BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Semester 2 SDN 03 Candimulyo Nglarangan Kot

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Pra siklus

Sebelum siklus I dan II dilaksanakan, yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pre-test bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SDN

03 Candimulyo Temanggung. Dimana Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru masih mengajar cenderung menggunakan metode klasikal yaitu ceramah pada siswa disini gurunya yang lebih aktif, sedangkan siswanya pasif, kurang konsentrasi dan siswa menjadi bosan ini sangat berdampak pada aktifitas belajar siswa SDN 03 Candimulyo pada mata pelajaran IPA. Ini dapat dilihat pada nilai pre-test pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan energi panas dan energi bunyi masih dibawah KKM 70.

4.1.1 Hasil Analisis Pra Siklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan pra siklus terhadap hasil belajara IPA siswa kelas IV SDN 03 Candimulyo Temanggung sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar ketuntasan hasil belajar IPA siswa berjumlah 9 orang dari 22 siswa dengan nilai rata-rata 61,6.

Tabel 13 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa kelas 4 SD Negeri 03 Candimulyo

2. Tidak Tuntas

22 Nilai Rata-rata

61,6 Nilai Tertinggi

80 Nilai Terendah

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa hasil belajar IPA siswa sangat rendah, terbukti dengan masih banyaknya siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak

13 siswa dan hanya 9 siswa saja yang tuntas memenuhi KKM dengan standar nilai

70. Terlihat pula ada selisih yang cukup besar antara nilai terendah 45 dengan nilai tertiggi 80. Rendahnya hasil belajar siswa SDN 03 Candimulyo disebabkan guru kelas IV dalam pembelajaran kurang kreatif, dan dalam kegiatan mengajar masih cenderung untuk menggunakan metode ceramah tanpa disertai dengan media apapun, metode pembelajaran kurang bervariasi serta kurang melibatakan siswa. hasil tes pada pra siklus apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram seperti di bawah ini.

Gambar 1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra-Siklus

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada sub bab ini penulis akan membahas tetang pelaksanaan kegiatan penelitian dari siklus I dan siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaaan, observasi dan refleksi. Berikut ini akan diuraikan pelaksanaan kegiatan tiap siklus yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung.

4.2.1 Pelaksanaan Siklus I

Pada kegiatan pelaksanaan siklus I ini telah dilaksanakan oleh peneliti sebanyak tiga kali pertemuan dan yaitu pada tanggal 10, 11, dan 13 Juni, serta setiap pertemuan diberikan alokasi waktu 2x35 menit. Dalam siklus I proses pembelajaran IPA menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A

Match dengan materi pokok energi panas dan pemanfaatannya. Hal-hal yang disiapkan peneliti pada pelaksanaan siklus I ini adalah dengan membuat RPP, menjelaskan kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match kepada guru kelas 4, menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, menyiapkan media kartu yang akan digunakan, menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa, dan menyiapkan soal evaluasi. Setalah semua persiapan telah selesai peneliti siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jumat, 10 Juni 2016 pada jam pelajaran Pertama sebelum istirahat pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan pertama ini materi yang dipelajari adalah tentang energi panas berupa pengertian energi panas, sifat-sifat energi panas dan contoh benda-benda penghasil energi panas. Pada kegiatan awal guru mengawalinya dengan mengecek presensi siswa, mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak akan dicapai. Pada kegiatan awal ini guru tidak memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, sehingga salah satu kegiatan pembelajaran belum disampaikan.

Kegiatan selanjutnya guru menyampaikan bahwa siswa akan diajak belajar menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe Make A Match dengan materi energi panas, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk memancing pengetahuan siswa tentang materi energi panas yang akan dijadikan topik bahasan pada pertemuan hari ini, yaitu sumber-sumber energi panas, sifat-sifat energi panas, dan contoh-contoh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru menyiapkan power point dan video pembelajaran yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan materi, setelah penyampaian materi selesai kemudian guru menyampaikan pembelajaran koperatif tipe Make A Match akan dilakukan di kelas dan secara berkelompok. Guru membimbing siswa untuk membentuk 3 kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa per kelompok yaitu kelompok pertama dengan pemegang kartu soal, kelompok kedua dengan

pemegang kartu jawaban dan kelompok ketiga sebagai kelompok penilai. Suasana kelas tiba-tiba menjadi gaduh, karena siswa berebut kartu soal dan kartu jawaban yang akan dibagikan guru. Namun, hal tersebut segera bisa diatasi oleh guru, ketika guru menentukan siapa yang akan memegang kartu jawaban dan kartu soal pada tiap - tiap kelompok dan akhirnya suasana kelas kembali tenang. Setelah masing – masing kelompok mendapat kartu jawaban dan kartu soal, guru memberikan instruksi tentang cara bermain menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yaitu menukar kartu soal dengan kartu jawaban dengan materi energi panas dan pemanfaatannya dan kelompok ketiga sebagai kelompok penilai kartu yang ditukar oleh masing-masing anggota kelompok pertama dan kelompok kedua sudah benar. Guru juga memberikan reward bagi siswa yang dapat menjodohkan kartunya sebelum waktu yang ditentukan habis dan hukuman bagi siswa yang belum mampu menjodohkan kartunya sampai batas waktu yang ditentukan habis. Siswa yang mendapat kartu soal berdiri di sebelah sisi kanan ruang kelas sementara untuk siswa yang mendapat kartu jawaban berdiri di sebelah kiri ruang kelas dan untuk kelompok penilai tetap berada di tempat duduk yang berada di tengah belakang ruang kelas, sehingga susunan kelompok ini akan membentuk seperti huruf U. Untuk lebih memudahkan siswa dalam menukarkan kartu soal dan jawaban guru memberikan topi dari kertas yang bertuliskan kartu soal untuk pemegang kartu soal dan topi yang bertuliskan kartu jawaban untuk pemegang kartu jawaban. Namun pada kegiatan ini guru masih kurang jelas dalam memberikan instruksi tersebut sehingga ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan instruksi yang diberikan guru, kemudian siswa tersebut ditegur oleh guru agar memperhatikan instruksi dari guru. Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk melakukan kegiatan menukar kartu soal dengan kartu jawaban tersebut.

Kegiatan selanjutnya siswa melakukan kegiatan menukar kartu seperti yang telah disampaikan guru diawal pembelajaran, sebagian siswa penuh antusias dalam melakukan kegiatan penukaran kartu, namun ada beberapa siswa yang bercerita sendiri dengan temannya, ini terjadi karena guru kurang awas dalam mengawasi jalannya kegiatan menukar kartu sehingga terjadi hal tersebut. Setelah

setiap anggota kelompok menemukan jodoh kartunya, guru memberikan instruksi untuk kembali ke tempat masing – masing kelompok dan mempresentasikan hasil dari kegitan bertukar kartu. Kelompok ketiga sebagai tim penilai yang menyatakan benar tidaknya jodoh kartu soal dan jawaban, namun pada saat guru meminta untuk malakukan presentasi ada salah satu siswa yang tidak mau dikarenakan malu dan takut untuk menyampaikan hasil kegiatan bertukar kartu dan siswa masih terlihat kurang percaya diri sehingga membuat presentasinya kurang jelas, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani menyampaikan laporan hasil kegiatan bertukar kartu di depan kelas dan memberikan motivasi kepada siswa lain agar berani untuk menyampaikan pendapatnya. Setelah satu babak selesai ternyata masih ada 4 siswa yang belum bisa mencocokan kartunya dengan benar, sesuai dengan ketentuan yang sudah diinstruksikan di awal pembelajaran siswa tersebut menerima hukuman berupa bernyanyi lagu daerah atau lagu kebangsaan di depan kelas. Agar tidak terjadi miskonsepsi tentang energi panas dan pemanfaatannya guru meluruskan jawaban siswa yang masih kurang tepat. Setelah satu babak selesai guru kembali mengocok kartu agar setiap siswa dalam kelompok mendapat kartu yang berbeda, begitu seterusnya. Kemudian setelah selesai guru mengecek dan menyimpan kembali kartu soal dan jawaban agar dapat digunakan pada pertemuan selanjutnya. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa akan materi yang telah mereka pelajari hari ini guru membagikan lembar kerja siswa. Setelah mendapat instruksi dari guru siswa mengerjakan lembar kerja siswa yang telah diberikan guru. Guru berkeliling untuk memastikan siswa mengerjakannya secara mandiri. Setelah selesai kemudian guru menginstruksikan untuk menukar lembar kerja siswa tersebut dengan teman yang ada di sebelahnya untuk kemudian dibahas dan dikoreksi bersama dengan bantuan guru.

Dalam kegiatan akhir, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa, namun tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru, kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk menguji pemahaman siswa dan menyuruh siswa untuk mengangkat tangan jika ingin menjawab, sebagian besar siswa mampu Dalam kegiatan akhir, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa, namun tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru, kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk menguji pemahaman siswa dan menyuruh siswa untuk mengangkat tangan jika ingin menjawab, sebagian besar siswa mampu

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juni 2016 pada jam pelajaran pertama sebelum istirahat pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan kedua ini melanjutkan materi yang dipelajari kemarin yaitu tentang energi panas dan pemanfaatannya. guru mengawali kegiatan dengan mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias, kemudian guru mengajak siswa untuk bertanya jawab mengulas kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya dan dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari, sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah menguasai materi energi panas dan pemanfaatannya yang telah diajarkan dipertemuan pertama. Sebelum masuk ke kegiatan pembelajaran guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

Kegiatan selanjutnya guru menampilkan video pembelajaran dengan materi energi panas dan pemanfaatannya, setelah selesai guru memberikan materi dengan bantuan media power point. Selanjutnya guru menyampaikan bahwa siswa akan diajak belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan materi energi panas dan pemanfaatannya dimana dalam kegiatan tersebut siswa akan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang terdiri dari 7-

8 orang per kelompok, dengan pembagian sebagai berikut: kelompok pertama memegang kartu soal sementara kelompok kedua memegang kartu jawaban kemudian setelah mendapat instruksi dari guru setiap anggota kelompok pertama dan kedua saling mencari pasangan dari kartunya masing-masing. Bagi siswa yang berhasil menemukan pasangan kartu sebelum batas waktu yang sudah ditentukan habis maka akan mendapatkan reward begitupun sebaliknya bagi siswa yang belum menemukan pasangan kartu sampai waktu yang ditentukan habis maka akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Kemudian setelah semua 8 orang per kelompok, dengan pembagian sebagai berikut: kelompok pertama memegang kartu soal sementara kelompok kedua memegang kartu jawaban kemudian setelah mendapat instruksi dari guru setiap anggota kelompok pertama dan kedua saling mencari pasangan dari kartunya masing-masing. Bagi siswa yang berhasil menemukan pasangan kartu sebelum batas waktu yang sudah ditentukan habis maka akan mendapatkan reward begitupun sebaliknya bagi siswa yang belum menemukan pasangan kartu sampai waktu yang ditentukan habis maka akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Kemudian setelah semua

Guru menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match akan dilakukan di kelas dan secara berkelompok, kemudian guru membimbing siswa untuk membentuk 3 kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa dan siswapun masuk ke dalam kelompok masing-masing dengan tertib. Setelah semua siswa berkelompok, guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban serta topi kertas, siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pada pertemuan hari ini. Setelah semua kelompok mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban, guru menjelaskan cara atau langkah-langkah dalam melakukan kegiatan bertukar kartu tersebut. Kemudian guru menjelaskan aturan dalam melakukan kegiatan mencari pasangan dari kartu soal dan kartu jawaban. Kegiatan selanjutnya, guru menginstruksikan siswa untuk mulai mencari pasangan. Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai percaya diri dan tidak canggung lagi ketika harus mencari pasangan sehingga dalam kegiatan ini tidak memakan waktu yang lama seperti pada pertemuan pertama. Setelah semua anggota kelompok menemukan pasangannya, guru menginstruksikan untuk kembali ke kelompok masing-masing dan mulai mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Pada pertemuan kedua ini setiap anggota kelompok mampu menemukan pasangannya sebelum waktu yang ditentukan habis dan ketika presentasipun tidak ditemukan siswa yang salah mencari pasangan, hal ini menunjukkan bahwa sudah terlihat peningkatan pemahaman siswa mengenai materi yang sudah diberikan guru pada pertemuan pertama yaitu tentang energi panas dan pemanfaatannya. Setelah setiap kelompok melakukan kegiatan mencari pasangan, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok besar untuk melakukan eksperimen mengenai perpindahan panas yaitu Guru menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match akan dilakukan di kelas dan secara berkelompok, kemudian guru membimbing siswa untuk membentuk 3 kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa dan siswapun masuk ke dalam kelompok masing-masing dengan tertib. Setelah semua siswa berkelompok, guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban serta topi kertas, siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pada pertemuan hari ini. Setelah semua kelompok mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban, guru menjelaskan cara atau langkah-langkah dalam melakukan kegiatan bertukar kartu tersebut. Kemudian guru menjelaskan aturan dalam melakukan kegiatan mencari pasangan dari kartu soal dan kartu jawaban. Kegiatan selanjutnya, guru menginstruksikan siswa untuk mulai mencari pasangan. Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai percaya diri dan tidak canggung lagi ketika harus mencari pasangan sehingga dalam kegiatan ini tidak memakan waktu yang lama seperti pada pertemuan pertama. Setelah semua anggota kelompok menemukan pasangannya, guru menginstruksikan untuk kembali ke kelompok masing-masing dan mulai mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Pada pertemuan kedua ini setiap anggota kelompok mampu menemukan pasangannya sebelum waktu yang ditentukan habis dan ketika presentasipun tidak ditemukan siswa yang salah mencari pasangan, hal ini menunjukkan bahwa sudah terlihat peningkatan pemahaman siswa mengenai materi yang sudah diberikan guru pada pertemuan pertama yaitu tentang energi panas dan pemanfaatannya. Setelah setiap kelompok melakukan kegiatan mencari pasangan, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok besar untuk melakukan eksperimen mengenai perpindahan panas yaitu

Selanjutnya setelah siswa melakukan kegiatan eksperimen, siswa beserta kelompoknya menjawab pertanyaan yang ada di lembar eksperimen dan siswa membuat laporan hasil percobaan yang sudah dilakukan dan guru berkeliling untuk membantu siswa dalam membuat laporan. Guru meminta kepada semua kelompok untuk mengumpulkan laporan mereka, setelah itu beberapa kelompok diminta untuk mempresentasikan laporan mereka di depan kelas dan kelompok lain menanggapi dari hasil presentasi kelompok, kelompok yang ditunjukpun percaya diri untuk mempresentasikan laporan percobaan yang mereka lakukan dan mereka mampu menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Setelah kegiatan presentasi guru meluruskan jawaban siswa yang masih kurang tepat, agar tidak terjadi miskonsepsi tentang energi panas dan pemanfaatannya, kemudian guru mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama kegiatan eksperimen berlangsung bersama dengan siswa, kemudian memberikan solusi pemecahannya agar pada percobaan selanjutnya dapat menyelesaikan masalah yang sama. Guru mengecek dan menyimpan kembali alat dan bahan agar dapat digunakan pada pertemuan selanjutnya.

Dalam kegiatan akhir, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa dan ada siswa yang bertanya tentang materi yang belum dipahaminya., kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran tersebut dan menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan membolehkan peserta didik untuk istirahat.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Senin, 13 juni 2016 pada jam pelajaran pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Senin, 13 juni 2016 pada jam pelajaran pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran

Pada pertemuan ketiga ini guru mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mereka mengenai materi yang telah diberikan dan sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan benar. Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa dan menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut, pada saat pembagian soal tersebut keadaan kelas menjadi gaduh karena siswa yang belum mendapatkan soal berbicara dengan teman lainnya. Guru menyampaikan batas waktu siswa dalam mengerjakan soal secara mandiri, semua siswa mengerjakan soal evaluasi mereka secara mandiri dan tertib, tidak ada siswa yang mencontek atau bertanya dengan teman lainnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal secara urut sesuai dengan nomer presensi siswa. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang soal yang sudah dikerjakan dan guru memberikan penguatan materi dari soal yang telah dikerjakan.

Dalam kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran IPA dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make

A Match untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang nantinya akan dilakukan perbaikan oleh guru agar pada saat pertemuan selanjutnya mampu mengatasi kelemahan dari kegiatan pembelajaran sebelumnya.

Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan membolehkan peserta didik untuk istirahat.

4.2.1.1 Hasil Observasi Siklus I Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh

observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan. Adapun hasil observasi siswa dan hasil observasi guru sebagai berikut.

a. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Observasi aktivitas guru pada saat kegiatan pembelajaran dilakukan oleh seorang observer yang bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam pembelajaran IPA yang dilakukan guru selama tiga kali pertemuan. Adapun hasil observasi aktivitas guru selama tiga kali pertemuan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No

Sintaks

Pertemuan I Pertemuan II

Ya

Tidak Ya Tidak

1. Guru mengecek presensi siswa

- - √ 2. Guru mereview pembelajaran yang lalu

√ √ - 3. Guru mengawali pembelajaran dengan

√ - √ memberikan motivasi dan apersepsi. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

√ √ - indikator pembelajaran. 5. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3

- √ - kelompok besar. 6. Guru membuat peraturan yang berisi

- √ - penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

7. Guru membagikan kartu soal dan kartu

- √ - jawaban pada siswa. 8. Guru memberikan waktu pada siswa untuk - √ - jawaban pada siswa. 8. Guru memberikan waktu pada siswa untuk

9. Guru memberikan waktu pada siswa untuk

- √ - mencari pasangan dari kartu yang telah mereka dapat.

10. Guru membimbing kelompok yang

√ √ - mengalami kesulitan 11. Guru memberikan reward atau penghargaan

- √ - bagi siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang sudah ditentukan habis.

12. Guru memberikan sanksi kepada siswa yang

- √ - belum bisa mencocokkan kartunya sampai batas waktu yang ditentukan habis.

13. Setelah satu babak selesai, guru mengocok

- √ - kembali kartu agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.

14. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan

√ √ - materi pembelajaran. 15. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Jumlah

10 5 13 2

30% 90% 10% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match masih belum terlaksana sepenuhnya. Presentase keterlaksanaan sintaks yang diobservasi pada pertemuan pertama hanya terlaksana sebanyak 10 aspek atau 70%. Guru tidak memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, guru tidak mengulas meteri yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, guru tidak menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, guru tidak membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dan guru juga tidak menyimpulkan pembelajaran. Pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 13 aspek yang terlaksana atau sebanyak 90%, hanya 2 langkah kegiatan

Persentase Keterlaksanaan

70%

saja yang dilewati oleh guru yaitu guru tidak mengecek presensi siswa dan guru tidak menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Pada pertemuan ketiga hanya difokuskan untuk mengulas materi dan melakukan evaluasi dengan mengerjakan soal dimana semua aspek yang diobservasi terlaksana yaitu: guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, guru memberi apersepsi dan motivasi kepada siswa, guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi yang berisi tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya, guru membagikan dan menjelaskan cara mengerjakan soal, guru memberikan batas waktu kepada siswa dalam mengerjakan soal evaluasi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai soal-soal yang telah dikerjalan, guru memberikan penguatan terhadap kegiatan evaluasi yang telah dilakukan, guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran energi panas dan energi bunyi beserta pemanfaatannya, dan guru menutup pembelajaran.

b. Hasil Observasi Aktivitas siswa

Selama proses pembelajaran, observer melakukan observasi aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung. Adapun Hasil Observasi siswa selama tiga kali pertemuan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek-aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya

Tidak Ya Tidak

1. Kesiapan siswa berdoa sesuai dengan yang

- √ - diperintahkan guru. 2. Siswa mendengarkan apersepsi dan motivasi

√ - √ yang disampaikan guru.

3. Siswa melakukan persiapan sebelum

√ √ - pembelajaran dimulai . 4. Siswa mendengarkan penjelasan materi dari

√ - √ guru. 5. Siswa mendapatkan kartu soal dan jawaban

- √ - yang diberikan guru. 6. Siswa memikirkan soal atau jawaban dari

- √ - kartu yang telah mereka dapat. 7. Siswa mencari pasangan dari kartu yan g telah

- √ - mereka dapat. 8. Siswa mendapatkan reward atau hukuman

- √ - dari kegiatan menukar kartu. 9. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan

- √ - tanya jawab tentang materi yang belum dipahami .

10. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang

√ √ - telah dilakukan.

Jumlah

Presentase Keterlaksanaan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi respon siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran koopertaif tipe Make A Match belum sesuai yang diharapkan. Pada pertemuan pertama hanya 6 item atau 60% respon siswa yang terlihat, sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar masih kurang optimal dan perlu diperbaiki. Pada data observasi pertemuan ketiga respon siswa mengalami peningkatan menjadi 8 item atau 70% respon siswa yang terlihat. Dari data observasi pertemuan pertama dan kedua didapatkan 3 aspek respon siswa yang masih belum terlihat yaitu: siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, ramai saat melakukan kegiatan menukar kartu, dan siswa masih belum berani dalam mengajukan pertanyaan. Pada pertemuan ketiga hanya difokuskan untuk mengulas kembali materi yang diajarkan, mengerjakan soal evaluasi, dan melakukan refleksi terhadap kegiatan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi respon siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran koopertaif tipe Make A Match belum sesuai yang diharapkan. Pada pertemuan pertama hanya 6 item atau 60% respon siswa yang terlihat, sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar masih kurang optimal dan perlu diperbaiki. Pada data observasi pertemuan ketiga respon siswa mengalami peningkatan menjadi 8 item atau 70% respon siswa yang terlihat. Dari data observasi pertemuan pertama dan kedua didapatkan 3 aspek respon siswa yang masih belum terlihat yaitu: siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, ramai saat melakukan kegiatan menukar kartu, dan siswa masih belum berani dalam mengajukan pertanyaan. Pada pertemuan ketiga hanya difokuskan untuk mengulas kembali materi yang diajarkan, mengerjakan soal evaluasi, dan melakukan refleksi terhadap kegiatan

4.2.1.2 Refleksi Sebelum melakukan tindakan siklus II diadakan refleksi proses

pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan metode eksperimen berbantuan media visual pada mata pelajaran IPA menunjukkan hasil yang cukup memuaskan meskipun masih ada yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut.

a. Peran guru dalam meberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

b. Kejelasan guru dalam menjelaskan materi.

c. Peran guru pada saat membantu siswa yang mengalami kesulitan.

d. Memperjelas aturan dalam melakukan kegiatan menukar kartu.

e. Guru tidak mendiskusikan masalah yang dihadapi siswa pada saat melakukan kegiatan menukar kartu.

f. Guru kurang memberi semangat kepada siswa untuk berani mengungkapkan pendapat mereka.

g. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

h. Siswa masih kurang percaya diri pada saat presentasi di depan kelas .

i. Siswa masih kurang aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. j. Masih ada beberapa siswa yang masih mendapatkan nilai KKM dibawah 70.

Dari penjelasan di atas peneliti bekerja sama dengan guru untuk memperbaiki hal-hal yang menjadi penghalang jalannya proses belajar mengajar dan meningkatkan hal-hal yang sudah dianggap baik pada siklus selanjutnya.

4.3.1 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 Juni, 15 Juni, dan 16 Juni 2016. serta setiap pertemuan diberikan alokasi waktu 2x35 menit. Dalam siklus II proses pembelajaran IPA menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan materi pokok energi bunyi dan pemanfaatannya. Hal-hal yang disiapkan peneliti pada pelaksanaan siklus II ini adalah dengan membuat RPP, menjelaskan kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match kepada guru kelas 4, menyiapkan alat dan bahan, menyiapkan media kartu yang akan digunakan, menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa, dan menyiapkan soal evaluasi. Setelah semua persiapan telah selesai peneliti dan guru kelas siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Juni 2016 pada jam pelajaran pertama sebelum istirahat pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 21 siswa, 1 orang siswa tidak masuk dikarenakan ada salah satu anggota keluarganya yang meninggal. Pada pertemuan pertama ini materi yang dipelajari adalah tentang pengertian energi bunyi, sifat- sifat energi bunyi dan contoh benda-benda penghasil energi bunyi. Pada kegiatan awal guru mengawalinya dengan mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias, tidak lupa guru juga memberikan motivasi dan apersepsi, kemudian guru mengecek presensi kehadiran siswa dan mengajak siswa untuk bertanya jawab mengulas kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya untuk dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari, siswa merespon dengan penuh semangat dan sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru, hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah menguasai materi pembelajaran yang akan diberikan guru.

Kegiatan selanjutnya guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, serta guru mengajak siswa belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match tentang energi bunyi dan

pemanfaatannya, kemudian guru menyampaikan energi bunyi dan pemanfaatannya melalui power point dan video pembelajaran dengan materi pembelajaran hari ini, yaitu: sumber-sumber bunyi, sifat-sifat bunyi dan contoh energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru menyampaikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Make A Match akan dilakukan di kelas dan percobaan dilakukan secara berkelompok. Guru membimbing siswa untuk membentuk 3 kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa, kemudian siswa masuk ke dalam kelompok yang telah ditetapkan dengan tenang. Setelah semua siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing, guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang akan digunakan sebagai media bantu dalam pembelajaran serta topi bertuliskan kartu soal dan kartu jawaban pada setiap anggota kelompok. Setelah semua kelompok mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban serta topi kartu soal dan jawaban, guru menjelaskan cara atau langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan siswa memperhatikan secara seksama meskipun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan berbicara sendiri.

Selanjutnya siswa melakukan kegiatan bertukar kartu setelah mendapat instruksi dari guru. Dalam kegiatan tersebut siswa sudah mulai menunjukkan peningkatan rasa percaya diri dalam menukarkan kartu meskipun masih kurang optimal, sehingga ketika siswa sudah memikirkan dan mencari pasangan yang cocok dengan kartunya tidak memakan waktu yang lama. Setelah semua siswa menemukan pasangan yang cocok dengan kartunya guru mulai menginstruksikan untuk kembali ke tempat masing-masing kelompok dan mulai mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Pada pertemuan kedua ini, dari 14 kartu yang terdiri dari

7 kartu soal dan 7 kartu jawaban setelah dua babak putaran kartu terdapat dua orang siswa yang belum mampu menemukan pasangan dengan benar. Sesuai dengan ketentuan sebelumnya, siswa yang belum mampu menemukan pasangan dengan benar sampai batas waktu yang ditentukan habis maka akan diberikan sanksi yaitu menyayikan lagu daerah atau lagu kebangsaan. Setelah setiap kelompok selesai mempresentasikan hasil pertukaran kartu, Guru meluruskan jawaban dari pasangan siswa yang masih kurang tepat, agar tidak terjadi

miskonsepsi tentang energi bunyi dan pemanfaatannya, kemudian guru mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama kegiatan berlangsung bersama dengan siswa, kemudian memberikan solusi pemecahannya agar pada pertemuan selanjutnya dapat menyelesaikan masalah yang sama. Guru mengecek dan menyimpan kembali kartu soal dan kartu jawaban agar dapat digunakan pada pertemuan selanjutnya. Setelah selesai guru membagikan lembar kerja siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah mereka pelajari hari ini. Kemudian setelah mendapat instruksi dari guru siswa mulai mengerjakan soal-soal yang ada dalam lembar kerja siswa tersebut. guru berkeliling untuk memastikan siswa mengerjakannya secara mandiri. Setelah selesai guru menginstruksikan untuk menukar lembar kerja siswa tersebut ke teman sebangkunya untuk kemudian dibahas dan dikoreksi bersama dengan bantuan guru.

Dalam kegiatan akhir, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa dan ada siswa yang bertanya tentang materi yang belum dipahaminya, yaitu tentang proses terjadinya pemantulan bunyi yang berupa gaung dan gema dan guru menjelaskan proses pemantulan bunyi yang berupa gaung dan gema di depan kelas. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan membolehkan peserta didik untuk istirahat.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juni 2016 pada jam pelajaran pertama sebelum istirahat pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari adalah tentang energi bunyi dan pemanfaatannya dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Guru mengawali kegiatan dengan mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias, kemudian guru mengecek presensi dan mengajak siswa untuk bertanya jawab mengulas kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya kemudian dikaitkan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juni 2016 pada jam pelajaran pertama sebelum istirahat pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari adalah tentang energi bunyi dan pemanfaatannya dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Guru mengawali kegiatan dengan mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias, kemudian guru mengecek presensi dan mengajak siswa untuk bertanya jawab mengulas kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya kemudian dikaitkan

Kegiatan selanjutnya guru menyampaikan bahwa siswa akan diajak belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match tentang energi bunyi dan pemanfaatannya, setelah itu guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Guru menyampaikan bahwa kegiatan belajar mengunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match akan dilakukan di kelas dan secara berkelompok, kemudian guru membimbing siswa untuk membentuk 3 kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa dan siswapun masuk ke dalam kelompok masing-masing dengan tertib. Setelah semua siswa berkelompok, guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang menjadi media atau alat bantu dalam pembelajaran. Beberapa siswa membantu membagi kartu soal dan kartu jawaban tersebut agar pembagian cepat selesai. Setelah semua kelompok mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban, guru menjelaskan cara atau langkah- langkah dalam melakukan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan dari guru. Selanjutnya guru menjelaskan aturan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan mengggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

Kegiatan selanjutnya, guru menampilkan video pembelajaran tentang energi bunyi dan pemanfaatannya siswa memperhatikan video pembelajaran dengan seksama. Setelah selesai guru memberikan materi tentang energi bunyi dan pemanfaatannya dengan menggunakan media power point, sebelum mulai menjelaskan guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengetahuan siswa, dan banyak dari siswa yang angkat tangan untuk menjawab setiap pertanyaaan yang diberikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme dan pemahaman siswa akan materi ini meningkat. Setelah selesai memberikan materi menggunakan media power point, guru mulai menyiapkan kartu soal dan Kegiatan selanjutnya, guru menampilkan video pembelajaran tentang energi bunyi dan pemanfaatannya siswa memperhatikan video pembelajaran dengan seksama. Setelah selesai guru memberikan materi tentang energi bunyi dan pemanfaatannya dengan menggunakan media power point, sebelum mulai menjelaskan guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengetahuan siswa, dan banyak dari siswa yang angkat tangan untuk menjawab setiap pertanyaaan yang diberikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme dan pemahaman siswa akan materi ini meningkat. Setelah selesai memberikan materi menggunakan media power point, guru mulai menyiapkan kartu soal dan

3 babak. Dan sesuai dengan peraturan dalam metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match , bagi siswa yang dapat menjodohkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan habis maka akan mendapatkan reward dari guru. Setelah selesai, guru memberikan instruksi pada siswa untuk membentuk 4 kelompok besar dan akan melakukan kegiatan eksperimen tentang energi bunyi dan pemanfaatannya yaitu dengan membuat telepon sederhana dan melakukan beberapa praktek perambatan bunyi yaitu perambatan bunyi pada benda padat dan perambtan bunyi melalui benda cair yang akan didemonstrasikan oleh guru. Selanjutnya siswa mulai masuk ke kelompok masing-masing dengan tertib dan guru mulai membagikan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen serta lembar observasi dan soal. Setelah itu secara berkelompok siswa memulai membuat telepon sederhana dari botol bekas dan guru berkeliling untuk melihat adakah kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah semua kelompok menyelesaikan telepon sederhana mereka, guru meminta semua anggota kelompok untuk melakukan percobaan dengan menggunakan telepon sederhana tersebut dengan cara berbicara pada satu sisi telepon sederhana tersebut dan siswa lainnya mendengarkannya di sisi lain dan siswapun terlihat senang ketika alat yang mereka ciptakan bisa digunakan. Setelah setiap kelompok melakukan eksperimen, guru mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat dan cair, karena keterbatasan bahan eksperimen guru meminta satu dari perwakilan kelompok untuk maju ke depan menyaksikan eksperimen yang dilakukan guru

untuk kemudian memberitahukan kelompoknya tentang kegiatan eksperimen tersebut. setelah kegiatan membuat telepon sederhana dan demonstrasi perambatan bunyi selesai, siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar ekperimen dan siswa membuat laporan hasil percobaan yang sudah dilakukan. Guru berkeliling untuk membantu siswa dalam membuat laporan. Guru meminta kepada semua kelompok untuk mengumpulkan laporan mereka, setelah itu beberapa kelompok diminta untuk mempresentasikan laporan mereka di depan kelas dan kelompok lain menaggapi dari hasil presentasi kelompok tersebut, kelompok yang ditunjukpun percaya diri untuk mempresentasikan laporan percobaan yang mereka lakukan dan mereka mampu menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Setelah kegiatan presentasi guru meluruskan jawaban siswa yang masih kurang tepat, agar tidak terjadi miskonsepsi tentang energi bunyi dan pemanfaatannya, kemudian guru mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama melakukan eksperimen bersama dengan siswa, kemudian memberikan solusi pemecahannya agar pada percobaan selanjutnya dapat menyelesaikan masalah yang sama. Guru mengecek dan menyimpan kembali alat dan bahan agar dapat digunakan pada pertemuan selanjutnya.

Dalam kegiatan akhir, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa dan ada sebagian besar siswa yang bertanya tentang materi yang belum dipahaminya. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan membolehkan peserta didik untuk istirahat.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Kamis, 16 Juni 2016 pada jam pelajaran pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah mengulas materi yang sudah dipelajari tentang energi panas dan energi bunyi serta pemanfaatannya dan melakukan evalusi dengan cara mengerjakan soal evaluasi. Pada kegiatan awal guru mengawalinya dengan mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias, kemudian memberikan Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Kamis, 16 Juni 2016 pada jam pelajaran pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit, siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 22 siswa. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah mengulas materi yang sudah dipelajari tentang energi panas dan energi bunyi serta pemanfaatannya dan melakukan evalusi dengan cara mengerjakan soal evaluasi. Pada kegiatan awal guru mengawalinya dengan mengucap salam dan dijawab siswa dengan antusias, kemudian memberikan

Pada pertemuan ketiga ini guru mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mereka mengenai materi yang telah diberikan dan semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan benar. Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa dan menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut, pada saat pembagian soal semua siswa menunggu untuk mendapatkan soal dengan tertib. Guru menyampaikan batas waktu siswa dalam mengerjakan soal secara mandiri, semua siswa mengerjakan soal evaluasi mereka secara mandiri dan tertib, tidak ada siswa yang mencontek atau bertanya dengan teman lainnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal secara urut sesuai dengan nomer presensi siswa. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang soal yang sudah dikerjakan dan guru memberikan penguatan materi dari soal yang telah dikerjakan.

Dalam kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran IPA dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make

A Match untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang nantinya akan dilakukan perbaikan oleh guru agar pada saat pertemuan selanjutnya mampu mengatasi kelemahan dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan membolehkan peserta didik untuk istirahat.

4.3.1.1 Hasil Observasi Siklus II Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh

observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan. Adapun hasil observasi siswa dan hasil observasi guru sebagai berikut.

a. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Observasi aktivitas guru pada saat kegiatan pembelajaran dilakukan oleh seorang observer yang bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam pembelajaran IPA yang dilakukan guru selam tiga kali pertemuan. Adapun hasil observasi aktivitas guru selama tiga kali pertemuan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No

Sintaks

Pertemuan I Pertemuan II

Ya

Tidak Ya Tidak

1. Guru mengecek presensi kehadiran siswa.

- √ - 2. Guru mereview pembelajaran yang lalu.

- √ - 3. Guru mengawali pembelajaran dengan

- √ - memberikan motivasi dan apersepsi. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

- √ - indikator pembelajaran. 5. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3

- √ - kelompok besar. 6. Guru membuat peraturan yang berisi

- √ - penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

7. Guru membagikan kartu – kartu pada siswa.

- √ - 8. Guru memberikan waktu pada siswa untuk

- √ - memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang sudah mereka dapat.

9. Guru memberikan waktu pada siswa untuk

- √ - mencari pasangan dari kartu yang telah mereka dapat.

10. Guru membimbing kelompok yang

- √ - mengalami kesulitan. 11. Guru memberikan reward atau penghargaan - √ - mengalami kesulitan. 11. Guru memberikan reward atau penghargaan

12. Guru memberikan sanksi kepada siswa yang

- √ - belum bisa mencocokkan kartunya sampai batas waktu yang ditentukan habis.

13. Guru mengocok kembali kartu agar setiap

- √ - siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya..

14. Guru bersama dengan siswa manyimpulkan

- √ - pembelajaran. 15. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Jumlah

15 - 15 -

Presentase Keterlaksanaan

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dikarenakan semua langkah- langkah pada pertemuan pertama dan kedua telah terlaksana sepenuhnya, hal ini ditunjukkan dengan 100% aspek atau 15 aspek yang diobservasi telah dilaksanakan oleh guru. Pada pertemuan ketiga hanya difokuskan untuk mengulas materi yang telah diajarkan, melakukan evaluasi dengan mengerjakan soal, dan melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dimana semua aspek yang diobservasi telah terlaksana sepenuhnya.

b. Hasil Observasi Aktivitas siswa

Selama proses pembelajaran, observer melakukan observasi aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung. Adapun Hasil Observasi siswa selama tiga kali pertemuan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek-aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya

Tidak Ya Tidak

1. Siswa berdoa sesuai dengan yang

- √ - diperintahkan guru . 2. Siswa mendengarkan apersepsi dan motivasi

- √ - dari guru. 3. Siswa melakukan persiapan sebelum

- √ - pembelajaran dimulai. 4. Siswa mendengaran penjelasan materi dari

- √ - guru. 5. Siswa mendapatkan kartu soal atau jawaban

- √ - yang diberikan guru . 6. Siswa memikirkan soal atau jawaban dari

- √ - kartu yang telah mereka dapat. 7. Siswa mencari pasangan dari kartu yang telah

- √ - mereka dapat. 8. Siswa mendapatkan reward atau hukuman

- √ - dari kegiatan menukar kartu. 9. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan

- √ - Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Efikasi Diri Guru Dengan Kinerja Guru: Studi Pada 16 SMP Sub Rayon 04 Semarang

0 0 113

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Efikasi Diri Guru Dengan Kinerja Guru: Studi Pada 16 SMP Sub Rayon 04 Semarang

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 94

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Semester 2 SDN 03 Candimulyo Nglarang

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Semester 2 SDN 03

0 0 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas

0 0 25