Operasi pada Matriks

C. Operasi pada Matriks

Setelah mempelajari materi pada kompetensi dasar ini, kalian diharapkan dapat ¾ menyelesaikan penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dengan matriks dan

perkalian matriks dengan matriks; ¾ menyelesaikan kesamaan matriks menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian matriks.

1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Dua Matriks A dan B dapat dijumlahkan atau digunakan operasi pengurangan bila ordo (baris x kolom) kedua matriks tersebut sama. Hasil jumlah atau selisih didapat dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan elemen-elemen yang seletak dari kedua matriks tersebut.

A–B= ⎜⎜

A + C tidak dapat dijumlahkan, karena ordo kedua matriks tersebut tidak sama.

Untuk setiap matriks A, B dan C yang berordo sama, berlaku sifat-sifat operasi penjumlahan dan pengurangan matriks sebagai berikut:

a. A + (B + C) = (A + B) + C sifat asosiatif,

b. A + B = B + A sifat komutatif,

c. A(B + C) = AB + AC sifat distributif,

88 Matematika X SMK Kelompok:Penjualan dan Akuntansi

d. A(B – C) = AB – AC,

e. A + 0 = 0 + A = A,

f. terdapat matriks X sedemikian sehingga A + X = B.

2. Perkalian Matriks

a. Perkalian Matriks dengan Skalar ( k)

Misalkan k sebuah skalar dan A sebuah matriks, maka kA adalah sebuah matriks yang didapat dengan cara mengalikan setiap elemen (entri) matriks A dengan skalar k.

Contoh 17

Diketahui A = ⎜⎜

⎛ 2 − 1 ⎞ Tentukan a, b, dan c jika diketahui P = ⎜⎜

⎝ b − 4 ⎜⎜ ⎝ − 3 8 ⎠ ⎟⎟ ⎠ sehingga berlaku P – 2Q = R.

dari persamaan matriks tersebut didapat

a=0 b=1 c–2=2 ⇔ c=4

Contoh 19

Tentukan matriks X yang memenuhi persamaan berikut ini. ⎛ 1 − 2 ⎞

⎛ 2 0 a. 4X – 3 = ⎞ ⎛ 1 ⎞ ⎜⎜

⎟ b + 1X =2 ⎜ ⎟ ⎝ 2 − 6 ⎟⎟

BAB III Matriks

Untuk setiap skalar k 1 dan k 2 , dan untuk setiap matriks A dan B yang berordo sama dan AB terdefinisi, berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar sebagai berikut:

a. (k 1 +k 2 )A=k 1 A+k 2 A

b. (k 1 – k 2 )A=k 1 A–k 2 A

c. (k 1 k 2 )A=k 1 (k 2 A)

b. Perkalian Matriks dengan Matriks

Dua matriks A dengan ordo m x n dan matriks B dengan ordo n x p, hasil kali antara A dan B adalah sebuah matriks C =

⋅ A B yang berordo m x p, didapat dengan cara mengalikan setiap elemen baris matriks A dengan elemen kolom matriks B.

Jika matriks A berordo m x n dan B berordo p x q dimana n ≠ p maka ⋅ A B tak terdefinisi. Perhatikan ilustrasi kartu domino pada Gambar 3-2 untuk perkalian dua mariks yang berordo masing-masing 2 x 4 dan 4 x 1.

90 Matematika X SMK Kelompok:Penjualan dan Akuntansi

2x4

4x1

Syarat dua matriks Dapat dikalikan

Hasil kali kedua matriks dengan ordo 2 x 1

Gambar 3- 2 Contoh perkalian matriks

, tentukan AB ⋅

Jawab: Matriks A berordo 2 x 2 dan B berordo 2 x 3, hasil kali ⋅ A B adalah matriks yang berordo 2 x 3. Perhatikan ilustrasi di bawah ini.

A ⋅ B = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜

=- 2 ⋅ ( − 1 ) + 1 ⋅ 4 = 6 adalah entri baris ke-1 dan kolom ke-2 dari matriks A yang diperoleh dengan cara mengalikan elemen-elemen baris ke-1 matriks sebelah kiri

(matriks A) dengan elemen-elemen kolom ke-2 matriks sebelah kanan (matriks B) kemudian menjumlahkannya. Demikian seterusnya untuk mengisi kotak-kotak tersebut.

Diketahui matriks A = ⎜

⎟ dan C = 1

Tentukan a. AB ⋅

B ⋅ b. A c. AC ⋅

d. Apakah AB = ⋅ B ⋅. A

Jawab:

a. AB =

b. B ⋅ = A

BAB III Matriks

⎛ 3 ⎞ ⎛ 2 c. 1 AC = ⎞ ⎜ ⎟ ⋅

⎜ = Tidak dapat diselesaikan karena kolom matriks pertama ⎠ ⎜ ⎟

(sebelah kiri) dengan banyaknya baris matriks kedua (sebelah kanan) tidak sama.

d. Dari hasil penyelesaian a dan b di atas, ternyata AB ⋅ ≠ B ⋅ . Jadi, perkalian tidak A komutatif.

Contoh 22

Tentukan hasil kali dari matriks-matriks di bawah ini. ⎛ 3 ⎞

b. ( 6 − 2 ) ⎜⎜

⎟⎟ c. ( 1 − 2 5 ) ⎜ 6 ⎟

b. ( 6 − 2 ) ⎜⎜ ⎟⎟ = ( 6 ⋅ 2 + ( − 2 ) ⋅ ( − 1 ) 6 ⋅ ( − 3 ) + ( − 2 ) ⋅ 4 )( = 14 − 26 )

c. ( 1 − 2 5 ) ⎜ 6 ⎟ = ( 1 ⋅ 3 + − 2 ⋅ 6 + 5 ⋅ ( − 5 ) ) = ( 3 − 12 − 25 ) = ( − 34 )

Contoh 23

Ibu Ahmad berbelanja di Toko ”Sembako Sejahtera” sebanyak 5 kg beras dengan harga Rp6.000,00 per kg, 4 kg terigu dengan harga Rp7.000,00 per kg, dan 3 liter minyak goreng dengan harga Rp9.000,00 per liter. Ibu Susan berbelanja barang yang sama di toko yang sama dengan kuantitas 10 kg beras, 8 kg terigu, dan 2 liter minyak goreng. Sederhanakan persoalan di atas dalam bentuk perkalian matriks dan tentukan jumlah yang harus dibayar oleh Ibu Ahmad dan Ibu Susan.

Jawab: Persoalan di atas jika disajikan dalam bentuk

Matriks adalah sebagai berikut

Keterangan A = Ibu Ahmad dan S = Ibu Susan .j

Jumlah yang harus dibayar Ibu Ahmad dan

Ibu Susan adalah: w

Gambar 3- 3 Toko kehidupan sehari- hari

92 Matematika X SMK Kelompok:Penjualan dan Akuntansi ⎛ 6 . 000 ⎞

Jadi, jumlah yang harus dibayar Ibu Ahmad adalah Rp85.000,00 dan Ibu Susan adalah Rp134.000,00.

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Antiremed Kelas 12 Matematika (4)

4 115 8

Mari Belajar Seni Rupa Kelas 7 Tri Edy Margono dan Abdul Aziz 2010

17 329 204

LKS Matematika Kelas XI

76 461 72

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80