Method of Successive Interval MSI Uji Asumsi Klasik

Heri Rustandi, 2014 PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Teknik analis regresi linier berganda hanya dapat dilakukan apabila jumlah variabel bebanya minimal sebanyak dua variabel. Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul, terlebih dahulu harus ditransformasi menjadi skala interval atau Method of Successive Interval MSI.

3.9.2.1 Method of Successive Interval MSI

Menurut Harun Al Rasyid dalam Kurnia 2011:62, menjelaskan langkah- langkah untuk melakukan transformasi data skala interval adalah sebagai berikut: 1. Menghitung frekuensi f pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan 2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi p setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden 3. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban 4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban. 5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

3.9.2.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Nugroho 2005:36-40 teknik analisis regresi linier berganda digunakan dengan prosedur kerja sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetaui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika tidak Heri Rustandi, 2014 PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengikuti pola sebaran distribusi normal, maka akan diperoleh taksiran yang bias. Pengujian normalitas dilakukan melalui test kolmogorov- smirnov kereksi lilliofors dengan rumus sebagai berikut: Dimana: Fo X = fungsi distribusi komultaif yang ditentukan SN X = distribusi frekuensi komulatif yang diobsevasi dari suatu sampel random dengan N observasi i = 1,2,....N Adapun kriteria Uji: Jika nilai probabilitas0,05 maka distribusi normal dan Jika nilai probabilitas0,05 maka distribusi tidak normal. Uji normalitas ini menggunakan bantuan software SPPS ver.20 for windows dan diperoleh hasil sebagi berikut: Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,98984745 Most Extreme Differences Absolute ,075 Positive ,030 Negative -,075 Kolmogorov-Smirnov Z ,753 Asymp. Sig. 2-tailed ,622 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Berdasarkan kriteria uji normalitas yaitu jika p-value0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan jika p-value0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Data yang tertera pada tabel 3.8 diketahui, bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal dimana nilai p-value asymp.sig. 0,622 lebih dari 0,05. Oleh karena itu, data tersebut dapat Heri Rustandi, 2014 PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan karena variabel residu berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara varabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance a dan variance inflation factor VIF dapat dicari sebagai berikut: a. Besar nilai tolerance a: a = 1 VIF b. Besar nilai variance inflation factor VIF: VIF = 1 a Hasil pengolahan data multikoliearitas dengan menggunakan SPSS ver.20 disajikan pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Pengetahuan Pelanggan ,667 1,498 Nilai Pelanggan ,667 1,498 a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3.9, untuk menguji terjadi atau tidaknya multikolinieritas dapat melihat nilai tolerance dan nilai VIF pada masing-masing variabel bebas. Diketahui nilai tolerance X 1 , X 2 adalah 0,667 dan nilai VIF X 1 ,X 2 adalah 1,498. Ini artinya nilai tolerance yang diperoleh lebih dari 0,10 dan nilai VIF pada kedua variabel bebas Heri Rustandi, 2014 PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kurang dari 10. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa diantara variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Ho: tidak terjadi heteroskedastisitas jika p-value 0,05 b. Ha: terjadi heteroskedastisitas jika p-value 0,05 Berkaitan dengan hasil pengolahan data uji heteroskedastisitas dengan menggunakan bantuan software SPSS ver.20 dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,954E-014 3,447 ,000 1,000 Pengetahuan Pelanggan ,000 ,090 ,000 ,000 1,000 Nilai Pelanggan ,000 ,068 ,000 ,000 1,000 a. Dependent Variable: abresid Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS ver.20 pada tabel 3.10, dapat diketahui bahwa nilai p-value sig. untuk variabel pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan adalah sebesar 1,000. Karena nilai p-value 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Heri Rustandi, 2014 PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya t –1. Secara sederhana bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series runtut waktu dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Ukuaran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson DW, dengan ketentuan sebagai berikut: terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 DW -2. Dan tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW +2. Namun dalam penelitian ini penulis tidak melakukan uji autokorelasi. Karena uji autokorelasi lebih cocok digunakan untuk data keuangan 5. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linier atau tidak. Uji linieritas ini jarang digunakan pada berbagai penelitian, karena biasanya model dibentuk berdasasrkan telaah teoritis bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel tertikat adalah linier. Hubungan antara variabel yang secara teori bukan merupakan hubungan yang sebenarnya sehingga tidak dapat dianalisis dengan regresi linier, misalnya masalah elastisitas. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan uji linieritas.

3.9.2.3 Uji Regresi Linier Berganda