Sampel Penelitian Lokasi, Populasi, Sampel

Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2 Jumlah SDN di Kota Tasikmalaya Berdasarkan Akreditasi Akreditasi A B C Jumlah SDN Jumlah 25 221 1 247

3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian jumlah objek atau subjek dari keseluruhan populasi penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono 2011:118 yang mengemukakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populas i”. Prasetyo 2006:119 juga mengemukakan bahwa: “Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti”. Dengan demikian sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakterstik tertentu yang akan diteliti. Oleh karena itu, tidak semua data atau informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel penelitian. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan mutu sekolah, maka sumber data dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya dengan responden seluruh guru kelas yang mengajar dan kepala sekolah sebagai guru. Adapun sampel penelitian Sekolah Dasar Negeri yang akan diambil adalah 30 sekolah dari keseluruhan populasi, hal tersebut sesuai dengan pendapat Roscoe dalam bukunya “Research Methods For Business ” Sugiyono, 2011:131 yang mengemukakan bahwa: “Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500... ”. Adapun perolehan jumlah populasi sampel sekolah berdasarkan populasi tersebut adalah dengan menggunakan rumus alokasi propotional dari Sugiyono Akdon, 2005:108 yaitu sebagai berikut: Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan : ni : Jumlah sampel menurut stratu Ni : Jumlah populasi menurut stratum N : Jumlah populasi seluruhnya n : Jumlah sampel seluruhnya Sampel Sekolah Dasar Negeri yang akan diambil dalam penelitian ini berdasarkan kecamatan dan akreditasi sekolah, penulis coba gambarkan dalam tabel 3.3 dan 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.3 Sampel Sekolah Dasar Negeri Berdasarkan Kecamatan No. Kecamatan Jumlah SDN Perhitungan Sampel 1 Bungursari 16 30247 x 16 = 2 2 Cibeureum 22 30247 x 22 = 3 3 Cihideung 27 30247 x 27 = 3 4 Cipedes 33 30247 x 33 = 4 5 Indihiang 19 30247 x 19 = 2 6 Kawalu 34 30247 x 34 = 4 7 Mangkubumi 34 30247 x 34 = 4 8 Purbaratu 15 30247 x 15 = 2 9 Tamansari 20 30247 x 20 = 3 10 Tawang 27 30247 x 27 = 3 Jumlah 247 30 Tabel 3.4 Sampel Sekolah Dasar Negeri Berdasarkan Hasil Akreditasi No. Hasil Akreditasi Jumlah Sekolah Perhitungan Sampel 1 A 25 30247 x 25 = 3 2 B 221 30247 x 221 = 27 3 C 1 30247 x 1 = 0 Jumlah 247 30 Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dengan demikian jumlah sekolah yang dijadikan sampel penelitian adalah 30 sekolah yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya, dengan hasil akreditasi A dan B. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik probability sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling yaitu teknik sampling yang digunakan bila populasi berstrata secara proporsional. Adapun pertimbangan menggunakan proportionate stratified random sampling dalam penelitian ini yaitu, untuk memperoleh ciri-ciri sekolah yang berstatus negeri dengan membaginya sesuai dengan wilayah kecamatan dan berdasarkan hasil akreditasi yang didapatkan oleh sekolah tersebut. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian yang representatif mewakili, dengan responden seluruh guru kelas yang mengajar dan kepala sekolah sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya baik yang memperoleh akreditasi A maupun B. Adapun penentuan sampling dalam penelitian ini terlihat pada tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Sampel Penelitian “SD Negeri di Kota Tasikmalaya” No Nama Kecamatan Hasil Akreditasi Kepala Sekolah Guru Kelas 1 SDN Bantarsari Bungursari A 1 8 2 SDN Cibunigeulis 1 Bungursari B 1 7 3 SDN Cibeureum 1 Cibeureum B 1 11 4 SDN Cibeureum 2 Cibeureum A 1 8 5 SDN Karangsambung 1 Cibeureum B 1 9 6 SDN Cieunteung 2 Cihideung B 1 6 7 SDN Cieunteung 3 Cihideung B 1 6 8 SDN Cieunteunggede Cihideung B 1 6 9 SDN Bojong 1 Cipedes B 1 6 Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10 SDN Bojong 2 Cipedes B 1 5 11 SDN Bojong 3 Cipedes B 1 6 12 SDN Kudanguyah 2 Cipedes B 1 6 13 SDN Sukamaju 1 Indihiang A 1 9 14 SDN Sukamaju 2 Indihiang B 1 8 15 SDN Karsamenak 1 Kawalu B 1 6 16 SDN Karsamenak 2 Kawalu B 1 8 17 SDN Karsanagara Kawalu B 1 14 18 SDN Pajajaran Kawalu B 1 12 19 SDN Hegarsari Mangkubumi B 1 6 20 SDN Linggajaya 1 Mangkubumi B 1 10 21 SDN Rahayu 1 Mangkubumi B 1 12 No Nama Kecamatan Hasil Akreditasi Kepala Sekolah Guru Kelas 22 SDN Sambongpari Mangkubumi B 1 10 23 SDN Sukamenak 1 Purbaratu B 1 7 24 SDN Sukamenak Indah Purbaratu B 1 7 25 SDN Gobras 1 Tamansari B 1 6 26 SDN Panunggulan Tamansari B 1 7 27 SDN Setiamulya 2 Tamansari B 1 8 28 SDN Jajaway 1 Tawang B 1 6 29 SDN Lengkong Tawang B 1 5 30 SDN Lengkongsari Tawang B 1 6 Jumlah 30 231 Total Responden 261 Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 261 orang responden guru dari 30 Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya. B. Desain Penelitian Saifuddin 2012:27 mengemukakan bahwa “Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang berawal dari adanya suatu permasalahan yang hendak dicarikan jawabannya”. Oleh karena itu, dalam penelitian harus memiliki tujuan yang jelas dan prosedur pelaksanaan yang sistematis. Dengan adanya prosedur pelaksanaan penelitian yang sistematis maka setiap kegiatan Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dalam penelitian dapat dilaksanakan dengan metode dan prosedur yang tepat dalam arah menuju sasaran atau target yang telah ditetapkan, serta validitas hasil penelitian dapat terjamin dan laporan penelitiannya pun dapat dipertanggung jawabkan. Desain atau rancangan penelitian merupakan bagian yang paling utama dalam penelitian. Babbie, 1995 Prasetyo, 2005:53 mengemukakan bahwa rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu. Nasution 2003:23 mengemukakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian”. Selanjutnya dalam sumber yang sama Nasution 2003:23-24 juga menguraikan secara lebih terperinci tentang manfaat desain penelitian, yaitu: 1. Desain penelitian memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian merupakan syarat mutlak dalam merencanakan pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi. 2. Desain penelitian juga menentukan batas-batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Bila tujuan tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian itu seakan-akan tidak ada ujung pangkalnya. Desain selalu berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Dengan tujuan yang jelas dapat pula disusun suatu desain yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, sehingga peneliti dapat merumuskan dan memusatkan perhatian dan usahanya ke arah tujuan yang nyata secara lebih efektif. 3. Desain penelitian dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan juga memberikan gambaran tentang kemungkinan kesulitan yang akan dihadapi. Dengan demikian dapat dipersiapkan terlebih dahulu cara-cara untuk mengatasinya. Arikunto 2009:27-28 mengemukakan bahwa secara garis besar, proses penelitian pada umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari permasalahan yang pantas untuk diteliti, Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca buku-buku teori maupun laporan hasil penelitian. 3. Meninjau kembali rumusan serta memantapkan problematika tersebut dan dilanjutkan dengan merumuskan tujuan dan hipotesis penelitian, 4. Menyusun instrumen pengumpul data, 5. Melaksanakan penelitian, 6. Melakukan tabulasi pengolahan data, 7. Mengambil kesimpulan, dan 8. Menyusun laporan penelitian. Selanjutnya, lebih luas Nazir 2005 mengemukakan bahwa desain penelitian mencakup proses-proses sebagai berikut: 1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian 2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan- hubungan dengan penelitian sebelumnya 3. Menformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifkasi dari tujuan, luas jangkau scope dan hipotesa untuk diuji. 4. Membangun penyelidikan atau percobaan 5. Memilih serta definisi terhadap pengukuran variabel-variabel 6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data 8. Membuat coding, serta mengadakan editing, dalam procesing data 9. Menganalisa data serta memilih prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistik 10. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitan, diskusi, serta interpretasi data, generalisasi kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang. Selanjutnya Iqbal 2009:16 menguraikan secara garis besar prosedur penelitian yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Tahap perencanaan penelitian, merupakan tahap dimana sebuah penelitian dipersiapkan. Pada tahap ini, semua hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dipersiapkan, seperti pemilihan judul, identifikasi dan perumusan masalah, serta hipotesis penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian, merupakan tahap dimana sebuah penelitian sedang dilakukan atau dilaksanakan. Pada tahap ini, proses pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan penarikan keimpulan dilakukan. 3. Tahap penulisan laporan penelitian, merupakan tahap dimana sebuah penelitian telah selesai dilaksanakan. Pada tahap ini, hasil dari sebuah penelitian dibuat dan disusun dalam bentuk laporan. Berdasarkan beberapa pemaparan para ahli tersebut, maka penulis mencoba menggambarkan desain dari penelitian pada gambar 3.1. Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian I II III I III II Kajian Empiris Kajian Teori Kesimpulan Pengolahan Data Pemilihan Topik Masalah Saran Perumusan Hipotesis Landasan Teori Rumusan Masalah Latar Belakang Pengujian Instrument Pengembangan Instrument Populasi dan Sampel Pengumpulan data I III II Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Proses penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Tahap I merupakan tahap awal penelitian yang dimulai dengan pemilihan dan penentuan topik penelitian. Dalam hal ini, peneliti membaca berbagai sumber dari berbagai media, begitu banyak jumlah media massa yang beredar, baik berbentuk cetak atau elektronik online. Dengan mempertimbangakan berbagai problematika yang muncul dan kajian empiris atau pengetahuan lapangan kemudian membandingkannya dengan teori, peneliti dapat menentukan dan merumuskan problematika penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Prasetyo 2010:54-55 yaitu: “Pemilihan dan penentuan topik penelitian dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu: pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari, masalah di media massa, pengetahuan lapangan dan membandingkannya dengan teori,...” Setelah menentukan dan merumuskan problematika penelitian, peneliti membaca dan menelaah berbagai literatur berupa buku-buku dan penemuan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan. Tujuan dari pengkajian tersebut adalah untuk mencari dukungan teori, baik yang mendukung memperkuat maupun yang menolak memperlemah problematika. Apabila hasil dari pengkajian tersebut ternyata terdapat dukungan teori yang memperkuat pentingnya masalah untuk diteliti, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian, meninjau kembali rumusan masalah serta merumuskan hipotesis penelitian. 2. Tahap II, merupakan tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi proses pengumpulan data, yang dimulai dengan penentuan populasi dan sampel, penyusunan dan pengembangan instrumen pengumpul data sampai pengujian instrumen. Setelah itu dilanjutkan dengan analisis dan pengolahan data penelitian. 3. Tahap III, merupakan tahap akhir penelitian, yaitu menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan dan pembahasan hasil penelitian. Dengan Rini Sofiani, 2013 Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu demikian pada akhirnya penelitian ini akan melahirkan feedback atau saran yang akan bermanfaat bagi stakeholder.

C. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA.

1 3 56

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR.

0 1 23

KONTRIBUSI KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA KOMITE SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG.

0 0 51

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 97

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SEKOLAH DASAR NEGERI TERAKREDITASI A DI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 5 60

PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KOTA CILEGON.

4 13 68

KONTRIBUSI KINERJA KOMIOTE SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SEKOLAH :Studi Deskriptif pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Tasikmalaya.

0 1 60

KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA KOMITE SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SMK NEGERI DI KABUPATEN TASIKMALAYA.

0 1 76

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMPN KOTA BANDUNG.

0 0 62

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA - repository UPI T ADP 1308052 Title

0 0 4