TINJAUAN PUSTAKA
2.1.(b) Biopower
Biopowermerupakan sebuah konsepsi baru yang diterapkan oleh negara negara modern dimana mereka mampu melakukan pengendalian atas sebuah kelahiran dan kematian menngunakan regulasi yang tepat serta hasil akhir yang dicapai adalah sebuah kontrol terhadap populasi.
Biopower pertama kali dicetuskan oleh Foucault dalam bukunya the history of sexuality, dalam bukunya Foucault mengemukakan bahwa hubungan antara kesehatan masyarakat, regulasi hereditas (keturunan) serta regulasi dari dampak memiliki banyaknya keturunan. Dari sekian regulasi yang diambil acapkali tidak
13 Isacco Turina (2012), Vatican Biopolitics. Social compass. Nov 4, 2014. http://www.tcs.sagepub.com : hlm. 136.
14 Ibid., hlm. 135.
dihubungkan dengan proses politik yang terjadi, berangkat dari sinilah sebuah konsepsi biopolitics mulai muncul di era abad 18.
Biopower is a technology of power; the distinctive quality of this political technology is that it allows for the control of entire
populations. 15
Biopower merupakan sebuah teknologi baru dalam sebuah manajemen populasi dengan melibatkan teknologi rekayasa biologis dengan bantuan sains.Biopower dapat dikatakan sebuah teknologi politik yang menghendaki untuk mempolitisasi sebuah tubuh manusia yang harus diambil kekuasaannya karena konsekuensi sebagai warga negara.
Dalam kelas perkuliahannya di Collège de France pada tahun 1978Foucault mengatakan bahwa: “By this I mean a number of phenomena that seem to me to be
quite significant, namely, the set of mechanisms through which the basic biological features of the human species became the object of a political strategy, of a general strategy of power, or, in other words, how, starting from the 18th century, modern Western societies took on board the fundamental biological fact that human beings are a species. This is what I have called
biopower 16 ”. Spesies manusia dianggap sebagai objek dalam sebuah strategi politik untuk
mengambil sebuah kekuasaan individu dengan strategi kekuasaan melibatkan sains dan teknologi biologi. Pada awal abad 18 negara modern menggunakan landasan biologi bahwa manusia adalah sebuah spesies dan ketika kekuasaaannya diambil secara otomatis maka manusia bukan lagi sebuah makhluk hidup melainkan sebuah subjek hukum dan hal itu disebut sebagai biopower.
15 Amedeo Policante (2006), War Againts Biopower :Timely Reflection on an Historicist Foucault, Theory and Event, 13 march 2010, hlm. 6. 16 Michel Foucault (2007), Security, Territory, Population: Lectures at The Collage de France 1977-1978, Paris: hlm. 4.
Bagian terpenting dalam sebuah biopolitics adalah bukan karena kemajuan sebuah teknologi, rekayasa sains alam namun terlebih penting adalah sebuah hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan alam adalah fungsi dan penggunaan dalam ranah ilmu sosial dimana nilai kegunaannya bermanfaat bagi publik bukan malah membuat sebuah ancaman dan bencana terhadap masyarakat. Dengan menggunakan regulasi yang tepat diharapkan sebuah kebijakan publik, ilmu politik, kesehatan masyarakat serta intitusi kesehatan mampu melindungi sebuah hasil dari kemajuan teknologi dalam aplikasi terhadap kehidupan sosial.
To argue pharmacology and behavioural genetics are forms of biopower aimed at representing and regulating the life forces of the population does not imply this biogenetic matrix necessarily harms or adversely disciplines the population, nor does it erase efforts by individuals to use these technologies as means of
selfgovernment. 17
Dalam perdebatan antara farmakologi dan ilmu genetika menyatakan bahwa bentuk perilaku biopower bertujuan mewakili dan mengatur kekuatan hidup penduduk, tidak berarti matriks biogenetis ini tentu membahayakan atau merugikan dalam upaya mendisiplinkan penduduk, juga tidak menghapus upaya individu untuk menggunakan teknologi ini sebagai sarana tatakelola kepemerintahan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian biopolitik ada penelitian yang memiliki relevansi yang sama dalam menganalisa suatu fenomena, namun hal tersebut berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Karena penelitian penulis memiliki objek dan
17 Majia Holmer Nadesan (2008), Governmentality, Biopower,and Everyday Life., New York: Routledge .Madison Ave, hlm. 270.
variabel serta lokasi yang berbeda dengan penelitian pendahulu.Berikut penulis paparkan perbedaan penelitian penulis dengan penelitian pendahulu:
Tabel 2.1 Komparasi Penelitian Pendahulu
Peneliti Pendahulu Nama
Penulis
Achmad Fauzul A Nurul Maulina Robayani BIOPOWER
INTERAKSI PEMERINTAH ACT:PENGENDALIAN
DAN MASYARAKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK DALAM IMPLEMENTASI Judul
MELALUI PROGRAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA
PENANGGULANGAN GIZI (KB) DI PROVINSI JAWA
BURUK DI KOTA TENGAH DALAM
SURABAYA : KAJIAN PERSPEKTIF BIOPOLITICS
BIOPOLITIK Penelitian ini membahas
Dalam penelitian ini penulis tentang bagaimana membahas mengenai konsep
implementasi regulasi kebijakan melalui biopolitics
pemerintah kota terhadap dengan menggunakan biopower
penanggulangan gizi buruk di sebagai sarana untuk mengatasi
Kota Surabaya Kecamatan laju pertumbuhan penduduk yang Kenjeran, serta membahas Pembahasan
dicanangkan oleh negara, penulis tentang persepsi masyarakat ingin melihat bagaimana konsep
terhadap gizi dan gizi buruk teknisbiopower act ini dilakukan
yang terjadi di Kota pada Provinsi Jawa Tengah yang
Surabaya. Dengan perspektif memiliki laju pertumbuhan
biopolitik penelitian ini penduduk terendah dibandingkan melihat kurang berhasilnya provinsi lain yang ada di
penanganan gizi buruk Indonesia yakni 0.37%.
karena ditinjau dari aspek sosio-kultural.
2.3 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini penulis memiliki sebuah kerangka pemikiran yang berawal dari permasalahan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat kemudian adanya sebuah biopoweract yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Ilmu kedokteran dijadikan sebagai media dalam pembentukan nilai normatif dan Dalam penelitian ini penulis memiliki sebuah kerangka pemikiran yang berawal dari permasalahan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat kemudian adanya sebuah biopoweract yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Ilmu kedokteran dijadikan sebagai media dalam pembentukan nilai normatif dan
Berikut penggambaran konsep kerangka pemikiran.
Bagan 2.1 Konsep Pemikiran
Ilmu Pengetahuan
Akademis
Stimulus Politik
Kebenaran Objektif
(politik, pengetahuan,
agama dan kebudayaan)
Wacana Dominan
Power
Medical Science
Biopolitics
Media
Biopower act
Medical Administrative
Biopower
Biopolitics strategy
Pembentukan
Legitimasi Kebijakan
nilai normatif
Negara Produk
Pelaksana Kebijakan
Program KB
Internalisasi
Panopticism
Kesadaran Masyarakat