METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian memiliki sebuah metode untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunkan metode penelitian kualitatif studi kritis dengan pendekatan metode studi kritis yang bertolak pada sebuah ilmu pengetahuan memiliki sebuah kebenaran subjektif, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Studi kritis merupakan mengembangkan sikap dan perilaku kesdaran atas sebuah kondisi yang sudah terjadi karena sebuah studi positif bisa saja melakukan manipulasi mentah terhadap apa yang telah ditelitinya.

Penelitian kualitatif dengan metode kritis berbeda dengan metode etnografi, fenomenologi maupun deskripsi dan eksperimental, peneliti tidak akan membahas mengenai fenomenologi sebuah pertumbuhan penduduk ataupun budaya suatu daerah serta mendeskripsikan bagaimana pertumbuhan suatu penduduk dalam suatu daerah. Metode kritis mampu membuka pikiran secara sadar atas sebuah pembekuan pemikiran yang disebabkan oleh sebuah penemuan yang telah terstruktur. Peneliti lebih melihat dari sisi filsafat dan keilmuan atas sebuah program yang telah dijalankan oleh pemerintah dalam menanggulangi pertumbuhan penduduk dalam sudut pandang baru yakni melalui konsep biopolitics.

Dalam penelitian ini penulis mendapatkanpenjelasan mengenai analisa penanganan permasalahan pertumbuhan penduduk dengan perspektif biopolitics, dimana praktitk kekuasaan dapat diambil mutlak oleh sebuah rezim yang diciptakan oleh negara, pengetahuan dan kebenaran objektif hingga membentuk sebuah wacana kebenaran dalam sebuah arsitektur medical administrative yang menciptakan sebuah nilai normatif yang dapat juga disebutbiopower.

Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan atau solusi langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagiannya saja dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat

digunakan untuk pemecahan masalah. 18

Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan

gejala yang menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan 19 .

Denzin dan Lincoln memiliki pandangan berbeda dalam menentukan definisi sebuah metode kualitatif, jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang

18 Dr.Syaifudin Azwar, MA (1998), Metode penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 12. 19 Suharsimi Arikunto (1998), Manajemen Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta, hlm. 16.

menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. 20

Sugiyono berpendapat bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. 21

Metode penelitian ini digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi subyek secara keseluruhan. Penggunaan latar ilmiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada agar penelitian ini dapat bersifat menyeluruh.

Penetuan metode yang digunakan dalam sebuah penelitian dijadikan sebagai tolak ukur hasil sebuah penelitian yang pada akhirnya harus dipertanggung jawabkan. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan tujuan pemecahan masalah, namun pada praktiknya tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan klasifikasi data namun harus dilakukan analisa dan klasifikasi terhadap data tersebut.

Metode kualitatif dengan pendekatan studi kritis dapat dijadikan sebagai metode dalam menganalisa sebuah praktek biopolitics dalam menangani permasalahan ledakan laju pertumbuhan penduduk yang dikhawatirkan memberikan dampak yang sangat krusial dan menciptakan sebuah permasalahan sosial untuk negara.

20 Lexy J. Moloeng (2006), Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. 13. Bandung: Remaja Rosda Karya, hlm. 5. 21 Sugiyono (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitati dan R&D, Bandung : ALFABETA cv, hlm. 2.

3.2 Lokasi dan Subyek Penelitian

Dalam penelitian analisis penanganan pertumbuhan penduduk dalam perspektif biopolitics, penulis memilih lokasi Provinsi Jawa Tengah dalam melakukan analisa atas kebijakan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Peneliti memperhatikan subyek utama yakni Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah serta persepsi masyarakat terhadap arsitektur kepemimpinannya terutama dalam kajian lingkungan dan penanganan pertumbuhan penduduk.

Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Provinsi Jawa Tengah dengan Ibukota Semarang sebagai sarana studi lapangan, dengan penggunaan metode penelitian kualitatif studi kritis diharapkan penulis dapat menemukan suatu informasi yang akurat dalam menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi.

Penulis memilih lokasi Provinsi Jawa Tengah karena keadaan laju pertumbuhan penduduk didaerah tersebut mampu diatasi oleh pemerintah provinsi, hal ini terbukti dengan penurunan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tajam, bahkan pada sensus penduduk ditahun 2010 menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah mendapatkan peringkat pertama dalam menangani pertumbuhan penduduk dengan indeks laju pertumbuhan penduduk hanya sebesar 0,37%.

Biopower act yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tampaknya memiliki peran yang akurat dalam menangani pertumbuhan penduduk, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki antusias yang tinggi dalam Biopower act yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tampaknya memiliki peran yang akurat dalam menangani pertumbuhan penduduk, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki antusias yang tinggi dalam

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan area inti dalam sebuah penelitian dimana dengan fokus penelitian diharapkan suatu penelitian bisa berjalan dengan arah yang telah ditentukan serta menjurus terhadap hasil yang sudah diinginkan dalam mencari suatu jawaban atas penelitian tersebut.

Fokus penelitian dilakukan agar suatu penelitian tetap berjalan pada suatu rumusan masalah yang telah ditetapkan dan tidak membahas diluar jalur rumusan masalah, melalui uraian diatas maka fokus penelitian ini adalah analisa penanganan pertumbuhan penduduk melalui sebuah jalan politik yang disebut dengan biopolitics dengan menggunakan media administrasi medis dalam medapatkan sebuah biopoweratas resistensi setiap individu.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dalam membantu menganalisa dan menentukan hasil penelitian, teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain:

1. Indepth interview atau wawancara Teknik wawancara digunakan dalam pengumpulan data dalam menunjang suatu

penelitian terutama untuk dijadikan sebagai data primer, dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap ahli medis yang ahli dalam menangani program Keluarga Berencana yakni seorang dokter bernama dr.Hadi Puspito serta bidan desa bernama Ririn Restati, A.Md, SKPD terkait yakni BKKBN dalam jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjalankan suatu pemerintahannya. Selain itu penulis juga mewawancara kepala dinas atau badan serta kantor terkait dalam penanganan pertumbuhan penduduk yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Penulis telah melihat persepsi masyarakat terkait program Keluarga Berencana yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengatasi pertumbuhan penduduk, namun dilain sisi penulis akan melihat kesadaran masyarakat atas pengambilan hak dan kekuasaan dalam dirinya untuk melakukan regenerasi keturunan dalam hal ini praktik biopolitics yang telah dijalankan.

2. Observasi Dalam menunjang keakuratan data penulis melakukan teknik yang kedua yakni

dengan observasi, setelah adanya informasi dari sebuah wawancara yang mendalam penulis melakukan observasi dengan turun lapang melihat beberapa kalimat slogan persuasif untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana yang saya temukan di beberapa jalan protokol di Provinsi Jawa Tengah lengkap dengan foto Kepala Daerah, baik berupa bendera atau baliho yang telah dipublikasikan bahkan ada beberapa mobil dan motor dinas yang didesain sebagai alat promosi menjadi dengan observasi, setelah adanya informasi dari sebuah wawancara yang mendalam penulis melakukan observasi dengan turun lapang melihat beberapa kalimat slogan persuasif untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana yang saya temukan di beberapa jalan protokol di Provinsi Jawa Tengah lengkap dengan foto Kepala Daerah, baik berupa bendera atau baliho yang telah dipublikasikan bahkan ada beberapa mobil dan motor dinas yang didesain sebagai alat promosi menjadi

3. Studi literatur Studi literatur merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang bertujuan

untuk mencari refrensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Studi literatur menggunakan beberapa refrensi dan buku yang telah didapatkan pada BKKBN Provinsi Jawa Tengah, memanfaatkan bahan perpustakaan serta jurnal internasional mengenai biopolitics dan biopower.

4. Studi dokumentasi Studi dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan penelusuran jalan dan identifikasi, untuk melengkapi dan

mempertajam data dari wawancara serta observasi. Studi dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kebijakan yang ada, dengan demikian dari studi dokumentasi akan diperoleh gambaran jelas mengenai isi dan substansi yang ada. Dalam studi dokumentasi penulis melakukan beberapa wawancara terhadap penduduk Provinsi Jawa Tengah dan sebagian besar bahkan hampir semua telah menjadi akseptor KB khususnya bagi wanita usia subur.

3.5 Pemilihan Informan

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menetapkan beberapa informan yang dikelompokkan menjadi tiga yakni informan kunci, informan utama dan informan tambahan.

Informan metode penelitian meliputi beberapa macam yaitu: (1) informan kunci (key informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai infomasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, (2) informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, (3) informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. 22 Dalam penelitian ini

penulis menggunakan informan sebagaimna yang tercantum berikut:

1) Key informan dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam artian BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)

Provinsi Jawa Tengah sebagai pelaksana program Keluarga Berencana yang ditugaskan menangani permasalahan pertumbuhan penduduk, dalam hal ini penulis melakukan pendekatan dengan teknik wawancara guna mengetahui project biopolitics dengan biopower dari program Keluarga Berencana dalam upayanya untuk mengatasi ledakan pertumbuhan penduduk. Penulis melakukan wawancara bersama bapak Djoko Susanto, SH., MM selaku Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga pada BKKBN Prov Jawa Tengah.

2) Informan utama dalam penelitian ini adalah para ahli medis yang mengerti mengenai pelaksanaan dan aplikasi dari program Keluarga Berencana

termasuk menjaring akseptor terhadap masyarakat agar mengikuti program pemerintah dalam mewujudkan keluarga kecil dan sejahtera tanpa memperlihatkan pengambilan kekuasaan dan hak kepada masyarakat publik

22 Bagong Suyanto (2005), Metode Penelitian Sosial: Berbagai alternatif pendekatan, Jakarta: Prenada Media, hlm. 25.

dalam menentukan keputusan regenerasi. Ahli medis yang penulis dapatkan pada saat wawancara adalah seorang dokter, bapak dr. Hadi Puspito beliau menjelaskan mengenai dampak dan tujuan dari Program KB. Kemudian ada juga seorang bidan Ririn Restati, A.Md yang menjelaskan mengenai teknik dan pemakaian serta pengentahuan mengenai menjadi akseptor KB.

3) Informan tambahan adalah para masyarakat Provinsi Jawa Tengah yang mengikuti program Keluarga Berencana yakni ibu Masrifah seorang warga

Semarang dengan usia 52 tahun yang memiliki lima orang anak dan ibu Sundari seorang warga Solo dengan usia 43 tahun yang memiliki 2 orang anak. Wawancara tersebut ditujukan untuk melihat persepsi masyarakat Provinsi Jawa Tengah secara langsung terhadap adanya program Keluarga Berencana, ketersediaan masyarakat dalam mengikuti program KB juga merupakan kunci penting dalam penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Secara definisi instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Interview Guide (Pedoman Wawancara) Merupakan materi atau poin poin yang menjadi dasar serta acuan dalam

mengadakan wawancara kepada responden. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktor aktor yang terlibat dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana.

2. Pedoman Observasi Pedoman observasi pada dasarnya berisi kerangka data yang akan dikumpulkan

dalam penelitian.

3. Pedoman Dokumentasi Terdiri garis besar data yang diperlukan dalam menunjang penelitian.

4. Field Note (Buku Catatan) Berupa catatan lapangan yang dipergunakan untuk menulis apa yang telah diamati dan dialami dalam rangka proses pengumpulan data. 23

3.7 Sumber Data

Dalam suatu penelitian ada dua jenis sumber data yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menganalisa suatu data penelitian, adapun jenis data tersebut adalah:

1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapatkan penulis secara langsung dari

sumbernya baik melalui wawancara maupun observasi. Sumber tersebut diperoleh dari informan atau responden yang telah ditentukan oleh penulis, informan dan responden tersebut memiliki interaksi secara langsung dengan program penanganan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana yang terdapat unsur biopolitics dalam mengatasi hal tersebut. Penulis mendapatkan data berupa wawancara dengan Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga pada BKKBN Prov Jawa Tengah untuk mengetahui bagaimana proses

23 Novy Setya Yunas (2013), Praktik kekuasaan persuasif dalam perspektif environmental governance (studi kasus pada pengamanan tanggul sungai brantas berbasis partisipasi

masyarakat di Kabupaten Jombang), FISIP UB: Skripsi, hlm. 34-35.

terjadinya kesadaran masyarakat akan KB bergeser dari suatu program yang disubsidi penuh menjadi suatu program yang diikuti oleh banyak masyarakat.

2. Data sekunder Secara definisi data sekunder merupakan data yang tidak secara langsung

didapatkan dari informan atau respoden yang terlibat secara langsung terhadap program penanganan ledakan pertumbuhan penduduk, data sekunder dijadikan tambahan informasi serta penunjang atas sebuah penelitian. Data sekunder berbentuk sebuah arsip, catatan catatan serta laporan dari berbagai pihak yang mendukung suatu penelitian.

3.8 Teknik Analisa data

Dalam suatu penelitian sebuah analisa data adalah hal yang terpenting setelah melakukan wawancara dan observasi terhadap informan maupun responden, dalam penelitian ini penulis telah menetapkan penelitian kualitatif maka analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif.

Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. 24

Pandangan lain dalam analisa data kualitatif memiliki artianbahwa dalam suatu analisa data kualitatif berjalan sebagai berikut:

24 Lexy J moleong. Op.Cit., hlm. 248.

1) Mencatat seluruh hasil yang diperoleh dilapangan, kemudian memberikan kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikannya serta mensisntesiskan, membuatikhtisar dan membuat indeksnya.

3) Berpikir dengan membuat jalan agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan hubungan serta membuat temuan temuan umum. 25

3.9 Triangulasi data

Model penelitian triangulasi data yang mengarahkan peneliti dalam mengambil data harus menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Oleh karena itu triangulasi data sering pula disebut sebagai triangulasi sumber.

PengertianTriangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif. Dalam kaitannya dengan hal ini, dinyatakan bahwa terdapat empat macam teknik triangulasi, yaitu (1) triangulasi data/sumber (data triangulation), (2) triangulasi peneliti (investigator triangulation), (3) triangulasi metodologis (methodological triangulation), dan (4)

triangulasi teoritis (theoritical triangulation). 26

25 Loc. Cit. 26 Sutopo, H.B (2006), Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Penerbit Universitas Sebelas

Maret, hlm. 16.

Dalam triangulasi data ini peneliti menggunakan beberapa informan yang memiliki peran serta kedudukan pada masing masing elemen penunjang penanganan pertumbuhan penduduk, yakni dari kalangan pemerintahan kemudian dari sisi ahli medis serta dari masyarakat umum yang dijadikan sebagai objek akseptor Program Keluarga Berencana.