Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Karangan Deskriptif
No. Aspek yang Dinilai
Bobot
1. Kebahasaan
A. Ejaan
B. Diksi
C. Koherensi
D. Kohesi
2 2
2 2
2. Cara penggambaran
1
3. Tata Tulis
A. Penulisan Huruf
B. Penulisan Kata
C. Penulisan Tanda Baca
2 2
2 Diadaptasi dari Sitio, D. 2008, hlm. 37
Kriteria Penilaian 1
Kebahasaan a.
Ejaan 2 76 - 100 = Pengunaan ejaan sudah sesuai dengan EYD.
1 41 - 75 = Pengunaan ejaan kurang sesuai dengan EYD. 0 0 - 40 = Pengunaan ejaan tidak sesuai dengan EYD.
b. Diksi
2 76 - 100 = Pilihan kata yang digunakan sudah sesuai dengan tema. 1 41 - 75 = Pilihan kata yang digunakan kurang sesuai dengan tema.
0 0 - 40 = Pilihan kata yang digunakan tidak sesuai dengan tema. c.
Kalimat Koherensi
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2 76 - 100 = Adanya hubungan yang logis antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.
1 41 - 75 = Sebagian kalimat memiliki hubungan yang logis, sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis.
0 0 - 40 = Tidak ada hubungan yang logis antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.
d. Paragraf Kohesi
2 76 - 100 = Adanya hubungan yang logis antara paragraf dengan topik.
1 41 - 75 = Sebagian paragraf memiliki hubungan yang logis, sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis dengan topik.
0 0 - 40 = Tidak ada hubungan yang logis antara paragraf dengan topik.
2 Cara penggambaranPelukisan
1 = Karangan deskripsi sudah ditulis dengan melibatkan banyak indera. Misalnya, penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa.
0 = Tidak melibatkan indra. 3
Tata Tulis a.
Penulisan Huruf 2 76 - 100 = Penulisan huruf sudah sesuai dengan EYD.
1 41 - 75 = Penulisan huruf kurang sesuai dengan EYD. 0 0 - 40 = Penulisan huruf tidak sesuai dengan EYD
b. Penulisan Kata
2 76 - 100 = Penulisan kata sudah sesuai dengan EYD. 1 41 - 75 = Penulisan kata kurang sesuai dengan EYD.
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
0 0 - 40 = Penulisan kata tidak sesuai dengan EYD. c.
Penulisan Tanda Baca 2 76 - 100 = Penulisan tanda baca sudah sesuai dengan EYD.
1 41 - 75 = Penulisan tanda baca kurang sesuai dengan EYD. 0 0 - 40 = Penulisan tanda baca tidak sesuai dengan EYD.
Setelah dilakukan tes dapat dilihat kemampuan objek penelitian dalam menulis karangan deskriptif. Selama kegiatan pendeskripsian, proses
mengamati kondisi objek penelitian terus dilakukan. Proses mengamati dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi
dilakukan peneliti mengenai kondisi objek penelitian di lapangan saat proses pembelajaran. Berikut ini kisi-kisi instrumen wawancara dan observasi.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai profil pembelajar, proses pembelajaran, dan kebiasaan belajar pada
pembelajar.Berikut kisi-kisi instrumen wawancara yang digunakan dalam penelitian ini.
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Pengajar BIPA
No. Aspek yang ingin digali
Pertanyaan
1. 1.
Profil pembelajar a.
Kemampuan berbicara bahasa Indonesia
b.
Kemampuan
akademik pembelajar
c. Kesulitan pembelajar dalam
pembelajaran di kelas
d. Hal-hal yang tidak disukai oleh
pembelajar saat pembelajaran. 1.
Pertanyaan tentang profil pembelajar.
a. Bagaimana
kemampuan berbicara bahasa Indonesia pada
pembelajar, apakah
sudah lancar
atau masih terbata-bata?
b. Bagaimana
kemampuan menulis
pembelajar? c.
Kesulitan apa yang biasanya
dialami pembelajar
saat menulis?
d. Apakah ada hal-hal
yang tidak
disukai pembelajar saat proses
pembelajaran?
2. 2.
Proses pembelajaran menulis a.
Metode pembelajaran yang digunakan
b. Media pembelajaran yang
digunakan c.
Bahan ajar yang digunakan 2.
Pertanyaan tentang proses pembelajaran menulis.
a. Metode pembelajaran
apa yang selama ini digunakan?
b. Media pembelajaran
apa yang digunakan?
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
c. Bahan aja apa yang
digunakan?
3. Penanganan yang dilakukan pengajar
pada pembelajar yang kesulitan menulis. Apakah
pembelajar mengalami
kesulitan saat
menulis? Jika ya, upaya apa yang telah dilakukan?
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Pembelajar BIPA
No. Aspek yang ingin digali
Pertanyaan 1.
1. Profil pembelajar
a. Identitas pembelajar
1. Pertanyaan
tentang profil pembelajar
a. Siapakan
nama lengkap Anda dan
apa nama
panggilan Indonesia Anda?
b. Berasal
dari manakah Anda?
c. Apa tujuan Anda
datang ke
Indonesia? d.
Dimanakah Anda tinggal?
e. Dengan
siapa Anda tinggal?
f. Apakah
Anda
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
senang tinggal di sini?
2,. Kemampuan akademik pembelajar
2. Pertanyaan
tentang akademik pembelajar
a. Apakah
Anda mampu berbicara
bahasa Indonesia dengan lancar?
b. Apakah
Anda lancar
membaca teks
berbahasa Indonesia?
c. Apakah
Anda mahir menulis teks
berbahasa Indonesia?
d. Apakah
Anda mengalami
kesulitan saat
menulis? Jika ya, sebutkan
faktor yang
membuat Anda mengalami
kesulitan menulis?
3. Kondisi pembelajar
3. Pertanyaan
tentang kondisi pembelajar
a. Apakah
Anda senang belajar di
ruang kelas?
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Apakah
Anda cepat
bosan belajar?
c. Bagaimana
pembelajaran di
kelas dengan
metode dan media yang
diberikan pengajar?
d. Adakah hal yang
tidak Anda
senangi saat proses pembelajaran, jika
ada sebutkan dan bagaimana
anda menyikapinya?
3. Pedoman Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui sikap dan kondisi pembelajar pada saat proses penelitian berlangsung. Berikut adalah kisi-kisi instrumen observasi.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Pembelajar BIPA
No. Aspek
Instrumen Keterangan
Deskripsi Ya
Tidak
1. Sikap
1. Menunjukkan
sikap antusias
terhadap pembelajaran.
2. Menyukai lagu
yang
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
diperdengarkan. 3.
Melakukan gerakan
yang berlebihan.
4. Sering
mengganti posisi duduk.
5. Terlihat
bermalas- malasan.
6. Terlihat
mengantuk.
2. Kondisi
1. Penggunaan
bahasa Indonesia sangat terbatas.
2. Rendahnya
keterampilan menulis.
Di bawah ini adalah lirik lagu yang digunakan peneliti untuk proses penelitian. Lagu yang digunakan peneliti sebelum diujikan pada objek penelitian,
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pengajar BIPA dan mendapat masukkan dari dosen pembimbing dengan memerhatikan kriteria yang cocok diberikan
kepada pembelajar BIPA seperti lagu yang memiliki lirik sederhana dan mudah dipahami.
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lagu ke-1
Lagu yang digunakan pada tahap diagnosis
Kereta Malam Perjalanan
Pencipta : Franklin Hubert Sahilatua Penyanyi : Jane Maureen Sahilatua
Dengan kereta malam Ku pulang sendiri
Mengikuti rasa rindu Pada kampung halamanku
Pada Ayah yang menunggu Pada Ibu yang mengasihiku
Duduk di hadapanku seorang Ibu Dengan wajah sendu
Sendu kelabu Penuh rasa haru ia menatapku
Penuh rasa haru ia menatapku Seakan ingin memeluk diriku
Ia lalu bercerita tentang
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Anak gadisnya yang telah tiada Karena sakit dan tak terobati
Yang wajahnya mirip denganku
Lagu ke-2
Lagu yang digunakan pada tahap tindakan dan evaluasi
Jangan Menangis Ibu
Pak,di mana kah Pak? Saya ingin sekolah
Sementara anak lainnya sudah kelas 5 Aku selalu membantu Ibu
Seperti yang kau pesankan dulu Sementara ku tak tahu di mana kau berada lama meninggalkan kita
Bu, sudah lah bu, jangan menangis Tangismu hanyalah kan menambah beban
Pasti ku bantu sekuat tangan mu Meski harus mencari uang di simpang jalan
Berdebu kehujanan Siang malam panas dan kedinginan
Reff:
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Aku tak bisa mendengar ibu berduka Aku tak bisa mendengar ibu terluka
Aku tak bisa merasakan ibu tersiksa Ku hanya bisa rasakan kesedihan yang ibu rasakan
Lagu ke-2
Lagu yang digunakan pada tahap tindakan dan evaluasi
Betapa
Penyanyi: Sheila On 7
Seminggu setelah engkau pergi teman silih berganti menghiburku Berkata semua teratasi dan terus sembunyi di balik senyum palsuku
Dengar dirinya tak sendiri lagi Reff:
Betapa hancurnya Hati dan jiwaku
Setahun setelah engkau pergi ku masih sendiri sembunyi di balik senyum palsuku dengar dirimu tak sendiri lagi
Reff: Betapa hancurnya
Hati dan Jiwaku Tolong bantu aku melewati semua
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Data
Data yang terkumpul secara keseluruhan diklasifikasikan dan dianalisis berdasarkan masalah penelitian. Teknik analisis data tersebut adalah sebagai
berikut: a.
mendeskripsikan dan menganalisis data hasil tes menulis, observasi, dan hasil wawancara untuk mengetahui profil kemampuan menulis objek penelitian yang
kesulitan menulis sebelum diberikan pembelajaran menulis karangan deskriptif melalui media lagu.
b. mendeskripsikan dan menganalisis data hasil tes menulis, observasi, dan hasil
wawancara untuk mengetahui faktor-faktor dan hambatan apa saja yang menyebabkan objek penelitian mengalami kesulitan menulis.
c. mendeskripsikan dan menganalisi data hasil tes menulis untuk mengetahui
hasil dari pembelajaran menulis karangan deskriptif melalui media lagu.
Alifah Nurfajrina, 2015 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR
BIPA Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti membahas simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian pada pembelajar BIPA tingkat menengah 3 yang mengalami kesulitan
menulis. Adapun simpulan dan saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, berikut peneliti kemukakan simpulannya.
1. Kesalahan menulis yang dialami objek penelitian ada pada kebahasaan yang
meliputi ejaan, diksi, koherensi, dan kohesi. Serta pada tata tulis, meliputi penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca. Untuk aspek
deskripsi berupa cara penggambaran sudah baik karena penginderaan melibatkan pendengaran dan perasaan, namun pengembangan karangan
deskripsinya masih terbatas. 2.
Faktor penyebab kesulitan menulis yang dialami objek penelitian antara lain karena kurangnya motivasi yang ada pada diri objek penelitian, serta perilaku
yang tidak menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran menulis. 3.
Tidak adanya motivasi dalam diri objek penelitian dan perilaku yang tidak menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran menulis menjadi
penghambat bagi objek penelitian untuk mahir dalam menulis. Serta struktur tata bahasa Indonesia yang sulit menyebabkan objek penelitian enggan
menulis. 4.
Hasil tindakan berupa pembelajaran menulis karangan deskriptif melalui media lagu terjadi perubahan terhadap objek penelitian. Keberhasilan pertamayang
terlihat ketika objek penelitian bersedia menulis karangan deskriptif karena pembelajarannya menggunakan lagu. Objek penelitian merasa tertarik dengan
lagu-lagu yang diperdengarkan oleh peneliti. Sebelumnya, objek penelitian sama sekali tidak tertarik dengan menulis dan selalu menolak ketika peneliti
memintanya untuk menulis.