TARIK MENARIK KEPENTINGAN ANTARA PELAYANAN PUBLIK DAN PRIVATISASI

TARIK MENARIK KEPENTINGAN ANTARA PELAYANAN PUBLIK DAN PRIVATISASI

memprioritaskan anggaran pen-

Rimas Kautsar

didikan sekurang-kurangnya

Mahasiswa FH UI angkatan 2003,

dua puluh persen dari anggaran

mantan Ka.Dept. Kesejahteraan

pendapatan dan belanja negara

Mahasiswa BEM UI periode 2006-

serta dari anggaran pendapatan

2007 dan Korbid. Kemahasiswaan

dan belanja daerah untuk me-

BEM UI periode 2007. Penggiat

menuhi kebutuhan penyeleng-

Forum Lintas Batas.

garaan pendidikan nasional”. Ini menunjukkan terdapat kesadaran bahwa pendidikan merupakan salah satu tugas dari negara yang harus diwujudkan secara konkrit

dalam bentuk pelayanan publik (public sevice) kepada rakyat untuk

TAQWA/SUMA

S berapa Perguruan Tinggi Negeri Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 diadakannya negara adalah untuk

aat ini marak sekali di-

memenuhinya. beritakan mengenai ma-

di Republik Indonesia secara

Secara filosofis apabila kita halnya biaya pendidikan

yuridis pendidikan pada dasarnya

telaah dalam pembukaan UUD tinggi di Indonesia, be-

adalah hak dari setiap warga

negara, hal ini tercermin dalam

Tahun 1945 salah satu tujuan

(PTN) yang sudah menyandang

mencerdaskan kehidupan bangsa, status Badan Hukum Milik Neg- nyi ”Setiap warga negara berhak

Hasil Amandemen, yang berbu-

artinya pendidikan adalah salah ara (BHMN) seakan-akan saling mendapat pendidikan”, dan tang- satu domain penting negara. Se- berlomba-lomba untuk untuk

dangkan secara sosiologis saat ini menetapkan “tariff ” biaya bagi

gung jawab penyelenggaraannya

dalam konteks pendidikan tinggi calon mahasiswa baru yang ber-

ada di pundak pemerintah seb-

negeri yang berstatus BHMN niat untuk masuk ke dalam PTN Pasal 31 ayat (3) UUD 1945

agaimana disebutkan di dalam

seakan-akan mengarah kepada yang bersangkutan¹. Fenomena

perlombaan untuk menaikkan ini membuat shock masyarakat

Hasil Amandemen, ”Pemerintah

”tarif” biaya kuliah. Ternyata kon- Indonesia karena pada situasi saat garakan satu sistem pendidikan

mengusahakan dan menyeleng-

sepsi yang ideal mengenai pendi- ini mereka sedang dihadapkan

dikan sebagai salah satu bentuk kepada sulitnya kondisi pereko-

nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan

pelayanan publik jika dilihat dari pelayanan publik jika dilihat dari

Antara status Badan Hukum Milik Negara dengan Badan Hukum Pendidikan memiliki benang merah, keduanya sama- sama mengarah kepada privati- sasi. Meskipun istilah privatisasi di Indonesia masih sebatas dike- nal di dalam bidang pengelolaan BUMN namun secara esensi menurut John. D. Donahue, ia menyimpulkan bahwa privatisasi sebagai pendelegasian kewajiban publik kepada organisasi swasta³ sedangkan di Amerika Serikat privatisasi diartikan sebagai minimalisasi peranan pemerin- tah dan maksimalisasi peranan sektor swasta, baik dalam ak- tivitas-aktivitas layanan publik maupun kepemilikan aset-aset- nya sebagaimana dinyatakan oleh Prof. Safri Nugraha (Guru Besar HAN Fakultas Hukum UI) yang menyimpulkan pendapat dari

E.S Savas⁴. Di Indonesia menurut Prof. Safri Nugraha menganut

dengan statusnya sebagai badan hukum maka PTN bersifat san-

gat otonom karena ia memiliki manajemen dan harta kekayaan

yang terpisah dari negara. Bah- kan nuansa “organisasi swasta” (badan hu-

kum

per- data/ privat) dapat kita

lihat dalam konsiderans

mengingat PP No. 152 Tahun 2000 yang

memasuk- kan Kitab Undang- Undang Hu- kum Perdata (Staatsblad 1847:23)

sebagai salah satu konsiderannya. Meskipun sebagai pemilik dari

badan hukum tersebut peranan negara hanya sebatas diwakili oleh Menteri Pendidikan yang menjadi anggota Majelis Wali

rubahan status hukum PTN yang tadinya merupakan bagian dari unit pemerintah menjadi entitas badan hukum tersendiri meru- pakan suatu bentuk privatisasi.

Di Inggris, menurut Heidi Abromeit terdapat dua motivasi adanya privatisasi, yaitu: pengu-

rangan peranan pemerintah dan peningkatan peran pasar bebas di negara kesejahteraan (welfare state) Inggris (motif eko-

nomi)⁷. Sedangkan di Amerika Serikat motivasi tersebut menurut para ahli disebabkan oleh adanya sentimen “anti negara” yang dianggap gagal dalam mem- berikan pelayanan publik yang berkualitas⁸. Kemudian untuk negara-negara berkembang mo- tivasi adanya privatisasi menurut Prof. Safri Nugraha adalah karena mereka ingin mencon- toh keberhasilan negara-negara Eropa Barat dalam melaksanakan privatisasi di kawasan tersebut⁹. Indonesia sen- diri privatisasi menurut Prof. Safri Nugraha lebih dikarenakan ada- nya motif ekonomi, yang ia sim- pulkan dari pendapat Bacelius Ruru mengenai tiga motivasi uta- ma privatisasi di Indonesia yaitu: kondisi keuangan negara, pem- berlakuan kesepakatan perda- gangan bebas, dan peningkatan pengharapan dari masyarakat¹⁰.

Kemudian, apakah manfaat

opini

F A H M I/ S U M A

opini

publik. Dengan demikian ti- tidak produktif, perolehan pa-

BUMN, penjualan aset yang

diprivatisasi masih memiliki

monopoli sehingga yang terjadi daklah mengherankan jika apa jak, dan lain sebagainya.

adalah pengalihan monopoli

yang terjadi terhadap kondisi PT

BHMN adalah seperti yang kita dalam pengelolaan public servi-

3. Peningkatan partisipasi swasta

dari negara ke swasta.

5. Privatisasi sering diartikan

lihat sekarang ini.

ce dan BUMN.

sebagai komersialisasi public

4. Peningkatan kinerja BUMN

service karena di banyak negara,

dan kualitas layanan yang 1 untuk menciptakan efisiensi di Biaya Masuk PTN Bisa Lebih dari diberikan kepada masyarakat

Rp 100 Juta. Kompas edisi Senin 12 (public service), dan pada akhir-

sektor public service, privatisasi

mengenakan tarif atau biaya-

Mei 2008 hal. 1.

2 nya menciptakan BUMN yang Kata Pengantar. http://pih.diknas. biaya baru yang tidak dikenal go.id/bhp/ , diakses pada tanggal 15

Mei 2008. hasilkan laba yang signifikan.

efisien, transparan dan meng-

pada saat public service tersebut

dikelola oleh pemerintah.

3 Safri Nugraha. Privatisasi Di Ber-

bagai Negara: Pengantar Untuk miliki BUMN dan timbulnya

5. Hapusnya monopoli yang di-

Jadi tidaklah mengherankan

Memahami Privatisasi. Hal. 10. kompetisi di pasar yang pada 4 PTN adalah kenaikan biaya ku- Ibid. Hal. 15.

akibat yang nyata dari privatisasi

akhirnya akan menguntungkan 5 liah karena hal tersebut adalah Ibid. Hal. 20. konsumen karena memiliki ba- 6 merupakan resiko dari adanya PP No. 152 Tahun 2000 Tentang nyak pilihan dan harga yang Penetapan Universitas Indonesia privatisasi.

Sebagai Badan Hukum Milik Neg- bersaing dalam menentukan

ara. Pada saat ini selain UI, PTN service dan product yang di-

Di sisi lain Prof. Safri Nu-

yang sudah ditetapkan sebagai PT inginkannya.

graha¹³ juga memberikan catatan

BHMN adalah UGM, ITB, IPB, Jika manfaat privatisasi

mengenai adanya privatisasi yang

dan UPI. sedemikian baik, lalu kenapa ter- 7 ngan adanya peristiwa tranfor- Safri Nugraha. Privatisasi Di Ber-

apabila kita cermati relevan de-

jadi tren mahalnya biaya kuliah

bagai Negara: Pengantar Untuk di PTN yang berstatus BHMN? Memahami Privatisasi. Hal. 30. nya merupakan unit pelaksana 8 Menurut E.S Savas terdapat empat Untuk menjawab hal ini ada bai-

masi hukum PTN yang sebelum-

hal motif privatisasi di AS, yaitu knya kita melihat pendapat Prof.

peme-

motif pragmatis, ideology, komersial, Safri Nugraha juga menyebut-