Spektrofotometri UV-Vis .1 Penyerapan Radiasi
15 Fenilpropanolamin HCl dapat ditetapkan kadarnya dengan beberapa cara
yaitu titrasi bebas air Gandjar dan Rohman, 2008, kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang telah dilakukan oleh Dowse. dkk., 1982; kromatografi lapis
tipis; kromatografi gas; spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 251 nm ,257 nm; 262 nm A 1, 1 cm dalam larutan asam = 11,7a tidak dapat
dianalisis dalam larutan alkali Ditjen BKAK. 2014; Moffat, dkk., 2011. Penetapan kadar fenilpropanolamin hidroklorida dapat dilakukan dengan
metode titrasi argentometri. Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk
endapan dengan perak nitrat AgNO
3
pada suasana tertentu. Larutan baku sekunder yang digunakan adalah AgNO
3
Gandjar dan Rohman, 2008. Terdapat beberapa metode titrasi argentometri, yaitu : Metode Metode
Guy Lussac cara kekeruhan; Metode Mohr pembentukan endapan berwarna pada titik akhir; Metode Fajans adsorpsi indikator pada endapan; Metode
Volhard terbentuknya kompleks berwarna yang larut pada titik akhir Gandjar dan Rohman, 2008.
2.3 Spektrofotometri UV-Vis 2.3.1 Penyerapan Radiasi
Suatu molekul bergerak dari suatu tingkat energi ke tingkat energi yang lebih rendah maka beberapa energi akan dilepaskan. Energi ini dapat hilang
sebagai radiasi dan dapat dikatakan telah terjadi emisi radiasi. Jika suatu molekul dikenai suatu radiasi elektromagnetik pada frekuensi yang sesuai sehingga energi
molekul ditingkatkan ke level yang lebih tinggi, maka terjadi peristiwa penyerapan absorpsi energi oleh molekul Gandjar dan Rohman, 2008.
16 Sinar ultraviolet dan sinar tampak memberikan energi yang cukup untuk
terjadinya transisi elektronik. Keadaan energi yang paling rendah disebut dengan keadaan dasar ground state. Transisi elektronik akan meningkatkan energi
molekuler dari keadaan dasar ke satu atau lebih tingkat energi tereksitasi. Jika suatu molekul sederhana dikenakan radiasi elektromagnetik maka molekul
tersebut akan menyerap radiasi elektromagnetik yang energinya sesuai. Interaksi ini akan meningkatkan energi potensial elektron pada tingkat keadaan tereksitasi.
Penyerapan sinar UV dan sinar tampak pada umumnya dihasilkan oleh eksitasi elektron- elektron ikatan Gandjar dan Rohman, 2008.
Eksitasi menyebabkan terbentuknya pita spektrum. Penyerapan radiasi dibatasi oleh sejumlah gugus fungsional yang disebut kromofor. Elektron yang
terlibat pada penyerapan radiasi UV-Vis ini ada tiga, yaitu elektron sigma, phi , dan elektron bukan ikatan atau non bonding electron Gandjar dan Rohman,
2008. Terdapat berbagai faktor yang mengatur pengukuran serapan UV-Vis
yakni: adanya gugus- gugus penyerap kromofor, pengaruh pelarut, pengaruh suhu, ion-ion anorganik, dan pengaruh PH. Kromofor merupakan semua gugus
atau atom dalam senyawa organik yang mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Kromofor yang paling banyak ditemukan dalam molekul obat
adalah cincin benzene Gandjar dan Rohman, 2012. Gugus fungsi seperti -OH, -O, -NH
2
, dan -OCH
3
yang memberikan transisi n
→ π disebut gugus auksokrom. Gugus ini adalah gugus yang tidak dapat menyerap radiasi ultraviolet-sinar tampak, tetapi apabila gugus ini terikat
pada gugus kromofor mengakibatkan pergeseran panjang gelombang ke arah yang
17 lebih besar pergeseran batokromik dan kadang –kadang disertai dengan
peningkatan intensitas efek hiperkromik Gandjar dan Rohman, 2012.