Berdasarkan Waktu Karakteristik Penderita HIV AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2013 – 2014

Universitas Sumatera Utara 2012. Berdasarkan golongan umur yaitu 84 adalah kelompok usia 20-39 tahun, dan berdasarkan kewarganegaran diketahui 99,2 adalah Warga Negara Indonesia Dinkes Sumut, 2012.

b. Berdasarkan Waktu

Lembaga Dunia Penganggulangan HIV-AIDS merilis bahwa selama 2008 terjadi peningkatan 19 kali lipat jumlah kasus penyakit yang disertai lenyapnya daya tahan tubuh. KPA mencatat hanya sebanyak 171.998 orang kasus HIV-AIDS di Indonesia per Maret 2008. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan catatan UNAIDS sebanyak 270.000 kasus HIVAIDS Subowo, 2010. Berdasarkan data WHO terdapat 15 juta orang meninggal karena HIV di dunia pada tahun 2013. Ada sekitar 35.000.000 orang hidup dengan HIV sampai dengan akhir tahun 2013 dan 21.000.000 orang di dunia terinfeksi HIV pada tahun 2013 WHO, 2014. Di Indonesia sampai 30 Juni 1991 dilaporkan sebanyak 35 orang mengidap HIV, 16 orang menderita AIDS yang pada akhir tahun 1991 orang mengidap AIDS meningkat menjadi 40 orang. Menurut Depkes RI 1993 penderita AIDS sudah mencapai 85 orang. Berdasarkan laporan triwulan Januari-Maret Depkes RI 2009, ada 114 orang terinfeksi HIV dan 854 orang menderita AIDS. Angka kumulatif dari 1 Januari 1987 sampai 30 Maret 2009 terdapat 23.632 orang dengan perincian 6.608 penyandang infeksi HIV dan 16.964 orang penderita AIDS. Setelah tiga tahun berturut-turut 2010-2012 cukup stabil, perkembangan jumlah kasus baru HIV positif di Universitas Sumatera Utara Indonesia pada tahun 2013 kembali mengalami peningkatan secara signifikan, dengan kenaikan mencapai 35 dibanding tahun 2012 WHO, 2014. Menurut Ditjen PPPL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, sejak tahun 2008 – 2012 kasus AIDS di Indonesia mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2013 terjadi penurunan kasus baru AIDS menjadi sebesar 5.608 kasus. Secara kumulatif, kasus AIDS di Indonesia sampai tahun 2013 sebesar 52.348 kasus Kemenkes RI, 2014. Angka kematian CFR HIVAIDS menurun dari 3,79 pada tahun 2012 menjadi 1,67 pada bulan Maret tahun 2014 Balibangkes RI, 2014. Narapidana di Indonesia yang positif HIV terus meningkat jumlahnya. Pada tahun 2000 terdapat 17,5 dari semua narapidana positif HIV dan jumlah ini meningkat menjadi 22 di tahun 2002. Studi lainnya menunjukkan 24,5 narapidana di Jakarta terinfeksi sedangkan di Bali 10,2. Pada penjara yang sama di Bali 56 dari narapidana pengguna NAPZA suntik juga terinfeksi. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 60 dari tahun 2002 ke tahun 2003 dan 42 di tahun 2004. Walaupun beberapa narapidana telah terinfeksi di luar penjara, terdapat kemungkinan adanya infeksi baru yang terjadi di dalam penjara yang diakibatkan oleh perilaku berisiko tinggi di kalangan narapidana sendiri KPA, 2007. Di Sumatera Utara pada tahun 2010 terdapat jumlah kasus baru untuk HIV yaitu 238 kasus dan AIDS sebanyak 564 kasus, dengan prevalensi HIV sebesar 6,21 dan AIDS sebesar 4,17 per 100.000 penduduk. Peningkatan kasus HIVAIDS terjadi pada tahun 2012, dimana jumlah kasus HIVAIDS meningkat tajam sebesar 821 kasus baru HIV dan 643 kasus baru AIDS. Universitas Sumatera Utara Prevalensi HIV pada tahun ini sebesar 6,21 dan AIDS sebesar 4,87 Dinkes Sumut, 2012. Hal ini berbeda dengan estimasi dari PPPL RI 2012 yang mengatakan prevalensi HIV di Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah sebesar 0,12 Dirjen PP PL, 2012.

c. Berdasarkan Tempat