dilakukan klien. Kualitas audit menurut Standar Profesional Akuntan Publik SPAP menyatakan bahwa audit dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar
pengendalian mutu. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi Kualitas Audit. Pada penelitian ini dipilih
Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, dan Motivasi Auditor yang dprediksi dapat mempengaruhi kualitas audit.
1. Kompetensi Auditor
Kompetensi auditor adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit, sehingga auditor dapat melakukan audit
dengan teliti, cermat dan obyektif. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Semakin
tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh seorang auditor, maka akan semakin luas juga pengalaman yang dimiliki oleh auditor. Selain itu, pengalaman yang banyak akan membuat auditor lebih mudah
dalam mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam melakukan audit.
Penelitian Rahmawati dalam Winda Kurnia, dkk, 2014 menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari pengetahuan dan pengalaman berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan
arah pengaruh positif. Oleh karena itu, kompetensi auditor yang terlihat dari ukuran pengetahuan dan pengalaman dapat mempengaruhi kualitas audit.
H1: kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Independensi Auditor
Independensi menurut Mulyadi 2002 dapat diartikan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga
berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalm merumuskan dan menyatakan pendapatnya.
Dalam kenyataannya auditor seringkali menemukan kesulitan dalam mempertahankan sikap mental independen auditor.
Ahson dan Asokan dalam Kurnia,dkk, 2014 menyatakan bahwa independensi yang dirasakan auditor sangat penting untuk memelihara kepercayaan masyarakat terhadap profesi audit.
Tekanan independensi didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk melawan tekanan dan mempertahankan sikap tidak memihak ketika menghadapi tekanan. Penelitian yang dilakukan Alim
dkk 2007 juga menemukan bukti empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Oleh sebab itu, independensi yang terlihat dari ukuran lama hubungan dengan
klien audit tenure, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor peer review, dan jasa non audit dapat mempengaruhi kualitas audit.
H2: independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
3. Motivasi Auditor
Menurut Terry dalam Hanjani 2014 Motivasi didefinisikan sebagai kenginan desire dari dalam mendorong seorang untuk bertindak. Motivasi Auditor dalam penelitian ini mempunyai
pengaruh terhadap Kualitas Audit. Efendy 2010 dalam hidayat 2014, yang menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Kualitas audit akan tinggi apabila kenginan dan kebutuhan auditor yang menjadi motivasi kerjanya dapat terpenuhi. Kompensasi dari organisasi berupa reward sesuai profesinya, akan
menimbulkan kualitas audit karena mereka merasa bahwa organisasi telah memperhatinkan kebutuhan dan pengharapan kerja mereka.
H3 : motivasi auditor berpengaruh terhadap kualitas Audit.
METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok Indriantoro dan Bambang Supeno 2002. B.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor Akuntan Publik yang berada di Surakarta dan Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ditentukan dengan teknik convenience
sampling , sehingga sampel yang terpilih dalam penelitian ini sebanyak 35 auditor.
C. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan Kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden audior pada kantor akuntan publik di Surakarta dan
Yogyakarta. Kuesioner berisi daftar pertayaanpertanyaan yang jawabannya dinyatakan dengan skala likert dengan rentang 1 sampai dengan 5 untuk mendapatkan jawaban tidak sangat setuju sampai
dengan jawaban sangat setuju dengan memberi tanda ceklist pada jawaban yang akan dipilih oleh responden pada lembar kuesioner.
D.
Variabel Independen 1.
Kompetensi Auditor
Kompetensi adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit, sehingga auditor dapat melakukan audit dengan
teliti, cermat dan obyektif. Kompetensi auditor diukur dengan menggunakan instrumen yang diporoleh dari Daryanti 2014 instrumen tersebut terdiri dari 10 item pertanyaan.
2. Independensi Auditor