KEKEJAMAN KHAWARIJ & SIKAP AHMAD SURKATI YANG MENYELISIHI AHLUL HAQ

23.7 KEKEJAMAN KHAWARIJ & SIKAP AHMAD SURKATI YANG MENYELISIHI AHLUL HAQ

Bisa saja Ahmad Surkati mengatakan bahwa Khawarij masih sebagai golongannya, bisa pula setiap orang memujinya sebagai lelaki shalih dari Sudan, ataupun orang yang telah bekerja mentauhidkan masyarakat negeri ini berdasarkan ilmu yang murni dan manhaj yang

44 Wahai Abdurrahman Tamimi, Yazid Jawaz, Aunur Rafiq dan para da’i makmur Hizbiyyah lainnya! Siapakah yang telah menyerahkan leher-leher kaum Muslimin untuk dibantai dan disembelih oleh pasukan Tartar?! Syi’ah!!

Siapapula yang dikatakan oleh Al-Allamah Syaikh Salafy (kalian!) As-Sudani sebagai golongannya?! Syi’ah pula!! Ya, pembantaian yang dilakukan oleh Syi’iyna Surkati!! Bukankah dia Syaikh Salafy kalian?!!-peny 45

Alhamdulillah, berdasarkan informasi yang disebarluaskan sendiri oleh Abu Salma dalam artikelnya yang berjudul “Lama Tidak OL”, kita telah mendapatkan kepastian bahwa bukti-bukti penyimpangan Hizbul Irsyad dan As-Sudani (termasuk majalah Adz-Dzakhirah Al-Islamiyyah edisi bahasa Arab yang berisi ucapan As-Sudani seperti contoh di atas) yang dikirimkan via pos telah sampai dengan selamat di tangan Masyayikh Yordan di Yordania. Sebenarnyalah

sangat sulit untuk membuktikan apakah “paket” tersebut telah sampai ataukah tidak, hanya saja rizki dari Allah sekonyong-konyong kita dapatkan begitu membaca tulisan “Informasi Emas” dari Abu Salma ini, Walhamdulillah.

benar, namun Al-Quran dan Sunnah-lah yang menjadi kata pemutusnya! Apakah semua itu bersesuaian ataukah justru bertentangan dengan keduanya? Berikut sikap para ulama tentang Khawarij, agar tampak jelas betapa “Syaikh Al-Allamah” ini ternyata menyimpang sangat jauh dari petunjuk Nabi

Ketika menyebutkan berbagai fitnah yang timbul (sebagai tanda-tanda hari Kiamat), Syaikh Yusuf bin Abdullah Al-Wabil menjelaskan tentang munculnya Khawarij dimana terjadi dialog antara mereka dengan Ali

“Ali berpidato kepada mereka di Masjid Kufah, lalu mereka berteriak-teriak di sebelah masjid “La hukma illallah” (tidak ada hukum kecuali hukum Allah) dan mereka berkata:”Engkau telah berbuat syirik dan berhukum kepada orang-orang serta tidak menghukum dengan Kitab Allah!”

Lalu Ali berkata kepada mereka:”Kalian punya tiga hak kami, yaitu kami tidak akan menghalangi kalian untuk masuk masjid, tidak menghalangi kalian untuk memperoleh bagian harta rampasan, dan kami tidak akan memulai memerangi kalian selama kalian tidak melakukan kerusakan”.

Kemudian mereka berhimpun menjadi satu dan membunuh setiap kaum muslimin yang melewati mereka. Pada suatu waktu Abdullah bin Khabbab bin Art (At-Tamimi, seorang shahabat besar yang lahir pada zaman Nabi

lalu diberi nama Abdullah. Dia dan Abdullah bin Zubair adalah dua orang pertama yang dilahirkan pada zaman Islam, lalu dibunuh Khawarij!) bersama istrinya, LALU KAUM KHAWARIJ MEMBUNUHNYA DAN MEMBELAH PERUT ISTRINYA SERTA MENGELUARKAN ANAKNYA YANG ADA DI DALAM KANDUNGAN. Ketika Ali

mengetahui hal ini, beliau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang membunuhnya?” Mereka menjawab,”Kami semua yang membunuhnya”. Lalu Ali bersiap-siap untuk memerangi mereka dan bertemu mereka di Nahrawan (sebuah negeri dekat Baghdad). Selanjutnya beliau hancurkan mereka hingga tinggal sedikit yang dapat menyelamatkan diri (wahai kaum muslimin, tidakkah anda merasa cemburu dan marah bahwa kaum yang sedemikian kejamnya terhadap shahabiyyun jalil dan istrinya yang disiksa sedemikian biadabnya dengan dibelah perutnya dan dikeluarkan anaknya ternyata oleh “Al- Allamah” Ahmad Ahmad Surkati masih dianggapnya sebagai golongannya!!-pen).

Sesungguhnya Nabi sendiri telah memberitahukan akan munculnya kelompok ini di tengah-tengah umat Beliau. Hadits-hadits mengenai masalah ini telah mutawatir, diantaranya Al-Hafidh Ibnu Katsir menyebutkan lebih dari 30 hadits dalam kitab-kitab Shahih, Sunan dan Musnad (lihat Al-Bidayah wan Nihayah 7:290-307). Diantaranya diriwayatkan oleh Abu Sa’id

Al-Khudri , ia berkata: Rasulullah bersabda:”Akan muncul satu golongan yang keluar dari kalangan kaum muslimin, mereka akan dibunuh oleh golongan yang lebih dekat kepada kebenaran diantara dua golongan” (Shahih Muslim, Kitab Az-Zakat, Bab I’tha’ Al-Muallafah wa Man Yukhafu ‘ala Imanihi, 7:168)

Dan diriwayatkan pula dari Abu Sa’id Al-Khudri , bahwa ketika ia ditanya tentang Al- Haruriyah, dia menjawab:Saya tidak tahu apa Al-Haruriyah itu, tetapi saya pernah mendengar Rasulullah

bersabda: “Akan muncul di kalangan umat ini –Beliau tidak mengatakan sebagian dari mereka- suatu kaum yang kamu pandang rendah shalatmu bersama mereka. Mereka membaca Al-Qur’an, tetapi bacaannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Ad-Din seperti keluarnya (melesatnya) anak panah dari busurnya” (Shahih Bukhari, Kitab Istitabatul Murtaddin wa Mu’anidin wa Qitalihim, Bab Qathlil Khawarij wa Mulhidin ba’da Iqamatil Hujjah ‘alaihim, 12:283).

Nabi menyuruh memerangi kaum Khawarij dan menjelaskan bahwa orang yang membunuh mereka mendapat pahala. Ini menunjukkan betapa rusaknya golongan ini, betapa jauhnya dari Islam, betapa besar bahaya yang ditimbulkan terhadap umat Islam ini dengan berbagai fitnah dan kegoncangan yang ditimbulkan. Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Ali

bersabda : “Akan muncul pada akhir zaman suatu kaum yang masih muda usianya dan dangkal pengetahuannya. Mereka mengucapkan sebaik-baik perkataan makhluk, tetapi iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Maka dimana saja kamu menjumpai mereka, bunuhlah, karena dalam membunuh mereka terdapat pahala bagi siapa saja yang membunuhnya pada hari kiamat” (Shahih Bukhari 12:283; Shahih Muslim, Kitab Az-Zakat, Bab At-Tahridh ‘ala Qatli Al-Khawarij, 7:169).

, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah

Imam Bukhari berkata: “Ibnu Umar memandang mereka sebagai makhluk Allah 46

yang paling buruk . Beliau berkata:”Sesungguhnya mereka suka memutarbalikkan fakta, yaitu menempatkan ayat-ayat yang turun berkenaan dengan orang kafir, mereka jadikan untuk orang-orang mukmin” (Shahih Bukhari, Kitab Istitabat Murtaddin, Bab Qathl Al- Khawarij, 12:283. Ibnu Hajar berkata, “sanadnya shahih”, Fathul Bari 12:222286)

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata:”Bencana mereka besar sekali dan meluas sampai kepada I’tiqad mereka yang rusak, lalu mereka menolak hukuman rajam bagi pezina muhshan, memotong tangan pencuri sampai ketiak, mereka wajibkan shalat bagi wanita yang sedang haid, mereka kafirkan orang yahg meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar bagi yang mampu, dan bagi yang tidak mampu mereka anggap telah melakukan dosa besar, orang yangmelakukan dosa besar diperlakukan sebagai orang kafir. Mereka tahan harta orang- orang dzimmi dan mereka tentang (halangi) dan mereka rusak orang yang menisbathkan diri kepada Islam dengan membunuhnya, menawannya dan merampas hak serta miliknya” (Fathul bari 12:285).

Dan kaum Khawarij ini akan senantiasa ada sehingga orang belakangan dari kalangan mereka bertemu Dajjal. Dalam suatu hadits dari Ibnu Umar disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:” Akan muncul suatu generasi yang membaca Al-Qur’an tetapi bacaannya tidak melampaui tenggorokan mereka. Dan setiap muncul satu generasi pasti dipotong” Ibnu Umar berkata: Saya mendengar Rasulullah

mengatakan :”setiap muncul satu generasi pasti dipotong” lebih dari dua puluh kali, “sehingga akan muncul Dajjal di daerah mereka” (Sunan Ibnu Majah dalam Mukadimahnya, Bab Dzikr Al-Khawarij 1:61, hadits nomor 174. Hadits tersebut adalah Hasan. Periksa Shahih Al-Jami’ Ash-Dhaghir, Al-Albani 6:362, no.8027).

(Asyratus Sa’ah, Syaikh Abdullah bin Yusuf Al-Wabil,MA, Maktabah Ibnul Jauzi, Cetakan pertama, 1409H/1989M). Maka kenyataan ini tidaklah “membelalakkan mata” kecuali terhadap Abdurrahman Tamimi dan kelompok Hizbiyyinnya. Sekian tahun mereka memupuk rencana dan makar, memasukkan racun, matan dan sanad Hizbiyyahnya kepada Masyayikh Yordan, mempermainkan mereka dengan memberikan gambaran-gambaran

-palsu- betapa di Indonesia pernah hidup seorang Ahmad Ahmad Surkati As-Sudani yang “…dakwah beliau telah mempersiapkan jalan untuk kepada dakwah salafiyyah yang murni…” (ibid, hal.14). Berulangkali mereka datangkan para Masyayikh tersebut untuk mengecoh umat –atas kesederhanaan alur berpikirnya- bahwa kalau mereka ini adalah hizby sebagaimana yang dikatakan oleh salafiyyin, maka tentu para Masyayikh tersebut tidak akan mau hadir mendatanginya!! Tetapi bukti yang kita ungkapkan –Alhamdulillah- telah membungkam kekejian jalan pikirannya!! Bagaimana Ahlussunnah dapat menerima “Seorang Syaikh Salafiyyin” (baca:Ahmad Surkati As-Sudani) yang memiliki keyakinan bahwa Syi’ah Rafidhah adalah golongannya sementara mereka adalah kaum yang paling besar permusuhannya

terhadap Islam dan kaum Muslimin?! Mengkafirkan seluruh shahabat Nabi (kecuali beberapa orang)!! Mensifati para shahabat sebagai orang-orang yang haus kekuasaan dan rakus akan duniawi!! Merubah ayat-ayat Al-Qur’an!! Bagaimana pula Ahlus Sunnah dapat mengakuinya sebagai orang yang shalih, penyeru dakwah Tauhid (sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh Al-Kadzab di hadapan ulama Yordan) sementara dia meyakini bahwa Khawarij yang telah mengangkat pedang terhadap kaum muslimin serta menghalalkan darahnya adalah golongannya!!

Demi Allah wahai Abdurrahman Tamimi Sang Pendusta!! Ahlussunnah berlepas diri dari ucapan “Syaikh Salafiyyin” engkau !! Maka ingatlah betapa dirimu telah melafadzkan sumpah laknat dalam teks acara mubahalah engkau yang menyimpang itu!! Siapakah yang

berdusta, wahai pendusta?! Semoga Allah memberikan hidayahNya kepadamu dan 46 Adapun di sisi Surkati dan dakwah Pan-Islamismenya? Syaikh Salafiyyin? Yang telah mentauhidkan masyarakat

negeri ini? Yang meluruskan garis perjuangan? Berdakwah kepada Al-Kitab dan Sunnah? Tentu dia telah berkata:”.. Kharijiyna!”. Na’udzubillah minadh Dhalal. Sungguh suatu hal yang aneh bahwa orang yang sedemikian terhormat dengan gelar Syaikh Salafy, yang memiliki kelebihan dan keistimewaan dalam menyeleksi hadits-hadits dhaif dan palsu ternyata telah menjadikan anak cucu Dzul Khuwaishirah (Kakek moyangnya Khawarij) sebagai anggota kelompok Hizbul Irsyadnya dengan ucapannya

yang mantap…. Kharijiyna!! Adakah Syaikh Salafy yang tidak pernah mendengar nama Dzul Khuwaishirah yang padanya ada keutamaan langsung dari Nabi

untuk membunuh Kilabun Naar-Anjing-Anjing Neraka keturunannya?! Apakah yang melandasi Syaikh Salafy ini untuk bangkit berupaya mempersaudarakan dakwahnya dengan Kilabun Naar?! Kesemuanya ini merupakan bukti tak terbantahkan yang menunjukkan bahwa di dalam manhaj dakwah Syaikh Salafy ini ada “suatu tumor ganas” yang membinasakan umat yang harus segera diamputasi dan disingkirkan!! Kenapa dibela? Allahul Musta’an.

kelompok hizbiyyahmu!! Kalau engkau tidak menerima bantahan ini, mudah saja, tulis secara ilmiah bantahanmu (kalau engkau memang mampu menghadirkan bukti-bukti ilmiyyah ke- shahih-an dakwah hizbiyyahmu!) dan jangan bergaya sebagaimana seorang preman yang hanya bisa mengumbar “ancaman kematian”!!

Kalau engkau memang yakin dengan kebenaran dakwahmu, rasanya tidak ada alasan bagi dirimu untuk bermain-main dengan gaya bahasa “kematian”!? Sungguh kebenaran itu hanyalah diiringi dengan bukti dan dalil (bukan dalih!), bukan pula manhaj “premaniyyah”! Tetapi sebelum itu, kami tambahkan lagi PR- untukmu mengenai figur pujaan Syaikh-mu (Ahmad Surkati As-Sudani) yaitu Jamaluddin Al-Afghani yang kata situs Surkatiyyinmu (alirsyad-alislamy.or.id/alirsyad.htm) sebagai GERAKAN YANG SERUPA dengan gerakan “Muhammad Abdulwahab” tetapi DENGAN BEBERAPA PERBAIKAN SIKAP! (Lihatlah celaan keji dan pelecehan terhadap dakwah tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini!!) untuk melengkapi “landasan dakwah Salafy-yyahmu yang dicemari oleh aqidah MGK (Masih Golongan Kita-nya Ahmad Surkati) yaitu khurafat, bid’ahnya Syi’ah, Khawarij, Mu’tazilah (lihat bahasan tentang 3 Himpunan Risalah Mu’tazilah yang diterjemahkan oleh Cumlaude LIPIA, da’i Al-Muntada Al-Sofwa As-Sururi sekaligus seorang Surkatiyyin yang tulisannya berupa liputan khusus Daurah Masyayikh Yordan dipersembahkannya kepada kaki tangan Ihya’ut Turots Al-Kuwaity (majalah As-Sunnah!), Agus Hasan “Kemelut” Bashari, LC.MAg), dan Komunisme (masih ingat dengan pujian Ahmad Surkati terhadap keteguhan keyakinan komunisnya Semaun?)!!

Melengkapi pembahasan terdahulu, sedikit disinggung keterkaitan antara Ahmad Surkati As-Sudani dengan Muhammad Abduh dan Jamaluddin Al-Afghani. Informasi ini pertama kali kita dapatkan dari situs resmi PP. Al-Irsyad dalam bab “Latar Belakang Lahirnya Al-Irsyad Al-Islamiyah”. Selanjutnya diuraikan betapa salah satu bagian cikal bakal lahirnya Al-Irsyad Al-Islamiyyah ternyata dari pemikiran Muhammad Abduh Al-Mu’tazili!! Perkembangan berikutnya, kita dapatkan informasi tambahan justru dari tulisan Ahmad Surkati (langsung) di majalah Adz-Dzakhirah edisi “kuna” sekitar tahun 1924M (Abdurrahman Tamimi memiliki kepentingan besar agar lembaran-lembaran “kuna” ini tidak diketahui oleh umat (telah kita uraikan pada artikel Teror-Hizbiyyah Sururiyah bukti-bukti penipuan besar- besaran Ma’had Al-Irsyad yang sengaja menyembunyikan berbagai kesesatan Ahmad Surkati terhadap umat dan ulama dengan hanya melaporkan kebaikan-kebaikannya saja, ajian ABS, Agar Beliau Salafikan!!) .

Terkuaknya tulisan Ahmad Surkati ini secara langsung menaikkan bobot dan kualitas kedustaannya ketika menceramahi para Masyayikh di Markas Al-Albani!) secara lebih spesifik Ahmad Surkati menggambarkan bagaimana rohnya merasakan roh pujaannya - Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Ibrani- menari-nari sedemikian rupa diiringi tetabuhan “PAN-ISLAMISME” menyaksikan perdamaian antara “dua negeri Islam” yaitu Syiah Iran dan Afghanistan. Ya PAN-ISLAMISME, suatu GERAKAN “PEMBAHARUAN” DARI ISLAM

BERUPA AJARAN

DIGANTI MENJADI SINKRETISME/PERPADUAN BERBAGAI ALIRAN DAN FIRQAH UNTUK MEWUJUDKAN “ISLAM WARNA-WARNI”. Naudzubillah!! Sungguh merupakan bukti nyata yang cukup membelalakkan mata Abdurrahman Tamimi dan cs-nya yang begitu “heroik” menjunjungnya dan menghiasinya sebagai tokoh tauhid (baca: Syaikhnya Salafiyyin!) yang terpengaruh oleh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab!! “Ketahuan dustanye!”, kata orang Betawi.

Sungguh sangat ironis, bahwa Ahmad Surkati dan situs Surkatiyyinnya mengelu-elukan Jamaluddin sebagai seorang pembaharu yang dakwahnya memiliki beberapa perbaikan sikap (baca:keunggulan) daripada dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

(kita berlindung kepada Allah dari anggapan sesat ini!), sementara kalangan Orientalis barat sendiri lebih terbuka untuk mengakui peran besar Jamaluddin dalam Gerakan PAN (Pengacauan Agama-Nya) ISLAMISME yang tentu saja searah dan sejalan dengan misi orientalis itu sendiri, simak pengakuan “jujur” mereka: “Al-Afghani, Jamal Al-Din (1254-1314/1838-1897). Tokoh Modernis, reformer,dan penggerak politik. Ia lahir di Iran tetapi besar di Afghanistan……Selama beberapa tahun ia bersekutu dengan Muhammad Abduh di Paris dalam penyebaran ide pembaharuan Islam (mendirikan organisasi Urwatul Wutsqa, keduanya adalah idola Ahmad Surkati-lihat situs Surkatiyyin), namun akhirnya Abduh berpisah dengannya. Semenjak itu sampai wafatnya Al-Afghani melanjutkan kegiatan politik yang pesonanya mengungguli segala kekuasaan. Menjelang kematiannya pada tahun 1897, ia menerima tunjangan dan sebuah rumah dari Sultan

Utsmani yang bernama Abd Al-Hamid, seorang autokrat yang seharusnya menentang rencana revolusioner Al-Afghani. “POLITIK BUNGLON” ini melibatkan dirinya dalam permusuhan yang lama, dimana ia selalu memainkan dirinya sebagai penjahat. Daya tariknya sebagai politikus berpangkal dari keahliannya dalam memadukan dan memanipulasi antara agama dengan kekacauan kondisi, antara kelompok konservatif dan kelompok radikal liberalis” (Ensiklopedia Islam/The Concise Encyclopedia of Islam, Cyril Glasse, hal.13, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999).

Lebih lengkapnya, kita bawakan uraian dari Farid Bin Ahmad bin Manshur Alu Tsabit dalam bukunya Da’watul Ikhwanil Muslimin fii Mizanil Islam, cetakan1 Darul Manar, 1414H dalam bab khusus tentang Jamaluddin Al-Afghani. Mungkin diantara pembaca merasa heran, apa hubungan orang ini dengan Hasan Al-Banna Ash-Shufi pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin? Ketahuilah bahwa Jamaluddin Al-Afghani banyak memberikan warna dan pengaruh terhadap pola pergerakan dan pemikiran Hasan Al-Banna! Karena itulah mereka berdua memiliki banyak kesamaan dalam gerakannya, yang paling menonjol adalah upayanya untuk menggabungkan berbagai firqah dan hizb dalam satu langkah pergerakan, nah ini pula yang diwarisi Surkati As-Sudani dari Jamaluddin Ar-Rafidhi. Selamat 47 menyimak:

Diantara kelompok-kelompok dakwah yang terkuat dan yang terbesar pengaruhnya hingga meliputi seluruh Mesir adalah Jamaluddin (yang terkenal dengan Al-Afghani) dan para murid setelahnya. Bahkan dakwah ini mampu menembus Universitas Al-Azhar hingga menjadi lembaga pengkader da’i yang sangat kuat kecondongannya kepada pemikiran Al- Afghani, Muhammad Abduh dan para muridnya.

Pada pembahasan berikutnya, akan aku mulai (dengan kehendak Allah ) tulisan sepak terjang Al-Afghani, dakwah dan dasar-dasar dakwahnya. Aku sebutkan pula sebagian muridnya yang terkenal. Kemudian akan aku jelaskan tentang sejauh mana keterpengaruhan Hasan Al-Banna dan golongannya dengan dakwah Jamaluddin dalam banyak perkara. Wabillahit taufiq.