disortasi. Lahan bekas panen disewakan kepada bandar kentang untuk dicangkul dan
diambil lagi kentang yang masih tersisa dan tertinggal di lahan. Kegiatan ini disebut ”ngasag”. Harga satu hektar tanah sekitar Rp 1 000 000. Pekerja ngasag
dibayar Rp 1 000 per satu ember kentang yang didapat. Pembibitan kentang G2, G3, dan G4 membutuhkan umbi kurang lebih
2 000 kg per hektar. Hama dan penyakit yang menyerang dalam 1 hektar pertanaman pada pembibitan kentang G2 yaitu 2.1 . Jumlah umbi dalam satu
tanaman rata-rata sebanyak 10 umbi. Tabel 10 merupakan produksi umbi kentang pada pembibitan G2.
Tabel 10. Produksi Umbi Kentang G2 Ukuran Umbi gram
Jumlah Umbi Total Umbi umbi
XL 200 1.5
304 L 61-200
18.7 3 667
M 31-60 46
9 112 S 30
31 6 074
Afkir 1.8 364
Pembibitan kentang G3 membutuhkan umbi kurang lebih 2 000 kg per hektar. Hama dan penyakit yang menyerang dalam 1 hektar pertanaman yaitu
2.9 . Jumlah umbi dalam satu tanaman rata-rata sebanyak 10 umbi. Pembibitan G3 tidak menghasilkan umbi ukuran XL. Tabel 11 merupakan produksi umbi
kentang pada pembibitan G3. Tabel 11. Produksi Umbi Kentang G3
Ukuran Umbi gram Jumlah Umbi
Total Umbi umbi L 61-200
7 1 153
M 31-60 55.36
9 079 S 30
36.9 6 052
Afkir 0.7 115
Pembibitan kentang G4 membutuhkan umbi kurang lebih 2 000 kg per hektar. Hama dan penyakit yang menyerang dalam 1 hektar pertanaman yaitu
4.2 . Jumlah umbi dalam satu tanaman rata-rata sebanyak 10 umbi. Pembibitan
G4 tidak menghasilkan umbi ukuran XL dan umbi afkir. Tabel 12 merupakan produksi umbi kentang pada pembibitan G4.
Tabel 12. Produksi Umbi Kentang G4 Ukuran Umbi gram
Jumlah Umbi Total Umbi umbi
L 61-200 27.87
610 M 31-60
43.28 7 159
S 30 28.85
4 772
5. Pasca Panen