KUATNYA PENGARUH JAMALUDDIN AL-IRANI AR-RAFIDHI “AL-MASUNY” AL- IBRANI TERHADAP AHMAD SURKATI AS-SUDANI

23.3 KUATNYA PENGARUH JAMALUDDIN AL-IRANI AR-RAFIDHI “AL-MASUNY” AL- IBRANI TERHADAP AHMAD SURKATI AS-SUDANI

Di bawah judul “Persatuan Islam”, ketika mengomentari perjanjian persekutuan antara “dua negara Islam” (istilah Ahmad Surkati As-Sudani) yaitu negara SYI’AH IRAN dengan Afghanistan, Ahmad Surkati As-Sudani dengan gaya bahasa “bombastis” mengungkapkan betapa ruhnya merasakan ruh pujaannya (Jamaluddin Ar-Rafidhi Al-Ibrani) yang tinggi lagi kekal sedang menari-nari :

“Kami tulis kertas ini serta merta ruh kami merasakan adanya ruh yang tinggi lagi kekal milik penggugah negeri-negeri timur –Assayyid Jamaluddin Al-Afghani- tengah “Kami tulis kertas ini serta merta ruh kami merasakan adanya ruh yang tinggi lagi kekal milik penggugah negeri-negeri timur –Assayyid Jamaluddin Al-Afghani- tengah

(Lembaran “kuna” Majalah AdzDzakhirah, juz 7, 1342H/1924M, hal.319-320. Nama file Lampiran 8b_Halaman Hitam karya Surkati.jpg)

Demikianlah, orang Sudan yang telah dipaksa oleh Abdurrahman Tamimi untuk mengenakan baju dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah (ketika menceramahi para ulama pada Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-1 di Yordania) ternyata ruhnya lebih memilih menyaksikan ruh seorang Syi’ah Rafidhah Al-Irani, tokoh organisasi Yahudi Freemasonry, Sayyid Jamaluddin Al-Afghani yang sedang menari-nari riang gembira!! Dan orang ini pula yang pernah berkata :

“Sesungguhnya keNabian itu bisa diupayakan sebagaimana mengupayakan suatu pekerjaan/profesi!”

Maka lengkap sudah aroma kesesatan yang digandrungi oleh Ahmad Surkati As-Sudani!! Ahmad Surkati (pendiri Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang berasal dari benua Afrika, Sudan) juga berkata (dan ini adalah bukti nyata terpengaruhnya dia dengan dakwah Pan-Islamisme yaitu mempersatukan berbagai pandangan (baca: Islam Warna-Warni) Jamaluddin Al-Afghani Ar- Rafidhi “Al-Fremansory” Al-Ibrani! :

“ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEYAKINAN KHURAFAT, MESKIPUN MEREKA MEMILIKI PENYIMPANGAN DALAM BEBERAPA SEGI, MEREKA ITU MASIH BAGIAN DARI KITA, KELOMPOK SYI’AH, MESKIPUN MEREKA BERLEBIH-LEBIHAN, MEREKA MASIH GOLONGAN KITA, KELOMPOK KHAWARIJ, MESKIPUN MEREKA EKSTRIM, MEREKA MASIH GOLONGAN KITA, WAHABI MESKIPUN MEREKA KERAS namun masih termasuk golongan kita, dan SUNNI MESKIPUN MEREKA HANYA MENGAKU- NGAKU, namun masih tetap golongan kita. Masing-masing itu kaum muslimin, orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mencari ridha

Allah meskipun dia terjatuh dalam kesalahan-kesalahan ijtihadi, 42 (mereka) masih masuk dalam saringan, masih masuk dalam pagar agama Islam.

Dan bagaimanapun keadaan mereka, tanpa diragukan lagi dia masih lebih ringan daripada kekafiran dan lebih ringan daripada penyembah berhala selama mereka tidak berlebih-lebihan, tidak ghuluw dan keluar dari batas agama serta tidak berpisah dari ushul agama.

Menitikberatkan dan memusatkan perhatian untuk melawan orang kafir lebih wajib dan lebih penting dibandingkan mengarahkan perlawanan terhadap kelompok-kelompok ini. maka marilah kita bersama- sama

solidaritas serta berkonsentrasi dengan amalan-amalan yang bermanfaat, perkataan- perkataan yang lurus dan menerapkan agama kita dengan pelaksanaan yang hakiki. inilah, dada kami menerima dengan lapang dada pendapat yang mendukung kami dengan pendapat yang lurus dalam tujuan ini.

saling bahu-membahu

dan

menggalang

Dan majalah adz-dzakhirah ini menyambut dengan luas (sangat terbuka), halaman-halamannya terbentang luas, pintunya terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan kita dalam amalan yang agung ini, baik dengan jiwa maupun hartanya………” (Majalah AdzDzakhirah, juz

42 Kesesatan Khurafiyyun, Syi’iyyun dan Khawarij-Kilabun Naar engkau katakan sebagai permasalahan ijtihadi wahai As-Sudani As-Salafy? Kalau demikian keadaannya, tentu menurut “Kaidah Emas” khilafiyyah ijtihadiyyah Firanda As-

Soronji tidak boleh disikapi dengan tahdzir, hajr, apalagi tabdi’ (Lerai…, hal.250) dalam permasalahan ini!! Muslimin, jangan kalian tahdzir penganut Khurafat!! Jangan kalian peringatkan kesesatan Syi’ah dengan berbagai aqidah rusaknya!! Jangan kalian bicarakan peringatan Rasulullah saw mengenai Dzul Khuwaishirah dan anak cucunya, Kilabun Naar!! Di atas semua permasalah itu, tidak boleh bagi kalian untuk meletakkan al-wala’ wal bara’ padanya!! Kalian harus saling hormat-menghormati!! Firanda-pun berkata mengenai permasalahan khilafiyyah ijtihadiyyah seperti ini: Perpecahan tersebut tidak terjadi kalau saja kita bersikap benar dalam menghadapi perbedaan pendapat yang ada di kalangan Ahlus Sunnah...Selanjutnya kita balik pernyataan kalian. Keadaan kalian yang melakukan tahdzir dan hajr tanpa mengikuti aturan yang benar itulah yang menimbulkan perpecahan di kalangan Salafiyyun”(Lerai Pertikaian..., hal.246-247). Maka apakah Firanda masih mampu berdiri dengan ”Kaidah Emas”nya

ini dalam menghadapi ’ijtihadnya” As-Salafy As-Sudani?! Bal ’Syaikhus Salafy’ ?!

1, Muharram 1342H –1924M, hal.5. Nama file Lampiran 8a_Halaman Hitam karya Surkati.jpg) Lihatlah bagaimana Ahmad Surkati sangat permisif terhadap mistik (khurafat), Khawarij dan Syi’ah Rafidhah dan sebaliknya bersikap sinis terhadap terhadap dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah yang dicapnya sebagai Wahaby-Musyaddid!! Surkatilah peletak dasar prinsip rifqan dan mawaddah di atas pondasi kebatilan dan Hizbiyyah!!

Sungguh bukti ini “kita tampilkan lagi” agar Abdurrahman Tamimi Al-Kadzab “selalu terbelalak” bahwa kalau dia bisa dengan mudah mengecoh dan mempermainkan seluruh peserta muktamar Al-Albani dan para ulama yang hadir disana, tetapi –dengan pertolongan Allah

- dia tidak akan mampu merecoki kaum muslimin Indonesia -Alhamdulillah- 43 dengan matan hizby dustanya!! Dan kita akan hadirkan penjelasan Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali yang akan menjelaskan sejauh mana kesesatan ucapan Surkati di atas, sampai-sampai mengatakan :” MENITIKBERATKAN DALAM MENGARAHKAN DAN MEMUSATKAN PERHATIAN UNTUK MELAWAN ORANG KAFIR LEBIH WAJIB DAN LEBIH PENTING DIBANDINGKAN MENGARAHKAN PERLAWANAN TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK INI (KHURAFY, SYI’AH, KHAWARIJ-PEN). Maka marilah kita bersama-sama saling bahu-membahu dan menggalang solidaritas serta berkonsentrasi dengan amalan-amalan yang bermanfaat ….”

Syaikh Rabi menyatakan :” Diantara bukti nyata kesungguhan ahlul hadits yang sangat mulia ialah : ilmu naqd, al-jarh wat ta’dil terhadap para perawi hadits, atsar, aqidah, kelompok, bid’ah dan kesesatan. BAHKAN KRITIK, JARH DAN TIKAMAN MEREKA TERHADAP AHLI BID’AH SANGATLAH KUAT DAN MANTAP. INILAH KRITIKAN MEREKA, JARH WAT TA’DIL MEREKA KEPADA PARA PERAWI DAN AHLI BID’AH. Perpustakaan-perpustakaan penuh-padat dengan kitab-kitab al-jarh wat ta’dil, jarhul khash, dan juga kitab-kitab aqidah yang MENCELA AHLI BID’AH. MEN-JARH DAN MENGGEMPUR MEREKA DENGAN GEMPURAN YANG LUAR BIASA, TERFOKUS PADA CELAAN DAN PENGHINAAN MEREKA TERHADAP AHLI BID’AH, TANPA BASA BASI DAN MUWAZANAH.