High Politics dan Low Politics
2. High Politics dan Low Politics
95 M.Sobari, Kata pengantar dalam Dedy Djamaludin Malik dan Idy Subandi Ibrahim, Zaman Baru Islam Indonesia Pemikiran dan Aksi Politik, cet.i (Bandung: Zaman Wacana
Mulia,1998), hlm.14. 96 Hasan Hanafi,’’ Al Yasar Al- Islami: Paradigma Transformatif ’’, Islamika. No.i. Juli-
september,1993. hlm.14
Pada pertengahan tahun 90-an dalam wacana politik praktis di Indonesia dikenal istilah High Politics. Istilah ini muncul dan diperkenalkan oleh seorang tokoh nasional yang bernama Amien, istilah ini muncul sebagai konsekuensi logis dari perilaku elit kekuasaan yang mengindahkan moral dan perilaku politiknya. Dalam pandangan Amien makna yang tepat untuk High Politics yaitu bukan politik tinggi tetapi politik luhur, adiluhung dan berdimensi moral etis. Sementara Low Polititcs bukan politik rendah tetapi politik yang terlalu praktis dan
cenderung nista. 97 Sebagai contoh Amien menegaskan dengan sebuah contoh bila sebuah organisasi menunjukkan sikap yang tegas terhadap korupsi mengajak
masyarakat menegakkan keadilan, menghimbau pemerintah untuk memutar proses demokrasi dan transparansi, maka organisasi tersebut sedang melakukan High Politics, sebaliknya bila sebuah organisasi melakukan manuver untuk memperebutkan kursi presiden, DPR, atau kursi eksekutif, membuat kelompok penekan, membangun lobi, memperluas vested interest, maka organisasi tersebut sedang melakukan Low Politics.
Agar lebih bermakna maka high politics harus dijalankan sesuai amanat amar ma’ruf nahi mungkar. Adapun karakteristik high politics menurut Amien yaitu, 98 setiap jabatan politik pada hakekatnya merupakan amanah yang harus dipelihara sebaik-baiknya dan kekuasan harus dipandang sebagai hikmah yang diberikan Allah untuk mengayomi masyarakat, menegakkan keadilan, memelihara tertib sosial yang egalitarian serta untuk membangun kesejahteraan bersama.
98 Amien Rais, Moralitas, hlm.43-44. Amien Rais, Cakrawala Islam, hlm.37-39.
Kedua setiap jabatan politik mengandung pertanggungjawaban tidak hanya terhadap institusi formal atau lembaga yang bersangkutan melainkan di hadapan Allah. Ketiga politik harus dikaitkan dengan prinsip-prinsip ukhuwah yang melampui batas-batas etnis, sosial, agama, latar belakang sosial atau keturunan dan sebagainya. Dengan sikap saling pengertian, membangun kerjasama keduniaan, seoptimal mungkin di dalam mengemban tugas–tugas kekhalifahan, menghindari cara dan sikap yang memandang golongan lain sebagai objek yang harus dieliminasi.
Dalam kondisi Politik Orde Baru yang korup, Amien melihat itulah saat yang tepat untuk melaksanakan high politics terlepas dari penafsiran lainnya. Bahwa high politics merupakan refleksi dari paradigma kolektifisme Amien. Baginya akomodasi politik Islam itu bukanlah kebangkitan semata tetapi sebuah
kebangkitan kolektif yang harus didukung secara kolektif pula. 99 Lebih lanjut aktualisasi dari high poitics dinilai sebagai implementasi dari pesan profetik nahi
mungkar serta meniscayakan dirinya untuk selalu melakukan koreksi total terhadap berbagai ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat yang diakibatkan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. 100
Dalam wacana politik dan kekuasaan, lawan yang kontradiktif dengan high politics adalah low politics seperti yang dipaparkan dan diajarkan oleh
99 Fachry Ali,’’ High Politics dan Demokrasisasi ’’, dalam Arif Afandi (peny) Islam Demokrasi atas Bawah Strategi Perjuangan Umat Model Gusdur dan Amien Rais, cet. Ii
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1997), hlm.31. 100 Abdurohim AlGhozali, Amien Rais Dalam Sorortan Generasi Muda Muhammadiyah,
cet.i (Bandung: Mizan, 1998), hlm.67.
Maciaveli berikut ini. 101 Pertama, Machiaveli mengajarkan bahwa kekuasaan dengan kekerasan, dan kekejaman, merupakan cara-cara yang sering kali perlu
diambil oleh penguasa kapan saja asalkan tujuan yang diinginkan tercapai atau yang lebih populer disebut dengan menghalakan segala cara. Kedua penaklukan terhadap musuh-musuh politik dianggap sebagai kebajikan puncak, lebih dari itu musuh tak diberi kesempatan untuk bangkit dan melawan tidak secara manusiawi. Ketiga dalam menjalankan kehidupan politik seorang penguasa harus dapat bermain selayaknya singa sekaligus anjing pemburu, yang mana kekuasaan singa menjadikan serigala takut dan kelicikan anjing pemburu dapat menghindarkan diri dari jebakan. Maciaveli juga menulis buku Discourse on The First Books of Fitus livius, yang mengungkapkan pikiran-pikiranya yang lebih mengedepankan etika, moral dan agama. Namun kata kunci dalam buku itu adalah virtu, virtu berati keutamaan, tetapi bukan dalam arti sempit. Moral Maciaveli sebenarnya tidak berfikir tentang kejujuran, kebaikan hati ataupun keadilan melainkan tentang tekad, keberanian dan kemampuan untuk bertindak tanpa ragu sesuai apa yang
diyakini. 102 Kaitan dengan Low politics Amien yaitu bahwa sebenarnya sama pada prinsipnya namun beda dalam penerapan politik, pemain politik kualitas
rendah versi Amien banyak yang tidak mengerti apa itu politik, sehingga menciderai arti politik itu sendiri bahkan bisa memacu konflik di antara sesama Umat.