BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi multimedia berkembang dan terus berevolusi, hingga menciptakan objek - objek dan teknik yang dapat membantu manusia dalam
pengerjaan sesuatu lebih terencana, efisien dan menghemat waktu. Teknologi multimedia dapat menyampaikan informasi secara audio, visual
maupun audio visual. Salah satunya seperti teknik visualisasi tiga dimensi. Visualisasi tiga dimensi merupakan penampilan informasi yang bersifat
kompleks kedalam bentuk visual. Visualisasi tiga dimensi merupakan rekayasa dalam pembuatan
gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Pada saat ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu
pengetahuan, rekayasa, visualisasi desain produk, pendidikan, multimedia interaktif, kedokteran, dll. Pemakaian dari grafika komputer merupakan
perkembangan penting dalam dunia visualisasi, setelah ditemukannya teknik garis perspektif pada zaman Renaissance. Perkembangan bidang
animasi juga telah membantu banyak dalam bidang visualisasi yang lebih kompleks dan canggih.
Kemampuan teknologi komputer dalam pembuatan berbagai macam 3 Dimensi kini dapat digunakan dalam perancangan objek 3D apapun, salah
satunya interior perumahan dengan menggunakan metode radiosity. Teknik ini merupakan teknik render berdasarkan analisis rinci refleksi cahaya dari
permukaan difusi. Teknik ini membagi bidang menjadi bidang yang lebih kecil untuk menemukan detail warna sehingga prosesnya berlangsung
lambat, namun visualisasi yang dihasilkan sangat halus. Radiosity lebih tepat digunakan untuk gambar diam atau hasil akhir dari suatu objek.
Mengacu pada jurnal yang diteliti yaitu “Perancangan Visualisasi Gedung CV. Elsata Paribass Pangkal Pinang Berbasis Tiga Dimensi
Menggunakan Blender dan Metode Radiosity”
[1]
dalam jurnal tersebut
dijelaskan bahwa visualisasi tiga dimensi dibutuhkan sebagai penyedia informasi yang dapat menjadi salah satu media untuk mengiklankan produk-
produk di dalam CV. Elsata Paribass sehingga memudahkan para pemilik produk untuk menjual produknya dan juga memudahkan orang-orang yang
membutuhkan informasi iklan produk itu sendiri. “Visualisasi Pemodelan Gedung STMIK TIME Berbasis 3D Dengan 3DS MAX 2012 Menggunakan
Metode Radiosity”
[2]
dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa visualisasi tiga dimensi dibutuhkan untuk membantu tim promosi dalam mempromosikan
STMIK TIME melalui hasil karya yang dibuat oleh mahasiswa dengan upaya meningkatkan kualitas promosi. “Visualisasi 3D Sebagai Media
Promosi Perumahan, Studi Kasus PT. Inoarsitas Yogyakarta Menggunakan Metode Radiosity”
[3]
menjelaskan tentang komplek perumahan yang dinaungi PT. Inoarsitas Yogyakarta yang bernama Perumahan Perdana
Asri. Visualisasi 3D akan membantu konsumen dalam memilih tipe hunian. Sehingga media promosi tidak mengalami kendala dalam implementasi dari
segi teknis. “Visualisasi 3 Dimensi Gedung Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menggunakan Metode Radiosity”
[4]
menjelaskan tentang gedung kampus UIN Syarif Hidayatullah dari mulai halaman depan hingga objek yang ada di setiap lantainya, sangat mirip
seperti nyata namun dalam proses perancangannya tidak ada metode yang digunakan dan cukup rumit dalam proses perancangannya. “Aplikasi
Interaktif Visualisasi 3D Museum Perjuangan Jogja Menggunakan Metode Radiosity” menjelaskan tentang gambaran museum perjuangan jogja dan
dapat mengetahui keterangan di setiap ruangan namun kekurangan aplikasi ini modelling 3D kurang realisitis dan tidak menggunakan teknik pada
perancangannya. Pada contoh – contoh yang ada penerapan tersebut masih ditemukan
beberapa kekurangan seperti detail pada pewarnaan, tekstur, environment ataupun visualisasi yang dibuat kurang menarik, maka dari itu dirancang
desain animasi yang lebih baik yaitu perancangan visualisasi 3D dengan software khusus visualisasi dengan teknik radiosity yang dapat memberikan
efek nyata dan berkesan pada setiap objek nya. Dari pembahasan diatas
maka penulis merancangan visualisasi 3D yang berjudul ”Perancangan Visualisasi 3
Dimensi Interior
Perumahan Menggunakan
Metode Radiosity“.
1.2 Identifikasi Masalah