4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau datar yang melintang di barat daya Laut Jawa dan memiliki ekosistem terumbu karang, mangrove dan padang
lamun, yang saling terkoneksi dan memengaruhi satu sama lain. Padang lamun dapat ditemukan di sebagian besar pulau di Kepulauan Seribu seperti di Pulau
Pari, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan. Lamun di kawasan Kepulauan Seribu memiliki keanekaragaman jenis yang cukup tinggi.
Dari 12 jenis lamun yang tumbuh di perairan Indonesia, 10 jenis di antaranya dapat ditemukan di Kepulauan Seribu Mardesyawati dan Setyawan, 2011, yaitu
Thalassia hemprichii , Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus
acoroides , Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila decipiens, Syringodium
isoetifolium , Halodule uninervis, dan Halodule pinifolia.
Dua spesies lamun yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu Cymodocea rotundata
dan Cymodocea serrulata, termasuk ke dalam kelompok lamun pionir dari Famili Cymodoceae. Pengambilan data pertumbuhan dan produksi lamun
untuk Cymodocea rotundata dilakukan di Pulau Pramuka, sedangkan untuk Cymodocea serrulata
dilakukan di Pulau Panggang. Penelitian ini diawali dengan survei untuk menentukan lokasi yang sesuai dan memungkinkan untuk penandaan
dan kajian pertumbuhan lamun. Kondisi habitat Cymodocea serrulata pada saat surut terendah terpapar
udara terbuka sehingga lamun terpapar matahari secara langsung karena kedalaman perairan tidak lagi merendam seluruh bagian vegetasi lamun. Habitat
Cymodocea rotundata di barat Pulau Pramuka lamun tetap terendam air pada saat
surut terendah. Saat pemasangan tanda pada awal pengukuran pertumbuhan, kedalaman habitat Cymodocea serrulata yaitu 45 cm, sedangkan Cymodocea
rotundata hidup pada kedalaman 90 cm.
Terdapat 7 jenis lamun yang dijumpai di pesisir Pulau Panggang, sedangkan di Pulau pramuka ditemukan 6 jenis lamun. Jenis-jenis lamun yang
dijumpai di Pulau Panggang adalah Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis
, Halophila ovalis, Syiringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata
dan Cymodocea serrulata. Jenis lamun yang dijumpai di Pulau Pramuka sama dengan jenis lamun yang dijumpai di Pulau Panggang kecuali
Cymodocea serrulata , maka terdapat enam spesies lamun yang ada di Pulau
Pramuka. Jumlah jenis yang dijumpai dalam transek pengamatan Cymodocea
rotundata hanya terdapat satu jenis lamun yaitu Cymodocea rotundata yang
merupakan jenis lamun yang diamati pertumbuhan dan produksinya. Penutupan lamun dalam transek pengamatan sebesar 60 dengan densitas 485 indm
2
Padang lamun dalam transek Cymodocea serrulata tergolong mixed spesies yang terdapat banyak spesies pada satu area padang lamun. Jumlah jenis
lamun yang terdapat dalam transek pengamatan ada 6 jenis yaitu Enhalus acoroides
, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Syiringodium isoetifolium
, dan Cymodocea serrulata. Jenis lamun yang diamati pertumbuhan dan produksinya hanya Cymodocea serrulata. Penutupan lamun
pada transek pengamatan sebesar 90, sedangkan penutupan jenis Cymodocea .
Kondisi habitat Cymodocea rotundata merupakan perairan tertutup yang terlindung yang terletak dekat dengan break water dan pemukiman penduduk.
serrulata sendiri adalah 50 dari total penutupan lamun dengan densitas 355
indm
2
Nienhuis et al. 1989 in Kiswara 2010 menemukan bahwa kerapatan tunas lamun per luasan area tergantung pada jenisnya. Jenis lamun yang
mempunyai morfologi besar seperti Enhalus acoroides mempunyai kerapatan yang rendah 140 indm
.
2
indm dibandingkan dengan jenis lamun yang mempunyai
morfologi kecil seperti Halodule uninervis dengan kerapatan yang tinggi 14.800
2
4.1 Kualitas Air dan Substrat