Kerangka Berpikir
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Prestasi Belajar Sejarah Antara Siswa yang Diajar Menggunakan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Visualisasi Museum dengan Media Power Point
Pemanfaatan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum dapat meningkatkan mutu dan efektifitas kegiatan pembelajaran. Guru dapat dapat lebih maksimal menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, yakni tentang peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan cara menyajikan secara langsung kronologis peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah terjadi pada Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Selain itu, penyampaian materi pelajaran juga akan lebih menarik, karena materi pelajaran dikemas dalam format audio-visual yang diikuti dengan narasi dan ditampilkan pula diorama- diorama tokoh yang terdapat dalam museum tersebut. Siswa akan lebih tertarik memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan tidak merasa jenuh. Dengan demikian, daya tangkap siswa terhadap materi akan semakin kuat dan diharapkan nantinya siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam pelaksanaannya, penerapan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum merupakan salah satu komponen yang dapat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa.
commit to user
cenderung menerima pelajaran secara pasif dari materi yang ditampilkan oleh guru melalui slides presentasi. Penggunaan media power point lebih menekankan pada penyampaian informasi pembelajaran kepada siswa sesuai dengan rancangan yang telah dipersiapkan sepenuhnya oleh guru, sehingga siswa tinggal menerima materi pembelajaran secara utuh dari guru. Disamping itu, dalam media power point, fasilitas audio visual yang dapat ditampilkan sifatnya hanya terbatas, tidak begitu maksimal dibandingkan ketika mengunakan media video pembelajaran. Kondisi tersebut sering menimbulkan rasa bosan, masa bodoh dan merasa malas dalam mengikuti pelajaran yang pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar Sejarah antara siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum dan dengan media Power Point . Penggunaan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik dibandingkan menggunakan media Power Point.
2. Perbedaan Keaktifan Belajar Sejarah Antara Siswa yang Diajar Dengan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Visualisasi Museum dengan Media Power Point.
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang terjadi setelah siswa mengikuti atau mengalami proses belajar mengajar yaitu hasil belajar dalam bentuk kemampuan atau keterampilan tertentu. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa secara nyata meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baru setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil belajar dapat diukur setelah dilakukan suatu kegiatan belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat agar tercapai ketuntasan belajar baik secara individu maupun klasikal. Keberhasilan dari proses mengajar salah satunya ditentukan dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa.
commit to user
motivasi siswa. Belajar Sejarah dengan menggunakan media pembelajaran sejarah berbasis visualisasi museum lebih menyenangkan dibandingkan media power point karena dalam media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum tersebut siswa dapat menyaksikan secara langsung kronologis peristiwa seputar Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dalam format audio-visual. Penyajian materi dalam dalam format audio-visual tersebut diharapkan akan mampu merangsang, membangkitkan dan memelihara keaktifan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan meningkatnya keaktifan siswa tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pula prestasi belajarnya dalam belajar Sejarah.
Terdapat dugaan bahwa akan terdapat perbedaan yang signifikan keaktifan belajar siswa antara yang diajar menggunakan menggunakan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum dan dengan media Power Point. Siswa yang diajar dengan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum lebih aktif dari pada siswa yang diajar dengan media power point.