Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra-Siklus
4.4 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi diskripsi data dan analisis data hasil evaluasi dari siklus I sampai dengan siklus II. Adapun penjelasanya sebagai berikut.
4.4.1 Diskripsi Data
4.4.1.1 Data Siklus I Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match, peneliti menggunakan data hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 03 Candimulyo Siklus I untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Untuk menghitung interval, peneliti menggunakan rumus dari Rostina Sundayana (2014 : 39) sebagai berikut.
Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 22 = 1 + 3,3. 1,34 = 1 + 4,21 = 5,42 (dibulatkan menjadi 5)
Range (R)
= (Skor maksimal-skor minimal) = (90-55) = 35
Interval
Selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensinya. Berikut disajikan rekapitulasi tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus I yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 18 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I Kelas 4 SD Negeri 03 Candimulyo Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016
No Interval
22 100% Dari tabel di atas diperoleh data yang menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM di siklus I. Dari 22 siswa ada 4 siswa hasil belajar IPA berada di interval 55-62 atau sebanyak 18.18%, pada interval 63-69 ada 2 siswa atau 9.09%, pada interval 70-76 terdapat 4 siswa atau
Jumlah
18.18%, pada interval 77-83 terdapat sebanyak 7 siswa atau 31.81%, sedangkan pada interval 84-90 terdapat sebanyak 5 siswa atau 22.72%. Berikut ini merupakan grafik distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri
03 Candimulyo.