Majelis Ta’lim Al-Irsyad cab. Kuwait ---- IT Kuwait.

5) Majelis Ta’lim Al-Irsyad cab. Kuwait ---- IT Kuwait.

Keterangan: Majelis Ta’lim Al-Irsyad Kuwait bekerjasama dengan IT Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia) dalam daurah Syaikh Al-Albani I. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (email abdurrahman kpd abu Salma, lihat buku tamu abusalma.bahaya.net) Abdurrahman melanjutkan: “Ya akhi, kami di sini mengetahui dengan mata kepala akan seluk beluk Ihya’ At-Turots, dari mulai

sampai dengan lainnya.Seorang

bermajelis

dengan

Syi’ah

akan akrabnya IT akan akrabnya IT

kuwaitiy datang ke kantor

Syi’ah.

langsung kepada Mudir IT

Ihya’ At-Turots

cab.Jahra

(beliau

datang

kaset dengan judul "Aqwal

Cab.Jahra,Farhan

abdul khaliq".apa jawabnya:Dengan

ulama’us

Abdur Rahman Abdul Khaliq.

ada seorang kuwaitiy yang

Kami beritahukan

pula kepada

antum bahwa

At-Turots,Insya Allah beliau akan memberikan copynya kepada kami setelah daurah Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizahullah”. (jawaban Abdurrahman Sarijan kepada email Abu Salma <abu amman@yahoo.com> Demikianlah kalau kecongkakan telah membutakan mata maka saksi dan kebenaranpun hanyalah sampah semata, tiada guna. Tiada memudharatkan dakwah (Hizbiyyahnya!) sama sekali!! Inikah slogan orang yang mengaku cinta kepada kebenaran dan ahlinya?! Allahul Musta’an.

telah mengumpulkan

Dan tidakkah engkau punya sisa-sisa rasa malu betapa dirimu sendiri yang menyebarkan artikel nasehat Syaikh Rabi’ Hafidhahullah yang menasehati internet-internet yang dikelola oleh salafiyyin agar tidak memuat artikel-artikel yang ditulis oleh orang-orang yang hanya menggunakan nama samaran/kunyah saja wahai Abu Salma? Dan tidakkah engkau berkaca betapa dirimu selalu berlindung di balik nama kunyahmu?! Bahkan nama situs internetmu sendiri adalah saksi yang membungkam tulisanmu sendiri?!! Ibrah apa yang sebenarnya engkau inginkan kepada pembaca artikelmu sementara dirimu sendiri sedikitpun tiada mau mengambil faedahnya? [Catatan, paska tulisan ini terbit, Abu Salma tergugah menampakkan jatidirinya, lihat Open House bersama Rachdie-ed] Allahul Musta’an, alangkah sedikitnya rasa malu itu. Dan janganlah engkau mengada-ada terhadap Salafiyyin ketika menulis: Jika antum duduk di masjid Muhammadiyah, maka antum hizbi!!! > jika antum duduk di masjid DDII, antum hizbi!!! > jika antum mengucapkan salam kpd ustadznya NU, maka antum ahlul bid’ah!!! > Jika antum duduk di masjid Al-Irsyad, hatta mbahas kitabnya syaikh Muqbil, > HIZBI!!! > Subhanalloh... > Sungguh indah sekali ’manhaj’ ini... sedikit-2 menvonnis hizbi mubtadi’...” (email Abu Salma <abu amman@yahoo.com> kepada Abdurrahman Sarijan di Kuwait)

Betapa lihainya dirimu ketika menisbatkan pemikiran di atas yang sesungguhnya berasal dari “reka daya akalmu sendiri” kemudian engkau nisbatkan sebagai bagian dari sikap dan perbuatan Salafiyyin? Tidaklah terlintas sedikitpun di benak kita apalagi terucap keluar dari lisan kita apa yang engkau tuduhkan di atas! Apakah engkau sudah mulai menikmati dan meresapi taktik dusta dan kecurangan ilmiyyah dari “Asy-Syaikh” Abu Auf Abdurrahman At-Tamimi As-Salafy?! Inikah sikap gagah berani dan jantan? Inikah amanah dan kejujuran? Dan jangan engkau mencoba membakar emosi dan melibatkan kaum Muslimin yang telah kalian tipu mentah-mentah dengan jaringan dakwah Hizbiyyah- Dustaiyyah untuk melindungi para da’i petualang dinar dan pelancong manhaj, wahai Abu Salma!? Tidakkah engkau amati secara cermat bahwa kita sedang berbicara tentang pembesar-pembesar Hizbiyyah penipu umat? Da’i-da’i kaki tangan muassasah Hizbiyyah?!

Kita sedang berbicara tentang Muhammad Khalaf As-Sururi Al-Hizbi, Yazid Jawaz, Aunur Rafiq, Abdul Hakim Abdat, Direktur Sururi Abubakar M Altway, Zainal Abidin, Muhammad Yusuf Harun, Agus Hasan Bashari, Abdullah Hadrami, Abdurrahman Tamimi Mubarak Bamu’allim, Ainul Haris, Ahmas Faiz A-Sunnah, Abu Nida’, Abu Ihsan, Abu Umar Basyir, Abu Haidar, Abu Qatadah, Abdurrahman Abdul Khaliq, Yusuf Baisa, Farid Okbah Takfiri-Ba’asyiry, Mudzakir Arif Al-Ikhwany, dan petinggi Ikhwanul Muslimin kalian! Dan engkau hendak mengecoh umat bahwa mereka ini hanyalah orang-orang yang sedang duduk-duduk di masjid Muhammadiyah, duduk-duduk di masjid DDII, duduk-duduk di Masjid Al-Irsyad, wahai Abu Salma?

Bahkan lebih jauh dari itu, mereka ini adalah corong-corongnya kesesatan sebagaimana bukti-bukti yang kami ungkapkan! Dan jangan pula lupa bahwa dirimu adalah penyambung lidah mereka!! Corong dan Pembela mereka! Pembela Ahmad Surkati Sang Pengagum Al-Afghani Al-Ibrani Ar-Rafidhi agen rahasia Yahudi Freemasonry sebagaimana pengakuanmu sendiri:

>”Adapun kami mengatakan, bahwa mereka adalah ulama kami, ulama sunnah, ulama > salafiy, namun mereka jatuh kpd kesalahan ini dan itu”.(ibid)

Bukti di bawah inikah -ya Hizby fanatik!- yang engkau katakan bahwa mereka hanya duduk- duduk di Masjid? Program Diklat Tauhid Yang Ketiga, yang diadakan oleh ALSOFWA. Yaitu pada tanggal 07 -

12 Rabi’ul Awwal 1420H, bertepatan dengan tanggal 21 - 26 Juni 1999M di Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Makassar, Sulawesi Selatan (sekitar 2000 km dari Jakarta ke arah Timur laut). Aunur Rofiq Ghufron (Alumni Univ. Malik Su’ud Riyadh, KSA dan sekaligus Mudir Ma’had Al- Furqan, Gresik), Agus Hasan Bashari, Lc., M.Ag.; Muttaqin Sa’id, Lc; Anwar Harum, Lc; Mudzakir Arif, Lc; Muhammad Shafwan, Lc; Muhammad Arif, Lc; Ust. Masrur Zainuddin, Lc (Mudir Yayasan Al-Muwahhidin, Makassar); Ainul Haris Umar Thayyib, Lc. Jangan engkau pura-pura tidak mengenal Aunur Rofiq ! Ainul Haris Nida’ul Fitnah ! Agus Hasan Bashari! Sedang apa mereka di Markas gembong Ikhwani ya Hizby?! Di Masjid besar dan megah yang berkapasitas 1000 orang hasil bantuan Ihya’ut Turots Al-Kuwaity melalui Al-Haramain Indonesia!! Hanya duduk-dudukkah?! Tidak! Mereka sedang mendidik saudara-saudara rifqan dan mawaddah kalian, kader-kader Hizbiyyun-Ikhwaniyyun! Kalau hanya ingin duduk- duduk seperti yang engkau katakan, buat apa mereka terbang sampai ke Maccopa nun jauh di sana? Adakah yang akan mempercayai akal bulusmu wahai Abu Salma?! Allahu yahdikum.

Belum selesai episode tragismu, selanjutnya engkau sejajarkan kesalahan ulama Salafy-mu ini sebagaimana kesalahan A’immah Ahlus Sunnah wal Jama’ah sekaliber Ibnu Hazm Rahimahullah, Imam Nawawi Rahimahullah, bahkan Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah!! Kenapa Hasan Al-Banna tidak engkau berikan pula “amnesti” sebagaimana Surkati yang sedang engkau perjuangkan?! Bukankah dakwah keduanya sama persis?! Di lingkungan masyarakat yang nyaris sama, penuh dengan ke”sufi”an dan kesyirikan?! Sama- sama terobsesi dengan Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Masuny?! Tujuan dakwah yang sama?! Wihdatul firqah, Pan Islamisme, Khurafiyna! Syi’iyna! Kharijiyna! Adapun Wahhabi? …Musyaddid!! Apakah dakwah Al-Hafidz, Ibnu Hazm, An-Nawawi Rahimahumullah memberikan wala’nya kepada Khurafiyyun-Syi’iyyun-Kharijiyyun dan menggelari Ulama Tauhid sebagai Musyaddid sebagaimana dakwah “kasih sayang” ‘Syaikh Salafy’ Surkati?

Cobalah kalian bercermin, Ihya’ut Turots yang telah menyebarkan malapetaka telah kalian bela “mati-matian”!! Para da’inya serta orang-orang yang terlibat dengannya dalam memecahbelah umat ini kalian bela dan kalian promosikan kepada umat sebagai Du’at Salafiyyin! Adapun orang-orang yang mengungkap berbagai kejahatannya? ….Haddadiyyin adalah gelar yang tepat untuk mereka!! Kalian lupa bahwa para ulama besar Ahlussunnah yang sedang kalian sandingkan dengan ‘Syaikh Salafy’ As-Sudani ini tidaklah pernah menjadi Syaikhnya para pejabat penjajah kafir!! Tidak pernah menjadikan firqah sesesat Syi’ah yang dikafirkan para ulama sebagai golongannya!! Tidak pernah memiliki anggapan bahwa Khurafiyyun sebagai anggota aliansi dakwahnya!! Tidak pernah menjadikan Anjing-Anjing Neraka sebagai patner dakwahnya!! Ini semua adalah malapetaka!! Ini semua telah menjungkirbalikkan, memporak-porandakan dan menghancurleburkan Al-Wala’ wal Bara’!!

Tidaklah diserukan kecuali oleh orang yang sangat jahil terhadap Islam kalaulah bukan orang yang sangat jahat terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Padahal ketiga firqoh tersebut merupakan pokok-pokok kesesatan yang dipahami kesesatannya!! Lagipula, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, negeri beliau dijajah oleh orang-orang kafir. Apakah beliau mencari selamat dengan menjadi Syaikhnya penjajah? Bagaimana mungkin orang yang diberi gelar sebagai “Syaikh Salafy” sampai memiliki pemahaman sedenikian parahnya? Allahul Musta’an betapa Ibnu Hajar, An-Nawawi dan Ibnu Hazm harus dipaksa bersanding dengan orang yang seperti ini!! Sekali lagi, Allahul Musta’an.

Hati-hati, jangan coba-coba menyingkap kesesatan Syaikh Salafi yang satu ini yang merangkap sebagai Syaikhnya penjajah kafir Belanda, kalau tidak ingin dicap sebagai….Muqallid dan Haddady. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dan hal ini cukup sebagai bukti betapa diri kalian ternyata tidak mampu untuk mengukur tingginya gunung dan dalamnya lautan!! Ternyata kalian tidak mampu untuk membedakan mana gunung tinggi yang menjulang ke angkasa dan mana pula gundukan pasir yang menunggu tiupan angin untuk menyebarkannya berserakan kemana-mana!

Lalu apa yang melatarbelakangi keilmiyyahan kalian sehingga marah membabi- buta ketika As-Surkati dan penyimpangan-penyimpangan dakwah Hizbul Irsyadnya diungkapkan kepada umat kemudian kalian menuduh pengungkapnya sebagai Haddadiyyin seolah-olah Syaikh As-Sudani memiliki kedudukan dan kehormatan yang sama sebagaimana 16 Al-Hafidz dan ulama lainnya?

Amboi… Betapa tingginya mata kaki itu… Alangkah rendahnya gunung yang menjulang di bawah telapak kakinya!

Abu Salma, sungguh kami tahu bahwa sebanyak apapun “cermin” Hizbiyyah kalian yang kami hadapkan kepadamu, tetapi tiada memiliki arti apapun bagimu (Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un) sebagaimana ucapanmu sendiri :

> Adapun apa yg antum utarakan ttg Al-Irsyad dan ’tetek bengek’nya plus > menyebarnya Majalah as-Sunnah dll ke Kuwait, itu bukanlah hujjah ’alaina 17

> yang memudharatkan dakwah sama sekali , sebagaimana Syaikh Muhammad Khalifah > At-Tamimi, dosen Univ. Islam Madinah, salah seorang teman dekat dan akrab > Syaikh Abdur Razaq bin Abdil Muhsin al-Abbad al-Badr, mendirikan Mu’assasah >

dengan websitenya > www.mediu.org dimana pendanaan mayoritasnya adalah dari Ihya’ at-Turots, yg > mana yayasan ini mencetak kitab-2 salafiyah sebanyak-2nya dan disebarkan ke > thullab di sana. Apakah antum fatwakan haram dan antum katakan beliau atau > yayasan ini adalah yayasan hizbiyah?!! (ibid)

Ta’limiyah Tarbawiyah

Belum selesai “pertunjukan berkelit dan bersilat lidah” dari fanatikus Irsyadi ini. Saudaraku sekalian, antum semua telah membaca berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh Surkati dan Hizbul Irsyadnya, di masa-masa yang lalu maupun masa sekarang ini, bahkan kami menyimpan bukti (berupa gambar/foto) bagaimana mereka mengekploitasi anak-anak di panggung pertunjukan sebagai “peragawati cilik”, ikhtilat, pemilihan Salafy Demokrasi Jawa Timur yang akhirnya dimenangkan oleh kepercayaan Masyayikh Yordan di negeri ini (Chalid Bawazer) sebagai pimpinan wilayah Al-Irsyad. Semunya terpampang di majalah Info Al Irsyad, situs engkau www.infoalirsyad.com. Puluhan atau bahkan ratusan pasang mata dari irsyadiyyin menyaksikannya, sementara Chalid Bawazer ketua PW Al Irsyad yang menerbitkan majalah Info Al Irsyad. Sementara Abu Salma duduk di Lajnah Dakwah PC Al Irsyad Surabaya, tempat majalah tersebut diterbitkan !

Kita ingatkan lagi, sebagaimana bukti sebelumnya, pernah Abu Salma ditanya mengenai keanehan-keanehan komunitas Salafy-Irsyadi :

Anti Sururi July 5th 2005 05:18:14 AM Judul Komentar : Al-Irsyad Asal : Jawa Komentar: Kalo’ antum merasa sebagai salafiyun koq kenapa masih berlemah-lembut dengan hizbi Al Irsyad yang pro Demokrasi, pro Partai dan Penyimpangan lainnya?? Bahkan masih duduk di majelis mereka?? Allahu yahdik!!! -------------- Tanggapan

16 Salah besar jika kalian mengira bahwa anak-anak ingusan ini yang mentabdi’ As-Sudani!! Apalah artinya si miskin ini? Tantangan kalianlah (Saudaraku kaum Muslimin, lihat lagi kesombongan mereka yang menjulang menembus

awan berupa teks tantangan kepada segenap kaum Muslimin di awal-awal pembahasan) yang menggugahnya untuk membuka lembaran-lembaran sejarah dakwah Pan-Islamisme As-Sudani di negeri ini!! Rifqannya dengan gembong

besar PKI di masanya!! Maka, jangan salahkan “bunda” yang mengandung!! “ Ayah” sendirilah yang harus

mempertanggungjawabkan perbuatannya!! 17 Allahumma Ya Allah, jauhkanlah kami dari kesombongan dengan menentang Al-Haq, jangan dekatkan kami kepada Hizbiyyah yang membinasakan dan mudahkan kami untuk menerima nasehat kebaikan dan kebenaran. Amin.

Dengan tertawa ana berkata : "la an Allaha an yahdiyakum"... sudah bosan ana ditanya demikian ini, dan terakhir kali ana katakan : Ma’as Salamah atas kejahilan dan 18 kebodohan antum... semoga Allah menambah ilmu dan hikmah kepada antum...

Nas’alullaha Salamah wa ’Afiyah Apakah engkau hendak mengecoh kaum Muslimin dengan “dalil shahih”mu ini?! Dan

bukankah alasan shahihmu ini merupakan hasil dari hakekat nyata keburukan dan kerusakan dakwah Hizbiyyah-Surkatiyyah?! Menutup mata dan membuta-babi dari berbagai bukti 19 kesesatan dan kejahatan koalisi dan kolonisasi Hizbiyyah!! Engkau hendak membenturkan Syaikh Muhammad Khalifah At-Tamimi seorang dengan puluhan Masyayikh Salafiyyin semisal Syaikh Bin Bazz Rahimahullah, Syaikh Al-Albani Rahimahullah, Syaikh Utsaimin Rahimahullah, Syaikh Muqbil Rahimahullah, Syaikh Shalih Fauzan Hafidhahullah, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah, Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidhahullah, Syaikh Rabi’ Hafidhahullah, Syaikh Muhammad bin Hadi Hafidhahullah, Syaikh Khalid Ar-Raddadi Hafidhahullah dan masih banyak lagi Masyayikh Salafiyyin lainnya yang telah bangkit menyingkap dan membungkam kesesatan gembong Ihya’ut Turots, Abdurrahman Abdul Khaliq dan kroni-kroninya secara ilmiyyah?!

Apakah kedekatannya dengan Syaikh Abdurrazaq Hafidhahullah dapat menjadi hujjah di sisi Ahlus Sunnah bahwa kebenaran ada di pihaknya?! Dulu masih segar dalam ingatanmu (sebagaimana engkau haturkan fitnah terhadap orang yang engkau katakan mantan LJ lulusan Madinah yang ada di Malang yang gencar mentahdzir Ihya’ut Turots) ternyata dia mengirimkan kitab-kitabnya ke Indonesia dengan kontainer dari hasil mengambil dana dari 20 Ihya’ut Turots . KALAU MEMANG INGATANMU MASIH SEGAR, kenapa tidak engkau menjelaskan kronologis kejadiannya sehingga umat dapat memahami secara utuh dan lengkap?! Ataukah ada kelihaian dan kecurangan dalam ingatanmu untuk mengecoh dan mengelabui kaum Muslimin, wahai pejabat setingkat Camat dalam lajnah Dakwah di PC Al Irsyad Surabaya ? Kenapa tidak engkau sebutkan –dalam ingatanmu yang masih segar itu- bahwa Syaikh Muhammad Khalifah menawarkan langsung kepada Ustadz Dzul Akmal bahwa ada dana HANYA UNTUK SALAFIYYIN (Indonesia)?! Kenapa tidak engkau jelaskan kepada umat bahwa tawaran KHUSUS inilah yang membuat asatidzah ketika itu menerima bantuan tersebut dengan penuh syukur untuk mengirimkan kitab-kitab mereka ke Indonesia?! Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan secara rinci bahwa "kitab-kitab" mantan LJ yang ada di Malang itu jumlahnya 3 karton?! Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa setelah dari lantai 3 Asrama (Mahasiswa Madinah) mereka bersusah payah mengangkut kitab-kitab tersebut dan Salafiyyin telah selesai memasukkannya ke dalam kontainer barulah mereka dikagetkan oleh para Hizbiyyun yang berdatangan dan memasukkan pula kitab-kitab mereka kedalamnya?! Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa –begitu mengetahui kejadian ini- Salafiyyin marah dan terjadi keributan dan pertengkaran dengan Hizbiyyun tersebut?! Kenapa pula tidak engkau jelaskan bahwa Salafiyyin bergegas mendatangi Syaikh Muhammad Khalifah mengadukan persoalan ini?!

18 Ya Subhanallah, bagi Abu Salma, mengingkari kemungkaran dan penyelewengan adalah suatu bentuk kejahilan dan kebodohan!! Ikut larut dan membela kebatilan adalah bukti ilmu dan hikmah!! Demi Allah, ini adalah bukti terang

benderang bahwa bukanlah kebenaran yang dia cari selama ini!! Hizbiyyah dan kebinasaan yang dia bela! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. 19

Fanatisme yang tercela adalah ialah terus-menerus berada di atas kebatilan dengan disertai pengetahuan akan kebatilannya itu untuk kesombongan, penentangan dan pembelaan kepada individu tertentu atau untuk kelompok tertentu baik di atas kebenaran atau kebatilan dan ini merupakan perkara kejahiliyyahan. Penyair mereka berkata: Bukanlah aku… Kecuali sebagian dari prajurit Jika tersesat niscaya akupun ikut tersesat Jika prajurit itu mendapatkan petunjuk Niscaya akupun mendapatkan petunjuk (Syarh Masa’ilul Jahiliyyah, Syaikh Shalih Al-Fauzan, Penjelasan poin ke 93) 20

Abu Salma berkata:” masih teringat, seorang ustadz di Malang, mantan LJ alumni madinah yang getol mentahdzir IT dan du’at Indonesia yg terkait dengannya, namun dia sendiri ketika mengirimkan kitab-2 dengan kontainernya dari Jamiah, DARIMANA DIA DAPATKAN FULUSNYA?? TIDAK SYAK LAGI BAHWA DIA

MENGAMBILNYA DARI IT...” (From: Abu Salma <abu_amman@yahoo.com> Date: 25-Aug-2005 12:42Subject: Fwd: failure notice (email Abu Abdillah koq unable)?To: abumuhammad78@gmail.com)

Apa tindakan beliau ketika mendapatkan pengaduan Salafiyyin?! Beliau justru memarahi Salafiyyin wahai Abu Salma!! Kenapa engkau sembunyikan kebenaran ini dari ingatanmu yang masih segar itu?! Bahkan di depan Hizbiyyun tersebut beliau (lagi-lagi) beliau memarahi Salafiyyin wahai Abu Amman alias Ibnu Burhan alias Abu Salma alias Die alias Muhammad alias Abu Hudzaifah alias Muhammad Rachdi Pratama dan alias apalagi dirimu ini?! Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa setelah kejadian itu Salafiyyin mendatangi Syaikh Rabi’ dan Syaikh Muhammad bin Hadi Hafidhahumallah untuk mengadukan persoalan ini?! Benar-benar Salafiyyin dan mantan LJ yang ada di Malang ketika itu tidak tahu sama sekali bahwa dana itu berasal dari Ihya’ut Turots!! Dan bandingkan dengan ustadz-ustadz Salafy di sekelilingmu!! Bukankah mereka memiliki “kesadaran yang penuh” ketika meminta dan menerima dana dari yayasan hizbiyyah ini?! Bukankah perbedaan keduanya hanyalah “sedikit”, bainassama’ was sumur ya akhi?!

Engkau telah curang wahai Abu Salma! Mendistorsi dan memanipulasi kejadian ini untuk melegalisasi dinar Hizbiyyah Ihya’ut Turots yang bertahun-tahun ditadah oleh saudara- saudaramu! Bertahun-tahun digunakan untuk membeli orang-orang kerdil hati untuk meloloskan nafsu Hizbiyaah mereka dalam memecahbelah dakwah Salafiyyah!! Bukankah 21 wala’ mereka dengan Ihya’ut Turots selama ini hanyalah seputar masalah dinar dan dinar?! Tawaran dana Syaikh Muhammad Khalifah HANYA UNTUK SALAFIYYIN engkau haturkan

menjadi "tidak syak lagi bahwa dia mengambilnya (dana-peny) dari Ihya’ut Turots"!!

Semestinyalah ucapanmu ini tertuju kepada Yayasan At-Turots Jogja-nya Abu Nida’, 22 Ahmas Fais, Abu Haidar, Ma’had Bukhari At-Turotsy , PP. Al-Irsyad dan seluruh jaringan mereka dari Merapi sampai Merauke yang dibelalegalkan oleh tuanmu Abdurrahman At- Tamimi!! Seharusnyalah tulisanmu ini tertuju kepada Al-Irsyad yang kalian bangga- banggakan ini!! Engkau arahkan kepada Yusuf Utsman Ba’isa, antek resminya Abdurrahman Abdul Khaliq!!

Benar-benar tidak syak lagi bahwa kalian tahu benar bahwa dana tersebut berasal dari Ihya’ut Turots!! Dan jangan lupa, dengan segala cara kalian berupaya menutup mata atas berbagai politik pecah belah dinar Hizbiyyah yang mereka sebarkan di seluruh penjuru dunia , wahai Abu Salma dengan dalihmu bahwa “mereka membantu kaum Muslimin yang kekurangan”?!

Dan harus kami katakan kepada seluruh kaum Muslimin sekalian –untuk menyingkap kesesatan atas pembelaan mereka –termasuk di dalamnya Ma’had Al-Irsyad terhadap dinar Hizbiyyah Ihya’ut Turots- bahwa salah satu sumber pendanaan Ihya’ut Turots yang difatwakan oleh Ma’had Abdurrahman At-Tamimi - katanya berasal dari Muslimin - ternyata maksudnya juga bersumber dari Syi’ah Rafidhah sebagaimana bukti yang –Alhamdulillah- dapat kita sodorkan!! Secara ilmiyyah!! Bahkan ada gambarnya!! Walaupun harus kita coret dan

turath_akrabi_rafidhah1.jpg dan turath_akrabi_rafidhah2.jpg] Disini ada titik temu antara Surkati-nya, Hasan Al-Banna dengan Abdurrahman pendusta, bahwa keduanya (disadari atau tidak) menganggap Syi’ah Rafidhah sebagai Muslimin!! Ketika kalian menyatakan dananya berasal dari Muslimin bukankah kalian sudah memahami “Al-Ilmu Qabla Qaul wal ‘Amal”? Ataukah kalian sedang memfatwakan sesuatu yang tidak kalian ilmu-I?!

tip-ex muka-muka

Adapun buktinya, tidaklah perlu kalian kuatirkan karena kami sertakan pula di lampiran 19 - "Kemesraan Syi’ah dengan Ihya’ut Turots" nama file Lampiran 19_IhyaTurots akrab dgn Syiah.jpg (kami ingatkan pembaca dengan transkrip dialog dengan Syaikh Khalid Ar-Raddadiy di salafy.or.id ketika beliau bercerita tentang bagaimana Ihya’ut Turots mengundang Rafidhah untuk berceramah dan ini menguatkan bukti betapa Ihya’ut Turots

21 Apa peduli mereka dengan berbagai kejahatan dan penyimpangan Ihya’ut Turots? Malapetaka yang terjadi ketika muammalah itu diwujudkan? Tidak ada!! Bahkan mereka justru berupaya keras menutupinya sebagaimana yang

dilakukan oleh Firanda dalam Buku Emas Ihya’nya!! Dia berkata:”Yang tampak, kemudhareatan-kemudharatan yang dikhawatirkan saat bermuamalah dengan yayasan tadi tidaklah terjadi, Alhamdulillah. Bahkan sebaliknya, justru banyak kemaslahatan yang didapat dengan muammalah dengan yayasan ini”(Lerai…, hal.242). Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. 22

Saudaraku sekalian, silakan anda merujuk dengan kesaksian Ustadz Muhammad Ridwan-Padang di website thullabul-ilmiy.or.id -Daurah Perawang mengenai Ma’had Turatsi yang satu ini. Beliau adalah mantan pengajar di yayasan yang cukup megah ini. Atau dalam CD yang kami sebar, nama direktori kelompok – bantahan_kesaksian - dauroh-ust-muhammad-ridwan-padang-eks-bukhari-solo-di-perawang-30042006-1.mp3 – 3.mp3.

benar-benar organisasi hizbiyyah yang sangat keras permusuhannya terhadap Ahlus Sunnah). Segala puji bagi Allah yang memudahkan tersingkapnya kejahatan ini.

Apalah artinya seratus masjid yang mereka dirikan jika dibandingkan persaudaraan kaum Muslimin yang mereka koyak-koyak dan mereka cabik-cabik, wahai Abu Salma?! Lihatlah –dan jangan engkau dusta atas kenyataan ini!- betapa Salafiyyin yang dulunya bersatu dan bersaudara pada akhirnya harus bermusuhan karena mereka lebih memilih dan tergiur oleh dinar Hizbiyyah tersebut daripada berdiri istiqamah di atas dakwah ini! Ataukah engkau hendak mengatakan bahwa materi yang tercukupi oleh dinar Hizbiyyah tersebut jauh lebih berharga daripada persatuan dan persaudaraan diantara kaum Muslimin?! Hilangkan angan-angan dan impian kosongmu bahwa Salafiyyin dapat saling tersenyum dengan para penadah dinar Hizbiyyah dari Muassasah Hizbiyyah yang terlalu mutawatir kesesatannya di mata Masyayikh Salafiyyin!! Dan jangan palingkan kami dari ulama-ulama yang membimbing kami di atas manhaj yang mulia ini untuk kemudian engkau iming-imingi dengan gaya bahasa 23 Missionarismu!!

23 ‘Alim Salafy dari Yaman, Syaikh Muqbil Rahimahullah memperingatkan umat dari bahaya Ihya’ dan money politicnya::

“Yang paling penting adalah bahwa Abdurrahman Abdul Khaliq adalah khabiits (busuk). "Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi al-kitab) kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu. Lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai ia tergoda). Maka jadilah ia orang- orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu. Tetapi dia cenderung pada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing yang jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikianlah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir." {QS al-A’raaf (7): 175-176}

Dia khabits (busuk). Kemudian setelah ini, juga beberapa ikhwananal karim dari Kuwait seperti Abdul-Lathif ad- Dirbas dan sejumlah ikhwan, dia [Abdurrahman Abdul Kholiq] menyebutnya ’Al-Juhaimany.’ Dia menyebut mereka [Abdul Latif ad Dirbas dan sejumlah ikhwan] dengan sebutan Al-Juhaimany, padahal mereka tidak mengikuti Juhaiman, mereka pengikut Kitab dan Sunnah.

Na’am (benarlah), yaa ikhwanana! Kemudian dia [Abdurrahman Abdul Kholiq] terperosok lebih jauh dalam penggunaan gambar-gambar, na’am, yaitu yang dia telah dihantam karena hal ini [penggunaan gambar-gambar]. Juga tuduhannya kepada ulama yang mulia dan mengatakan bahwa mereka [para ulama] tidak tahu apa-apa tentang ilmu dan kondisi waqi’ (berita-berita di media massa, red).

Dan saya perhatikan bahwa dosanya yang paling besar adalah memecah-belah Ahlus-Sunnah, memecah dai-dai ilallah. Na’am, dia sesatkan para da’i dengan dinarnya, bukan dengan pemikiran-pemikirannya. Maka dia [Abdurrahman Abdul Kholiq] mendirikan pusat-pusat [dakwah]. Yaa miskiin Ihyaut Turots! Dia mendirikan pusat- pusat dakwah dari Kuwait ke Indonesia, dari Kuwait ke Mesir, dari Kuwait ke Emirat Arab, dari Kuwait ke yang lainnya (Indonesia, yakni Abu Nida’ cs, lihat http://www.salafy.or.id/download/atturots/). [Perlu diketahui bahwa download center di situs Salafy.or.id paska Februari 2006 ditiadakan, sebagai gantinya kami mendistribusikan CD bukti lengkap tulisan ini beserta artikel lainnya untuk kalangan terbatas.-ed]

Membangun pusat-pusat dakwah dan Jam’iyah Ihyaut Turots yang akan membiayainya. Saya katakan: Ini adalah suatu kesalahan jika memberi dana [sebagai donatur] kepada Jam’iyah Ihyaut Turots. Ini adalah kesesatan yang besar karena mereka memecah-belah ahlussunnah. Mereka memecah-belah ahlussunnah di Jeddah, memecah- belah ahlussunnah di Sudan, dan mereka memanggil para pengikutnya dengan [nama] jama’ah sesuai hawa nafsunya.

Na’am, dan di situ ada golongan sampah juga, yang kepadanya dia mengemis dinarnya, bukan pemikirannya. Dan kita beri kabar baik untuk para pemuda Salafy dari Kuwait, bahwa Jam’iyah Ihyaut Turots telah menghabiskan dana yang sangat besar untuk mereka yang telah berubah di sini, di Yaman [agar menjadi pengikut mereka]. Akan tetapi seruan mereka mati dan tak berpengaruh. Na’am, dan telah dikatakan oleh beberapa orang di Kuwait [dari kalangan mereka] bahwa kita tidak memiliki dakwah selama Muqbil masih di Yaman. Na’am, ini ni’mat dari Rabb-ku, karena kamu telah memisahkan dirimu sendiri wahai orang yang berkata ’bahwa kita tidak memiliki dakwah di Yaman selama Muqbil masih di Yaman’.

Dan kami balas membantahmu dengan kaset-kaset dan buku-buku yang dikirim ke Kuwait. Na’am, Wallahi, Abu Thalhah menginformasikan kepadaku, yaa ikhwananaa, Abu Thalhah al-Hadrami berkata, setelah mereka mendengar kasetmu [Syaikh Muqbil] dan membaca buku-bukumu, ’Belajarlah! Belajarlah!. Abu Thalhah berkata, ’Lalu saya kunjungi mereka setelah satu bulan dan mereka [orang-orang kuwait] berkata: ’Syaikh Abdurrahman [Abdul Kholiq] kadang benar dan kadang salah, ada sesuatu yang tidak diketahuinya dan ada sebagian yang diketahuinya. Apa bukti akhirnya? Buktinya adalah fakta’. (Perubahan ini tejadi setelah mereka mendengar kaset- kaset ini dan lainnya) dalam waktu yang singkat, dan segala puji adalah milik Allah, ini adalah ni’mat dari Rabbku.

Maka kami putuskan untuk membantah dengan kaset-kaset dan buku-buku kami [terhadap] Jam’iyyah Ihyaut Turots dan Abdurrahman Abdul Kholiq serta si "goyah" Abdullah ats Tsabt [mengacu pada namanya As Tsabt=kokoh]. Adalah benar bahwa ia memiliki pemahaman aqidah yang shahih dan pemahamannya tentang ikhwanul-muflisin (aliran Ikhwanul Muslimin yang menyimpang, red) juga benar, tetapi dari beberapa ikhwah kita telah mendengar

Kalau engkau sedikit saja menggunakan akalmu yang cerdas itu, tentu engkau akan dengan mudah menyadari, kenapa Ihya’ut Turots sampai berani menghambur-hamburkan dinarnya di Madinah dan di seluruh penjuru muka bumi! Agar para penuntut ilmu dari seluruh penjuru dunia yang akan pulang ke negerinya, agar seluruh kaum Muslimin masing- masingnya dapat berdiam diri dan membungkam dari berbagai sepak terjang Hizbiyyah dan kesesatan mereka yang telah diperingatkan oleh puluhan Masyayikh Salafiyyin!! Ihya’ut Turots tahu benar bahwa tidaklah mungkin mereka menghadapi gempuran fatwa Masyayikh Salafiyyin yang menyingkap dan menelanjangi makar jahat dan keji mereka!! Dinar Hizbiyyah….dinar Hizbiyyah dan dinar Hizbiyyahlah satu-satunya cara untuk melawan para Masyayikh!!

Godaan yang sungguh sangat sulit untuk ditampik kecuali bagi mereka yang Allah inginkan kemuliaan dan kebahagiaan baginya. Inilah cara mereka agar kaum Muslimin berpaling dari fatwa dan peringatan ulamanya!! Inilah taktik jahat mereka agar kaum Muslimin terpisah dari ulamanya!! Bukankah lebih mudah untuk menghancurkannya jika kaum Muslimin telah terpecah belah dan terpisah dari ulamanya, wahai Abu Salma?! Dua orang dari sekian banyak orang yang dapat dibungkam oleh dinar Hizbiyyah itu telah engkau sebutkan sendiri secara sukarela yaitu Al-Ustadz Arifin Badri (Mahasiswa S-3) dan Al-Akh Anas Burhanuddin (mahasiswa S-2)!!

Alangkah sayangnya Syaikh Muqbil Rahimahullah kepada Salafiyyin ketika beliau memperingatkan :”Demi Allah saya membenci dia (Abdurrahman Abdul Khaliq-pen) karena Allah, karena dia telah membuat tipu daya kepada umat dan memecah-belah persatuan Ahlus Sunnah….Maka Yayasan Ihya’ut Turots di Kuwait pun menggalang dana. Kemudian diutuslah Abdurrahman Abdul Khaliq untuk menyesatkan muslimin dan memecah persatuan”

Sungguh Ihya’ut Turots telah memecah belah kaum Muslimin di seluruh dunia dengan dinarnya, dan engkau ,, wahai Abu Salma masih tega pula untuk menulis: “…walaupun

kaum muslimin > dan mereka tujukan utk kaum muslimin!!!” (ibid) Kalau demikian keadaannya, maka berapapun jumlah Masyayikh Salafiyyin yang telah berfatwa dan akan terus memperingatkan bahaya dan kesesatan Muassasah-Muassasah Hizbiyyah itu, engkaupun akan tetap berkelit dan berkilah:” …walaupun hizbiyun ini mengumpulkan dananya dari kaum muslimin dan mereka tujukan utk kaum muslimin?!!! (ibid) Dan tahukah pembaca sekalian profil “orang-orang baik” dari yayasan “Kebajikan” yang dikatakan oleh Abu Salma banyak membantu: “yatim, fuqoro wal masakin, pembangunan Masjid, lembaga ta’lim, kifalatud du’at, dll...”(ibid) ini? Maka inilah Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah yang menerangkannya kepada kita semua agar kemantapan mengiringi kebenaran yang dengannya kita berpegang teguh: “Abdurrahman Abdul Khaliq berkata dalam kitabnya Khuthuth Ra’isiyyah li Ba’tsil ‘Ummah Al- 24 Islamiyyah

(Dia sendiri seorang ahli bid’ah sekalipun terkadang tidak sependapat dengan mereka, sebagaimana telah saya nukilkan darinya tentang kritikannya terhadap manhaj Al- Ikhwan tentang pembunuhan yang mereka lakukan): (( Sangat disayangkan pada hari ini! Kita mempunyai banyak Syaikh yang hanya memahami kulitnya Islam setingkat dengan pemahaman masa-masa silam, padahal

tatanan kehidupan manusia dan jalan-jalan interaksi sosial mereka sudah berubah. Apakah nilainya seorang yang ahli membaca ayat-ayat tentang riba tanpa mengetahui sistem transaksi riba yang berjalan saat ini? Apakah nilainya seorang alim yang tidak sanggup membantah seorang komunis yang menyangka bahwa hukuman potong tangan atas tindak pencurian merupakan perbuatan kejam dan bahwa menikahi empat wanita adalah menimbulkan kekacauan dan merupakan kebiasaan lalu? Apakah nilainya seorang yang alim tentang syari’at namun dia menyangka bahwa politik bukanlah bagian dari Dien dan merupakan waqaf dari para politikus dan pencuri-pencurinya kepada batalion jahil ini? Apakah nilainya seorang yang alim tentang syari’at namun ketika dipanggil untuk berjihad dan memikul senjata, dia menjawab “Ini bukan urusan ahli syari’at, kami hanya mampu berfatwa tentang halal, haram, haidh dan nifas…… (Kemudian dia terus berbicara dan memberi berbagai contoh kelompok

pertentangan ucapannya satu sama lain dalam kasetnya. Kadang dia mendukung hizbiyyah, kadang dia menentangnya -dalam satu kaset yang sama! Kadang dia mendukung jama’ah-jama’ah, di lain waktu dia mengingkari mereka, begitulah dia. Belajarlah! Belajarlah! Wahai Abdullah Ats Tsabt! Aku nasehatkan untuk Allah, mencari wajah Allah, kamu hendaklah belajar dan menelaah dan berdoalah kepada Allah agar kamu diberikan ilmu yang terang dan tidak plin-plan. [http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=263] 24

Halaman 76 .

yang dia maksud (dengan ucapannya: "Syaikh yang jenius Al-Allamah, sosok yang jarang ditemukan semisalnya, beliau telah menafsirkan Kitabullah dengan tafsirnya

Sekalipun Abdurrahman memujinya, namun apalah gunanya karena dia telah membubuhkan racun ke dalam minyak. Dia menyatakan: "Namun laki-laki ini tidak masuk dalam level masanya. Dia tidak sanggup menjawab syubhat yang dilontarkan oleh musuh-

yang agung

musuh Allah bahkan tidak bersedia mendengarkan syubhat ini……… dan seterusnya lihat kitab ini. 25 ))

SAYA (SYAIKH AHMAD

NAJMI-PEN)

KATAKAN:

SEMOGA ALLAH

MEMBINASAKANMU HAI ABDURRAHMAN! Beginikah caramu membalas Syaikhmu dengan melemparkan kepadanya kedustaan ini. Engkau menyangka -walaupun demikian luas ilmunya- beliau Rahimahullah lemah di dalam membantah syubhat yang didatangkan oleh musuh-musuh Allah

, padahal dia telah menafsirkan Kitabullah dengan penafsiran dengan metode yang belum pernah dilakukan oleh ulama-ulama sebelumnya, menghafal pendapat-pendapat fuqaha dan ahli ushul fiqh dalam setiap hukum, menghafal syair-syair Arab serta pendapat para ahli bahasa serta perselisihan mereka berikut dalilnya masing- masing .

Apakah engkau berpendapat bahwa beliau Rahimahullah menghafal Kitabullah, Sunnah Rasulullah

dan pendapat para ahli ilmu, kemudian lemah di dalam membantah syubhat penyimpangan agama dari orang yang melenceng?! Sesungguhnya ini benar-benar tuduhan palsu, kedustaan dan kezhaliman. Andaikan saja engkau membuat contoh selain beliau Rahimahullah, mungkin ada orang yang akan membenarkanmu, namun Allah berkehendak untuk menampakkan kedok kezhalimanmu terhadap beliau Rahimahullah. Maka bertakwalah kepada Allah

, taubat kepada-Nya dan hapus apa yang telah kamu tulis di halaman ini berupa tuduhanmu terhadap ulama bahwa mereka jahil dan lemah. Apakah kamu menghendaki agar ulama duduk mempelajari sistem transaksi buatan Barat?! Padahal mereka telah mempelajari syari’at dan mengimani bahwa itulah yang benar sedangkan selainnya adalah bathil. Tidaklah dihadapkan kepada mereka sistem Jahiliyah melainkan mereka mengetahuinya dan akan menjelaskan kebathilannya dengan ilmu syari’at yang mereka miliki itu sebagai eksaminator (ilmu penguji) bagi semua ilmu lainnya.

Kemudian tunjukkanlah padaku satu ulama saja yang benar-benar ulama yang mengatakan “Sesungguhnya politik bukanlah bagian dari Dien” atau seorang yang benar- benar ulama yang diajak untuk berjihad di jalan Allah

lalu dia enggan . Terakhir, perlihatkan kepadaku (apakah yang kamu maksud) kulit yang ada dalam ajaran Islam, jelaskan padaku apa itu ?! Sesungguhnya ajaran Islam semuanya haq tidak ada kebathilan di dalamnya, semuanya kejujuran tidak ada dusta di dalamnya, semuanya serius tidak ada lelucon padanya, semuanya inti tidak ada kulit padanya, saya mengkhawatirkan telah keluar dari Islam sebagai orang yang murtad siapa yang membual bahwa ada “kulit” di dalam Islam. Maka bertakwalah kepada Allah hai Abdurrahman dan bertaubatlah kepada-Nya, janganlah semangat hizbiyah dan ta’ashshub menjadikanmu melemparkan kotoran kepada Dien, padahal kotoran itu tidak ada padanya. Sementara engkau menyangka dirimu berdakwah mengajak kepada Dien ini. Dan janganlah hal itu membuatmu melemparkan tuduhan palsu kepada para ulama rabbani pengemban Dien ini, padahal aib itu tidak ada pada mereka. Taubat masih terbuka dan mungkin kamu lakukan sekarang !!

Terakhir: Inilah salah seorang pemeluk manhaj ini, walaupun mungkin ada yang mengatakan dia termasuk orang yang lurus diantara mereka. Dia menuduh ulama, menghinakan, melempari mereka dengan tuduhan palsu dan berprasangka buruk bahwa para ulama hanyalah memahami kulit Dien ini. Dia sejalan dengan Al-Ghazzali dan senada dengannya di dalam mengkritik Salafiyah kontemporer –seperti yang dia sebutkan-, dia menyangka keliru bahwa Salafiyah kontemporer adalah Salafiyah yang hanya mengenal kulit Islam saja dimana sebagiannya taqlid dengan sebagian lainnya. Coba mereka jelaskan kepada kita kulit Dien itu apa, agar kami mengetahuinya!! Akan tetapi taqlid buta adalah

sebagaimana firman Allah

“Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas .” (QS. Adz-Dzariyat: 53)

25 Halaman 77-78 .

(Al-Maurid, hal.233-236, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah, Maktabah Al-Furqan, 2000M) Demikianlah sekilas profil kejahatan “orang yang suka menolong” dari yayasan “Kebajikan” yang dinarnya membikin mabuk kepayang para petualang manhaj. Kalau demikian keadaannya, lalu apa yang sebenarnya yang sedang engkau cari –wahai Abu Salma- kalau bukti dan kebenaran tiada lagi berarti?!

Maka orang-orang sejenis dirimu inilah yang memang diperbanyak jumlahnya oleh Muassasah-Muassasah Hizbiyyah itu untuk melindungi dan mengamankan dakwah mereka!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Namun demikian, masih besar harapan kami bahwa saudara-saudara kami yang telah tertipu oleh penampilan palsu da’i-da’i yang mengaku Salafy untuk segera rujuk dan tersadar akan kenyataan Hizbiyyah yang sungguh sangat mengerikan ini…

Dan lihatlah wahai kaum Muslimin, betapa rojul ini hendak meninggikan dan menyejajarkan tokoh dan idolanya –Ahmad Surkati- dengan para aimmah Ahlus Sunnah ketika menyamakan antara kesesatan-kesesatan Ahmad Surkati dengan kekeliruan- kekeliruan A’immah tersebut : > mereka berkata : > Asy-Syurkati adalah Mu’tazili Aqlaniy... > Rasyid Ridha adalah aqlaniy mu’tazili... > Subhanalloh... > Atas dasar apa mereka dituduh sebagai ahlul bid’ah seperti ini?? > Adapun kami mengatakan, bahwa mereka adalah ulama kami, ulama sunnah, ulama > salafiy, namun mereka jatuh kpd kesalahan ini dan itu. Di dalam pemahaman > mereka ada pemahaman aqlani mu’tazili... dan semoga Alloh mengampuni > mereka... > Bukankah al-Izz bin Abdissalam juga memiliki kesalahan aqidah?? apakah ada > yang membid’ahkan beliau?? > Bukankah Ibnu Hazm pendapatnya lebih sesat dari Asy-ariyah di dalam masalah > Asma’ wa Shifat, namun adakah yang membid’ahkan beliau?? > Bukankah an-Nawawi, al-Asqolani dan semisalnya juga memiliki kesalahan > aqidah, namun adakah yang membid’ahkan beliau-2?? > Ya ada... mereka adalah Haddadiyun!!! > Dan Haddadiyun lebih bahaya manhajnya daripada manhaj hizbiyah!!! (ibid)

Wahai Abu Salma dan Ma’had Al-Irsyad Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab (email jawaban salaf@Salafindo.com.com terhadap akzam_mail@yahoo.com), bukankah alasan kalian sama? Ataukah kalian sudah saling membisikkan sehingga jawaban kalian serupa!? Walhamdulillah bahwa tidak ada Salafiyyin yang melecehkan al-Izz bin Abdissalam, tidak ada Salafiyyin yang menghancurkan martabat Ibnu Hazm, tidak ada Ahlus Sunnah yang menghinakan an-Nawawi dan membakar kitab Ibnu Hajar al-Asqolani sebagaimana sikap dan ciri-ciri dari Haddadiyyun yang kalian tuduhkan! Kenapa kalian menjadi murka sedemikian luarbiasa ketika kesesatan dan penyimpangan As-Surkati As-Sudani yang selama ini tersembunyi dari pandangan umta diungkapkan? Takut kedok dan kepalsuan

dakwahnya diketahui umat? Kalaulah karena mengungkapkan penyimpangan seorang As-

Sudani telah membikin kalian murka dan melemparkan tuduhan bahwa Salafiyyin adalah Haddadiyyin, maka apa gelar dan julukan yang tepat –menurut kalian sendiri- bagi Majelis Ifta’ dan Tarjih Jum’iyyah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang telah menikam dan menghinadinakan kehormatan para ulama pewaris para Nabi?!! Berapa banyak para ulama pewaris para Nabi yang mereka tikam wahai Hizbul Irsyad?! Jawablah dengan kalimat yang dengannya Allah

menjadi saksi atas kejujuran jawaban kalian! Haddadi murakkab? Atau…

Sekarang tunjukkan secara ilmiyyah “Riyadlush Shalihin” buah pena Ahmad Surkati As- Sudani sehingga kalian menyejajarkannya dengan Imam Nawawi Rahimahullah! Sodorkan kepada kaum Muslimin “Al-Muhalla” hasil karya As-Sudani sehingga kalian berani menyandingkannya dengan Imam Ibnu Hazm Rahimahullah!! Berikan kepada umat “Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari” buatan tangan As-Sudani sehingga kalian tega menyanjungnya bersama Al-Hafidz!! Apa hujjah ilmiyyah kalian –wahai Sururiyyin-Surkatiyyin- sehingga kalian “begitu percaya diri” untuk mensejajarkannya dengan A’immah Ahlus Sunnah?! Apakah karena kecintaannya terhadap gembong PKI-Semaun? Apakah karena keakrabannya dengan gembong Orientalis-Missionaris-Kolonialis kafir

Snouck Hurgronje? Apakah karena semangatnya yang besar dalam menyebarkan paham Pan-Islamisme Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi yang merangkap menjadi agen Yahudi Fremasonry yang beberapa kali berkunjung ke tempat pelacuran umum? Apakah karena ajakan persatuannya dengan orang-orang Khurafat, Syi’ah dan Khawarij anjing-anjingnya neraka sebagaimana Al-Banna dan Ikhwanul Muflisin punya slogan?! Apakah karena keberaniannya ketika menjuluki dakwah Tauhid Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab sebagai dakwah MUSYADDID/EKSTRIM?! WAHABISME?! Ataukah halalnya lotre penjajah kafir Belanda yang dua kali dinikmati oleh Syaikh Salafiyyinmu dan Al-Irsyad yang kalian bangga-banggakan ini? Ataukah karena pujian dan sanjungan dari Masyayikh Yordan kepadanya (dari hasil tipu daya kalian) sehingga kalian memiliki modal untuk melambungkannya ke alam mimpi sejajar dengan A’immah Ahlus Sunnah?! Jika demikian kenyataannya, apa kesamaan derajat dan kemuliaan antara A’immah Ahlus Sunnah dengan Syaikh Salafimu, wahai Surkatiyyin?

Apakah tidak pernah terbersit setitikpun di hati nurani kalian dari mana asal uang lotre penjajah kafir najis Belanda yang dinikmati oleh Surkati dan Al-Irsyad ketika itu?! Kalau kalian tidak mau menjawabnya, sungguh kami katakan bahwa tumpukan kekayaan penjajah kafir Belanda itu adalah hasil dari kerja paksa/rodi, perampokan dan perampasan hak serta kekayaan yang dipraktekkannya kepada kaum Muslimin Indonesia yang dijajahnya selama 350 tahun! Hasil dari regangan nyawa nenek-nenek kalian yang mati karena tidak kuat menahan sakit dan rasa lapar! Hasil dari pelor-pelor Kompeni Belanda yang bersarang di tubuh pendahulu kalian!! Hasil dari cucuran keringat, darah dan air mata kakek-nenek kalian wahai fanatikus!! Dari hasil bumi/tambang dan rempah-rempah negerimu ini yang telah mereka eksploitasi dan mereka angkut ke negerinya untuk membangun dam-dam yang membendung lautan dan memakmurkan negerinya!! Ya, kekayaan negeri ini yang mereka tumpuk dari hasil menjajah, membunuh, merampok, memperkosa Muslimin Indonesia!!

Belum lagi korban yang timbul selama kerja paksa/rodi untuk mewujudkan ambisi "gila" Daendles berupa proyek ambisius pembuatan jalan sepanjang 1000 kilometer yang membentang mulai dari Anyer sampai Panarukan agar memudahkan pengangkutan berbagai hasil kekayaan negeri ini yang mereka rampok untuk dikirimkan ke negerinya, Belanda!! Linangan air mata, darah dan nyawa –wahai Hizbul Irsyad- yang menjadi "tumbal" ambisi gila para pejabat penjajah sahabat Surkati!! Para pejabat murid Syaikh Salafy As-Sudani!! Sementara begitu mudahnya "Syaikh Salafiyyin"mu dan Al-Irsyad mendapatkan lotre Dana Sosialnya!!

Kita tidak akan pernah terkejut, mengapa Surkati mudah mendapatkannya, karena pejabat Kolonial Belanda adalah sahabatnya! Telah bersaksi salah satu anggota Hizbul Irsyad sendiri: