Kasus Posisi

2. Kasus Posisi

Pada tanggal 19 Nopember 2005 anak dari Ibu Sri Winarni yang bernama Yosep Suprapto ditangkap oleh pihak berwajib dan kemudian ditahan di Polsek Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah karena masalah narkoba. Ibu Sri Winarni yang buta masalah hukum kemudian meminta tolong kepada tetangganya yaitu Mbak Emi untuk membatu mengurus permasalahan yang menimpa anaknya. Mbak Emi kemudian mengenalkan ibu Sri winarni kepada seorang pengacara yang bernama H. Bahrun Naja, S.H. dan kemudian Ibu Sri Winarni meminta tolong kepada pengacara tersebut untuk dapat mengurus perkara anaknya.

2 (dua) minggu setelah pertemuan, H. Bahrun Naja, S.H. meminta uang kepada Ibu Sri Winarni sebesar Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan alasan untuk diberikan kepada Penyidik agar pasal yang dikenakan kepada Yosep lebih ringan yaitu dari pengedar menjadi pengguna sehingga hukuman yang diterima Yosep bisa lebih ringan. Selang beberapa hari bukan kabar baik yang diterima oleh Ibu Sri Winarni, tetapi kabar yang sangat membebaninya. Ibu Sri Winarni harus menyiapkan uang yang diminta oleh H. Bahrun Naja, S.H. sebesar Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk meminimalkan hukuman Yosep sehingga hukuman maksimalnya 7(tujuh) bulan. Bingung harus bagaimana caranya untuk mendapatkan uang sebanyak

itu Ibu Sri Winarni dengan terpaksa menjual rumah yang ditempatinya dengan harga dibawah harga normal karena rumahnya itulah satu-satunya harta yang dia punya. Pada tangal 6 Desember 2005 sekitar pukul 13.00 WIB Ibu Sri Winarni dan Mbak Emi datang ke rumah H. Bahrun Naja, S.H. untuk menyerahkan uang sesuai dengan permintaan yaitu sebesar Rp 15.000.000,00 (lima belas juta Rupiah). Pada saat Ibu Sri Winarni dan Mbak Emi menyerahkan uang tersebut, Pak Bahrun menjanjikan kepada Ibu Sri Winarni bahwa hukuman yang akan diterima Yosep berkisar antara 4 (empat) sampai 7 (tujuh) bulan. Pak Bahrun juga berkata bahwa uang tersebut bukan untuk dirinya melainkan untuk Kepolisian, Kejaksaan, Hakim, dan untuk mencarikan surat keterangan gila dengan tujuan memuluskan proses hukum bagi Yosep. Semenjak penyerahan uang tersebut Ibu Sri Winarni menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Bahrun untuk mengurus perkara yang menimpa Yosep sampai dengan diputusnya perkara tersebut oleh majelis hakim.

Kecurigaan Ibu Sri Winarni pun timbul setelah Pak Bahrun mulai susah dihubungi untuk konsultasi. Lebih mirisnya lagi pada saat pelimpahan dari polisi kepada kejaksaan Pak Bahrun tidak ada, pelimpahan dari kejaksaan kepada pengadilan juga tidak tidak ada, bahkan pada sidang di pengadilan pun Pak Bahrun tidak mendampingi sampai diputusnya perkara. Setelah dikonfirmasi Pak Bahrun selalu beralasan tidak tahu jadwal sidang. Ibu Sri Winarni sangat kecewa dengan cara kerja Pak Bahrun dalam melayani klien yang ternyata janji-janjinya tidak sesuai kenyataan yang ada. Merasa ditipu oleh Pak Bahrun, Ibu Sri Winarni pun pada tanggal 14 Februari 2006 melaporkan tindakan Pak Bahrun tersebut ke Mapolres Karanganyar. Ibu Sri Winarni heran dengan apa yang terjadi karena tidak ada tindak lanjut dari pihak Kepolisian atas apa yang dilaporkanya tersebut. Selang beberapa hari Ibu Sri Winarni datang ke Mapolres Karanganyar untuk menanyakan kenapa Kecurigaan Ibu Sri Winarni pun timbul setelah Pak Bahrun mulai susah dihubungi untuk konsultasi. Lebih mirisnya lagi pada saat pelimpahan dari polisi kepada kejaksaan Pak Bahrun tidak ada, pelimpahan dari kejaksaan kepada pengadilan juga tidak tidak ada, bahkan pada sidang di pengadilan pun Pak Bahrun tidak mendampingi sampai diputusnya perkara. Setelah dikonfirmasi Pak Bahrun selalu beralasan tidak tahu jadwal sidang. Ibu Sri Winarni sangat kecewa dengan cara kerja Pak Bahrun dalam melayani klien yang ternyata janji-janjinya tidak sesuai kenyataan yang ada. Merasa ditipu oleh Pak Bahrun, Ibu Sri Winarni pun pada tanggal 14 Februari 2006 melaporkan tindakan Pak Bahrun tersebut ke Mapolres Karanganyar. Ibu Sri Winarni heran dengan apa yang terjadi karena tidak ada tindak lanjut dari pihak Kepolisian atas apa yang dilaporkanya tersebut. Selang beberapa hari Ibu Sri Winarni datang ke Mapolres Karanganyar untuk menanyakan kenapa