2005. PADAHAL BARU AKHIR TAHUN 2004 DAURAH MASYAYIKH KE-4 MEREKA

2005. PADAHAL BARU AKHIR TAHUN 2004 DAURAH MASYAYIKH KE-4 MEREKA

ADAKAN!! Dan jangan sampai lupa -wahai kaum Muslimin- bahwa Gubernur Ikhwanul Muslimin juga terdaftar di Khatib Jum’at 2005 dan 2006, tahun yang sama dengan acara Daurah Masyayikh Yordan yang ke-5 kalinya!!

Inilah bukti nyata bahwa Masyayikh Yordan benar-benar berada di dalam permainan jahat mereka!! Sungguh kalian –wahai Hizbiyyun Ahlul Batil!- adalah pemain watak yang handal lagi…LICIK!! Allahu yahdikum.

10. PP.Al-Irsyad "illegal" Farouk Badjabir selaku pengundang Masyayikh Yordan pada bulan Sya’ban 1425H/Oktober 2004 telah menerjemahkan dan menerbitkan buku Himpunan Tiga Risalah yang melecehkan dan memerangi para ulama pewaris Para Nabi dengan penghinaan yang sungguh-sungguh sangat keji dan jahat! 2 bulan kemudian (Desember 2004- mereka mendatangkan Masyayikh Yordan!! Inilah ’KADO ISTIMEWA" untuk menyambut Daurah Masyayikh Yordan yang ke-4!! Lihatlah bahwa DAURAH TELAH BERLANGSUNG UNTUK KETIGA KALINYA dan mereka masih pula BERANI TERANG-TERANGAN MENIRUKAN GAYA AHLUL BID’AH DENGAN MENGIBARKAN PEPERANGANNYA TERHADAP ULAMA PEWARIS PARA NABI!! Inilah rentetan dari sikap yang tidak terkendali setelah sebelumnya pada tanggal 4 Juni 2004 mereka di-KO oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan pada bulan Juni 2005 di-KO lagi oleh Mahkamah Agung RI sehingga memaksa Al-Irsyad Jawa Timur pimpinan Chalid Bawazeer yang sangat dipercaya Masyayikh Yordan pada 19 Juni 2005 memelopori pembangkangan dan penentangan terhadap keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta dan Mahkamah Agung yang meng-ilegalkan-

Farouk Badjabir (infoalirsyad.com/edisi82/index-9.html).

11. Tidak kalah parahnya, PW Al-Irsyad Jatim (yang menjadi motor dalam mendatangkan Masyayikh Yordan ke Indonesia) YANG TELAH MENGADAKAN DAURAH MASYAYIKH YORDAN SELAMA 4 KALI, pada tanggal 11 Agustus 2005 di Masjid Al Hilal Jalan Purwodadi Surabaya NEKAD MENDATANGKAN DAN MENGUMPULKAN BERBAGAI KELOMPOK HIZBIYYAH yang dihadiri oleh tokoh-tokoh dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM), antara lain : Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII), Al Irsyad, Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Korps Muballigh Bulan Bintang, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), GPI (Gerakan Pemuda Islam), ELDASI, YAPMI, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ba’asyir-Takfiri-NII dan FOSI. (Info Al-Irsyad - edisi 84.htm) Persis (Persatuan Islam). Salah satu petingginya di Jawa Timur adalah Hud Abdullah Musa, MA. Dia adalah Wakil Ketua Dewan Syari’ah Partai Ikhwanul Muslimin negara bagian Jawa Timur!! Lagi-lagi kita harus ketemu dengan pembesar-pembesar Ikhwanul Muflisin di komunitas Al-Irsyad! Dan kami berharap agar para pembaca tidak sampai jenuh dengan (lagi- lagi) kenyataan Ikhwani tersebut!! GPI adalah organisasi yang telah "mengerahkan pasukan berani matinya ke Irak untuk membela kekuasaan Saddam Husein Ba’atsy Sosialis-Komunis. Adapun MMI (Majelis Mujahidin Indonesia) adalah organisasi Khawarij "legal" pimpinan Abubakar Ba’asyir. Ba’asyir menjadi penasehat KOMPAK yang menjadi "sayap militer" DDII. Pendanaan DI berasal dari Ihya’ut Turots Kuwait, Rabithah, Darul Birr dan Hai-ah Ighatsah sama sebagaimana sumber dana kelompok Sururi lainnya seperti Al-Irsyad dan At-Turots Jogja’ As-Sunnah Grup, Al-Sofwa dan Pesantrennya gembong Ikhwani, Mudzakir Arif. Kita sangat berharap bahwa organisasi semacam Rabithah "segera menyadari" dengan siapa saja mereka selama ini berta’awun. Agus Hasan Bashari sebagai contoh, telah kita ketahui "saham" kejahatannya ketika bersama Al-Irsyad menerjemahkan dan menerbitkan buku yang menyerang sejahat-jahatnya terhadap para ulama pewaris para Nabi!! Dan orang ini sekarang telah menyusup "mencari makan" di Rabithah!! FOSI adalah organisasi yang menggunakan sistem cuci otak dalam merekrut anggotanya, banyak dipengaruhi oleh filsafat. Do’akan Azhari Mati Syahid. Ba’asyir memang di dalam penjara, tetapi "fatwa" dan pemikirannya yang sesat dan menyesatkan terus disebarkan kepada umat melalui media-

media massa. "... kalau benar yang tewas itu DR. Azhari, kita do’akan dia mati syahid.

Dia kan berbuat begitu dalam rangka membela Islam" kata Ba’asyir sebagaimana ditirukan Hasyim Abdullah, orang kepercayaannya". Ucapan ini pula yang dinyatakan oleh pembesar paham NII/Takfiri lainnya, Fauzan Al-Anshari.

Kita katakan:"Wahai guru besar para teroris takfiri NII!! Engkau dusta!! Tidaklah Islam terbela (sedikitpun!) oleh tingkah laku barbar kalian yang mencoreng moreng wajah Islam yang mulia ini!! Dan jangan lagi engkau menipu umat –wahai Ba’asyir!- hanyalah Islam ”gaya Kharijimu”

yang terbela dengan tindakan-tindakan biadab itu!!" 67

Bolehnya Bom Bunuh Diri . Gembong NII ini juga menyatakan:"Niat Azhari sudah baik, yakni untuk membela Islam. Istimata diperbolehkan selama menguntungkan Islam dan kaum

Muslimin. Saya berpendapat, tindakan mereka tidak haram. Tapi penerapannya tidak

tepat", jelasnya (Jawa Pos, Minggu 20 Nov, 2005, hal.3). Kita katakan:"Wahai gembong teroris takfiri NII!! Mereka adalah anak didikmu ataupun mereka adalah anak didik dari anak didikmu!! Orang-orang yang telah mengalirkan darah, kekacauan dan kematian di negeri kaum Muslimin!! Kaum musliminlah yang paling terluka akibat tindakan biadab kalian!! Dan engkau do’akan dia syahid wahai Ba’asyir?! Mengapa? Karena dia adalah hasil didikan kelompokmu!! Karena mereka adalah penerus dan "eksekutor" cita-citamu!! Kaum Musliminpun tidak luput dari serangan biadab kalian!! Bisa saja kalian mendo’akan "keluarga besar Khawarij Anjing-anjing neraka kalian" agar mati syahid!! Tetapi dengan mantap dan yakin kita do’akan kabar gembira bagi saudara-saudara kalian itu agar menjadi Kilaabun Naar!! Anjing-Anjingnya Neraka!! Sejelek-jelek bangkai di kolong langit ini!!

Sungguh telah shahih perintah Rasulullah agar membunuh Anjing-anjing Neraka- Khawarij!! Keutamaan dan kemuliaanlah bagi orang-orang yang berhasil melakukannya!! Telah melaksanakan wasiat Rasulullah Shalalahu ’Alaihi wa Salam!! Masihlah segar ingatan kami, diawal-awal tahun 90-an, ustadz-ustadz kami telah memperingatkan umat dari bahayanya "pemikiran" Ba’asyir dan "ibukota negara NII" yakni Ngruki dengan pemikiran-pemikiran Khawarij pemberontak penerus cita-cita Kartosuwiryo yang terkubur bersama matinya gembong pemberontak ini. Kita katakan "pemikiran" karena ketika itu kalian belum memegang "persenjataan". Umat "masih terlelap" dari bahaya laten yang mengancam mereka. Di awal 90-an itu pula, muncullah fitnah Sururiyyah sebagai anak kandung Ikhwanul Muslimin yang berupaya keras mencabik-cabik dakwah Salafiyyah di seluruh dunia dengan gembong- gembongnya antara lain Muhammad Surur sendiri, Salman Al-Audah, Safar Hawali, Abdurrahman Abdul Khaliq dengan membawa pemikiran-pemikiran Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb dan gembong Ikhwani lainnya. Al-Muntada Indonesia dibentuk sebagai kepanjangan tangan Al-Muntada London milik Muhammad Surur. Pecahnya perang teluk dengan pencaplokan negara Kuwait oleh pasukan Tartar Modern pimpinan Saddam yang Komunis semakin jelas nampak antara barisan dakwah Salafiyyah melawan dakwah Sururiyyah- Ikhwaniyyah. Al-Muntada Indonesia terpaksa harus berganti nama menjadi Al-Sofwa untuk mengelabui umat mengenai jati diri mereka yang sebenarnya. Dakwah mereka tentu saja membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk merekrut dan menghidupi para pasukannya. Al-Sofwa yang menonjol, Ihya’ut Turots adalah salah satu penyokong dananya, disamping juga mereka langsung menanam agen-agen khusus seperti Yusuf Ba’isa, Ahmas Faiz, Abu Nida’. Al-Haramain-pun tidak turut ketinggalan dalam memasok dana kepada berbagai kelompok Hizbiyyah di negeri ini. Majalah As-Sunnah, At-Turots Jogja, Al-Irsyad baik pesantrennya maupun organisasinya, DDII, maupun Ngruki adalah institusi yang telah

67 Farid Nu’man dalam bukunya Ikhwanul Muslimin Mendhalimi..,hal.258-259 berkata:”Imam Nawawi berkata,”Para ulama sepakat akan dibolehkannya mempertaruhkan nyawa dalam jihad dengan cara duel (mubarazah) atau pun

yang semacamnya. Juga termasuk syahid, orang yang mati dalam perang melawan orang kafir karena terkena senjata orang kafir, jatuh dari tunggangannya, atau terkena senjata sendiri yang berbalik arah seperti yang terjadi pada Amir”. Jadi Imam Nawawi mengkategorikan syahid bagi orang yang terkena senjatanya sendiri….Imam Ibnu Qudamah berkata dalam Al-Mughni,”Jika seorang mati syahid karena senjatanya sendiri yang berbalik arah kepadanya, maka ia sama saja mati karena senjata musuh. Demikianlah ulama terdahulu yang membolehkan aksi- aksi seperti bom syahid, hanya saja pada masa mereka belum dikenal bom seperti sekarang. Namun substansinya sama saja” Kita katakan:”Ini adalah kecurangan yang luarbiasa dan kedustaan yang sangat dahsyat yang dinisbatkan kepada dua Imam besar, Imam Nawawi dan Imam Ibnu Qudamah Rahimahumallah! Alangkah jauhnya perbedaan antara “senjatanya sendiri yang berbalik arah kepadanya”(Apakah terkandung padanya kesengajaan?!!!!) dengan “melekatkan bom pada tubuhnya” untuk membinasakan dirinya sendiri bersama musuh-musuhnya! Apakah terbersit setitikpun pada kisah Amir yang dibawakannya itu kesengajaan dirinya untuk menancapkan senjata miliknya ke tubuhnya sendiri? Adapun bom yang memang sebelum berangkat sudah dilekatkan rapat-rapat ke tubuhnya sendiri untuk kemudian diledakkannya?! Bagaimana mungkin Imam Nawawi dan Imam Ibnu Qudamah menghalalkan bunuh diri? Dan bagaimana mungkin kedua Imam besar tersebur tidak mengetahui perbedaan antara “senjata yang berbalik arah” sehingga dirinya sendiri yang terbunuh dengan “membunuh dirinya dengan senjatanya sendiri”? Talbis dan penipuan gaya Ikhwani. Allahul Musta’an.

bekerjasama "dinar" dengan Ihya’ut Turots, Haramain, Al-Sofwa baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Belum lagi da’i-da’i maupun institusi dan person-person yang jelas- jelas Ikhwanul Muslimin, Mudzakir Arif contohnya yang dijamin penghidupannya setiap bulan atau mendapatkan bantuan finansial. Eratnya hubungan Anis Matta dan Muhammad Khalaf adalah bukti lain saling berkelindannya hubungan diantara faksi-faksi Hizbiyyah di negeri ini. Terjadinya konflik agama di Ambon dan Poso "memaksa" DI membentuk mantel organisasi bernama KOMPAK. Di lapangan, KOMPAK tidak lain merupakan sayap militer DDII. Telah kita sebutkan bahwa sebagaimana sumber pendanaan kelompok Sururi-Ikhwani lainnya yang berasal dari Ihya’, Haramain, Hai-ah, Darul Birr maka pendanaan KOMPAK-DDII juga berasal dari sumber yang sama. Padahal KOMPAK ini dikuasai dan dikendalikan oleh kelompoknya Ba’asyir sehingga banyak yang terkecoh menyangka bahwa KOMPAK adalah MMI-NII. Persenjataan yang "wah" merupakan wujud pendanaan dari Jum’iyyah "Hizbiyyah" yang "wah" pula. Omong kosong kalau berasal dari donatur dalam negeri saja, berapa mereka mampu menyumbangnya?! Keterkaitan KOMPAK dengan Umar Al-Farouk dan dominasi MMI-NII atau apapun namanya patutlah menjadi catatan tersendiri berkaitan dengan gerakan pengeboman dan pembunuhan di negeri ini yang dituduhkan kepada anak didik Ba’asyir atau anak didik hasil didikan Ba’asyir dan kelompoknya ataupun hasil dari pengakuan ”heroik” mereka sendiri. Belum lagi Ba’asyir "terkenal", Salafiyyin telah memperingatkan bahayanya! Belum lagi "terbukti" bahayanya Ikhwanul Muslimin di negeri ini dengan Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthb-nya, Masyayikh Salafiyyin telah bertahun-tahun menjelaskan bahaya dan kesesatannya!! Belum lagi Ihya’ut Turots, Al-Haramain terbukti berkaitan dengan terorisme, Masyayikh Salafiyyin telah jauh-jauh hari mentahdzirnya!! Walaupun Sururiyyin-Ikhwaniyyin terus menikmati suapan dinarnya dan Ma’had ’Ali yang menjadi "backing" untuk melegalkannya. Farid Okbah mengingkari fitnah Sururinya!! Yazid Jawaz pilih bergabung dengannya!! Ngruki-pun ikut mencicipinya!! Abdul Hakim Abdat tentram "mentakhrij" nikmatnya!! Abdurrahman Tamimi adalah "backing" legalitas dinarnya!! DDII-KOMPAK memelihara Laskar Mujahidin mereka!! Belum lagi umat mengetahuinya, KOMPAK telah kita pahami hakekat Sururi dan NII-nya!! Sururi dari dinar Hizbiyyahnya dan NII dari para pemegang senjatanya!!

12. Keterlibatan secara terang benderang agen-agen Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots dengan ujung tanduknya, Majalah As-Sunnah At-Turasty Al-Kuwaity mulai dari publikasi, promosi, pemuatan acara Daurah Masyayikh Yordan pertama kali sampai yang terakhir (dan kita masih sangat ingat bahwa Surat Kuasa yang pertama kali dipegang oleh Abdurrahman Tamimi dari Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Salim Al-Hilaly dimuat di majalah Sururi ini, bahkan harus dimuat dua kali karena diralat!) serta peliputan acara tersebut untuk kemudian 68 ditranskripnya ceramah para Masyayikh . Ikhwan kita di Kuwait telah memberikan kesaksiannya bahwa majalah Hizby ini dikirim ke Kuwait melalui Ihya’ut Turots cabang Indonesia, kemudian dikirim ke Ihya’ut Turots Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia) dan dibagikan

Kuwait. Bagan ringkasnya sbb: Redaksi As-Sunnah -----IT cab.Indonesia ----- IT Kuwait (Lajnah Janub Syarq Asia)-----

Masyarakat Indonesia di Kuwait. Bahkan Asas el-Izzi Makhis dan Ahmad Zawawi wakil resmi Jum’iyyah Ihya Turats maktab Indonesia yang beralamat Jl. Basuki Rahmat Jaktim, turut menjadi tamu undangan di acara daurah Masyayikh tahun 2006 di Malang yang silam.

Inikah - wahai Abdurrahman - bukti kecintaan kalian "Kami menyebarkan dakwah salaf, mencintai ahli hadits. Tiap tahun mahad kami mendatangkan murid-murid syaikh albani rahimahullah. Kami cinta dakwah salaf, memperjuangkan dakwah salaf di

Indonesia"?! Inikah wahai barisan pendusta bukti yang kalian gembar-gemborkan kepada

68 Bahkan keterlibatan pembesar Ihya’ut Turots Indonesia tidak lagi tersembunyi ketika acara Daurah Masyayikh yang ke-5/2006!! Abu Nida’, Arif Syarifudin, Afifi At-Turotsy yang berganti baju menjadi Afifi Abdul Wadud, Ma’had

Bukhari, Ma’had Jamilurrahman, Ma’had bin Bazz, Ma’ah Al-Irsyad Tengaran yang menjadi agen Majalah Sururi Internasional, Al-Bayan yang kesemuanya jelas-jelas merupakan agen Ihya’ut Turots Indonesia. Allahul Musta’an.

umat bahwa Masyayikh Yordan mencintai kalian?!! Bukti Kesalafiyyahan kalian?! Inikah hasil dari dakwah yang katanya Salaf?! Inikah komunitas yang mengaku dengan bangganya : ”Alhamdulillah al-Ustad Abu Auf Abdurrahman bin Abdul Karim At-Tamimi as-Salafi, dan Abu Ahmad Cholid bin Aboud Bawazir mendapat undangan resmi dari markas al-Imam al- Albani Yordania untuk menghadiri muktamar masyayikh salafiyyin ke-2 , yang insya Allah akan

Alhamdulillah atas kepercayaan masyaikh kita terhadap mahad yang mereka cintai,

Ma’had Ali al-Irsyad surabaya”. (http://Salafindo.com.com/viewberita.php?ID=24&PHPSESSID=d5d38ed59e245e7eb76c62ec 1c9bab8d) Adalah kesaksian (salah seorang Ustadz yang diundang dan hadir secara resmi) yang ”sangat mengerikan” bahwa Daurah yang bertitel ”Daurah Syar’iyyah Masyayikh Yordan” dengan mendatangkan murid-murid senior dari Ahli hadits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah, bahwa pada Daurah ke-4 tahun 2004 terungkap fakta di penutupan daurah tersebut, setelah sambutan dari Abdurrahman Tamimi, ternyata dilanjutkan oleh tampilnya seorang Takfiri-Ba’asyiri, Farid Okbah Ketua Majelis Dakwah PP. Al-Irsyad Illegal Farouk Badjabir-Chalid Bawazer di forum yang dihadiri oleh Ustadz-Ustadz ”Salafy” seluruh Indonesia di Wisma Erni Lawang!! Ya, Farid Okbah secara terang benderang ternyata memiliki kedudukan dan pengaruh yang luar biasa di sisi acara Daurah Masyayikh Yordan yang ke-4!! Ini adalah bencana!! Ini adalah malapetaka!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Bahkan pada daurah di tahun 2006 yang silam, Farid Okbah juga diundang bersama Adil Tharmum dan Khairuddin (PC Al Irsyad Pamekasan), Farouk Bajabir (ketua PP Al Irsyad), Fuad Baswedan (Al Irsyad Jatim), Muhammad Qasim, Muhammad Nafi , Nizar Saad Jabal, Rizal Yuliar, Saiful Haq dan M Romlan (Al Irsyad Tengaran) dan dai PP Al Irsyad lainnya. Inilah bukti koalisinya Al Irsyad, Mahad Al Irsyad dan Abdurrahman Tamimi untuk kesekian kalinya.

Ini semua adalah bukti yang sangat besar dan nyata atas PENGKHIANATAN kalian -wahai Hizbiyyun-Sururiyyun-Ikhwaniyyun-Turotsiyyun- terhadap MASYAYIKH YORDAN 69 !! Watak yang sungguh tidaklah pantas dimiliki oleh seseorang yang menyatakan dirinya sebagai du’at Salafiyyin!!

69 Sebelum acara Daurah ke-5 2006, Alhamdulillah telah dikirimkan via pos ke Markaz Al-Albani/Albani Center, PO.BOX 2699, Amman, Jordania, Post Code:1371 4 bundel bukti file: 1..AL-IRSYAD (Informasi dari Pihak Al-Irsyad

serta Kerjasamanya dengan Ihya’ut Turots dan Al-Sofwa), 2. AT-TUROTS.NETWORK (Informasi Screen Shot dari Situs Resmi At-Turots Al-Islami Yogyakarta dan Hubungannya dengan Ihya’ut Turots Kuwait & Al-Haramain –tanggal 05/11/2004 sudah dimatikan- serta Nama-Nama Da’i yang Terlibat Jaringan Hizbiyyah ini), 3. AL-SOFWAH (Informasi Nama-Nama yang Terlibat Jaringn Al-Sofwah yang di dalamnya ada Ikhwani-Sururi-Pendukung Al-Banna- Qaradhawi-Sayyid Quthb-Politikus-Teroris serta Kerjasamanya dengan At-Turots, Al-Haramain-IIRO/Haiatul Ighatsah & Hidayatullah), 4.SURURI (Informasi Koneksitas para Da’i Al-Sofwah-AtTurots- Al Haramain- Jama’ah Takfir wal Jihad- DDII- LDATA/AlDakwah- PKS/Ikhwanul Muslimin dan Jaringannya). Telah kita kirimkan pula risalah yang berisi bukti-bukti bagaimana Sururiyyun selaku penyelenggrara daurah masyayikh Yordan ternyata tidak mengambil sedekitpun manfaat dari kedatangan Masyayikh Yordan. Mereka tetap terang-terangan terus berhubungan dengan gembong-gembong Ikhwanul Muslmin dan da’i-da’i Sururiyyin lainnya. Bukti ini telah dikirimkan kepada Masyayikh Yordania melalui fax dan e-mail. Alhamdulillah bukti-bukti tersebut telah diterima oleh Masyayikh Yordan. Hal-hal yang membuktikannya: -Telah dikirimkan kembali ke alamat Ustadz Usamah: 1 bundel fotokopi file Al-Irsyad berserta daftar khatib Jum’ah masjid Al-Irsyad tahun 2004, 2005 dan 2006 yang berisi petinggi Ikhwanul Muslimin jawa Timur lapis pertama yang dipakai oleh Markas Abdurrahman Tamimi dan Chalid Bawazer serta copian hasil fax yang diterima oleh masyayikh

Yordan lengkap tertulis di atasnya “From Syariah1 To Syaikh Yordan , Date: 01/11/2006 Time:16:21:50, Time: 12:44:08, Time:12:44:08, Time:1

+6:21:50, Time 16:58:10” , -Pengirim copy-an bundel bukti dan hasil fax tersebut adalah Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya, Jl. Sultan Iskandar Muda 46, Surabaya Telp.3298993 (padahal bundel-bundel bukti tersebut hanya dikirimkan kepada beberapa Masyayikh di Madinah, Masyayikh di Yaman dan Masyayikh Yordania. Adapun ma’had Al-Irsyad Surabaya tidaklah dikirimi bukti tersebut). Dari mana mereka mendapatkannya? Sementara copy fax yang dikirimkan balik tersebut jelas-jelas tertera ““From Syariah1 To Syaikh Yordan , Date: 01/11/2006 Time:16:21:50, Time: 12:44:08, Time:12:44:08, Time:16:21:50, Time 16:58:10”? -Hal ini diperkuat lagi dengan transkrip bahasa Arab (yang disisipkan bersama bukti-bukti copy-an yang dikirimkan balik) berupa isi ceramah Syaikh Ali Hasan dalam pembukaan Daurah ke-5 di Wisma Erni Lawang yang (lagi-lagi) berisi pembelaan terhadap Ahmad Surkati As-Sudani! Allahul Musta’an. Hal di atas menunjukkan kecerobohan Ma’had Al-Irsyad!! Dengan bundel yang dikirimkan kembali ke alamat Ustad Usamah dengan pengirim Ma’had Al-Irsyad Surabaya menunjukkan bahwa Masyayikh Yordan telah menerima dan membaca bukti-bukti yang kita kirimkan tentang pihak penyelenggara daurah dan orang-orang di sekelilingnya yang tidak lebih dari Hizbiyyun-Sururiyyun-Turotsiyyun-Ikhwaniyyun!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Kalian Dzulwajhain, wahai Mumayyi’un !! Grand Design Hizbiyyin-Sururiyyin Indonesia dalam menikam dan mempermainkan Masyayikh Yordan!! Upaya untuk menghancurkan reputasi Masyayikh Yordan!! Dan jauh lebih besar dan lebih penting adalah upaya kalian selama bertahun-tahun untuk menyesatkan umat!! Mencekoki mereka dengan berbagai macam kedustaan dan Hizbiyyah!! Atas nama dakwah Salafiyyah!! Sungguh kejahatan di atas kejahatan!!

Benarlah apa yang dinyatakan oleh Syaikh Muhammad Musa Nashr bahwa orang- orang yang terlibat dan berwala’ dengan Hizbiyyah tidaklah mungkin memiliki kecintaan kepada para ulama besar dan murid-muridnya!! Bagaimana mereka mencintai sementara para ulamanya dipermainkan dan didustai?! Kemesraan mereka dengan gembong-gembong Ikhwani adalah bukti tidak terbantahkan betapa cinta mereka hanyalah cinta "monyet" belaka!! Adapun mungkinkah para "pecinta monyet" itu mengundang dan menghadirkan murid-murid ulama besar untuk berceramah? Mungkin saja hal ini terjadi dan buktinya? Telah

5 kali mereka menghadirkannya!! Setelah terungkapnya semua fakta ini, apakah kalian masih mampu berucap bahwa Salafiyyin Indonesia memusuhi dan memerangi Masyayikh Yordan?! Bahkan pengungkapan fakta-fakta ini adalah wujud nyata dari ketidakrelaan kita atas berbagai tipu daya dan 70 kelicikan yang kalian lancarkan kepada Masyayikh Yordan!! Dan jauh lebih besar daripada permasalahan Masyayikh Yordan adalah upaya kalian dalam mencekoki umat dengan berbagai tipu daya dan berita dusta yang teru kalian lancarkan!! Untuk kemudian umat kalian talbis dan sesatkan bahwa Daurah yang kalian selenggarakan adalah bukti kecintaan kalian terhadak dakwah salafiyyah dan para ulamanya!! Tidak, sekali-kali tidak!! Bahkan ini merupakan bukti betapa jahatnya kalian terhadap ulama dan umat!! Bukti makar dan pengkhianatan terhadap kaum Muslimin!! Bukti nyata kerjasama Hizbiyyah-Sururiyyah- Ikhwaniyyah di ”siang bolong”! Propaganda dusta dan tipu daya atas nama dakwah Salafiyyah!!

Dan kami ingatkan lagi kepada saudaraku Kaum Muslimin akan bahaya mereka, tentang kejahatan dan pengkhianatan koalisi Hizbiyyin-Kuburiyyin-Ikhwanul Muslimin di Afghanistan terhadap Salafiyyin yang menyebabkan terbunuhnya Syaikh Jamilurrahman As- Salafy (yang nama beliau dicomot secara batil oleh Ma’had Jamilurrahman yang tidak lain merupakan kaki tangan gerakan Ikhwanul Muslimin dari faksi Hizbiyyah Ihya’ut Turots). Benar bahwa mereka berbeda pendapat dalam berbagai masalah, tetapi jika menghadapi Salafiyyin mereka bersatu padu!!

Asy-Syaikh Abdul Malik Ramadhani Hafidhahullah menuturkan:”Ketika Afghanistan membentuk pemerintahan sementara, sedikitpun mereka (Mujahidin itu) tidak merubah ajaran syirik penyembahan terhadap kubur dan ajaran Khurafat lainnya(Ingat keyakinan Surkati:”KHURAFIYNA-peny)”! Bahkan mereka memerangi Ahli Tauhid demi membela Thaghut mereka! Konspirasi yang mereka lakukan terhadap Imarah (Pemerintah) Kunar Al- Islamiyyah adalah salah satu buktinya! Padahal itulah satu-satunya daerah di Afghanistan yang menegakkan ajaran Tauhid, ditegakkan shalat lima waktu dengan sempurna dan ditegakkan pula hukum Syari’at! Belum ada daerah yang sangat keras memerangi obat- obatan terlarang seperti yang dilakukan di daerah Kunar tersebut...Lalu datanglah Daulah Ikhwanul

salafiyyin, mereka menghancurkan daerah tersebut dan membunuh pemimpinnya, seorang Syaikh Salafy bernama Jamilurrahman Rahimahullah. Mereka mengeleksi dua dosa besar sekaligus, yaitu Syirik dan membunuh jiwa manusia tanpa alasan yang benar”(Madarikun Nazhar dalam Mereka Adalah Teroris, hal.163-164)

henti-hentinya mencelakakan

Ya, pasukan koalisi gabungan Kuburiyyun-Hizbiyyun-Ikhwaniyyun beramai-ramai membunuh dan membantai Syaikh Jamilurrahman Rahimahullah beserta kaum Muslimin Kunar secara bengis dan sadis karena mereka dinilai sebagai penghalang Jihad, pemecahbelah persatuan, agen Kuffar, dan berbagai macam tuduhan keji lainnya!! Maka janganlah anda tertipu dan terkecoh wahai saudaraku jika Ikhwanul Muslimin di negeri ini berkoar-koar sedang memperjuangkan Syari’at Islam!! Hakekatnya yang sedang mereka

70 Sekali lagi, berbagai bukti Hizbiyyahnya kelompok yang mendatangkan dan menyelenggarakan acara daurah ini telah dikirimkan dan sampai kepada Masyayikh Yordan! Sesungguhnya sangatlah sulit bagi kita untuk memastikan

bahwa bukti-bukti dan hujjah yang telah dikirimkan ke alamat Masyayikh Yordan telah diterima, hanya saja (sikap ceroboh ma’had Ali Al-Irsyad!!) dengan mengirimkan balik bukti-bukti tersebut berupa copy fax yang diterima oleh Markaz Al-Albani plus pembelaan Syaikh Ali Hasan terhadap Surkati di daurah ke-5 telah meyakinkan kita bahwa bukti dan hujjah telah sampai ke Masyayikh Yordan. Segala puji bagi Allah yang telah menyingkap tabir kesamaran ini. WAlhamdulillah.

perjuangkan adalah menumbangkan pemerintahan dan menggantinya dengan Pan Islamisme yang menyesatkan!! Merekalah yang paling bersemangat menghancurkan syari’at Islam yang mulia!! Merekalah pengawal demokrasi dan demontrasi barat yang setia!! Merekalah yang mencemarkan kehormatan wanita-wanita Muslimah!! Menggiringnya agar berteriak-teriak di jalan-jalan!! Bercampurbaur pria dan wanita!! Untuk apa?! Ambisi kekuasaan tujuan semata!! Tidak lebih!! Pengkafiran adalah jalan lempang bagi mereka untuk merebut kekuasaan! Atas nama Jihad!! Na’udzubillah. Merekalah yang mencoreng-moreng wajah Islam yang mulia ini!!

Hati-hatilah wahai saudaraku dengan segala hal yang ”berbau Ikhwanul Muslimin”, mereka jahat dan sangat jahat terhadap kaum Muslimin!! Demi ”percobaan” kekuasaan yang menjadi incaran, pengkafiran pemerintah dan pembunuhan umat-kalau perlu- adalah bumbu penyedapnya!! Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-’Aqil menuturkan:”Kami pernah berjumpa dengan salah seorang da’i Al-Ikhwanul Muslimun dari Syiria di kota Madinah ini. Kami bertanya: ”APA YANG KALIAN DAPATKAN? TELAH TERBUNUH RATUSAN RIBU JIWA. RATUSAN RIBU WANITA DIROBEK-ROBEK KEHORMATANNYA, KEMUDIAN KALIAN LARI? MEREKA BERKATA:”KAMI HANYA MELAKUKAN PERCOBAAN”. PERCOBAAN APA?!

TAKUTLAH KALIAN KEPADA ALLAH WAHAI SAUDARAKU! ENGKAU MENCOBA- COBA SEMENTARA YANG TERBUNUH RATUSAN RIBU ORANG, APAKAH KALIAN TIDAK MEMILIKI AKAL?! ENGKAU MENCOBA SEMENTARA RAUSAN RIBU JIWA DIBANTAI?!” (Mereka Adalah Teroris, hal.167) Wahai Abdurrahman Tamimi dan Chalid Bawazeer!! Sponsor dan komandan lapangan Hizbiyyun-Sururiyyun!! Tidaklah upaya kalian dalam menyembunyikan borok Hizbiyyah kalian di depan Masyayikh Yordan dan berlindung di belakang nama mereka akan mampu pula mengecoh dan menipu kaum Muslimin Indonesia!!

Daftar Khatib Jum’at tahun 2004-2006 (3 tahun berturut-turut, wahai Hizbiyyun!) 71 di markas besar kalian, yang telah kita pegang adalah bukti nyata persengkongkolan jahat kalian

dengan gembong-gembong Ikhwanul Muflisin!! Inikah atsar dari upaya mendatangkan Masyayikh Yordan berkali-kali ke tempat kalian?! Ataukah bukti terang-benderang kejahatan kalian yang mengaku sebagai ”Salafiyyin” yang menolong dan membantu dakwah yang mulia ini dengan cara ”menipu dan mempermainkan” Masyayikh Yordan”?! Lebih penting dan lebih besar lagi adalah menipu dan mengibuli seluruh kaum Muslimin!! Prinsip persaudaraan Surkati dengan Syi’ah!! Penganut Khurafat!! Khawarij !! Adalah bukti yang membungkam kalian atas pengakuan dusta kalian sebagai Salafiyyun!! Tarian Pan Islamisme Jamaluddin Al-Afghani Al-Irani Ar-Rafidhi yang di-amini oleh Surkati adalah bukti yang membungkam kedustaan kalian!! Kini berkata jujurlah kalian ! Keakraban kalian dengan kroni-kroni Ihya’ut Turots dan Al-Sofwa adalah bukti tak terbantahkan betapa Daurah Masyayikh yang kalian adakan adalah realisasi ta’waun Hizbiyyah ini!! Masyayikh Yordan adalah maskot permainan kalian!! Jahat nian... Katakan terus terang dan jantan kepada Masyayikh Yordan bahwa: "Tidak ada secuilpun atsar kedatangan kalian bagi kami walaupun telah empat bahkan lima kali kalian –wahai Masyayikh Yordan- kami hadirkan untuk menasehati kami!! Anak-anak ingusan itu telah membongkar kedok kami yang sebenarnya!! Kedok Hizbiyyah-Sururiyyah-Ikhwaniyyah- Turotsiyyah yang selama ini kami sembunyikan di hadapan umat!"

71 Alangkah lama waktu hanya untuk mendapatkan 3 lembar “harta karun ini”, sungguh kesabaran telah mendapatkan ganti kenikmatan tiada terkira dari Allah Ta’ala atas kemudahan mendapatkan bukti ini. Mission

impossible bagi sementara orang, namun kesemuanya terwujud atas kehendak dan kekuasaan Allah semata, adakah yang mampu menghalangiNya? WAlhamdulillah.

"Kami tetaplah menjadi hizby!! Komplotan kami adalah para ikhwani!! Kharijipun akrab dengan kami!! Bukankah dinar hizbiyyah kami dan dinar hizbiyyah mereka adalah 72 sama?!!"

Alangkah tragisnya bahwa (Abdurrahman) Tamimi melegalkannya dengan alasan "dana itu dikumpulkan dari Muslimin"!! Muslimin siapa wahai Pendusta?! Jangan sesatkan umat dengan pembelaanmu ini!! Muslimin Sururiyyin? Muslimin Khawarij? Muslimin Takfiriyyin? Muslimin yang mengajarkan memberontak kepada penguasa Muslim? Muslimin Demokrasi?! Muslimin yang melecehkan dan memerangi Masyayikh Salafiyyin sebagai ulama haid dan nifas? Muslimin "Ikhwanul Muslimin"? Muslimin Quthbiyyin? Muslimin ”Syi’ah” sebagaimana yang bisa kita buktikan? Muslimin pemecahbelah umat? Atau Muslimin yang mana?... Dan lihatlah wahai saudaraku kaum Muslimin, betapa orang yang diundang ini salah satunya sangat kita kenal sebagai Pendusta Besar, Al-Kadzab dengan bukti-bukti yang kita hadirkan dan satu orang lainnya ternyata memimpin persatuan diantara jama’ah-jama’ah Hizbiyyah dan memelopori pembangkangan terhadap keputusan Mahkamah Agung!! Allahumma Ya Allah, hanya kepadaMu kami mengadu dan berlindung dari kejahatan mereka.

Tidak cukup dengan penghinaan yang dilancarkan oleh Husen Maskati-nya Farouk Badjabir-Chalid Bawazer terhadap Ketua Mahkamah Agung dan Jaksa Agung, langkah selanjutnya –mereka- justru sepakat untuk menentang keputusan Lembaga Peradilan Negara, padahal mereka sendirilah yang memutuskan untuk menggunakan jalur ini!! Kalau mereka tidak memiliki rasa malu –karena pengakuan mereka sebagai Salafiyyin- kepada Masyayikh Yordan dan kepada umat, sungguh sikap menentang pemerintah secara terang- terangan seperti ini semakin menjadikan umat tersadar bahwa tidaklah cukup suatu pengakuan semata! Di sana harus ada kejujuran dan ketulusan dalam membuktikan pengakuannya. Apakah mengejar “label salafy” hanya ketika menjadi penguasa organisasi? Dan ketika tumbang maka gaya Khariji tiada lagi tersembunyi? Tentu ini adalah sikap yang harus dikoreksi.

72 Sementara Abdullah Taslim berusaha mentalbisnya dengan mengatakan :" dana yang dimiliki yayasan- yayasan tersebut bukan berasal dari para pengurusnya, akan tetapi dari kaum muslimin yang benar-benar

ingin menyumbangkan harta yang mereka miliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya, maka tidak ada hubungannya antara bantuan harta tersebut dengan penyimpangan manhaj yang ada yayasan-

yayasan tersebut ”(Konsultasi Ustadz:Fitnah Sururiyyah, February 17th, 2006 4:09 pm, muslim.or.id) Kita katakan lagi:”Bagaimana mungkin engkau nekad menyatakan demikian, padahal kita bisa buktikan bahwa ustadz-ustadz “salafy” yang engkau rekomendasikan itu benar-benar berhubungan dengan gembong-gembong Ikhwanul Muslimin!! Bahkan Farid Okbah Takfiry Ketua Majelis Dakwah organisasi Al-Irsyad Demokrasy mendapat kehormatan tampil memberikan sambutan di penutupan acara Daurah Masyayikh Yordan yang ke-4 di Wisma Erni Lawang!! Tentu saja berbagai penyimpangan itu ada kaitannya dengan dinar Hizbiyyah yang dihimpun oleh organisasi-organisasi Hizby itu!! Engkau minta bukti nyata lainnya wahai Abdullah Taslim yang mengaku dengan bangganya telah bermukim selama

7 tahun di Madinah? Ustadz-ustadz “Salafy-mu” semacam Aunur Rafiq, Agus Hasan Bashari, Muttaqin Sa’id, Anwar Harun, Muhammad Shafwan, Muhammad Arif Lc., Masrur Zainuddin, Ainul Haris; Apa yang memotifasi mereka sehingga beramai-ramai datang ke Pondok Pesantren Darul Istiqamah Makasar yang dikuasai oleh gembong besar Ikhwanul Muslimin, Mudzakir Arif?! Apakah mereka hendak mendakwahinya dan menasehatinya agar keluar dari kungkungan Hizbiyyahnya Ikhwanul Muslimin?! Tidak wahai Calmas Abdullah Taslim!! Bahkan mereka (“Salafy-mu”) bergandengan tangan menyukseskan acara Program Diklat Tauhid ke-3nya “Al-Sofwa Al-Muntada”!! Organisasi tong

sampah yang engkau katakan “tentang yayasan Al Sofwah, terus terang ana tidak begitu banyak tahu tentang yayasan ini, dan berita-berita yang sampai kepada ana tentang yayasan ini sangat simpang siur“ . Jadi mungkinkah “Salafymu” bercampurbaur dengan “Ikhwanimu”?! Mungkin saja, kenapa?! Karena Dinar kalian

dan dinar mereka tidaklah berbeda!! Bukankah hal ini adalah contoh yang bagus untuk menunjukkan betapa eratnya kaitan antara dinar hizbiyyah dengan penyimpangan manhaj organisasi Hizbiyyah?! Mungkinkah organisasi Hizbiyyah yang dikenal memiliki permusuhan yang keras terhadap Salafiyyin dan dakwah Salafiyyah kemudian menolong Salafiyyin dan dakwahnya?! Tentu Sururiyyin akan menjawab:Apa yang tidak mungkin? Jelas-jelas mereka Ikhwani dan kami adalah “Salafy” tetapi toh kita bisa bergandengan tangan dalam berdakwah…bukankah aqidah (baca:PRODIT/Program Diklat Tauhid) kami dan aqidah mereka sama?! Yang beda kan cuma bajunya, kita “Salafygaul” dan mereka “Ikhwani”. Allahu yahdik!! Dan kenapa informasi tentang Al-Sofwa Al-Muntada sampai saat ini bagimu masih tetap simpangsiur, padahal situs Al-Sofwa on-line setiap saat memamerkan jejak langkah Hizbiyyahnya, di dalam Al-Sofwa engkau bisa dapatkan orang Sururi, ada juga yang Ikhwani, tidak ketinggalan pula yang berpaham Takfir! Karena engkau hanya mengambil informasi dari serdadu-serdadu Al-Sofwa dan da’i-da’i Hizby lainnya yang memang sejalan dengan mereka!! Yazid, Abdul Hakim, Aunur Rafiq, bukankah mereka adalah Hizby yang selama ini memang terlibat dengan organisasi simpangsiur itu?! Ya tentu saja sampai kapanpun status Al-Sofwa Al-Muntada di sisimu tetap simpangsiur!! Walaupun bukti-bukti kesesatannya telah terpampang di depan wajahmu!! Sekali lagi, Allahu yahdik!!

Tiada rasa bosan untuk mengingatkan dirimu –wahai Abdurrahman pendusta- dengan ucapanmu sendiri sebagai bentuk kesempurnaan dari kehinaan dakwah Hizbiyyah- Dustaiyyahmu :

“Akan tetapi segala puji bagi Allah, kekuatan mereka hancur berkeping-keping sehingga hilang dan lenyaplah kekuatan mereka. Tersingkaplah keburukan mereka, permusuhan diantara mereka sendiri sangat sengit, mereka bercerai-berai, dan ini adalah pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran. Sesungguhnya Allah tidak akan memperbaiki perbuatan orang- orang yang merusak. Sekalipun mereka melakukan suatu perbuatan yang mereka inginkan untuk mengelabui manusia...dan sekalipun mereka merubah kulit-kulit (baju-baju) mereka untuk menjelekkan dan mengacaukan....dan sekalipun mereka membaguskan penampilan mereka, untuk menyembunyikan kejelekan mereka.

Semua itu –dan selainnya- sekali-kali tidak akan ada kelangsungannya atau perbaikannya, sekali-kali tidak akan berjalan bersamanya amal kebenaran yang jelas, justru ia akan hilang dan meleleh serta tidak akan kembali”

Dan jangan kalian lupa bahwa artikel ini adalah salah satu realisasi dari tantangan kalian:

“SILAKAN ANDA JELASKAN INI SEMUA KEPADA PARA ULAMA SALAF, DAN JANGAN ANDA SEMUA SEMBUNYIKAN PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN KAMI, SEBENTAR LAGI PARA ULAMA DARI MARKAS AL-IMAM AL-ALBANI AKAN DATANG…”

(Salafindo.com - Situs Resmi Mahad Ali Al-Irsyad Surabaya.htm , jawaban terhadap Abu Intan, Jakarta, 26/08/2005 11:09:36 WIB )

A. Mukadimah Daurah Masyayikh Yordan ke-5, Pembelaan Terhadap Ahmad Surkati As-Sudani- Syaikh Ali Hasan berkata:

“Kebenaran itu lebih besar dari seorangpun diantara kami...” 73 (Nasehat Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Musa Nasr, abusalma.bahaya.net)

Setelah –Syaikh Ali Hasan- pada Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal pada tanggal 5 Desember 2004 (kaitan acara Daurah ke-4) mentazkiyah sercara luar biasa kepada pendiri Al-Irsyad Al-Islamiyyah ini, maka pada daurah ke-5 pun (setelah menerima berbagai bukti- bukti penyimpangan Surkati, Al-Irsyad dan ta’awun mereka dengan berbagai organisasi Hizbiyyah yang ada di negeri ini maupun di luar negeri, yang dikirimkan via pos langsung ke Al-Albani Center di Yordania, via e-mail dan via fax) maka pada pembukaan daurah beliau (lagi-lagi) memuji dan melakukan pembelaan terhadap As-Surkati As-Sudani dengan menjelaskan bahwa di masanya, di negeri ini yang penduduknya banyak menganut tasawwuf dan pengagungan terhadap kubur, kesyirikan yang merajalela, kebid’ahan dan kesesatan; tidak ada seorangpun (ketika itu) yang menyeru untuk menentang bid’ah, syirik sampai menyeleksi hadits-hadits dha’if dan maudhu’. Selengkapnya: “Kita di dalam daurah – daurah, pelajaran-pelajaran, majlis-majlis serta tulisan-tulisan kita tidak pernah fanatik terhadap seorangpun dari masyayikh meski tinggi kedudukannya. Sesungguhnya kita mencari petunjuk dari Al-Qur’an dan sunnah, kita mengagungkan orang yang mengagungkan Al-Qur’an dan sunnah, kita membantah orang yang menyelisihi keduanya dengan bantahan yang tegak diatas keadilan dan jauh dari metode menimbang yang rusak yang tujuannya untuk mematikan kebenaran serta menghinakan para pengikut kebenaran. Jika demikian perkaranya maka tidaklah tersembunyi lagi bagi kita keadaan Syaikh Ahmad Surkati rhm yang merupakan pendiri pertama Jam’iyyah Al-Irsyad, kita mengetahui sejarahnya tapi kita tidak fanatik kepada beliau serta tidak menjadikannya sebagai hizbiyah. Namun yang wajib diketahui oleh setiap yang memiliki akal dan pandangan bahwa Syaikh Surkati rhm hidup dinegeri ini 1 abad yang lalu dan pada saat itu negeri ini menjadi lahan subur bagi sufisme / tasawuf, penyembah kubur, kesyirikan, bid’ah dan

kesesatan. Tidak ada pada waktu itu da’i yang menyeru manusia untuk menolak bid’ah, 74

syirik, bahkan hadits lemah maupun palsu (selain beliau) . Dan didalam majalah beliau 73 Ucapan beliau inilah yang melandasi kami –yang miskin ini- untuk memberanikan diri memberikan beberapa

catatan ringan atas pidato beliau ketika pembukaan daurah Masyayikh yang ke-5. 74 Dari mana beliau mendapatkan informasi bahwa hanya As-Surkati As-Sudani yang berdakwah di kala itu???!!!! Siapa yang memberikan masukan informasi keliru yang sangat fatal tersebut? Ini adalah salah satu bukti dari sekian banyak bukti bahwa beliau benar-benar dipermainkan! Sungguh sangat jahat orang-orang yang berani

“Adz-Dzakhiirah” 75 terdapat bab-bab yang diulang-ulang tentang penjelasan hadits lemah dan

palsu terlebih lagi tentang dialog ilmiah yang amat banyak untuk membela sunnah, akan tetapi (secara jujur) beliau terpengaruh dengan madrasah /pemikiran Syaikh 76 77

Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho dan beliaupun memiliki kesalahan-kesalahan . Namun beliau mengagungkan Al-Qur’an dan sunnah. Seandainya Allah memberi umur panjang kepada beliau dan memberi kesempatan kepadanya untuk pindah dan bertemu para ulama’ lalu dijelaskan yang benar maka orang yang seperti beliau ini (da’i pengagung kebenaran, Al-Qur’an dan Sunnah) akan kembali kepada kebenaran. Adapun yang membandingkan antara dakwah salafiyah sekarang di Indonesia atau yang lainnya dengan dakwah salafiyah pada zaman Syaikh Surkati satu abad yang lampau maka ini adalah perbandingan yang dzalim dan tidak benar. Apabila ada yang ingin mengetahui keadaan seseorang maka hendaklah dia mengenal sekelilingnya, fakta serta madrasah/pemikiran yang selaras ataupun yang menyelisihinya. Kita mengatakan seperti ini karena sebagian orang menyangka bahwa kita atau saudara-saudara kita yang mengadakan daurah serta ma’had (Ali Al-Irsyad .pent ) –secara khusus- memuji Syaikh Surkati atas kesalahan- kesalahannya. Tidak, Kita tidak memuji melainkan yang sesuai dengan kebenaran. Ini daurah yang kelima dan merupakan yang pertama disebutkan tentang Syaikh Surkati rhm meskipun mungkin dahulu pernah disebut secara sepintas. Kita sebutkan hal ini berdasar keyakinan dan amanat (ilmiah) agar kita tidak mendzolimi atau terdzolimi”(Mukadimah Syaikh Ali Hasan Hafidhahullah pada Daurah ke-5, Salafindo.com)

Kita katakan:

“Rabbi, maka janganlah Engkau jadikan aku berada diantara orang-orang yang dzalim” (Q.S. Al-Mukminun:94)

Sesungguhnya, kesesatan dan penyelewengan terhadap syari’at Islam dan manhaj Ahlus Sunnah, menyeleksi (baca:menolak dan mengingkari) hadits-hadits Shahih tentang turunnya Isa ‘Alaihis Salam dan keluarnya Imam Mahdi, penghinaan dan pelecehan terhadap dakwah tauhid (khususnya yang diemban oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab), ba’iat sesat yang menjadi ciri khas Sufiyyah dan Ahlul Bid’ah serta kelompok-kelompok Hizbiyyah, mengagumi dan menyayangi gembong besar PKI di masa itu, menjadi corong dakwah PAN Islamisme sekaligus pengekor Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Masuny agen Yahudi serta Muhammad Abduh Al-Mu’tazili sehingga dengannya Surkati dengan Al-Irsyadnya

mempermainkan para ulama!! Dimana para da’i “Salafy Wisma Erni” yang berdatangan dari seluruh penjuru tanah air ketika khutbah ini (tidak ada para da’i selain Surkati di kala itu!!)) dikumandangkan?? Bukankah mereka semua adalah warga negara Indonesia yang sedikit banyak tentu mengetahui sejarah dakwah Islamiyyah di Indonesia?? Kenapa mereka semua diam?? Apakah tidak ada yang berusaha untuk meluruskan “pembengkokan” sejarah ini? Ataukah….mereka yang dengan mudah dan gampangnya mencap orang lain sebagai Ruwaibidhah, ashaghir, anak- anak ingusan yang jahil lagi bodoh, muqallid-fanatik ternyata mereka sendirilah yang…….Allahul Musta’an. Satu pertanyaan kepada para da’i Salafi Wisma Erni , kenapa pengaruh kesesatan Al-Afghani Ar-Rafidhi sebagaimana yang diakui sendiri oleh As-Sudani di majalahnya sendiri (Adz-Dzakhirah Al-Islamiyyah) yang ternyata tidak diungkapkan oleh Syaikh (hanya menyebut pengaruh Abduh dan Rasyid Ridha saja!!) kalian hanya diam membisu dan duduk terpaku??

Wallahi, Demi Allah, jawablah dengan jujur apakah kalian memiliki majalah As-Surkati itu ataukah tidak??

Padahal kalian telah bahu membahu untuk membela dakwahnya!! Kalau kalian katakan tidak memiliki majalah tersebut, ilmu dan informasi apa yang melandasi kalian untuk membela Surkati dan dakwahnya?? Bahkan mempertahankan label Kesalafiyyahannya!! Kalau kalian memiliki buku tersebut dan tahu benar kesesatan As- Sudani dan Hizbul Irsyadnya sementara kalian berdiam diri ketika nama Al-Afghani “tidak disebutkan”, maka ini adalah suatu bentuk pengkhianatan besar terhadap seluruh kaum Muslimin!! Upaya “pendangkalan” terhadap kesesatan As-Sudani!! Kalau kalian menjawab tidak tahu menahu permasalahan ini sementara kalian berwala’ kepada mereka dan dakwahnya, apakah pantas anak-anak ingusan ini mengingatkan kalian dengan satu bab di Shahih Bukhari yang berbunyi “Al-Ilmu Qabla Qaul wal Amal”??! Lihatlah ke belakang, sesungguhnya kalian tidaklah sendirian. Syabab dan kaum Muslimin menunggu kejelasan dan ketegasan sikap kalian, hendak ke arah mana mereka kalian arahkan? Semoga Allah memberikan hidayahnya kepada kita semuanya. Amin. 75

Bukankah majalah ini telah menjadi saksi seruan dakwah Pan-Islamisme/Wihdatul Firqahnya As-Sudani? Khurafiyna..Syi’iyna…Kharijiyna?! Wahhaby…Musyaddid!! 76 Di mana Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Baabi Al-Irani Al-Masuni Al-Ibrani agen rahasia Yahudi Freemasonry dengan Pan-Islamisme bersembunyi dari dakwah Pan-Islamisme/Wihdatul Firqah As-Sudani dan Irsyadinya sebagaimana bukti di atas?! Justru Jamaluddin-lah yang terbesar pengaruhnya di sisi As-Surkati As-Sudani dan 77 Hizbul Irsyadnya!! Ingat, “Khurafiyna..Syi’iyna…Kharijiyna, Wahhaby…Musyaddid!!” Dari bukti dan penjelasan yang telah lalu –Alhamdulillah- dapat kita buktikan bahwa Jamaluddin Al-Afghani Ar-

Rafidhi Al-Masuny Al-Ibrani-lah yang berpengaruh besar terhadap manhaj As-Surkati dan Al-Irsyadnya! Pan- Islamisme, sebagaimana Ikwanul Muslmin dakwahnya untuk merangkul berbagai sekte sesat dan menyesatkan baik dengan pengorbanan harta dan jiwa yang diserukannya adalah bukti tak terbantahkan betapa besarnya pengaruh Al- Afghani terhadap Syaikh Salafi ini, Allahul Musta’an Rafidhi Al-Masuny Al-Ibrani-lah yang berpengaruh besar terhadap manhaj As-Surkati dan Al-Irsyadnya! Pan- Islamisme, sebagaimana Ikwanul Muslmin dakwahnya untuk merangkul berbagai sekte sesat dan menyesatkan baik dengan pengorbanan harta dan jiwa yang diserukannya adalah bukti tak terbantahkan betapa besarnya pengaruh Al- Afghani terhadap Syaikh Salafi ini, Allahul Musta’an

telah dinyatakan “Bukan saja dia seorang Salafy bahkan ‘Syaikh Salafy’ ”!!

Sekali lagi, kita tidak akan membandingkan dakwah Salafiyyah di masa Surkati dengan dakwah Salafiyyah di masa kini. Kita bahkan membaca dan menyaksikan teladan A’immah Ahlus Sunnah sebelum kita, bahkan jauh sebelum Surkati lahir!! Bukankah mereka telah berbicara di kitab-kitabnya tentang Ba’iat Bid’ah dhalalah seperti yang dipraktekkan oleh Surkati dan Al-Irsyadnya?!

Hasan Al-Banna dengan Ikhwanul Muslimin-nya telah mempraktekkan hal yang sama (Bai’at dan juga upayanya dalam mempersatukan berbagai kelompok dengan latar belakang 78 manhaj yang berbeda-beda)

seperti yang dilakukan Surkati untuk merealisasikan dakwah Hizbiyyahnya. Para ulama Salafiyyah Ahlus Sunnah telah menyingkap dan menulis penyimpangan-penyimpangan ini di kitab-kitab mereka (di masa kini). Apakah para ulama kita sedang mendzalimi Hasan Al-Banna “hanya karena” menunjukkan kepada umat berbagai kesesatannya dan kesesatan IM-nya agar umat menjadi waspada dan tidak terjebak oleh kesesatan organisasi politiknya dan penerus dakwah Hizbiyyahnya?!

Lebih jauh lagi, di masa Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah. Apakah “Syaik Salafy” Ibnu

Taimiyyah (yang muncul beberapa abad sebelum Surkati lahir) memberikan contoh teladan kepada kita betapa beliau Rahimahullah yang menyeru dan berdakwah kepada

masyarakatnya ( yang ketika itu bahkan kondisinya tidak lebih buruk jika dibandingkan 79

keadaan masyarakat di masa Surkati) untuk mentauhidkan Allah, menyerang kebid’ahan dan kesyirikan, menyeleksi hadits-hadits dha’if dan palsu dan di saat yang sama beliau juga menjadi Syaikhnya pasukan kafir Tartar yang menjajah negeri beliau?! Meminta dan menikmati “lotre” dan kekayaan Pasukan Tartar?! Ataukah justru beliau menunjukkan sikap dan keberanian sebagai seorang “Syaikh Salafy” yang memiliki aqidah dan manhaj yang kokoh kuat dengan bangkit menjadi teladan bagi kaumnya untuk memimpin memelopori

78 Apakah karena Hasan Al-Banna besar di lingkungan yang sangat kental menganut Thariqat Hasyawiyyah sehingga dia memiliki udzur atas aqidah Sufinya?! Patut dimaklumi seruan dakwah Pan-Islamismenya?!

Dari literatur yang ditulis dan dipublikasikan oleh orang-orang Al-Irsyad SENDIRI telah membuktikan kepada kita bahwa kesamaan manhaj dakwah antara Surkati dengan Al-Irsyadnya dan Al-Banna dengan Ikhwanul Musliminnya bukanlah satu hal yang kebetulan, bahkan keduanya memiliki figur panutan dan idola “PAN- Islamisme/Wihdatul Firqah” yang sama, Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi agen rahasia Yahudi Freemasonry!! 79

Apakah Syaikhul Islam tidak menghadapi masyarakat penyembah kubur? Apakah di masa beliau tidak membantah penganut Syi’ah dengan berbagai keyakinan kufur dan syiriknya? Apakah beliau tidak menghadapi masyarakat dengan keyakinan-keyakinan khurafat? Dan perhatikan pula –wahai saudaraku- dengan kondisi masyarakat ketika Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berdakwah!! Bahkan di masa shahabatpun, mereka telah menghadapi masyarakat yang jauh lebih kufur, lebih syirik dan lebih khurafat!! Adakah mereka semuanya –Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in- berupaya merangkul dan mempersatukan berbagai sekte sesat tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh As-Surkati?! Lalu dengan tolok ukur apa para a’immah membandingkan dan menggolongkan suatu ucapan, keyakinan ataupun perbuatan termasuk sebagai tauhid atau syirik, sunnah atau bid’ah, Al-Haq ataukah Al-Batil, sesat ataukah tidak? Apakah setiap masa/kurun memiliki tolok ukur kebenaran yang berbeda-beda?! Ketika anda – saat ini- berbicara tentang kesesatan yang terjadi di masa Shahabat ataupun di masa para imam Ahlussunnah yang lampau tergolong sebagai satu bentuk kedhaliman?! Allahul Musta’an. Kesesatan tetaplah kesesatan, baik dilakukan di masa lampau, di masa kini maupun di masa yang akan datang!! Na’udzubillah.

perjuangan menentang tentara kafir Tartar?! 80 Apakah dalam memimpin kaum Muslimin ketika itu “ Syaikh Salafy” Ibnu Taimiyyah juga menyeru kepada persatuan kelompok-

kelompok sesat dari kalangan Syi’ah, Khurafat dan Khawarij Anjing-Anjing neraka sebagaimana seruan “Syaikh Salafy” As-Sudani?! Ataukah justru dari kitab-kitab yang beliau Rahimahullah wariskan untuk kaum Muslimin penuh dengan bantahan yang sangat luar biasa yang mampu menghancurluluhkan kesesatan-kesesatan firqah-firqah yang 81 dinyatakan oleh Surkati sebagai “golongannya”?

Benarkah bahwa di masanya tidak ada seorangpun yang berdakwah untuk membantah kebid’ahan dan kesesatan sehingga dijadikan alasan untuk memberikan udzur kepada Surkati atas berbagai penyelewengan manhaj yang dilakukannya?! Sungguh pernyataan ini perlu ditinjau kembali. A.Hassan, seorang tokoh PERSIS (Persatuan Islam), bukankah Abdullah Badjerei sendiri – wahai Hizbul Irsyad!- yang menceritakan bahwa A.Hassan-lah yang membantah fatwa Surkati ketika “Syaikh Salafi” ini menghalalkan dan menerima lotre penjajah kafir Belanda untuk Al-Irsyadnya?! Ataukah A.Hassan ini hanyalah sebuah sosok manusia yang tidak pernah ada di permukaan bumi?! Dimana KH.Mas Mansyur (tahun 1908 telah belajar di Makkah, 2 tahun kemudian masuk Al- Azhar Mesir, kemudian balik lagi belajar di Makkah dan pulang ke Indonesia tahun 1915-ibid, hal.72) “bersembunyi” ketika Surkati As-Salafy berdakwah seorang diri di negeri ini menghadapi “kaum tua”? HOS Tjokroaminoto, bukankah dia yang telah membantah konstitusi “bid’ah” Al-Irsyad yang menyatakan bahwa golongan “Sayyid” tidak boleh menjadi pengurus Al-Irsyad?! Ataukah HOS Tjokroaminoto hanyalah sebuah “nama imaginasi” sebagai “bumbu penyedap” sepakterjang As-Surkati As-Sudani di negeri ini?!

Irsyadiyyin sendiri, Hussein Badjerei menulis: “Dengan kemenangan kaum Wahabi di Mekkah dan tumbangnya Syarif Husein, terjadilah kemudian perebutan “khilafah” antara Kairo dan Mekkah. Para ulama Al-Azhar menrencanakan Mu’tamar untuk membicarakan masalah khilafah dan mengundang beberapa pribadi orang Arab dan perkumpulan di Batavia serta Surabaya. Beberapa diantara mereka yang menerima undangan menghubungi HOS Tjokroaminoto dan mengusulkan untuk mengirim delegasi ke Kairo. Calon-calon yang akan

mewakili umat Islam Indonesia ke Kairo antaranya HOS Tjokroaminoto, H.Fakhruddin (ayah A.R. Fakhruddin-mantan ketua Muhammadiyyah-peny.), Syaikh Ahmad Surkati,

Suryopranoto, H.Abdul Wahab Hasbullah.”(Al-Irsyad Mengisi…, hal.114). 82 Kyai Haji Ahmad Dahlan (1868-1923) , pendiri Persyarikatan Muhammadiyah dengan slogannya yang terkenal di kalangan mereka dalam memberantas TBC (Takhayul, Bid’ah dan Churafat). Apakah keberadaan beliau hanyalah sebuah legenda?! Haji Agus Salim (1884-1954), yang lahir pada 8 Oktober 1884 di Minangkabau. Berkat ketekunannya ia dapat menguasai bahasa-bahasa Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Jepang dan Turki. Sedangkan bahasa lokal yang dikuasainya adalah bahasa Jawa, Minang, Melayu dan Sunda. Sikap beliau yang memelihara jenggot (di kala itu) cukup menjadikan bahan cemoohan orang-orang jahil. Pernah sekali dia harus berpidato dalam rapat umum di Pekalongan. Tiba-tiba dari arah hadirin terdengar seruan……mbeeeeek (menirukan suara kambing)…..

80 Adapun Surkati dan Al-Irsyadnya?Dia bahkan menjadi Syaikhnya para pejabat kafir harbi Belanda!! Dan …menikmati fasilitas serta kemudahannya manakala mendapatkan kesulitan-kesulitan!! Inikah Al-Wala’ wal Bara’

yang diajarkan oleh seorang yang dilabeli sebagai “Syaikh Salafy?!” Bukan! Bahkan ini adalah bukti nyata seruan kesesatan untuk menghancurleburkan prinsip-prinsip Al-Wala’ wal Bara’ fil Islam!! 81

Ingat ucapan Surkati yang sesat dan menyesatkan:”Khurafiyna…Syi’iyna dan… Kharijiyna” dan ba’iatnya terhadap Hizbul Irsyad serta ingat pula pelecehannya terhadap dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab:”Wahaby.. Musyaddid!!” Alangkah besarnya pengaruh dakwah PAN-Islamisme Jamaluddin Al-Afghani Ar- Rafidhi agen Yahudi Freemasonry yang beberapa kali berkunjung ke tempat pelacuran umum serta Muhammad Abduh Al-Mishri bagi As-Surkati dan dakwahnya! 82

Abu Salma menyatakan bahwa beliau adalah murid As-Surkati (!?). Adapun Hussein Badjerei sendiri menulis:”Pada tahun 1921 Ahmad Surkati mengadakan perjalanan ke kota Solo untuk mengunjungi sahabatnya di sana, Awad Sungkar Al-‘Urmei. Dalam perjalanan dengan kereta api inilah Ahmad Surkati berkenalan dengan seorang “pribumi” yang asyik membaca majalah Almanaar. Tentu saja sebagai pendukung pemikiran ‘Abduh, Surkati kagum pada orang itu yang mampu membaca literatur arab. Orang itu ternyata Ahmad Dahlan. Terbukalah komunikasi antara mereka berdua sepanjang perjalanan, dan kian akrab setelah perjalanan itu. Kedua tokoh ini sering bertukar pikiran dan akhirnya sampailah mereka berdua pada satu kesimpulan yang mengandung tekad mereka berdua, yaitu sama-sama mengembangkan pemikiran ‘Abduh di Indonesia”(Al-Irsyad Mengisi…,hal.28). Allahul Musta’an. Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita.

Teriakan yang mengejek tersebut langsung beliau balas:”Para hadirin sekalian dan kambing- kambing yang terhormat….” Sewaktu beliau berkunjung ke negeri Belanda, petani-petani yang didatanginya memperlihatkan sikap lebih pintar dari petani-petani Indonesia. Haji Agus Salim tidak dapat membiarkan bangsanya dilecehkan bangsa penjajah. Dicarinya akal. Tiba-tiba dia bertanya: “Sapi-sapi di negeri Belanda ini sesungguhnya hitam berbintik-bintik putih ataukah putih berbintik-bintik hitam?” Para petani Belanda untuk beberapa saat terdiam , tidak tahu jawaban yang tepat. Akhirnya orang tua itu tersenyum kemenangan sambil menjawab: “Di Indonesia, petani kami menyebutnya dengan istilah belang”. Dalam bulan Maret 1947 beliau diutus ke New Delhi India untuk mengunjungi Inter Asian Relation Conference yang membicarakan juga nasib perjuangan Indonesia. Bulan Maret berikutnya mengetuai missi ke negara-negara Arab guna mencari dukungan bagi perjuangan Indonesia. Pengetahuannya tentang Islam dan bahasa Arab serta kemahirannya dalam berdiplomasi di dunia internasional menyebabkan negara-negara Arab mengakui Prepublik Indonesia yang diikuti dengan ditandatanganinya dagang dan persahabatan antara RI dengan Mesir dan Saudi Arabia.”(Pahlawan Pergerakan Nasional, hal18-23,116-123, 1976, Departemen Sosial RI, Jakarta)

Ada bukti literatur lain yang menguatkan kenyataan bahwa Surkati “tidaklah hidup seorang diri“ apalagi satu-satunya da’i dalam mendakwahi umat Islam di kala itu:…Sementara itu di tanah Jawa telah tampil pula tiga ulama besar yang semuanya bernama Ahmad, yaitu: Syaikh Ahmad Soorkati penegak Al-Irsyad, Syaikh Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan Syaikh Ahmad Hassan pemuka Persis” (A.Hassan, Wajah dan Wijhah seorang Mujtahid, H.Endang Saifuddin Anshari & Syafiq A.Mugni, Fa Al-Muslimun, Bangil, hal.23) Bahkan “Disamping itu kita mencatat pula beberapa kawan seperjuangan beliau (A.Hassan- peny) dalam menegakkan Al-Qur’an dan Sunnah di bumi Indonesia ini, umumnya berusia lebih muda daripadanya, seperti: Ustadz H.Moenawar Chalil (Semarang), Ustadz KH Imam Ghazali (Jamsaren, Solo), Prof.DR.T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy (Aceh, kemudian Yogya), KHM Ma’shum (Yogya), Ustadz Abdullah Ahmad (Jakarta), Ustadz M.Ali Al-Hamidy (Jakarta), Ustadz Abdul Hamid Hakim dan Ustadz H.Zainuddin Hamidy (Minangkabau), Ustadz Fachroeddin Al-Kahiri (Pemimpin Pembela Islam pada zaman pendudukan Belanda dan pernah menjadi ketua umum Persis)” (ibid, hal.24). Nama-nama di atas hanyalah untuk menunjukkan bahwa As-Surkati tidaklah “hidup seorang diri” sebagai da’i di kala itu sebagai alasan untuk menggiring umat agar memaklumi kesesatannya. Allahul Musta’an. Saudaraku, kalau anda telah mengetahui bagaimana Surkati menolak tuduhan Abdurrahman At-Tamimi bahwa beliau terpengaruh oleh dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah, maka adakah di negeri ini para ulama yang terpengaruh oleh dakwah “Tauhid” beliau Rahimahullah? Ada, bahkan sebelum masa Surkati!! Tetapi lihatlah kegigihan beliau Rahimahullah dalam berjihad melawan penjajah kafir Belanda (tidak bisa tidak, anda harus membandingkan kenyataan ini dengan gelar Syaikh Salafy Surkati sebagai Syaikhnya

para pejabat penjajah Belanda!) 83 :

“”…semasa demi semasa meletus juga pemberontakan melawan penjajah itu, dan pemimpinnya ialah pahlawan-pahlawan Islam belaka. Seumpama Al-Amir Diponegoro di

tanah Jawa yang bercita-cita hendak mendirikan Daulah Islamiyyah buat seluruh Jawa 84 . Dan

Tuanku Imam Bonjol , Sumatra Barat, Minangkabau, yang terpengaruh ajaran Wahhabi, dan Syekh Di Tiro di Aceh yang hendak membersihkan Aceh dari kafir dan lain- lain…perlawanan semua dapat dipatahkan karena musuh lebih banyak bilangannya dan lebih

lengkap senjatanya”(HAMKA 85 , 6). “Tetapi obor (kepahlawanan) itu tidaklah sampai padam untuk menimbulkan cita-cita mengembalikan kemuliaan Islam” (HAMKA, 6-7 dalam A.Hassan…, hal.8)

83 Ini adalah bukti nyata bahwa kita tidak sedang membandingkan dakwah di masa Surkati dengan dakwah di saat ini???! Siapakah “aktor intelektual” yang telah memberikan informasi palsu dan keliru kepada Syaikh Ali bahwa As-

Sudani adalah satu-satunya da’i di kala itu? 84

Ada upaya sistematis untuk merendahkan peran perjuangan beliau bersama para pengikutnya dalam berjihad melawan penjajah kafir Belanda “hanyalah” karena persengketaan sebidang tanah makam leluhurnya yang dicaplok Belanda!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (peny). 85

Beliau “ditahdzir” Irsyadiyyin sebagai seorang plagiator, pencuri intelektual (Lihat pembahasan tentang Rawi-rawi Tsiqah Abdul Hakim Abdat).

Duhai, kemana nama-nama mereka semuanya “bersembunyi” ketika Surkati dan Al- Irsyadnya berdakwah di negeri ini?! Maka, menghilangkan nama-nama mereka dari panggung sejarah untuk kemudian memunculkan As-Surkati seorang diri dalam medan dakwah di Indonesia apakah suatu sikap yang ilmiyyah dan bijaksana yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya?! Hati-hati dengan JAS MERAH!! Jangan Sekali-kali MEmalsukan SejaRAH!!

Hizbul Irsyad, apakah kalian akan melarikan diri dari medan “bukti, burhan dan hujjah ilmiyyah” dengan berteriak-teriak kepada umat tanpa rasa malu dengan menyatakan:”Apakah nt merasa lebih ‘alim dibandingkan Syaikh Ali Hasan Hafidhahullah?! Apakah nt merasa lebih pandai dibandingkan Syaikh Abdul Wahhab Al-‘Aqil?!

Ya Subhanallah, ketika kalian “mengaminkan” dan mempertahankan gelar “Syaikh Salafy Honoris Causa” yang disematkan kepada As-Surkati apakah diiringi dengan ilmu ataukah sekedar “pokoknya kami sudah pegang tazkiyah …, Syaikh Surkati sudah diSalafy- kan oleh….adapun nt? Nt bukan ulama! Nt ruwaibidhah, bodoh dan jahil!! Ucapan nt tidaklah memudharatkan dakwah sama sekali!! Nt bukanlah orang yang pandai berjidal dan nt bukanlah hakim yang didengar keputusannya!!” Allahumma ya Allah… Dulu kalian tuduh Salafiyyin sebagai Ja’fari, orang-orang yang bisanya hanya membebek Ja’far tanpa dalil! Bahkan setelah Jamarto pendusta meninggalkan Salafiyyin, kalian masih terus menuduh demikian!! Lalu apa nama dan gelar yang tepat dan sesuai bagi kalian sendiri ketika kalian membela mati-matian gelar As-Salafy As-Sudani dan Hizbul Irsyadnya tanpa tahu bagaimana sesungguhnya dakwahnya yang sebenarnya?! Bagaimana kemesraannya dengan para penjajah kafir Belanda itu?!! Dengan lotre halalnya?!! Konstitusi anti-Ba’alawy?!! Kapten Arab yang setia kepada tuan penjajah kafirnya?!! Bahwa dia adalah Syaikhnya pejabat penjajah kafir Belanda?! Snouck Hurgronje adalah teman dekatnya?!! Jamaluddin Al- Afghani Ar-Irany Ar-Rafidhi Al-Baabiy Al-Masuny Al-Ibrani adalah pujaan hatinya?!! Pan- Islamisme adalah tujuan dakwah Irsyadnya?! Hizbul Irsyad adalah nama Hizbnya?! Para ulama pewaris para Nabi adalah sasaran keji tikaman-tikaman biadab mereka!! Demi apa ya Asatidzah Wisma Erni? Demi tegaknya bid’ahnya Hisab dalam penentuan Hari Raya!! Mereka tumbangkan syari’at Nabi kalian tentang rukyatul Hilal !! Jujur saja, apakah sebelumnya kalian sudah mengetahui sedikit waqi’ “cuplikan dakwah lemah lembut dan penuh hikmah” ini? Dimana kedudukan “Al-Ilmu Qabla Qaul wal ‘Amal bagi kalian wahai “du’at Salafiyyin” Wisma Erni?! Katakan dengan jujur ya Ustadz…Allahul Musta’an.”

Sesungguhnya, para ulama Ahlus Sunnah telah berbicara tentang kesesatan dan penyimpangan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang telah lampau dan sikap ini bukanlah suatu bentuk kedzaliman!! Mengingkari turunnya Isa ‘Alaihis Salam, munculnya Al-Mahdi?! Kesesatan tetaplah kesesatan, baik dilakukan di masa lalu, masa kini maupun di masa mendatang!! Menjadi Syaikhnya penjajah kafir tetaplah perbuatan yang tidak perlu dipuji apalagi dibela, baik penjajahan itu dilakukan di masa lalu, di masa kini maupun penjajahan di masa yang akan datang!! Adapun pembanding dan tolok ukur suatu 86 kebenaran

tetaplah sama, baik untuk mengukur dan menimbang kesesatan dimasa lalu, masa kini maupun di masa yang akan datang, Al-Qur’an dan Sunnah di atas pemahaman Salafush Shalih. Maka individu ataupun kelompok yang menyimpang dari jalan yang lurus ini, kapanpun dan di masa apapun penyimpangan itu dilakukan, tetaplah satu bentuk penyimpangan yang harus diluruskan. Adapun “menetralisir dan memaklumi” berbagai kesesatan para pengekor gembong-gembong besar kesesatan semacam Jamaluddin Ar- Rafidhi?! Bukankah sikap ini yang lebih patut disebut sebagai suatu bentuk kedzaliman?!

Kedzaliman terhadap kebenaran itu sendiri. Surkati diberikan jubah kebesaran sebagai Syaikh Salafiy yang telah mentauhidkan masyarakat negeri ini dan semua pujian tersebut diumumkan kepada seluruh kaum Muslimin!! Di masjid Istiqlal, masjid terbesar yang menjadi kebanggaan Muslimin Indonesia!! Di saat yang sama masyarakat Muslimin umumnya tidak mengetahui (dan hanya sedikit sekali yang mengetahui) ternyata sekian banyak penyimpangan besar telah dilakukan oleh Surkati dan Al-Irsyadnya!! Jujur saja, apakah sebelum ini anda sekalian –wahai saudaraku kaum Muslimin- telah mengetahui bahwa Surkati dan Al-Irsyad adalah sahabat penjajah kafir Belanda?! Bahkan Syaikhnya penjajah Belanda?! Sungguh membela orang dan organisasi seperti ini adalah satu bentuk

86 ‘Adil itu sendiri (lawan dari dhalim) adalah berhukum dengan kebenaran. Lalu apakah kebenaran ajaran Islam di masa lalu bisa berbeda dengan kebenaran Islam di masa sekarang ini?! Relatifkah kebenaran Islam?! Disesuaikan

dengan kondisi masyarakatnya?! Apakah membandingkan kesesatan di masa lalu dengan kesesatan di masa kini juga merupakan suatu bentuk kedhaliman?! Allahul Musta’an.

kedzaliman!! Kalau anda telah mengetahuinya dan tetap pula membuta babi membelanya (bahkan berupaya keras untuk menutup-nutupi), maka ini adalah satu sikap Hizbiyyah dan bukti pengkhianatan terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Semoga Allah menjauhkan kita dari sikap-sikap tercela seperti ini. Amin.

Maka alangkah sempurnanya jika permasalahan ini kita “selesaikan” dengan uraian tentang definisi “Dzalim” itu sendiri, apakah mengungkapkan suatu kebatilan adalah satu bentuk kedzaliman ataukah menutupi dan memaklumi kebatilan itu sendiri yang lebih pantas dikatakan sebagai suatu kedzaliman? Satu bab khusus di kitab “Al-Mahajjatul Baidha’u fi Himayati As-Sunnahi Al-Gharra’i min Zallati Ahli Al-Akhtha’i wa Zaighi Ahli Al-Ahwa’i” karya Syaikh Rabi’ Hafidhahullah adalah satu jawaban yang sangat bagus untuk meluruskannya. Insya Allah.

B. Bab Tentang “Makna Keadilan dan Kedzaliman”

Ibnu Faris berkata dalam kitabnya Mujmal Al-Lughah tentang (‘adala):” Al-‘Adl adalah lawan dari kesewenang-wenangan” Tentang (‘Adala), Al-Azhari mengatakan:” Keadilan ialah berhukum dengan kebenaran. Dikatakan: Dia menghukumi dengan kebenaran dan berlaku adil dalam hukumnya”. Maka “Al-‘Adl” sebagaimana engkau perhatikan, adalah lawan dari kesewenang-wenangan

dan berarti berhukum dengan kebenaran. Oleh karena itu, apabila Ulama Ahli Jarh telah mengritik orang yang memang patut dikecam karena kebid’ahannya, apalagi dia telah diperingatkan dari perbuatan bid’ah tersebut, maka Ulama ini termasuk orang yang adil dan memberi nasehat untuk Islam dan kaum Muslimin, bukan orang yang dzalim.

Bahkan, dia adalah seorang yang sedang melaksanakan kewajibannya.

Jika Ulama tersebut diam terhadap orang yang semestinya dicela dan umat diperingatkan darinya, sungguh dia telah berkhianat, menipu agama Allah

dan kaum Muslimin. Apabila sikap diamnya berlarut-larut dan bahkan disertai dengan pembelaan terhadap bid’ah dan ahlinya, maka sungguh orang itu telah membinasakan dirinya sendiri, menyeret orang yang mendengarkannya ke jurang kebinasaan yang paling dalam dan mendukung mereka dalam membela kebatilan serta menentang Al-Haq.

Seperti ini termasuk sifat dan akhlak kaum Yahudi, keluar dari jalan Allah dalam keadaan diri mereka memiliki ilmu. Berkata Abul Hasan Ahmad bin Faris di dalam kitabnya “Mu’jam Maqayis Al-Lughah (3/468)” : ﻢ ﻠ ﻇ terdiri dari tiga huruf: ﻢﯿﻤﻟا , مﻼﻟا , ءﺎﻈﻟا . makna asalnya yang shahih ada dua: Pertama, lawan dari sinar dan cahaya Kedua, meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Yang pertama: ﺔﻤﻠﻈﻟا bentuk jamaknya : تﺎﻤﻠﻇ dan مﻼﻈﻟا adalah isim dari ﺔﻤﻠﻈﻟا

Asalnya yang lain adalah: ﺎﻤﻠﻇ ﮫﻤﻠﻈﯾ ﮫﻤﻠﻇ , artinya: meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, tidakkah kamu lihat mereka mengatakan:”Barangsiapa yang menyerupai ayahnya tidaklah mendzalimi” yakni tidak menempatkan penyerupaan yang bukan pada tempatnya. Telah berkata Al-Jauhari di dalam Shahihnya pada pembahasan kata “dzalmun”:” Dzalama yadzlimuhu dzulman wa madzlamah”, artinya: menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dikatakan:”Barangsiapa yang menyerupai ayahnya, sungguh dia tidak melakukan kedzaliman”. Dalam satu perumpamaan:”Barangsiapa yang memelihara serigala, sungguh ia telah dzalim”. Dan telah berkata Al-Azhari tentang “dzalama” menukil ucapan Ibnu Sikkit: “Dikatakan:aku telah mendzalimi kolam apabila aku membuatnya di tempat yang tidak semestinya”. Kemudian berkata:”Asal Adz-Dzulm” (kedzaliman) ialah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya”, juga mengatakan:”Hari ini Dzalam”, yakni: “hari ini meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya”.

Jelaslah bagimu bahwa kedzaliman itu ialah:”Meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya”. Barangsiapa melakukan kritikan terhadap Ahli Bid’ah, atau kitab-kitab yang berisi kebid’ahan atau menjarh siapa yang berhak untuk di-jarh dan mencela orang yang memang pantas dan berhak untuk dicela dari para perawi, orang yang bersaksi palsu, orang yang telah berbuat kedzaliman dan orang-orang yang terang-terangan berbuat kefasikan, maka yang demikian ini bukanlah merupakan tindak kedzaliman. Karena, para ulama yang mengritik mereka telah menempatkan perkara yang ada sesuai dengan tempatnya.

Orang dzalim yang telah menyesatkan orang lain berarti dia harus siap untuk 87 ditikam dan dikembalikan kedzaliman itu kepada dirinya . Karena dalam kenyataannya dia telah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, yakni ketika dia telah merekomendasi orang-orang yang tertuduh dari da’i-da’i yang menyeru ke pintu-pintu neraka jahannam dan justru menikam para pemberi nasehat untuk kaum Muslimin,

para penyeru ke jalan yang lurus dan pengikut ulama Salafush Shalih. Diantaranya: Kritik dan Tahdzir kepada Ahli Bid’ah. Siapa saja yang membela Ahli Bid’ah dan berdebat dengan cara yang batil tentang mereka, maka orang semacam ini termasuk yang difirmankan oleh Allah

“Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa, Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmuNya) terhadap apa yang mereka kerjakan. Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksaan Allah)?” (Q.S. An-Nisa’:107-109)

Selesai uraian dari Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Hafidhahullah. Semoga dengan uraian beliau, semakin jelas tersingkap siapa sebenarnya yang telah berlaku dhalim terhadap Islam dan kaum Muslimin.

Wahai Hizbiyyun Ahlul batil! Sebenarnyalah, tidak ada pengaruhnya bagi kita dalam mengungkapkan "rahasia tersembunyi yang sesungguhnya kalian pampangkan sendiri",

apalagi hal ini dilandasi oleh tantangan kalian kepada segenap kaum Muslimin untuk

mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang kalian lakukan baik berkaitan dengan datangnya Masyayikh Yordan ataupun tidak. Terpenting bagi kita adalah terungkapnya kenyataan yang sebenarnya dari berbagai manuver dakwah Hizbiyyah- Sururiyyah-Ikhwaniyyah-Turotsiyyah-Dustaiyyah kalian sehingga kaum Muslimin yang terkecoh dan tertipu oleh baju Imitasi kalian segera menyadari dan rujuk kepada Al-Haq.

Adapun menggantungkan "nasib umat" kepada hadir dan tidaknya Masyayikh Yordan?! Sungguh ini bukanlah alasan yang Syar’iy!! Sama sekali!! Adalah salah besar jika kalian merasa puas dengan label Salafy yang ditempelkan kepada kalian (oleh siapapun dia!) sementara baju yang kalian kenakan penuh dengan tambalan-tambalan Hizbiyyah, Bai’at ala Sufi dan Haraki, kesetiaan dan persahabatan dengan Penjajah kafir harbi Belanda yang berwajah Orientalisten, Missionaristen sekaligus Kolonialisten, Syaikh "Salafy" bermuridkan Penjajah kafir dengan memporak-porandakan Al-Wala’ dan Al-Bara’ (sungguh gelar ini akan

menjadi catatan khusus dalam sejarah Islam dan kaum Muslimin bahwa Surkati adalah satu-satunya "Syaikh Salafiyyin" yang bermuridkan penjajah kafir yang sedang

menjajah negeri kaum Muslimin!!!!! Jangankan bermuridkan orang kafir, satu majelis dengan ahlul bid’ah saja mereka –Radhiyallahu ’anhum- menghindarinya!!), bersahabatkan agen intelijen kafir sang pahlawan Orientalisten-Missionaristen-Kolonialisten Christian Snouck Hurgronje, teriakan kebanggaan sebagai Hizbul Irsyad-Irsyadiyyin, pasukan Drumband ala

Faranzi dengan berhiaskan Mars Al-Allamah Syaikh "Salafy" As-Surkati As-Sudani Yang

Perkasa sendirian, bersendikan lotre penjajah kafir Belanda, bersahabatkan dan berdonaturkan "Kapten Arab" antek penjajah kafir Belanda yang besar jasanya bagi pendirian organisasi Al-Irsyad, kendali dakwah dikuasai si Takfiri-Ba’asyiry dan si Qutby penerjemah selebaran Syayiji yang mencacimaki Syaikh Rabi’ Al-Madkhali, berkoalisi dengan Presiden dan Gubernur Ikhwani beserta jajaran Hizbynya, petinggi Sururi, GPI pembela Ba’atsy-

87 Saudaraku, Ingatlah dengan tujuan dakwah Surkati dan Hizbul Irsyadnya dalam mempersatukan Syi’ah, Khawarij, penganut Khurafat yang jelas-jelas upaya untuk menghancurleburkan Al-Wala’ wal Bara’!!-peny.

Komunis dan MMI-NII, berkawan dengan Yazid DDII-KOMPAK yang dikuasai Ba’asyiry- Khariji yang memiliki link dengan Umar Al-Farouk dan akhirnya…bergaya Khariji ketika kursi tiada lagi dipegangi dan seabreg tambalan-tambalan lusuh lainnya yang sungguh membikin mata ini pedih untuk "menikmati" pengakuannya sebagai "Salafy".

Ah, lihatlah betapa dari kejauhan kalian tampak lusuh dan compang-camping dengan pengakuan kalian sebagai Salafy. Apalah arti sebuah teriakan pengakuan kalau kenyataan justru telah berbalik mendustakannya?! Menyingkap wajah sebenarnya dibalik topeng Salafy yang selama ini dikenakan!! Saatnya bagi kalian untuk Sucikan Nurani, Bersihkan Diri dan Hadapkan Wajah dan Hati kepada Sang Ilahi. Bertaubatlah, semoga Allah menerimanya. Tetapi jika semua itu tidak kalian lakukan,….

Maka –sekarang- kami bulatkan kehinaan dakwah kalian dengan kabar gembira bagi Salafiyyin setelah hadirnya 2 Masyayikh dari Yaman (Syaikh Abdullah Al-Mar’i dan Syaikh Salim Bamahriz) serta utusan khusus Syaikh Rabi’ Hafidhahullah (Syaikh Muhammad At- Turki) ke Indonesia yaitu semakin eratnya hubungan diantara asatidzah kami. Benar, sebelumnya memang ada khilaf dan perbedaan pendapat diantara ustadz kami, tetapi bagi Salafiyyin tentu saja bukan jalur pengadilan (seperti yang kalian tempuh!!) untuk menyelesaikannya. Cukup dengan duduk bersama , kemudian datangnya bimbingan dan nasehat dari Masyayikh Salafiyyin akan menjadi penyejuk hati, perekat dan penguat kasih sayang diantara mereka, biidznillah. Sebesar apapun permasalahan yang muncul, Insya Allah bimbingan para ulama adalah solusi yang cukup menentramkan bagi Salafiyyin, 88 Walhamdulillah.

Sejujurnya harus kami katakan kepadamu wahai Abdurrahman Al-Kadzab! Apakah pidatomu dihadapan peserta Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-1 itu engkau tujukan kepada Organisasi “Salafy’’mu sendiri? Salafy Irsyady dengan slogan Demokrasi “Ikhtilathy” “Al- Hisaby” Khurafyna Syi’iyna dan Kharijiyna?! Engkau persiapkan untuk menyongsong perseteruan dan pertempuran diantara komunitas Hizbiyyah kalian sendiri?! Saling menggunting dalam lipatan? Melibas kawan seiring tuk menggapai perebutan kursi kekuasaan?! Allahu Yahdikum.

Demikianlah, “sedikit” contoh bagaimana sebuah gerakan hizbiyyah pada akhirnya menjelma menjadi gerakan Kanibalisme, saling sikut dan saling sikat diantara mereka sendiri, akhirnya, hanyalah sakit…sakit dan sakit yang mereka rasakan. Semoga Allah

semakin mengokohkan persaudaraan, kasih sayang, mempererat dan memperkuat tali persatuan diantara Salafiyyin Ahlus Sunnah dimanapun mereka berada. Amin. Bagi orang yang mengharapkan kebaikan agamanya tentu saja lebih dari cukup bukti-bukti 89 yang kami paparkan . Hanya saja hidayah Allah yang menentukan. Walaupun –tetap saja- akan ada yang mengingkari kenyataan ini, tetapi bagi orang-orang yang berakal tentu dapat meyakini secara pasti bahwa pagi tadi matahari telah terbit dari sebelah timur. Akankah kita mengikuti kilah para “pemimpi dinar Hizbiyyah” dan pembelanya yang mengatakan bahwa pagi tadi matahari terbit dari sebelah barat??!

Wahai Abdurrahman Al-Kadzab dan kroni-kroninya baik dari faksi Ihya’ut Turots, L- DATA Al-Ikhwani, Al-Sofwa As-Sururi, Jama’atut takfir wal Jihad NII-Ba’asyiriy maupun dari Hizbul Irsyad dan Hizbul Ikhwan!! Anak ingusan ini menyadari benar bahwa kalian masih

88 Alangkah jahatnya Abdullah Taslim yang mengaku telah bermukim selama 7 tahun di Madinah dan menyatakan telah mengetahui dan memahami sikap yang bijaksana dari para ulama Ahlussunnah, sementara dia mengatakan

bahwa Ishlah diantara Asatidzah ini (yang dibimbing dan diarahkan oleh Syaikh Rabi’ Hafidhahullah) ternyata dikatakannya dengan sinis sebagai “ gencatan senjata sementara !” Tidakkah dia menyadari bahwa di dalam tulisannya ini terkandung keangkuhan seorang peramal dan penghinaan terhadap Syaikh Rabi’ khususnya dan para Masyayikh Yaman yang hadir mengishlahkannya! Ya, Syaikh Rabi’ memerintahkan gencatan senjata sementara!! Masyayikh Yaman yang langsung turun tangan menyaksikan penandatanganan gencatan senjata sementara!! Demi Allah engkau adalah seorang pendusta besar wahai Abdullah Taslim!! Tulisanmu sangatlah khabits!! Wahai Hizby!! Tunjukkan data dan bukti ilmiyyah yang mendukung “tebakanmu” ini!! Alhamdulillah, asatidzah kami telah mencium bau busuk strategi “devide et impera” adudomba-pecahbelah dan jajahlah dengan dinar Hizbiyyahmu!! Ya teori usang yang sudah sangat dikenal oleh Muslimin Indonesia yang “350 tahun berpengalaman dijajah” oleh penjajah kafir Belanda!! Dan jangan engkau lupa…Syaikh “salafimu” adalah Syaikhnya penjajah kafir itu pula!! Allahu yahdik!! 89

Alangkah “cerdiknya” Abdullah Taslim yang menyatakan bahwa semua permasalahan ini hanyalah “khilaf” antara

boleh tidaknya menerima dana dari “beberapa yayasan dana yang dinilai oleh sebagian dari para ulama

sebagai yayasan yang menyimpang manhajnya –dan inilah satu-satunya dalil yang mereka miliki–,” Sementara dia tidak mampu membantah sedikitpun (bahkan satu hurufpun!) bukti-bukti dan keterangan “sebagian dari para ulama ” (perhatikan tulisannya ini wahai saudaraku kaum Muslimin!) tentang kesesatan-kesesatan dan penyimpangan serta permusuhan “ beberapa yayasan dana” yang sangat keras terhadap Salafiyyin dan dakwahnya!!! Dengan tulisannya ini, kita menjadi tahu di mana dia berdiri dalam permasalahan ini. Allahul Musta’an.

memiliki "trah" Abdullah "The King of Arabic" Badjerei sebagaimana pujian muridnya yang – pejabat penjajah Belanda kafir tulen- Prof. Dr. Van Nieuwenhuise. Hanya saja, anak-anak ingusan ini, yang miskin ini, ingin mengingatkan kalian tentang sebuah syair "The King of Bitter/ Raja Pahit" yang berbunyi:

Shadiiquka man Shadaqaka laa man Shad-daqaka Kawanmu yang sejati adalah orang yang berkata benar kepadamu Bukanlah orang yang selalu membenarkan perkataanmu!!

Sungguh, anak ingusan ini sangat berharap menjadi salah satu dari "sedikit" kawanmu yang sejati wahai Abdurrahman!! Terimalah uluran tangan yang kecil ini dengan tulus ikhlas. Bukanlah dinar yang kalian miliki, bukan pula gelar Syaikh yang tersemat di pundak paduka yang menjadikan diri ini menjadi hasad dan dengki seperti tuduhan kosongmu itu, hanyalah kebaikan dan keselamatan diri kalian yang diharapkannya, lain tidak.

Asap dusta tlah membubung dari angkasa Yordan Awan hizby berarak mengiringinya Gelombang petaka Tsunami (Abdurrahman) At-Tamimi-pun menyerang dunia Setelah hizby pendusta mendapat kuasa Setelah pujian meluncur menghiasi namanya Setelah ulama rajin mengunjunginya Setelah amanah bicara diberikan kepadanya Setelah….dan setelah… Ulama diombang-ambingkan ombak dustanya Umat dibodohkan buih-buih tipu dayanya Ahlus Sunnah dilecehkan dan dinistakannya Ahlul Ahwa’ disunnahkan dan diSalafikannya Khawarij Anjing Neraka-pun menjadi teman ’tuk mendukung "perjuangannya" Khurafiyna…! Syi’iyna….! Kharijiyna…! Itu semua adalah teriakan Syaikh Salafynya!! Jum’iyyah Hizbiyyah dan dinar Hizbiyyah celaka tempat dia berwala’ Tidak syak lagi, serdadu bayaran mereka adalah kawan seperjuangannya Padahal…. Syaikh Muqbil telah mentahdzirnya!! (Memecahbelah Ahlussunnah melalui dinar Kuwait) Syaikh Rabi’ telah bangkit mengingkarinya!! Syaikh Muhammad bin Hadi telah menyingkap kepalsuan dakwahnya!! (Manhaj Ikhwani…Jum’iyyah Hizbiyyatun!) Syaikh Khalid Ar-Raddadi memiliki bukti-bukti kejahatannya!! (Lembaga Hizbiyyah yang membantu dan menolong Hizbiyyun!) Syaikh Ahmad An-Najmi telah mendo’akan kebinasaannya!! (Semoga Allah

membinasakanmu hai Abdurrahman!) Ironisnya…sekian banyak manusia menjadi "buta" karena dinar Hizbiyyah yang ditebarkan saudaranya!! Tetapi…justru ma’hadnya bangkit melegalkannya!! Menjadi bekingnya!! Dana Muslimin itu adalah kilahnya! Syi’ah-Rafidhah ikut serta adalah bukti untuk membungkamnya! Tidak tahu adalah kilah berikutnya, hadza mushibah!! Melegalkan tanpa tahu apa yang dilegalkannya?!! Sesat dan tentu saja banyak umat yang disesatkannya! Bencana si Hizby di muktamar Al-Albani Ulama Yordan harus bangkit mengingkarinya Menutup fitnah membungkam khianah Umat haruslah marah karena agamaNya Menghentikan dusta atas nama syari’ahNya

Taubat nashuha hanya satu pilihannya Kalau tidak…. Sungguh dia tlah bersumpah atas laknat dirinya! Dusta itu….tlah menembus angkasa

Demikianlah tempat berlabuhnya berbagai bahtera yang mengarungi lautan dakwah hizbiyyah ternyata ditambatkan di Pelabuhan Jamaluddin Al-Irani Ar-Rafidhi Al-Masuny Al- Ibrani dan Muhammad Abduh Al-Mishri Al-Mu’tazili. Pembaca dapat membuktikan sendiri fakta-fakta yang kami kemukakan, betapa hampir semua informasi kami dapatkan dari sumber mereka sendiri dan mereka pula yang menyebarkan SEMUA KENYATAAN HIZBIYYAH-IKHWANIYYAH INI. Semoga semua kaum Muslimin diberikan kekuatan oleh Allah

untuk menjadi saksi-saksi yang adil dan jujur walaupun terhadap sanak kerabat sendiri, firman Allah :

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atapun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan” (Q.S. An- Nisa’:135).

Tanpa mereka sadari, betapa tingkah lakunya selama ini sebenarnya telah menegakkan hujjah atas diri-diri mereka sendiri. Entah, dengan apalagi Abdurrahman At- Tamimi Al-Kadzab (yang terbukti membela dinar Hizbiyyahnya Ma’had Bukhari/At-Turots Geng tempat Khalid Syamhudi dan Ahmas Faiz "Majalah As-Sunnah" bertengger) berkilah dari semua kenyataan ini, kalimat laknat terhadap dirinya sudah terlanjur keluar dari lisannya, sementara : ~ Dia terbukti sebagai orang Al-Irsyad yang bekerjasama dakwah dan mengambil dana dari Lajnah Musytarokah/Ihya’ut Turots, Al-Sofwa dan At-Turots Kuwait (situs PP. Al-Irsyad, alirsyad.8m.net_mitra.HTM), PP. Al-Irsyad juga meminta dana dari Yayasan Sulaiman Ar- Rajhi

Ihya’ut Turots (infoalirsyad.com_edisi53_index-8.html) dan langsung menengadahkan tangannya kepada Ihya’ut Turots Al-Kuwaity (melalui persaksian langsung saudara kita di Kuwait!) ~ PW Al-Irsyad Jawa Timurnya terbukti telah menggalang koalisi dengan DI yang memelihara KOMPAK-Ba’asyry,, GPI pembela Ba’atsy, FOSI filsafat cuci otak dan MMI yang jelas-jelas bermanhaj "pemberontak NII"!! ~ Lulusan Pesantren Al-Irsyad Tengaran ternyata didistribusikan untuk mendukung lembaga pendananya dan memperkuat jaringan Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin di seluruh Indonesia seperti: Yayasan At-Turots Al-Islamy Yogya (Abu Nida’ grup) , PP. Imam Bukhari-nya Khalid Syamhudi dan Ahmas Faiz/At-Turots As-Sunnah grup, PP. Ibnu Taimiyyah Bogor (jaringannya At-Turots dan Al-Haramain), PC.Hidayatullah Ujungpandang (hizbi), PP. Addar AsSalafiyah Riau, Masjid Al-Fauzan Pabelan, PP. Thaifah Manshurah Kediri (At-Turots, linknya Aunur Rafiq dan Abdurrahman At-Tamimi), PP. Al-Furqon Kaltim, Yayasan As- Sunnah, PP. Abu Hurairah Mataram NTB, PP. Hidayatullah (hizbi), dan berbagai tempat lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia (alirsyad.8m.net_alumni_Alumni3.htm); ~ Jelasnya bukti hubungan antara Abdurrahman At-Tamimi dengan Aunur Rafiq pentahdzir Syaikh Rabi’ Hafidhahullah (termasuk Ustadz yang direkomendasikannya)dan Agus Hasan Bashari musuh besar para ulama pewaris para Nabi (Hizbiyyin-Sururiyyin-Surkatiyyin, pada Prodit 1&3 Al-Sofwa berkoalisi dengan petinggi Ikhwani, Mudzakir Arif dan Dr.Mushlih Abdul Karim, keduanya adalah Ketua PK-Al Ikhwani!) betapa mereka adalah sahabatnya, ~ Mantapnya bukti betapa Abdurrahman At-Tamimi melakukan safari di Madura, NTB, Irian Jaya, Banda Aceh dan Banjarmasin bahu-membahu dan bekerjasama untuk memajukan Al- Irsyad dengan Farid Okbah Takfiri-Ba’asyiry, Yusuf Utsman Ba’isa Quthbiy-Sururiy-Turotsiy dan

sendiri (alirsyad- alislamy.or.id/majelis-dakwah/pelatihan-da’…) ~ Abdullah Hadrami Al-Hizby (salah satu Khatib Jum’at di Markaz Dakwahnya / Masjid Al- Irsyad adalah corong kesesatan gembong Sururi yang sangat berbahaya, teroris pemikiran, Aidh Al-Qarni), serdadu Al-Sofwa Al-Muntada adalah saudara mudanya,

Mubarak Bamu’allim

Sururiy,

orang

kepercayaannya

~ Yazid Jawaz (petinggi Minhajus Sunnah/Al-Sofwa/Haramain yang memiliki hubungan istimewa dengan Ponpes Ibnu Taimiyyah, Bogor milik Ihya’ut Turots dan Al-Haramain yang sering dipakai Al-Sofwa untuk acara Hizbiyyahnya; Prodit 1 berkolaborasi dengan gembong ikhwani Mushlih Abdul Karim; anggota “koalisi heboh” Tafsir Sururi-Ikhwani dan termasuk ustadz yang direkomendasikannya) adalah seniornya, lebih dari itu dia adalah pengibar bendera DI yang memiliki sumber pendanaan yang SAMA PERSIS dengan kelompok Sururinya!! DI ini memiliki mantel "militer" bernama KOMPAK yang dikuasai dan didominasi oleh Ba’asyiriyyun. Bagi Salafiyyun, sepak terjang mereka sudah sangat dikenal dengan "gaya" KOMplotan PemAncing Kekacauan, setelah itu? Ngacir sebagaimana sikap komplotan pengecut dan menjadikan kaum Muslimin lainnya sebagai "tumbal" kepengecutannya!! ~ Mubarak Bamu’allim (anggota “koalisi heboh” Tafsir Sururi-Ikhwani) adalah tangan kanannya, ~ Abdul Hakim Abdat –termasuk ustadz yang direkomendasikannya- (Al-Sofwa/Haramain yang pada Prodit 1 Al-Sofwa berkolaborasi dengan gembong Ikhwani Mushlih Abdul Karim, pengisi rubrik hadits di majalah As-Sunnah-nya Ma’had Bukhari yang menjadi kaki tangan Ihya’ut Turots) adalah teman dekatnya ~ Geis Abad dan Masdun Pranoto adalah "atasannya" di Al-Irsyad "illegal" Farouk Badjabir tidak ketinggalan pula untuk ikut meramaikan "tafsir Heboh Sururi-Ikhwani" sebagai pengedit bahasa!! ~ Ahmas Faiz, gembong besar Ihya’ut Turots Indonesia, penguasa Ma’had Bukhari dan majalah As-Sunnah As-Sururi termasuk salah satu ustadz yang direkomendasikannya!! ~ Markaznya juga dibawah kendali Chalid Bawazir yang memiliki peran sangat besar dalam mendatangkan Masyayikh Yordan ("Gubernur Al-Irsyad liar" Jawa Timur, bersama Abdurrahman At-Tamimi mendapatkan undangan mengikuti Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-2), Ma’had Alinya dinisbatkan pula kepada Al-Irsyad, Alamat pos-nya (persis sama dengan kop surat kuasa Syaikh Salim Al-Hilaly dan Syaikh Ali bin Hasan kepadanya) juga sama dengan Markaz Al-Irsyad Surabaya, dimana Masjid Al-Irsyad inilah yang telah nyata-nyata terbukti mengundang Rofi’ Munawar Lc (petinggi Ikhwani) untuk khutbah Jum’ah pada tahun 2004, 2005, dan 2006. Tidak cukup itu, bahkan “sepasukan” petinggi Ikhwanul Muslimin pun didatangkan pula ke Masjid kebanggaan “Salafiyyin Surabaya” seperti Ahmad Mudhaffar

(Pimpinan Dewan Syari’ah Ikhwanul Muslimin 90 Jawa Timur), Muhammad Shaleh Drehem

90 Dan jangan kalian menutup mata wahai “SalafImitasi!” dengan fatwa nyleneh dari Dewan Syari’ah “saudara kandung” kalian yang salah satu anggotanya kalian undang menceramahi komunitas “Salafy-Irsyadi Surabaya

kalian”! Jebolan-jebolan Doktor dan Master Ikhwani pengekor Sayyid Quthb dan Qaradhawi menyatakan bahwa “seni merupakan bagian dari sarana hiburan yang baik dan mendidik serta dapat dijadikan sarana dakwah yang potensial. …seni pentas dengan segala bentuknya dibolehkan dalam Islam dengan memperhatikan batasan-batasan syari’ah (Fatwa-Fatwa Dewan Syari’ah Pusat Partai Keadilan Sejahtera, bab3. Fiqih Kontemporer, fatwa no.37, hal.154-155). Mereka juga membolehkan para da’i terjun dalam dunia film Islami. Mereka menyatakan:”Keterlibatan para da’i dalam dunia film-sebagai aktor dan aktris, selama tidak menimbulkan fitnah seperti aktor/aktris yang berakhlak jahiliyyah atau keterlibatannya tidak mengundang image negatif”(ibid, fatwa no.38, hal.157)- dalam kondisi Islami, maka menjadi boleh bahkan dapat bernilai da’awi (dakwah!!), baik sebagai pemeran, penulis cerita/skenatrio, sutradara, produser ataupun lainnya”(ibid, hal.156-157). Mereka membolehkan para da’i menonton film Islami baik itu berupa video, laser disc, VCD, penayangan di TV pada bulan Ramadhan, di TIM atau di bioskop Islami (ibid, fatwa no.39, hal.160). Mereka memfatwakan bolehnya lagi Islami, nyayian yang baik yang menggugah semangat kerja, tidak jorok dan mengundang syahwat dan menghalalkan semua alat musik selama tidak melalaikan. Mereka nyatakan pula bahwa hadits-hadits yang terkait dengan hukum musik semuanya lemah dan para ulama Salaf dari kalangan Shahabat Nabi dan Tabi’in menghalalkan alat musik, karena memang tidak ada dalil yang menjelaskan baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga hukum asalnya mubah (ibid, Fatwa no. 43, hal.178-187) dalam Asy- Syari’ah no.20/II/1426H/2005, hal. 45-46. Benarkah semua kenyataan di atas “dibolehkan dalam Islam, tidak menimbulkan fitnah, tidak mengundang image negatif, dalam kondisi Islami bahkan dapat bernilai da’awi (dakwah)?! Silakan anda bandingkan –wahai saudaraku- antara Fatwa Ikhwanul Muslimin (yang tokoh-tokoh besarnya diundang untuk menceramahi umat oleh Markas Besar Abdurrahman Tamimi) dengan fatwa ‘Alim Salafy, Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah yang menyatakan:

“Pertama: yang nampak bagiku bahwa drama dan film adalah haram karena drama terwujud di atas perkara-

perkara yang haram pula, yaitu : 1. KEDUSTAAN, hal ini karena drama tidak bisa terwujud kecuali dengan kedustaan, tidak berlandaskan dan tidak akan sempurna kecuali dengannya. Sedangkan dusta dalam agama Islam adalah haram, tidak ada seorang Muslimpun yang ragu dari keharamannya. Allah telah mencela kedustaan dan pelakunya, bahkan melaknat mereka dalam kitabNya yang agung: “Kemudian kita mengadakan mubahalah (mendo’akan dengan laknat dan kebinasaan satu terhadap lainnya) dengan menjadikan laknat Allah (menimpa) kepada orang-orang yang berdusta” (QS. Ali Imran: 61)

Nabi dalam sebuah haditsnya bersabda:

(Kepala Da’i Ikhwanul Muslimin Jawa Timur), dan Agung Cahyadi (salah satu “kuda hitam” dalam bursa demokrasi pemilihan Kepala Ulama Ikhwani dan pemilihan Gubernur Ikhwani Jatim). Nyata-nyata Masjid Al-Irsyad adalah markaz besar dakwahnya sebagaimana yang tertera di jadwal kajian live via internet di situsnya yang diasuh oleh Salim Ghanim, Mubarak Bamu’allim dan Pembesar Hizby ini sendiri! ~ Pidato heroiknya juga mengibarkan tinggi-tinggi peran Ahmad Surkati As-Sudani dan Al- Irsyad dalam lembaran sejarah dakwah “Khurafi-MGK, Syi’ah-MGK, Khawarij (baca:Anjing- Anjing

sebaliknya menyatakan Wahhabi…Musyaddid/Ekstrem” di Indonesia (perhatikan wahai pembaca sekalian yang kami hormati atas ucapan keji dan tuduhan Syaikh Salafiyyin ini dan bandingkan dengan ucapan Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab ketika menceramahi para ulama di Yordan yang

Neraka)-MGK

menghinakan Salafiyyin Indonesia sebagai:" “...sebagian orang yang menisbatkan diri mereka kepada dakwah Salafiyyah, akan tetapi hakikatnya mereka adalah orang-orang yang berbuat

“ghuluw” (menyimpang dan berlebih-lebihan dalam agama) dan ekstrim". Bukankah antara "bapak" dengan "anak" itu memiliki sifat dan watak yang sama persis?! Allahul Musta’an, nama majalah Ma’had Al-Irsyad-nya juga mengekor nama majalah milik Ahmad Surkati dan berbagai kenyataan Hizbiyyah yang telah kami kemukakan.

Tidak tahu lagi kalau dia beranggapan sedang menjadi seorang Direktur sebuah “negara” di dalam “negara” yang berpenduduk 1 jiwa (dirinya sendiri) yang tidak mengenal apalagi terkait dengan nama-nama/institusi di atas. Allahul Musta’an. Lebih jelasnya, silakan pembaca menyimak bab 19 tentang Jamaluddin Al-Afghani, Manusia Seribu Wajah Pujaan Ahmad Surkati agar hakekat kesesatan dakwahnya dapat kita ketahui lebih luas, lebih lengkap dan lebih mantap, Insya Allah. Mereka harus menyadari kekeliruan pola pikirnya bahwa semakin banyak Masyayikh yang memberikan tazkiyah dan pujian terhadap Ahmad Surkati As-Sudani berarti umat semakin yakin atas kebenaran pengakuan Hizbiyyun bahwa mereka berdakwah di atas Al-Haq, di atas manhaj Ahlus Sunnah wal jama’ah, itu kalau umat tidak mengetahui berbagai makar dan kesesatan mereka ini. Adapun setelah umat mengetahuinya secara rinci dan menyeluruh –penyimpangan-penyimpangan yang ada- maka semakin banyak tazkiyah yang mereka tumpuk untuk menSalafiyyahkan As-Sudani, maka semakin tebal pula bukti kejahatan kelompok Hizbiyyun ini terhadap ulama dan umat. Betapa tidak? Umat tidak lagi bisa mereka kibuli, dengan modal apa mereka mendapatkan tazkiyah tersebut? Tentu saja puncak pujian tersebut didapatkan dari hasil membangun dan menegakkan menara kedustaan di atas pondasi kedustaan dan tipu daya. Ya, semakin

“Sesungguhnya kedustaan itu menuntun kepada kebejatan, dan kebejatan menuntun pelakunya ke dalam An- Naar”(Muttafaqun ‘Alaihi,…)

2. PERKATAAN DUSTA DAN PENGAKUAN PALSU, dalam sebuah hadits yang shahih Nabi bersabda: “Barangsiapa yang mengaku sesuatu yang bukan miliknya maka dia bukan dari golongan kami”(Muttafaqun ‘Alaihi, ..)

3. BERPURA-PURA, seorang pemain drama dia berpura-pura menangis, tertawa, sedih, bahagia, marah ataupun rela. Inilah Kedustaan! 4. MENIRUKAN WATAK SESEORANG, kadang-kadang seorang Muslim mempraktekkan atau melakukan adegan sebagai orang kafir, kadang-kadang seorang kafir atau fasik melakukan adegan sebagai salah seorang tokoh besar dari kaum Mukminin, entah sebagai seorang Shahabat, ulama besar, atau raja yang adil, dan perkara ini adalah sebuah kejahatan besar!

5. PEMAIN DRAMA MENGHALALKAN PERKARA-PERKARA HARAM DI ATASNYA, perlu diketahui bahwa menceritakan kepribadian seseorang dengan menirukan gayanya, cara berjalannya, atau cara bicaranya

merupakan ghibah dan ghibah adalah perkara haram. Nabi

bersabda:

Aku tidak menyukai untuk menceritakan (menirukan) seseorang walaupun diberi suatu imbalan (karena melakukannya).”(HR. Imam At-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, dan Imam Ahmad)

6. DRAMA MENGAJARKAN SIFAT KHIANAT DAN JAHAT, bahwasannya pengakuan perbaikan yang dihasilkan dengan drama adalah perbaikan yang didahului atau diruntuhkan oleh berbagai kerusakan yang ditimbulkannya

7. PARA PEMAIN DRAMA YANG MENGAKU DIRINYA MUSLIM TELAH MEMBERIKAN BANTUAN YANG BESAR KEPADA ORANG-ORANG ORIENTALIS, MUSUH ISLAM, yaitu dengan memunculkan berbagai riwayat yang disusupkan kepada pemimpin-pemimpin Islam dan tokoh-tokoh Islam, yang dimaukan dengan riwayat-riwayat tersebut pelecehan dan perendahan martabat mereka. Kemudian oleh para pemain drama diambil dan dipraktekkan serta disebarkan, entah sadar atau tidak, atau bahkan mengakui riwayat-riwayat dusta di atas. Sehingga dengan demikian mereka telah memberikan bantuan kepada orientalis dalam menghancurkan Islam dan tokoh-tokohnya. Tentunya perkara ini merupakan puncak dari pengkhiatan terhadap Islam dan pemeluknya, bahkan kadang pelakunya bisa mencapai tingkat kafir, keluar dari agama Islam!

8. PARA SHAHABAT DAN ORANG-ORANG SHALIH SETELAH MEREKA MENDALAMI AL-QURAN DAN AS- SUNNAH, SERTA BERBAGAI MACAM MAU’IZHAH(NASEHAT), MEREKA TIDAK BUTUH KEPADA PERKARA YANG BERNAMA DRAMA ATAU FILM.”(Menyingkap Kejahatan Aliran-Aliran Sesat, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah, Hikmah Ahlu Sunnah, hal. 95-97) 8. PARA SHAHABAT DAN ORANG-ORANG SHALIH SETELAH MEREKA MENDALAMI AL-QURAN DAN AS- SUNNAH, SERTA BERBAGAI MACAM MAU’IZHAH(NASEHAT), MEREKA TIDAK BUTUH KEPADA PERKARA YANG BERNAMA DRAMA ATAU FILM.”(Menyingkap Kejahatan Aliran-Aliran Sesat, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah, Hikmah Ahlu Sunnah, hal. 95-97)

Tidaklah perlu bagi kalian untuk terus berbuat nekad menyemburkan kedustaan bahwa As-Surkati As-Sudani terpengaruh oleh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab!! Bahwa As-Sudani telah mentauhidkan masyarakat negeri ini, meluruskan garis perjuangan dan pada puncaknya mendudukkannya di singgasana "Syaikh Salafiyyin" yang sesungguhnya singgasana ini sama sekali bukanlah miliknya dan bukan pula haknya!! Dia – sebagaimana Hasan Al-Banna- tidak lebih dari pengekor dan penerus cita-cita dakwah Pan Islamisme Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi agen Yahudi Fremasonry yang berupaya untuk merangkul berbagai sekte sesat yang ada untuk bersatu bersama-sama melawan "kekuatan kafir"!! Bagaimana cara Surkati melawan kekuatan kafir tersebut? Menikmati dana lotrenya!! Menjadi Syaikh Salafy kebanggaan para pejabat penjajah kafir harbi Belanda yang telah menjajah dan mengangkangi negeri ini selama tigaratus limapuluh tahun!!!

Lihatlah kenyataan bahwa kalian tidak mampu menutupi "kejujuran" orang-orang tua kalian sendiri (salah satunya Hussein Badjerei) yang dengan bangganya menulis:"Dalam menghadapi era globalisasi, berkembang dan dikembangkannya pemikiran keagamaan di kalangan intelektual muslim, PARA PEMIMPIN AL-IRSYAD YANG TERMUDA SEKALIPUN AKAN MELEMPAR SENYUMNYA YANG LEBAR TATKALA MEMBACA MAQALAH SEORANG TUA DARI INDONESIA YANG MENGAKU PENGANUT PAN ISLAM, MENGAKU PENGANUT MUHAMMAD ABDUH DAN RASHID RIDHA, mengaku menentang stratifikasi sosial yang memecah Arab menjadi Ba’alawi dan non Ba’alawi…(Al-Irsyad Mengisi…, hal.221). Dan ingatlah dengan ucapan tetua kalian sendiri –Husein Badjerei- bahwa seindah apapun kejahatan itu berusaha ditampilkan toh pada akhirnya kegagalan yang akan menjadi buahnya: "Namun, bagaimanapun juga, segala yang baik akhirnya mampu juga mengalahkan yang buruk. Embel-embel yang menutupi cita-cita semula itu akhirnya lambat-laun dapat terhalau oleh proses waktu dan kedewasaan. Motivasi yang dangkal akhirnya dapat juga dienyahkan.."(ibid, hal.147)

Maka sekali lagi –wahai Abdurrahman Tamimi dan seluruh kelompok Hizbiyyahmu- jangan ajari lagi bagaimana Salafiyyin harus bersikap bijaksana, bertutur kata yang lemah lembut, rifqan dan Mawaddah!! Barangsiapa yang mengikuti kebenaran –walaupun dia seorang miskin-, dia mulia di sisi Allah

dan dia berhak untuk diterima dengan baik dan dimuliakan. Adapun bagi orang-orang yang berpaling dari kebenaran serta sombong darinya –setinggi apapun jabatannya, seberapapun harta yang dimilikinya dan sebanyak apapun pengikut yang mengerumuninya-, maka dia tidaklah berhak untuk mendapatkan kemuliaan, karena dia telah menghinakan dirinya sendiri dan pantas untuk dijauhkan, diboikot dan ditinggalkan.

Jangan kalian meneruskan perbuatan nekad dan Hizbiyyah yang jahat ini. Jangan pula kebencian kalian terhadap anak-anak ingusan yang miskin itu menjadikan kalian bersikap tidak adil dengan menutup mata mengingkari bukti ilmiyyah dan kenyataan Hizbiyyah-Ikhwaniyyah kalian yang disodorkannya. Sesungguhnya, bumi akan menjadi saksi kejujuran kalian, kaum Muslimin bukanlah umat yang mudah ditipu daya semenntara bukti- bukti ada di depan mata!! Alangkah indahnya perkataan seorang penyair:

Berapa banyak kenikmatan Allah

yang kurang disyukuri…

Bersembunyi di dalam lipatan-lipatan kebencian

Juga perkataan lainnya:

Urusan-urusan itu berjalan dengan hukum taqdir Dan di dalam lipatan-lipatan peristiwa… Ada yang disukai dan ada pula yang dibenci Terkadang apa yang kutakutkan… Justru menyenangkan diriku Terkadang pula apa yang kuharapkan… 91 Justru menyakitiku

Firman Allah

91 Jannatur-Ridha fit Taslim limaa Qaddarallahu wa Qadha, Al-Gharnaathi, tahqiq DR. Shalah Jarrar, III/52

“Dan barangkali kalian membenci sesuatu, padahal sesuatu yang kalian benci itu baik bagi kalian”

(Q.S. Al-Baqarah:216)

Saudaraku, taubat adalah jalan terindah dan termulia. Kita khan menjadi saudara seiman dan semanhaj.

“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al-Furqan: 70)

Semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian dan seluruh rekan-rekan koalisi “Hizbiyyah-Salafy”yyahnya. Dan semoga pula Allah

mengokohkan kita semuanya untuk tegak berjalan di atas kebenaran. Amin ya Rabbal ‘alamin.

“Dan katakanlah:”Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat Yang Paling Baik” (Q.S. Al-Mukminun:118) “Ya Rabb kami, sempurnakanlah cahaya kami (di akhirat) dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S. At-Tahrim: 8) “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati dan pandangan, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu” “Ya Rabb kami, palingkanlah kami dari adzab jahannam, sesungguhnya adzabnya sangat membinasakan” (Q.S. Al-Furqan: 65) “Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan sikap kami yang melampaui batas di dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian kami serta tolonglah kami atas kaum yang kafir itu” (Q.S. Ali Imran: 147)

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau menjadikan kami sasaran fitnah orang-orang yang dzalim itu, dan selamatkanlah kami dengan Rahmat-Mu dari orang-orang yang kafir itu” (Q.S. Yunus: 85-86)

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama kaum yang dzalim itu” (Q.S. Al-A’raf: 47)

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau salah, ya Rabb kami, janganlah Engkau memikulkan beban kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau memikulkannya kepada orang-orang sebelum kami, ya Rabb kami, janganlah Engkau memikulkan beban kepada kami sesuatu yang kami tidak mampu memikulnya, dan ma’afkanlah kami, ampunilah kami, rahmatilah kami serta tolonglah kami atas kaum yang kafir” (Q.S. Al-Baqarah: 286)

Maka…

Kebenaran itu ibarat matahari Dan mata orang-orang-pun memandangnya Akan tetapi…. Tersembunyi bagi orang-orang yang buta! Buta matanya, berapa banyak yang Allah muliakan dengannya 92 Buta hatinya, apakah hidayah Allah sudi menghampirinya ?

Firman Allah

92 Ia demi Allah, benar-benar realita yang sangat pahit, sesungguhnya perkara ini persis sebagaimana yang difirmankan oleh Allah

“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada .” (QS. Al-Hajj: 46)

Kita berlindung kepada Allah dari realita mereka, kita benar-benar tunduk memohon kepada Allah untuk memberikan ‘afiyat bagi kita semua, kaum muslimin dari bala’ ini, serta semoga Dia

mengambil tengkuk orang yang tertimpa bala’ ini untuk dibawa kepada kebenaran dan hidayah .

Sesungguhnya Hidayah itu adalah milik Allah . Tidaklah semua orang yang mengenal kebenaran kemudian dia beramal dengannya. Terkadang ada hal-hal yang membuatnya berpaling (Naudzubillah), bisa jadi iri hati dan dengki, sombong yang menjadikannya buta mata dan pekak telinga, rakus terhadap duniawi serta ambisinya terhadap kemasyhuran dan kepemimpinan. Di sana, terdapat hal-hal lain yang membuat manusia berpaling dari kebenaran dan ahlinya padahal dia mengetahuinya. Semoga Allah menjauhkan kita semuanya dari tindakan tercela ini. Amin.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur” (QS. At-Taubah:119)

Akhirnya, inilah mutiara keNabian yang ditulis sendiri oleh salah satu koalisi Hizbiyyah kalian (Penerbit Darul Falah) dan sungguh kalian sendiri lebih butuh dengannya untuk menuntun mencapai kemuliaan dan keselamatan di dunia dan akhirat…

Rasulullah bersabda:

“Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran menuntun kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan menuntun kepada surga. Jika seseorang berlaku jujur dan berkeinginan keras untuk jujur maka di sisi Allah dia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Jauhilah kedustaan, Karena kedustaan itu menuntun kepada kejahatan Dan sesungguhnya kejahatan menuntun kepada neraka. Jika seseorang berdusta dan berkeinginan keras untuk berdusta Maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”

(HR. Muslim, bab “Al-Birr wa Ash-Shillah”, no.2605, hal.105, Kekeliruan Pemikiran Sayyid 93 Quthb)

Segala puji hanya untuk Allah yang telah memudahkan terselesaikannya penyusunan tulisan ini, Alhamdulillah.

93 Bukankah anak-anak ingusan itu telah berupaya semampunya agar sampai goresan pena yang terakhirpun mengusahakan berbagai bukti penulisan ini berasal dari “pedang” kalian sendiri? Sekali lagi mohon ma’af karena

hanyalah anak-anak ingusan yang menyambut kalian, Bagaimana mungkin manhaj dusta dan tipu daya mampu bertahan dan dipertahankan? Bukankah cukup anak-anak ingusan yang menghadapinya?!

Gelembung air hanyalah bertahan sekejap saja Tidaklah tercuri perhatiannya…

kecuali anak-anak kecil (baca:Hizby) semata. Allahul Musta’an.

Lampiran-Lampiran

Silakan kontak HP +6281330724873 untuk mendapatkan bukti- bukti yang kami gunakan disini.