3.2.3. Pengambilan contoh
Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam pengambilan massa telur dari Danau Lido untuk kemudian dipelihara di laboratorium adalah metode
purposive sampling yaitu metode pengambilan contoh dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang sudah ada. Pengambilan larva dilakukan pada
lokasi Karamba Jaring Apung KJA, dengan pertimbangan bahwa chironomida dewasa diketahui lebih menyukai KJA sebagai tempat meletakkan massa telurnya.
Pengambilan dilakukan dengan menggunakan bantuan kuas dan disimpan dalam botol sampel dengan jumlah sama dengan jumlah wadah pemeliharaan dan
kuantitas telur untuk masing-masing wadah diseragamkan secara visual. Massa telur selanjutnya dimasukkan ke dalam botol kaca berukuran sedang. Botol kaca
tersebut sebelumnya telah diisi dengan air yang berasal dari Danau Lido. Kemudian massa telur dibawa ke Laboratorium Biologi Mikro I dan ditetaskan di
cawan petri. Pengamatan dilakukan setiap 4 jam sekali dengan mikroskop majemuk yang dihubungkan dengan kamera dan program video Quickcam.
Setelah seluruh telur menetas, larva dipindahkan ke wadah plastik yang diletakkan di ruangan tertutup dengan kisaran suhu 26,1-27,4
C. Wadah plastik diletakkan pada bagian ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung untuk
menekan pertumbuhan alga yang diperkirakan dapat mengganggu pertumbuhan larva chironomida.
Pengambilan contoh yang dilakukan di laboratorium, yaitu pengambilan contoh larva yang dilakukan secara acak randomize sampling setiap hari selama
21 hari. Sampel larva diambil dengan menggunakan pipet drop. Larva yang diambil setiap pengambilan contoh berjumlah 10 ekor dari masing-masing wadah
pemeliharaan. Jumlah pengambilan disesuaikan dengan perkiraan jumlah telur yang ditetaskan. Sampel selanjutnya dimasukkan ke dalam botol film dan diberi
alkohol sebagai usaha preservasi atau pengawetan. Tahapan berikutnya, sampel dianalisis di laboratorium. Kualitas air di wadah pemeliharaan dipantau untuk
memastikan kehomogenan kondisi lingkungan tempat pemeliharaan. Parameter yang diukur meliputi suhu, pH, dan COD dapat dilihat pada Tabel 1. Pengambilan
sampel air dilakukan pada semua wadah pemeliharaan yang selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Tabel 1. Metode dan alat yang digunakan pada pengukuran parameter fisika- kimia perairan.
Parameter Unit
Alat Metode
Pustaka Acuan FISIKA
1.
Suhu
o
C DO meter
- APHA 1995
KIMIA
1.
pH
2.
DO
3.
COD -
mgl mgl
pH meter DO meter
- -
- Heat Dillution Method
APHA 1995 APHA 1995
Boyd 1998
3.2.4. Analisis laboratorium
Analisis sampel larva chironomida dilakukan di Laboratorium Biologi Mikro I, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Sampel larva chironomida yang telah diambil dari wadah pemeliharaan dan diawetkan dengan alkohol 70
dipindahkan ke dalam botol kaca yang telah diberi KOH 10. Pemberian KOH dilakukan untuk membersihkan jaringan-jaringan internal chironomida untuk
mempermudah proses identifikasi. Perendaman dengan KOH disesuaikan dengan ukuran chironomida. Setelah dirasa cukup bersih, chironomida disusun di atas
kaca preparat dengan bantuan mikroskop bedah lalu diangin-anginkan hingga kering. Selanjutnya diberi Entellan
®
dan ditutup dengan menggunakan kaca penutup. Preparat inilah yang akan diidentifikasi dan dihitung ukuran tubuh yang
terdiri dari panjang total, lebar badan, panjang kepala, dan lebar kepala. Proses identifikasi sekaligus pengukuran dilakukan dengan bantuan mikroskop majemuk
yang terhubung dengan kamera optilab dan dilengkapi program Image Raster Lampiran 7.
Pengukuran panjang total dilakukan dengan menarik garis lurus mulai dari ujung kepala hingga ujung bagian ekor larva chironomida. Pengukuran lebar
badan dilakukan pada segmen kelima tubuh dihitung dari segmen sesudah kepala. Sedangkan pengukuran panjang kapsul kepala dilakukan dengan menarik garis
lurus mulai dari ujung terdepan hingga sebelum segmen pertama. Lebar kepala diukur dengan menarik garis tegak lurus panjang kepala.
3.3. Pengolahan Data