PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP.

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN

TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

KE CIWANGUN INDAH CAMP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Oleh HERI RUSTANDI

1000938

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP

Oleh Heri Rustandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Heri Rustandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HERI RUSTANDI 1000938

PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Erry Sukriah, SE., M.SE NIP. 197912152008122002

Pembimbing II

Sri Marhanah, SS., MM NIP. 19811014200604 2001

Diketahui oleh,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Hj. Fitri Rahmafitria, SP., MSi. NIP. 19741018 200812 2 001


(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Pariwisata ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Pengertian Pariwisata ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Pengertian Wisata Alam dan Wana WisataError! Bookmark not

defined.

2.1.1.3 Pengertian Wisatawan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Pengetahuan Pelanggan (Wisatawan)... Error! Bookmark not

defined.

2.1.2.1 Pengertian Pengetahuan Pelanggan (Wisatawan) ... Error!


(5)

2.1.3 Konsep Nilai Pelanggan (Wisatawan). Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Pengertian Nilai Pelanggan (Wisatawan)Error! Bookmark not

defined.

2.1.3.2 Sumber Nilai Pelanggan (Wisatawan)Error! Bookmark not defined.

2.1.3.3 Pengukuran Nilai Pelanggan (Wisatawan)Error! Bookmark not

defined.

2.1.4 Konsep Keputusan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Pengertian Keputusan BerkunjungError! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Proses Pengambilan Keputusan BerkunjungError! Bookmark

not defined.

2.1.5 Resume Hasil Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian . Error!

Bookmark not defined.

2.1.5.1 PenelitianTerdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Orisinalitas Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Definisi Oprasional ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Oprasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling .... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.


(6)

3.6.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Error! Bookmark not

defined.

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Pengujian Data Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not

defined.

3.8.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Analisis Data Verifikatif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2.1 Method of Successive Interval (MSI)Error! Bookmark not defined.

3.9.2.2 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2.3 Uji Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN`.... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Gambaran Umum Ciwangun Indah Camp .. Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Identitas Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Sejarah Ciwangun Indah Camp ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Kondisi alam Ciwangun Indah Camp . Error! Bookmark not defined.


(7)

4.1.4 Fasilitas dan aktivitas wisata Ciwangun Indah Camp ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.5 Fasilitator dan Karyawan Ciwangun Indah Camp ....Error! Bookmark

not defined.

4.2 Karakteristik dan Pengalaman Wisatawan Ciwangun Indah Camp ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.1 Karakteristik Wisatawan Ciwangun Indah Camp Dilihat Dari

Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Karakteristik Wisatawan Ciwangun Indah Camp Dilihat Dari Usia

... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Karakteristik Wisatawan Wisatawan Ciwangun Indah Camp

Dilihat Dari Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Karakteristik Wisatawan Ciwangun Inadah Camp Dilihat Dari

Perkerjaan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Karakteristik Wisatawan Ciwangun Indah Camp Dilihat Dari

Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.6 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Alasan Utama Bekunjung

ke Ciwangun Indah Camp ... Error! Bookmark not defined. 4.2.7 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan

ke Ciwangun Indah Camp ... Error! Bookmark not defined. 4.2.8 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Tujuan berkunjung

ke Ciwangun Indah Camp ... Error! Bookmark not defined. 4.2.9 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Sumber Memperoleh

Informasi Ciwangun Indah Camp ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pengetahuan Pelanggan (wisatawan) Tentang Ciwangun Indah Camp

... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Pengetahuan Produk ... Error! Bookmark not defined.


(8)

4.3.2 Pengetahuan Pembelian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Pengetahuan Pemakaian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.4 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Pengetahuan

Wisatawan ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Nilai Pelanggan (Wisatawan) Ciwangun Indah Camp ...Error! Bookmark

not defined.

4.4.1 Manfaat Produk ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Manfaat Pelayanan ... Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Manfaat Pengetahuan Karyawan ... Error! Bookmark not defined. 4.4.4 Manfaat Citra ... Error! Bookmark not defined. 4.4.5 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Nilai Pelanggan

(Wisatawan) ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Ciwangun Indah Camp ... Error!

Bookmark not defined.

4.5.1 Pilihan Produk... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Pilihan Merek ... Error! Bookmark not defined. 4.5.3 Pilihan Saluran Distribusi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.4 Waktu Pembelian ... Error! Bookmark not defined. 4.5.5 Metode Pembayaran ... Error! Bookmark not defined. 4.5.6 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Terhadap Keputusan

Berkunjung ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pengaruh Pengetahuan Pelanggan (wisatawan) terhadap Keputusan

Berkunjung ke Ciwangun Indah Camp ... Error! Bookmark not defined. 4.7 Pengaruh Nilai Pelanggan (Wisatawan) terhadap Keputusan


(9)

4.8 Pengaruh Pengetahuan dan Nilai Pelanggan (Wisatawan) terhadap

Keputusan Berkunjung ke Ciwangun Indah Camp .. Error! Bookmark not

defined.

4.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined. 4.8.2 Uji F (Uji Simultan) ... Error! Bookmark not defined. 4.8.3 Koefisien Diterminasi ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(10)

ii

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP

Jumlah kunjungan wisatawan ke Ciwangun Indah Camp sejak tahun 2008 sampai tahun 2012 fluktuatif. Kondisi tersebut mengidikasikan adanya pengaruh pengetahuan dan nilai penggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung. Studi memahami pengetahuan dan nilai pelanggan sangat penting dilakukan untuk memberikan pelayanan dan informasi yang baik pada wisatawan agar jumlah kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan wisatawan tentang Ciwangun Indah Camp, gambaran nilai pelanggan atau wisatawan Ciwangun Indah Camp, gambaran keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp serta untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp baik secara parsial maupun secara simultan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan verifikatif dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan wisatawan tentang Ciwangun Indah Camp adalah baik, nilai pelanggan atau wisatawan Ciwangun Indah Camp adalah baik, keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Inadah Camp adalah cukup kemdian adanya pengaruh antara pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp baik secara parsial maupun secara simultan.


(11)

iii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE AND CUSTOMER VALUE TOWARD PURCHASE DECISION TO CIWANGUN INDAH CAMP

The number of tourists visiting Ciwangun Indah Camp from 2008 to 2012 fluctuated. That condition is thought to influence the knowledge and customer value toward purchase decision. The study of understanding the knowledge and customer value is very important to provide good service and information to the tourist so that the number of tourists is constantly increasing. The purpose of this study was to describe the profile of customer knowledge about Ciwangun Indah Camp, understanding profile customer value Ciwangun Indah Camp, Preview purchase decision to Ciwangun Indah Camp and determine the influence of knowledge and customer value toward the purchase decision to Ciwangun Indah Camp either partially or simultaneously. The method of this reseacrh is descriptive and verification with total sample of 100 respondents. The technique of data analysis used in this research is multiple regression. The results showed the knowledge and customer value is good, and the purchase decision of Ciwangun Indah Camp is enough. Then, there is an influnce of customer knowledge and customer value toward the purchase decision to Ciwangun Indah Camp either partially or simultaneously.


(12)

(13)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu sektor pendapatan devisa suatu negara. Selain dari pendapatan ekspor, pendapatan tenaga kerja di luar negeri dan lain-lain. Sebagai sektor bisnis yang menjanjikan dan dapat bertahan lama kedepan, berbagai negara pun telah banyak membenahi dan memperindah kawasannya masing-masing untuk mengundang para wisatawan masuk dan berwisata didalamnya. Hal itu sesuai dengan pengertian pariwisata yang di ungkapkan oleh Norval dalam Muljadi (2010:08), bahwa pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota atau wilayah tertentu.

Keberadaan pariwisata telah menyebabkan pendapatan dan perekonomian negara menjadi bertambah, hal tersebut menjadi tantangan dan persaingan bagi setiap negara untuk dapat memanfaatkan setiap potensi wisata yang dimilikinya. Berdasarkan data United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dalam KOMPAS.COM (2014), dilaporkan ditahun 2013 terjadi pertumbuhan kunjungan wisatawan internasional sebesar 52 juta wisatawan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini berarti di tahun 2013, kunjungan wisatawan internasional mencapai 1,087 miliar wisatawan. Dari jumlah pertumbuhan wisatawan dunia tersebut adalah Indonesia yang termasuk didalamnya.

Indonesia adalah dalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki kekayaan alam dan pariwisatanya baik yang sudah dikembangkan menjadi destinasi wisata maupun yang masih berpotensi untuk dikembangkan. Kekayaan pariwisata Indonesia tersebut tersebar di 33 propinsi dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang besar dan kaya akan pariwisatanya, Indonesia tak mau kalah oleh negara-negara lain di Asia bahkan dunia sekalipun. Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari tahun ke tahun. Data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.1.


(14)

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Pusdatin Kemenparekraf 2013

Gambar 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Tahun 2009-2013

Berdasarkan gambar 1.1 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dimulai dari tahun 2009 sebanyak 6.323.730, tahun 2010 sebanyak 7.002.944, tahun 2011 sebanyak 7.649.731, pada tahun 2012 sebanyak 8.044.462 selanjutnya tahun 2013 sebanyak 8.802.129 wisatawan. Hanya saja peningkatan jumlah kunjungan tersebut tidak meningkat secara signifikan. Namun inti dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia ini, menunjukan bukti bahwa Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata yang tersebar diseluruh Indonesia dan membuat ketertarikan wisatawan macanegara sehingga ingin berkunjung dan berwisata di Indonesia.

Tidak hanya wisatawan mancanegara yang terus mengalami peningkatan kunjungan ke Indonesia, wisatawan nusantara pun yang melakukan perjalanan di Indonesia juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukan semakin banyaknya wisatawan dalam negeri yang memilih melakukan berwisata atau perjalanan di negaranya sendiri tanpa harus pergi ke luar negeri. Data


(15)

mengenai jumlah kujungan wisatawan nusantara dan rata-rata frekuensi perjalanan yang dilakukan disajikan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Wisatawan Nusantara dan Rata-Rata Melakukan Perjalanan di Indonesia Tahun 2008-2012

Tahun Perjalanan(Ribuan) Rata-RataPerjalanan(Kali)

2008 225.041 1.92

2009 229.731 1.92

2010 234.377 1.92

2011 236.752 1.94

2012 245.290 1.98

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Kemenparekraf. 2012

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa dari tahun 2008 sampai tahun 2012 wisatawan nusantara yang melakukan perjalanan di Indonesia selalu mengalami peningkatan tidak pernah mengalami penurunan dan rata-rata perjalanan yang dilakukan cukup konsisten. Tahun 2008 jumlah perjalanan wisatawan nusantara di Indonesia sebanyak 225.041.000, tahun 2009 sebanyak 229.731.000, tahun 2010 sebanyak 234.377.000, kemudian bertambah lagi tahun 2011 menjadi 236.752.000 dan selanjutnya tahun 2012 kembali bertambah menjadi 245.290.000 wisatawan dengan rata-rata perjalanan yang dilakukan antara 1-2 kali tiap tahunnya.

Hal ini dapat menjadikan peluang bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi wisatawan nusantara agar dapat mengekspolarasi negaranya sendiri daripada pergi ke luar negeri, dengan begitu akan berpengaruh juga pada peningkatan perekonomian Indonesia sendiri. Dari data jumlah wisatawan tersebut, dapat diketahui pula berarti para wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi yang ada di seluruh Indonesia juga masuk ke Jawa Barat. Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang ada di Indonesia yang tidak mau kalah oleh propinsi-propinsi lain dalam mengeksplorasikan kekayaan pariwisatanya. Dengan kekayaan pariwisatanya, Jawa Barat tidak heran banyak


(16)

dikunjungi oleh para wisatawan. Data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat disajikan pada gambar 1.2.

Sumber: Disbudpar Jawa Barat dalam Kusnandar 2013

Gambar 1.2

Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Jawa Barat Tahun 2006-2010

Berdasarkan gambar 1.2 di atas, dapat diperoleh informasi dari tahun 2006 sampai tahun 2008 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Peningkatan kunjungan yang signifikan terjadi pada tahun 2008 sebesar 26.617.400, dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2007 hanya sebanyak 24.121.261, namun terjadi penurunan kunjungan yang cukup besar di tahun 2009 menjadi 24.880.178 yang disebabkan oleh krisis ekonomi global yang terjadi pada waktu itu. Sehingga berpengaruh terhadap menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat. Namun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2010 menjadi 25.787.370 wisatawan. Banyaknya jumlah wisatawan baik wisatawan manacanegara maupun wisatawan lokal ke Jawa Barat, menandakan bahwa Jawa Barat memiliki kemenarikan untuk dikunjungi wisatawan. Peningkatan kunjungan tersebut karena Propinsi Jawa Barat terdapat banyak daya tarik wisata dan berbagai jenis wisata seperti: wisata sejarah, wisata belanja, wisata kesenian, wisata kuliner dan lainnya termasuk wisata outbond.


(17)

Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang banyak menyediakan jenis wisata

outbond adalah Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat merupakan

kabupaten di Jawa Barat yang banyak menyediakan jenis wisata outbond misalnya Grafika Cikole, Dusun Bambu dan wana wisata Ciwangun Indah Camp. Ketiga daya tarik wisata tersebut umumnya menyediakan fasilitas dan aktifitas wisata yang hampir sama.

Dilihat dari ketersediaan fasilitas, Ciwangun Indah Camp memiliki saung pertemuan sebagai tempat pertemuan atau (metting), saung istirahat (penginapan), aula, gazebo, camping ground, cafe strauberi sebagai tempat tersedianya makanan dan minuman wisatawan, CIC entertainment sebagai tempat hiburan karaoke atau aksi panggung lainnya, lapangan parkir yang luas, permainan anak, villa dan sebagainya. Aktivitas wisatawan yang dapat dilakukan antara lain: flying fox mulai dari yang panjangnya 70 meter sampai 250 meter, paint ball, climbing,

hiking wisata berkuda, mini motorcros perahu dayung dan yang lainnya. Selain

itu di Grafika Cikole juga menyediakan fasilitas dan aktivitas yang tersedia di Ciwangun Indah Camp. Dari segi fasilitas yang ada di Grafika Cikole antara lain: penginapan, lapangan parkir (untuk motor, mobil dan bus besar), restoran, area makan dan saung lesehan, toilet umum,camping ground, green open area, terminal wisata outbound Grafika Cikole. Sedangkan aktivitas wisata yang dapat dilakukan seperti: wahana outbound Bandung tree top adventure park' cikole jayagiri, paintball, offroad landrover, jungle trekking

Adanya kesamaan fasilitas dan aktivitas wisatawan yang ditawarkan antara Ciwangun Indah Camp dengan Grafika Cikole, memunculkan suatu persaingan pada kedua daya tarik wisata ini dalam menarik wisatawan berwisata didalamnya. Karena Ciwangun Indah Camp dan Grafika Cikole merupakan kawasan hutan wisata yang menyediakan aktivitas wisata dengan karateristik daya tarik wisata yang hampir sama. Dimana aktivitas wisata yang tersedia sama-sama berkonsep wahana outbond yang berada dikawasan hutan wisata. Sebagai pesaing Ciwangun Indah Camp, Grafika Cikole dan Dusun Bambu perlu diperhitungkan mengingat konsep dan jenis wisata yang tersedia hampir sama. Diperlukan suatu upaya yang dapat dilakukan oleh Ciwangun Indah Camp dalam menarik wisatawan agar


(18)

dipandang memiliki keunggulan dibanding daya tarik wisata lain terutama Grafika Cikole berdasarkan persepsinya. Selain itu pesaing penganti yang dapat mengancam seperti De’Ranch, Kampung Gajah, The Peak dan yang lainnya.

Upaya yang dapat dilakukan adalah memahami pengetahuan dan nilai Pelanggan (wisatawan), ini sangat penting bagi Ciwangun Indah Camp agar para wisatawan menganggap Ciwangun Indah Camp satu-satunya daya tarik wisata yang menyediakan aktivitas wisata outbond di Kabupaten Bandung Barat. Dengan memahami pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan, pelayanan yang diberikan akan senantiasa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh para wisatawan sehingga terciptalah customer value yang selanjutnya akan berpengaruh pada keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Berkaitan dengan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp, dapat dihat pada pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik ke Ciwangun Indah Camp Tahun 2008-2012

Tahun Jumlah Wisatawan

2008 93.618

2009 104.139

2010 86.556

2011 71.222

2012 77.461

Jumlah 432.996

Sumber: Marketing Ciwangun Indah Camp, 2014

Berdasarkan tabel 1.2, dapat diperoleh informasi jumlah kunjungan wisatawan Ciwangun Indah Camp pada tahun 2008 sebanyak 93.618, kemudian mengalami peningkatan kunjungan di tahun 2009 menjadi 104.139. Namun pada tahun 2010 menurun menjadi 86.556, tahun 2011 kembali mengalami penurunan sehingga menjadi 71.222, kemudian di tahun 2012 kunjungan meningkat kembali menjadi 77.461 wisatawan. Ini menunjukan jumlah kunjungan wisatawan yang


(19)

datang ke Ciwangun Indah Camp masih fluktuatif diduga kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp belum tahu betul seperti apa Ciwangun Indah Camp itu.

Oleh karena itu, studi mengenai pemahaman terhadap pengetahuan dan nilai pelanggan sangat penting untuk memberikan pelayanan dan informasi yang baik pada para wisatawan. Tanpa adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang konsumen sasaran, suatu perusahaan tidak dapat dikatakan telah menjadikan konsep pemasaran sebagai pedoman walaupun perusahaan tersebut telah menjalankan fungsi pelayanannya dengan baik. Jika hal ini tidak diperhatikan dengan serius, penulis khawatir jumlah wisatawan yang datang ke Ciwangun Indah Camp akan terus menurun karena tidak adanya tindak lanjut yang memperhatikan pengetahuan dan nilai wisatawan. Jika wisatawan ke Ciwangun Indah Camp menurun maka akan berdampak terhadap pendapatan atau keuntungan Ciwangun Itu Sendiri dan terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah ekonomi masyarakat sekitar. Para pedagang yang mengandalkan wisatawan akan kehilangan pelanggannya serta pendapatan asli daerah akan berkurang.

Seperti yang diungkapkan oleh Sumarwan (2004: 119) bahwa pengetahuan konsumen akan mempengaruhi dalam keputusan pembelian, menurutnya apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Dan pembeli akan membeli dari perusahaan yang memberikan nilai pelanggan tertinggi, yang didefinisikan sebagai selisih antara total nilai pelanggan dan total biaya pelanggan (Kotler dalam Hurriyati 2010:104).

Berdasarkan penjelasan dari teori-teori tersebut menunjukan bahwa pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan mempengaruhi terhadap keputusan untuk membeli produk atau jasa tertentu. Mengacu pada teori dari Sumarwan dan Kotler diatas dan fenomena kunjungan wisatawan ke Ciwangun Indah Camp masih fluktuatif, penulis merasa tertaik untuk mengangkat judul “PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP ”.


(20)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan pelanggan (wisatawan) tentang Ciwangun Indah Camp?

2. Bagaimana nilai pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp?

3. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp? 4. Bagaimana pengaruh pengetahuan pelanggan (wisatawan) terhadap

keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

5. Bagaimana pengaruh nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

6. Bagaimana pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk:

1. Menganalisis pengetahuan pelanggan (wisatawan) tentang Ciwangun Indah Camp.

2. Menganalisis nilai pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp.

3. Menganalisis keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp. 4. Menganalisis pengaruh pengetahuan pelanggan (wisatawan) terhadap

keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.

5. Menganalisis pengaruh nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.

6. Menganalisis pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.


(21)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Bagi penulis, sebagai pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung

2. Bagi pemerintah, sebagai bahan rujukan dan masukan agar dapat meningkatkan variabel dari pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatwan ke Ciwangun Indah Camp.

3. Bagi masyarakat, sebagai wacana dan pengetahuan mengenai pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung.

4. Bagi pengelola Ciwangun Indah Camp, sebagai bahan acuan untuk memahami niai dan pengetahuan dari setiap wisatawan yang berkujung ke Ciwangun Indah Camp agar dapat melakukan pelayanan yang lebih baik.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan susunan penulisan yang bertujuan mempermudah pembaca ketika membaca suatu karya tulis ilmiah dalam hal ini adalah skripsi.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai landasan teori yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Selain itu terdapat juga resume hasil penelitian terdahulu, orisnalitas penelitian, kerangka penelitian, paradigma penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, metode penelitian, oprasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, teknik sampling,


(22)

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian validitas dan reliabilitas, rancangan analisis data dan uji hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil yang telah diperoleh peneliti selama melaksanakan penelitian di lapangan kedalam bentuk analisis secara deskriptif

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian atau pembahasan dan berisi saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Ciwangun Indah Camp yang berlokasi di Jl. Ciwangun Indah Camp Kp. Ciwangun RT. 03 RW. 15 Ds. Cihanjuang Rahayu, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat. Ciwangun Indah Camp berada 1000 meter diatas permukaan laut dengan kisaran suhu udara dari 17˚ C hingga 25˚ C. Luas area Ciwangun Indah Camp adalah 22 Ha, terdiri dari hutan pinus, aliran sungai Situ Lembang – Cimahi, air terjun, goa, kebun teh, hutan, lembah/tebing, danau buatan,kebun stroberi dan area pertanian.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan metode verifikatif/kuantitatif. Menurut Kasiram (2008: 149) Metodologi Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Sedangkan menurut Narbuko dan Achmadi (2009:44) menjelaskan, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada bedasarkan angka-angka.

3.3 Definisi Oprasional

Untuk mengukur variabel penelitian, maka diperlukan penguraian definisi konseptual menjadi definisi oprasioanl. Hal ini dilakukan untuk memudahkan ketika pembuatan alat ukur variabel penelitian dan untuk mendapatkan data yang relevan dengan hipotesis penelitian.

1. Variabel Pengetahuan Pelanggan (wisatawan)

Variabel Pengetahuan pelanggan yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah pengetahuan wisatawan, karena objek penelitian ini adalah daya tarik wisata. Teori yang digunakan mengenai pengetahuan wisatawan adalah teori pengetahuan konsumen. hal ini karena penulis memahami terdapat


(24)

kesamaan yang mendasar antara konsumen dan pelanggan yaitu sama-sama pihak yang mengkonsumsi, menikmati dan menggunakan produk atau jasa yang disediakan oleh penyedia produk atau jasa. Teori yang digunakan adalah Menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam Sumarwan (2004:120) bahwa pengetahuan konsumen dibagi tiga yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian. Pengetahuan produk merupakan segala informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan dengan produk meliputi: kategori produk, merek, atribut atau fitur produk, harga peroduk dan kepercayaan mengenai produk. Pengetahuan pembelian yaitu pengetahuan konsumen tentang lokasi dimana ia membeli produk atau jasa, lokasi dimana produk itu ditempatkan dan lain-lain. Pengetahuan pemakian adalah pengetahuan konsumen tentang cara penggunaan atas produk atau jasa yang dikonsumsinya. Berkaitan dengan pengertian tersebut, berarti pengetahuan wisatawan adalah pengetahuan mereka tentang segala hal terkait produk atau aktivitas wisata yang tersedia di suatu daya tarik yang dikunjunginya, pengetahuan tentang pembelian atau kunjugannya dan pengetahuan tentang cara menggunakan produk atau aktivitas yang tersedia di daya tarik wisata tersebut.

2. Variabel Nilai Pelanggan (wisatawan)

Yang dimaksud dengan pelanggan, pada variabel nilai pelanggan yang terdapat pada judul penelitian ini adalah wisatawan. Karena objek penelitian ini adalah daya tarik wisata, artinya adalah kesesuaian antara manfaat yang diperoleh oleh para wisatawan pada saat bekunjung ke suatu daya tarik wisata dengan berbagai korbanan yang telah dilakukannya baik korbanan nominal uang, korbanan waktu yang dihabiskan untuk berkunjung, korbanan energi (tingkat kemudahan atau kesulitan saat berkunjung) maupun korbanan psikologis. Teori yang digunakan adalah teori nilai pelanggan yang dikemukakan oleh Kotler dalam Gaffar (2007:66) bahwa nilai yang diterima oleh pelanggan adalah perbedaan antara total nilai pelanggan dan total korbanan pelanggan. Total nilai pelanggan adalah seperangkat manfaat yang diterima pelanggan dari produk atau jasa tertentu


(25)

yang dikonsumsinya. Total korbanan pelanggan adalah seperangkat biaya pelanggan yang dikorbankan dalam mengevalusi, mendapatkan, mempergunakan dan membuang produk atau jasa tertentu.

3. Variabel Keputusan Berkunjung

Variabel keputusan berkunjung yang terdapat pada judul penelitian ini, merujuk pada teori keputusan pembelian. Dengan asumsi, wisatawan mengambil keputusan berkunjung ke suatu daya tarik wisata berarti ia telah melakukan keputusan pembelian, teori yang digunakan adalah menurut Kotler dan Keller dalam Hurriyati (2010:71), yang mengidentifikasi keputusan pembelian berdasarkan pilhan produk, pilihan merek, pilihan penyalur atau pilihan saluran distribusi, waktu pembelian atau kunjungan, jumlah pembelian dan metode pembayaran. Namun dalam penelitian ini dimensi jumlah pembelian tidak digunakan.

3.4 Oprasionalisasi Variabel

Penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono (2012:64) mengemukakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada tabel 3.1, dirincikan mengenai oprasionalisasi variabel penelitian ini.

Tabel 3.1

Oprasionalisasi Variabel

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Skala

1 Pengetahuan Pelanggan (Wisatawan)

Engel, Blackwell dan Miniard dalam

Sumarwan (2004:120)

(X1)

Pengetahuan Produk Tingkat pengetahuan wisatawan mengenai

kategori produk CIC 1

Ordinal

Tingkat pengetahuan wisatawan mengenai atribut/fitur produk CIC


(26)

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Skala

Tingkat pengetahuan wisatawan mengenai harga produk CIC

3 Tingkat pengetahuan

wisatawan mengenai kepercayaan produk wisata CIC

4

Pengetahuan

Pembelian 

Tingkat pengetahuan wisatawan tentang lokasi Ciwangun Indah Camp

5 6 7

Ordinal

Tingkat kejelasan penunjuk jalan menuju aktivitas wisata dalam Ciwangun Indah Camp

8 9 10 Pengetahuan

Pemakaian ingkat pengetahuan wisatawan dilihat dari ketepatan pengunaan aktivitas wisata 11 12 13 14 Ordinal

2 Nilai

Pelanggan (Wisatawan) Total nilai pelanggan/ Total biaya pelanggan Kotler dalam Gaffar (2007:66)

(X2)

Manfaat produk 

ingkat kesesuaian kehandalan produk yang didapatkan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

15 Ordinal  ingkat kesesuaian kehandalan produk yang didapatkan sebanding dengan lamanya waktu yang harus ditempuh untuk mendapatkan produk 16  ingkat kesesuaian kehandalan produk yang didapatkan 17


(27)

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Skala sebanding dengan tingkat kemudahan dalam menemukan produk  ingkat kesesuaian kehandalan produk yang didapatkan sebanding dengan kepuasan yang dirasakan 18

Manfaat pelayanan 

ingkat pelayanan yang diperoleh sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

19

Ordinal

ingkat pelayanan yang diperoleh sebanding dengan lamanya waktu yang harus ditempuh

20

ingkat pelayanan yang diperoleh sebanding dengan kemudahan dalam menemukan produk 21 

ingkat pelayanan yang diperoleh sebanding dengan kepuasan yang dirasakan 22 Manfaat pengetahuan Karyawan 

ingkat kesesuaian daya tangkap karyawan dalam melayani sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

23

Ordinal

ingkat kesesuaian daya tangkap karyawan


(28)

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Skala

dalam melayani sebanding dengan lamanya waktu yang harus ditempuh 

ingkat kesesuaian daya tangkap karyawan dalam melayani sebanding dengan kemudahan dalam menemukan produk 25

Manfaat citra 

ingkat kesesuaian antara Ciwangun Indah Camp sebagai

kebanggaan tempat berwisata sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

26

Ordinal

ingkat kesesuaian antara Ciwangun Indah Camp sebagai

kebanggaan tempat berwisata sebanding dengan lamanya waktu yang harus ditempuh

127

ingkat kesesuaian antara Ciwangun Indah Camp sebagai kebanggaan tempat berwisata sebanding dengan kemudahan menemukan produk 28  ingkat kesesuaian antara Ciwangun Indah Camp sebagai

kebanggaan tempat berwisata sebanding dengan kepuasan yang dirasakan


(29)

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Skala

3 Keputusan

Berkunjung Kotler dan Keller, dalam Hurriyati (2010: 71) (Y)

Pilihan produk 

ingkat daya tarik aktivitas wisata 30 Ordinal  ingkat kestrategisan penempatan aktivitas wisata 31  ingkat keragaman aktivitas wisata 32 Pilihan Merek 

ingkat kemenarikan nama Ciwangun Indah Camp 33 34 Ordial  ingkat kepopuleran

Ciwangun Indah Camp 35 Pilihan Saluran

Distribusi ingkat keputusan berkunjung karena kestrategisan lokasi 36 Ordinal  Tingkat kemudahan distribusi 37 Waktu Pembelian 

ingkat melakukan kunjungan pada waktu

weekends

38

Ordinal

ingkat melakukan kunjungan pada waktu

weekdays

39 

ingkat melakukan kunjungan pada waktu libur nasional, libur hari raya, tahun baru

40

ingkat melakukan kunjungan pada waktu luang yang cukup


(30)

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Skala

Metode pembayaran 

ingkat kemudahan melakukan pembayaran

42 43 44

Ordinal

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah bersumber pada: 1. Data Primer

Menurut Hasan (2010:19) yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan memerlukannya, data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Contohnya adalah kuesioner, survey, data observasi dan sebagainya. Menurut Wardiyanta (2006:28), data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni yang asli, informasi dari tangan pertama atau responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh diperpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu. Contohnya data yang sudah tersedia ditempat-tempat tertentu seperti perpustakaan, BPS, kantor-kantor dan sebagainya (Hasan Iqbal, 2012:19).

Berkairtan dengan jenis dan sumber data dalam penelitan ini, dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data

JENIS DATA SUMBER

Data Primer


(31)

JENIS DATA SUMBER pengetahuan wisatawan CIC

Persepsi nilai Pelanggan (wisatawan) Kuesioner responden mengenai nilai pelanggan (wisatawan) CIC

Persepsi keputusan berkunjung wisatawan

Kuesioner responden mengenai keputusan berkunjung wisatawan ke CIC

Data Sekunder

Profil Ciwangun Indah Camp Ciwangun Indah Camp Jumlah kunjungan wisatawan ke

Ciwangun Indah Camp

Marketing Ciwangun Indah Camp 2014

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber 2014

3.6 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.6.1 Populasi

Masalah paling mendasar dari persoalan penelitian adalah menentukan populasi data. Secara umum, populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena. Sebenarnya, definisi populasi lebih tergantung dari kegunaan dan relevansi data yang dikumpulkan.

Menurut Margono dalam Rudi Susilana (2006:118) menjelaskan bahwa yang dimsukud dengan populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Menurut Istijanto (2009:113) mengartikan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota yang diteliti. Menurut Wardiyanta (2006:19) Populasi adalah jumlah kseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Sedangkan menurut Bungin (2005:99) menjelaskan populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap, hidup dan sebaginya.

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Berkaitan dengan pengertian tersebut populasi dalam penelitian ini adalah


(32)

seluruh wisatawan yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp berdasarkan data kunjungan lima tahun terkahir yaitu tahun 2008 sampai tahun 2012. Data kunjungan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik ke Ciwangun Indah Camp Tahun 2008-2012

Tahun Jumlah Wisatawan

2008 93.618

2009 104.139

2010 86.556

2011 71.222

2012 77.461

Jumlah 432.996

Rata-Rata 86.599

Sumber: Marketing Ciwangun Indah Camp 2014

3.6.2 Sampel

Menurut Mardalis (2009:55) sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 109). Berdasarkan pengertian sampel menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel merupkan wakil atau sebagiaan dari jumlah populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Untuk menentukan ukuran sampel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu mengacu pada rumus yang di kemukakan oleh Slovin sebagai berikut:


(33)

Keterangan:

n = Number of samples (jumlah sampel)

N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = Error tolerance (presentasi kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir [e = 0,1]).

Berkaitan dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah diambil dari rata-rata jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Ciwangun Indah Camp dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dengan jumlah 432.996 wisatawan, kemudian jumlah tersebut dibagi lima sehingga diperoleh rata-rata jumlah kunjungan menjadi 86.599,2. Namun karena yang menjadi populasi adalah wisatawan sehingga angka dibelakang koma dihilangkan dan dibulatkan menjadi 86.599 wisatawan.

= 100

Berdasarkan hasil tersebut, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Oleh karena itu peneliti akan menyebarkan angket ke 100 responden.

3.6.3 Teknik Sampling

Menurut Istijanto (2009:119-120) secara garis besar terdapat dua metode untuk menarik sampel yaitu probability dan non-probability sample. Pembagian ini didasarkan pada ada tidaknya peluang yang dimiliki tiap anggota populasi untuk menjadi sampel atau tidak. Yang termasuk di dalam metode probability


(34)

sample adalah simple random sampling, stratified sampling, systematic sampling

dan cluster sampling.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah simple random

sampling, dimana menurut Narbuko dan Achmadi (2009:111) mejelaskan, teknik simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua

individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Suharsaputra (2012:116) simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dimana setiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Selain itu, menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:14) menjelaskan simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Observasi

“Salah satu cara mempelajari konsumen adalah dengan mengobservasi perilaku yang tampak…” (Setiadi, 2005:33-34). Peneliti secara langsung melakukan pengamatan ke lokasi penelitian dan mengamati jenis wisata apa yang lebih disukai oleh pengunjung atau wisatawan serta apa saja yang dilakukan oleh wisatawan. Namun dalam observasi ini peneliti tidak menggunakan pedoman observasi, tetapi hanya melakukan pengamatan saja 2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono:2012). Berkaitan dengan angket, maka selanjutnya akan berhubungan dengan skala likert.


(35)

Skala likert adalah skala dimana responden diminta untuk memberikan penilaiannya terhadap beberapa pernyataan atas suatu obyek tertentu. Menurut Rangkuti (2007:66), dalam skala likert kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar setuju dan tidak setuju melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban misalnya sebagai berikut:

Sangat setuju : bobot nilai 5

Setuju : bobot nilai 4

Cukup setuju : bobot nilai 3 Tidak setuju : bobot nilai 2 Sangat tidak setuju : bobot nilai 1 Cara mengerjakannya adalah:

1. Mengumpulkan sejumlah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (misalnya 1,2,3,4,5).

2. Membuat skor total untuk setiap orang dengan menjumlah skor untuk semua jawaban.

3. Menilai kekompakan antar pernyataan. Caranya adalah membandingkan jawaban antara dua responden yang mempunyai skor total yang sangat berbeda, tetapi memberikan jawaban yang sama untuk suatu pernyataan tertentu. Pernyataan yang bersangkutan dinilai tidak baik. Dan pernyataan tersebut dikeluarkan (tidak dipergunakan untuk mengukur konsep yang diteliti).

4. Pernyataan yang kompak dijumlahkan untuk membentuk variabel baru dengan mempergunakan teknik summeted rating.

Sedangkan menurut Istijanto (2009:90), skala likert yaitu meminta responden menunjukan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu obyek. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert dan biasanya memiliki 5 atau 7 kategori dari “sangat setuju” sampai dengan “sangat tidak setuju”. Sebagai contoh responden diminta memberikan tingkat


(36)

persetujuan terhadap pernyataan yang menyatakan “harga produk di supermarket adalah murah”. ( sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju).

3.7.2 Instrumen Penelitian

Menurut Bungin (2005:94), instrumen penelitian adalah perangkat lunak dari seluruh rangkaian proses pengumpulan data penelitian dilapangan. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner (Sugiyono:2012:59). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan peneliti adalah angket.

3.8 Teknik Pengujian Data Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Menurut Sugiyono (2009:172) menjelaskan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Keputusan pengujian validitas item instrumen adalah sebagai berikut:

1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel, 2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel. Selanjutnya menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:177), bahwa uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:


(37)

Dimana:

r : koefisien validitas item yang dicari x : skor yang diperoleh subjek seluruh item y : skor total

∑x : jumlah skor dalam distribusi x ∑y : jumlah skor dalam distribusi y ∑x2

: jumlah kuadrat dalam skor distribusi x ∑y2

: jumlah kuadrat dalam skor distribusi y n : banyaknya responden

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Jika instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya (Husen Umar, 2008:170). Selain itu, menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:186) mengartikan uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha>0,60 maka reliabel, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisienreliabilityinstrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan = total variansi butir


(38)

= total varians (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:186)

3.8.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20 for

windows, maka diperoleh hasil pengujian validitas dan reliabilitas dari item-item

pernyataan yang diajukan oleh peneliti. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas ini dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan Pelanggan No. Pernyataan Titik

Validitas

Titik Kritis

Keterangan Titik Reliabel

Titk Kritis

Keterangan

1 P1 0,602

0,361

Valid

0,920 0,60 Reliabel

2 P2 0,506 Valid

3 P3 0,753 Valid

4 P4 0,758 Valid

5 P5 0,758 Valid

6 P6 0,600 Valid

7 P7 0,623 Valid

8 P8 0,857 Valid

9 P9 0,793 Valid

10 P10 0,836 Valid 11 P11 0,739 Valid

12 P12 0,742 Valid

13 P13 0,769 Valid

14 P14 0,571 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 3.5, diperoleh informasi hasil uji vaiditas dan reliabilitas instrumen untuk variabel pengetahuan pelanggan (wisatawan). Seperti diketahui bahwa syarat suatu instrumen dapat dinyatakan valid jika rhitung > rtabel dan Item pernytaan dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel. Selain itu suatu


(39)

instrumen dapat dinyatakan reliabel jika nilai alpha>0,60. Melihat data yang tertera pada tabel 3.5, menunjukan semua butir pernyataan untuk variabel pengetahuan pelanggan atau wisatawan adalah valid dan reliabel. Sebab skor rhitung lebih besar dari rtabel (0,361) dan nilai alpha (0,920) lebih besar dari 0,60.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Nilai Pelanggan No. Pernyataan Titik

Validitas

Titik Kritis

Keterangan Titik Reliabel

Titk Kritis

Keterangan

15 P15 0,776

0,361

Valid

0,960 0,60 Reliabel 16 P16 0,722 Valid

17 P17 0,736 Valid

18 P18 0,858 Valid 19 P19 0,745 Valid

20 P20 0,762 Valid

21 P21 0,778 Valid

22 P22 0,777 Valid

23 P23 0,713 Valid

24 P24 0,856 Valid

25 P25 0,799 Valid

26 P26 0,808 Valid

27 P27 0,892 Valid

28 P28 0,891 Valid

29 P29 0,899 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 3.6, diperoleh informasi hasil uji vaiditas dan reliabilitas instrumen untuk variabel nilai pelanggan (wisatawan). Syarat suatu instrumen dapat dinyatakan valid jika rhitung>rtabel dan sebaliknya. Selain itu suatu instrumen dapat dinyatakan reliabel jika nilai alpha>0,60. Melihat data yang


(40)

tertera pada tabel 3.6, menunjukan semua butir pernyataan untuk variabel nilai wisatawan adalah valid. Sebab skor rhitung lebih besar dari rtabel (0,361). Selain itu, semua butir instrumen yang siajukan peneliti dinilai reliabel karena nilai alpha (0,960) lebih besar dari 0,60.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Berkunjung No. Pernyataan Titik

Validitas

Titik Kritis

Keterangan Titik Reliabel

Titk Kritis

Keterangan

30 P30 0,673

0,361

Valid

0,906 0,60 Reliabel 31 P31 0,782 Valid

32 P32 0,756 Valid

33 P33 0,748 Valid 34 P34 0,774 Valid

35 P35 0,713 Valid

36 P36 0,696 Valid

37 P37 0,742 Valid

38 P38 0,470 Valid

39 P39 0,529 Valid

40 P40 0,578 Valid

41 P41 0,676 Valid

42 P42 0,509 Valid

43 P43 0,535 Valid 44 P44 0,759 Valid

Sumber: Hasil pengolahan Data, 2014

Dari tabel 3.7, diketahui hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian untuk variabel keputusan berkunjung. Berdasarkan data yang tertera memperlihatkan bahwa semua butir pernyataan tersebut valid dan reliabel. Karena syarat suatu instrumen dapat dinyatakan valid jika rhitung>rtabel dan sebaliknya. Selain itu, suatu instrumen dapat dinyatakan reliabel jika nilai


(41)

alpha>0,60. Melihat data yang disajikan telah memenuhi syarat uji validitas dan

reliabilitas dimana skor rhitung lebih besar apabila dibandingkan dengan rtabel (0,361). Dan nilai alpha 0,906 lebih besar dari 0,60.

3.9 Rancangan Analisis Data

Menurut Wardiyanta (2006:38-40) kegiatan analisis data meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut: mengedit data, mengkode data dan mengolah data,

1. Mengedit data,

Mengedit data adalah kegiatan memperbaiki kualitas data. Tujuannya adalah menghilangkan keraguan akan kebenaran yang mungkin timbul setelah membaca data tersebut. Kegiatan editing mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pemeriksaan mengenai kelengkapan data. Misalnya dari daftar pernyataan/pertanyaan yang berhasil diambil kembali terdapat banyak jawaban yang tidak ada jawabannya atau bertentangan dalam jawaban satu responden.

b. Pemeriksaan mengenai keseragaman ukuran data. Data harus dicatat dalam satuan-satuan yang seragam untuk mempermudah olahan data 2. Mengkode data,

Mengkode data adalah upaya mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya kedalam kategori-kategori tertentu. untuk dapat mengkode data dengan cermat langkah pertama mempelajari jawaban responden kemudian memutuskan perlu tidaknya jawaban tersebut dikategorikan terlebih dulu. Selanjutnya memberi kode pada jawaban yang ada sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.

3. Mengolah data,

Mengolah data merupakan merupakan tahapan yang sangat penting dan menentukan keberhasilan penelitian. Pada tahap ini data diolah sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan berupa kebenaran-kebenaran yang dapat digunakan atas permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam penelitian.


(42)

3.9.1 Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian yaitu:

1. Analisis deskripsi tanggapan responden mengenai pengetahuan wisatawan tentang Ciwangun Idah Camp

2. Analisis deskripsi tanggapan responden mengenai nilai pelanggan wisatawan Ciwangun Indah Camp

3. Analisis deskripsi tanggapan responden mengenai keputusan berkujung ke Ciwangun Indah Camp.

Pada penelitian ini, setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai. Sedangkan untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari perhitungan garis kontinum yaitu sebagai berikut:

1. Mencari nilai indeks minimum (terendah) = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum (tertinggi) = skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden.

3. Jarak interval = (skor ideal tertinggi - skor terendah) : banyaknya jumlah kelas interval.

Berkaitan dengan garis kontinum tersebut, berikut ini disajikan contoh gambar garis kontinum pada gambar 3.1.

Sangat buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik

Gambar 3.1 Garis Kontinum 3.9.2 Analisis Data Verifikatif


(43)

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Teknik analis regresi linier berganda hanya dapat dilakukan apabila jumlah variabel bebanya minimal sebanyak dua variabel. Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul, terlebih dahulu harus ditransformasi menjadi skala interval atau Method of Successive Interval (MSI).

3.9.2.1 Method of Successive Interval (MSI)

Menurut Harun Al Rasyid dalam Kurnia (2011:62), menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan transformasi data skala interval adalah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden

3. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban

4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

3.9.2.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Nugroho (2005:36-40) teknik analisis regresi linier berganda digunakan dengan prosedur kerja sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetaui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika tidak


(44)

mengikuti pola sebaran distribusi normal, maka akan diperoleh taksiran yang bias. Pengujian normalitas dilakukan melalui test

kolmogorov-smirnov kereksi lilliofors dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Fo (X) = fungsi distribusi komultaif yang ditentukan

SN (X) = distribusi frekuensi komulatif yang diobsevasi dari suatu sampel random dengan N observasi

i = 1,2,....N

Adapun kriteria Uji: Jika nilai probabilitas>0,05 maka distribusi normal dan Jika nilai probabilitas<0,05 maka distribusi tidak normal. Uji normalitas ini menggunakan bantuan software SPPS ver.20 for windows dan diperoleh hasil sebagi berikut:

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,98984745 Most Extreme Differences

Absolute ,075

Positive ,030

Negative -,075

Kolmogorov-Smirnov Z ,753

Asymp. Sig. (2-tailed) ,622

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan kriteria uji normalitas yaitu jika p-value>0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan jika p-value<0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Data yang tertera pada tabel 3.8 diketahui, bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal dimana nilai p-value (asymp.sig. 0,622) lebih dari 0,05. Oleh karena itu, data tersebut dapat


(45)

digunakan karena variabel residu berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara varabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance (a) dan variance inflation

factor (VIF) dapat dicari sebagai berikut:

a. Besar nilai tolerance (a): a = 1 / VIF

b. Besar nilai variance inflation factor (VIF): VIF = 1 / a

Hasil pengolahan data multikoliearitas dengan menggunakan SPSS ver.20 disajikan pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

Pengetahuan Pelanggan ,667 1,498

Nilai Pelanggan ,667 1,498

a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3.9, untuk menguji terjadi atau tidaknya multikolinieritas dapat melihat nilai tolerance dan nilai VIF pada masing-masing variabel bebas. Diketahui nilai tolerance X1, X2 adalah 0,667 dan nilai VIF X1,X2 adalah 1,498. Ini artinya nilai tolerance yang diperoleh lebih dari 0,10 dan nilai VIF pada kedua variabel bebas


(46)

kurang dari 10. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa diantara variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Ho: tidak terjadi heteroskedastisitas jika p-value >0,05

b. Ha: terjadi heteroskedastisitas jika p-value <0,05

Berkaitan dengan hasil pengolahan data uji heteroskedastisitas dengan menggunakan bantuan software SPSS ver.20 dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,954E-014 3,447 ,000 1,000

Pengetahuan

Pelanggan ,000 ,090 ,000 ,000 1,000

Nilai

Pelanggan ,000 ,068 ,000 ,000 1,000

a. Dependent Variable: abresid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS ver.20 pada tabel 3.10, dapat diketahui bahwa nilai p-value (sig.) untuk variabel pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan adalah sebesar 1,000. Karena nilai p-value >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi heteroskedastisitas.


(47)

Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t–1). Secara sederhana bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Ukuaran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut: terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 (DW < -2). Dan tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW +2. Namun dalam penelitian ini penulis tidak melakukan uji autokorelasi. Karena uji autokorelasi lebih cocok digunakan untuk data keuangan

5. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linier atau tidak. Uji linieritas ini jarang digunakan pada berbagai penelitian, karena biasanya model dibentuk berdasasrkan telaah teoritis bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel tertikat adalah linier. Hubungan antara variabel yang secara teori bukan merupakan hubungan yang sebenarnya sehingga tidak dapat dianalisis dengan regresi linier, misalnya masalah elastisitas. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan uji linieritas.

3.9.2.3 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda didasarkan pada hubungan funsional ataupun kausal yang dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono, 2010:277). Untuk membuat ramalan melalui regresi maka digunakan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 (Sugiyono, 2010:289) Keterangan:


(48)

Y = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. Keputusan berkunjung = Y

a = Konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel independen. Jika b (+) maka naik dan jika b (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Pengetahuan pelanggan = X1, nilai pelanggan = X2

3.9.2.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel pengetahuan (X1) dan nilai Pelanggan (X2) terhadap variabel keputusan berkunjung (Y). Pada penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis uji F, uji t dan uji koefisien determinasi yaitu sebagai berikut:

1. Uji F

Uji F adalah uji simultan untuk melihat pengaruh variabel variabel pengetahuan (X1) dan nilai pelanggan (X2) terhadap variabel keputusan berkunjung (Y). Tujuan dari uji F ini adalah untuk model kelayakan. Apabila hasil uji F tidak signifikan, maka tidak dapat dilanjutkan ketahap uji t. Persamaan untuk uji F adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2013:235) Keterangan:

R = korelasi ganda k = variabel independen n = jumlah sampel

Adapun hipotesis yang akan diuji F adalah sebagai berikut:

a. Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikasn antara pengetahuan (X1) dan nilai pelanggan (X2) terhadap keputusan berkunjung (Y).


(49)

b. Ha: terdapat pengaruh yang signifikasn antara pengetahuan (X1) dan nilai pelanggan (X2) terhadap keputusan berkunjung (Y).

Selanjutnya menurut Sugiyono (2013:235) bahwa hasil dari rumus tersebut dibandingkan dengan hasi F tabel dengan dk (drajat kebebasan) pembilang = k dan dk penyebut = (n- k-1) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka dihasilkan kriteria penolakan sebagai berikut:

a. Jika Fh>Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika Fh≤Ft maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Uji t

Uji t adalah uji parsial yang digunakan untuk melihat adak atau tidaknya pengaruh antara variabel pengetahuan (X1) dan nilai pelanggan (X2) terhadap keputusan berkunjung. Persamaan rumus uji t adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel yang diteliti

Adapun hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini sebagai berikut: a.H pengetahuan pelanggan (X1) tidak terdapat pengaruh

signifikan terhadap keputusan berkunjung (Y)

H pengetahuan pelanggan (X1) terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung (Y)

b.H nilai pelanggan (X2) tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung (Y)

H nilai pelanggan (X2) terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung (Y)

Berikutnya Sugiyono (2013:231) menyatakan kriteria penolakan hipotesisnya yaitu jika thitung>ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,


(50)

jika thitung<ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan tingkat signifikansi 5% atau sebesar 0,05 dan uji dua pihak serta drajat kebebasan (dk) = n – 2 -1.

3. Koefisien Diterminasi

Koefisien diterminasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang disambungkan oleh variabel pengetahuan (X) dan nilai pelanggan (X2) terhadap keputusan berkunjungb (Y). Rumus persamaannya sebagai berikut:


(51)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya dan pembahasan yang disertai dengan berbagai teori dari para ahli, yang mendukung terkait pengetauan dan nilai pelanggan atau wisatawan (X1, X2) terhadap keputusan berkunjung (Y). Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.Ketiga dimensi pengetahuan wisatawan yaitu pengetahuan produk pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian, penilaian terbesar terdapat pada pengetahuan pemakian. Sedangkan yang memperoleh penilaian paling rendah, adalah pengetahuan pembelian. Namun secara keseluruhan, disimpulkan bahwa pengetahuan wisatawan tentang Ciwangun Indah Camp adalah baik. Hal itu dikarenakan, para wisatawan dapat memahami penggunaan aktivitas atau atraksi wisata yang tersedia di Ciwangun Indah Camp dan mereka dapat melakukannya dengan baik. Misalnya saat melakukan aktivitas flying fox, v-bridge, two line bridge,

elvis bridge, spider web, rock climbing, wall climbing, hiking/tracking, paint ball, perahu dayung, arena mandi bola dan lain-lain. Selain itu,

wisatawan juga mengetahui bahwa Ciwangun Indah Camp merupakan perusahaan jasa pariwisata. Ciri itu dapat mereka pahami dari produk yang ditawarkan Ciwangun Indah Camp bersifat intagible, atau dalam bentuk pelayanan jasa wisata. Serta mereka mengetahui bahwa produk atau aktivitas wisata Ciwangun Indah Camp, sangat aman dan nyaman digunakan. Karena saat terjadi kecilakaan, mereka akan mendapatkan asuransi yang dapat menjadi jaminan keselamatannya.

2.Keempat dimensi nilai pelanggan atau wisatawan yaitu manfaat produk, manfaat pelayanan, manfaat pengetahuan karyawan dan manfaat citra. Penilaian terbesar terdapat pada manfaat produk, sementara yang memperoleh penilaian paling rendah adalah manfaat pengetahuan karyawan. Tetapi secara keseluruhan, disimpulkan bahwa nilai


(52)

pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp adalah baik. Hal itu dibuktikan walaupun mereka mengeluarkan banyak uang untuk membayar tiket, bensin kendaraan, korbanan waktu yang telah dihabiskan cukup lama, untuk menempuh atau mendapatkan produk Ciwangun Indah camp dan kepuasan yang dirasakan sudah sesuai dengan manfaat yang diperolehnya. Baik dari manfaat produknya, manfaat pelayanannya, dan manfaat citranya.

3.Kelima dimensi keputusan berkunjung yaitu pilihan produk, pilihan merek, pilihan saluran distribusi, waktu pembelian dan metode pembayaran. Penilaian terbesar terdapat pada pilihan produk, sedangkan yang paling rendah adalah pilihan saluran distribusi. Namun secara keseluruhan, disimpulkan bahwa keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp adalah cukup. Penilaian tersebut dipengaruhi oleh aksesibilitas menuju Ciwangun Indah Camp untuk dapat dilewati transportasi umum masih terbilang kurang baik, karena masih banyak jalan yang berlubang, berkrikil dan sempit. Sehingga saat jalan dimasuki kendaraan bus, suka terjadi kemacetan. Selain itu mereka jarang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp pada waktu libur nasional, libur hari raya dan tahun baru. Serta alasan mereka berkunjung tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh tingkat kepopuleran Ciwangun Indah Camp di masyarakat. Inilah yang melatar belakangi variabel keputusan berkunjung mendapat penilaian cukup.

4.Secara parsial, terdapat pengaruh antara pengetahuan pelanggan atau wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Koefisien regresi pada variabel bebas (X1) bernilai positif artinya semakin baik pengetahuan wisatawan (X1) tentang Ciwangun Indah Camp baik terhadap produk-produknya, cara penggunaannya dan pengetahuan lainnya maka akan meningkat pula keputusan berkunjung (Y) ke Ciwangun Indah Camp.

5.Secara parsial, terdapat pengaruh antara nilai pelanggan atau wisatawan(X2) terhadap keputusan berkunjung (Y) ke Ciwangun Indah


(53)

Camp. Koefisien regresi pada variabel bebas (X2) bernilai positif artinya semakin besar nilai pelanggan atau wisatawan (X2), maka akan meningkat pula keputusan berkunjung wisatawan (Y) ke Ciwangun Indah Camp.

6.Secara simultan, terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Kedua koefisien regresi diketahui bernilai positif yang artinya semakin baik pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan, maka akan semakin meningkat pula keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp. Dari kedua variabel independen tersebut, yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp adalah nilai pelanggan atau wisatawan.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil pengolahan data dan kesipulan pada penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran menganai pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Yaitu sebagai berikut :

1. Penulis menghimbau agar Ciwangun Indah Camp memanfaatkan dan terus menyediakan aktivitas wisata yang dapat dinikmati dengan baik oleh semua kalangan wisatawan, dimulai aktivitas wisata untuk anak-anak hingga dewasa demi terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Ciwangun Indah Camp. Selanjutnya Ciwangun Indah Camp harus memperbaiki pengetahuan pembelian wisatawan dengan cara memperbaiki sejelas-jelasnya papan informasi penunjuk jalan dan memperbanyak jumlahnya, baik dalam menuju setiap aktivitas wisata maupun menunju Ciwangun Indah Camp pada area-area yang mudah dilihat wisatawan. Agar proses kunjungan wisatawan menuju Ciwangun Indah Camp jelas dan Lancar.

2. Penulis menyarankan Ciwangun Indah Camp terus mempertahankan dan mengembangkan produk atau aktivitas-aktivitas wisata yang ada saat ini,


(54)

agar produk yang dinikmati para wisatawan terasa sesuai manfaatnya dengan uang dan waktu yang telah dihabiskan wisatawan untuk mengunjungi Ciwangun Indah Camp. Selanjutnya Ciwangun Indah Camp agar meningkatkan pengetahuan karyawan tentang pariwisata, cara pelayanan, pengetahuan kerjanya dan lain-lain dengan cara mengadakan pelatihan rutin berkala untuk memberikan kualitas pelayanan pada wisatawan agar tecipta service value. Dengan adanya pelatihan tersebut, maka para pekerja akan memahami apa yang seharusnya dan sebenarnya dilakukan pada wisatawan, sehingga para wisatawan tidak merasa bahwa mereka hanya seorang wisatawan tetapi menjadi orang yang dihargai oleh para pekerjanya. Karena value dimensi manfaat pengetahuan karyawan, belum terenuhi dengan baik bila dibandingkan dengan dimensi-dimensi lain.

3. Penulis menyarankan Ciwangun Indah Camp terus mempertahankan kualitas dan keberagaman produk atau aktivitas-aktivitas wisata yang ada, agar para wisatawan selalu tertarik untuk mengunjungi dan menikmati Ciwangun Indah Camp. Selanjutnya tingkatkan saluran distribusi kunjungan wisatawan, dengan cara memperbaiki kualitas jalan menuju Ciwangun Indah Camp. Dan bekerja sama dengan pemerintah terkait untuk memperbaiki jalan yang masih kurang baik, berlubang, dan berkrikil yang dapat mengahambat proses kujungan dan kenyaman wisatawan. Selain itu agar meningkatkan kerjasama dengan berbagai biro perjalanan untuk meningkatkan kemudahan wisatawan saat mengunjungi Ciwangun Indah Camp.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

________. (2013). Perilaku Konsumen dan Pemasarannya. [online]. Tersedia: http//.www.manajemenperusahaan.com (11 Mei 2014).

A.J. Muljadi. (2010). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pengantar praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

BPS dan Pusdatin Kemenparekraf. (2013). Rekapitulasi Wisatawan Mancanegara.

Tersedia:<http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/Perkembangan%20wis man%202008%20-%202012.pdf> (27 Februari 2014).

BPS Kemenparekraf. (2012). Perkembangan Wisatawan Nusantara. Tersedia: <http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/winus%202008%20%202012.pdf > (27 Februari 2014).

Budiarti, Lina. (2010). Pengaruh Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian Laptop Acer (Studi pada Pengguna Laptop Acer di Area Hotspot Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya).

Skripsi, Jurusan Manajemen Konsentrasi Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

Bungin, Burhan. (2005). metode penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group

Dewi, Sinta Maulidya. (2014). Pengaruh Customer Value Terhadap Keputusan Tamu

Untuk Menginap Di Aston Tropicana Hotel Bandung. Skripsi Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universits Pendidikan Indonesia. Fandeli. (2003). Dasar-dasar Kepariwisataan Alam. Yogyakata: Pustaka Pelajar Gaffar, Vanessa. (2007). CRM dan MPR Hotel. Bandung: Alfabeta

Hasan, Iqbal. (2010). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.Bandung: Alfabeta


(56)

Husein Umar. (2009). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi

Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Istijanto. (2009). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kasiram, H. Moh. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif – Kuantitatif. Malang:

UIN Malang Press.

Kurnia, Dani. (2011). Pengaruh Citra Restoran Terhadap Tingkat Kepuasan

Konsumen (Survei Pada Konsumen Restoran Hanamasa Istana Plaza Bandung). Skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universits Pendidikan Indonesia.

Kusnandar, Lega Oktoberi. (2013). Analisis Daya Dukung Pariwisata Sebagai

Dasar Pengelolaan Pengunjung Di Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. (2012). ”Principles of Marketing” 14 Edition.

Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Mardalis. (2009). Metode Penelitan. Jakarta: Bumi Aksara

Marketing Ciwangun Indah Camp. (2014). Jumlah Kunjungan Wisatawan. Tidak Diterbitkan

Marpaung H, dan Bahar H. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta Narbuko, C. Dan Achmadi, A. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Nugroho, Bhuana Agung.(2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Andi

Nurwantika, T.A. (2012). Pengaruh Distinctive Capabilities Pada Obyek Wisata

Alam Taman Bunga Nusantara Terhadap Keputusan Berkunjung. Skripsi

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universits Pendidikan Indonesia.

Pertiwi, Made. (2014). Wow, 2013 Wisatawan Dunia Mencapai 1 Miliar. [online. Tersedia: H:\Wow, 2013 Wisatawan Dunia Mencapai 1 Miliar - Kompas.com.htm (1Maret 2014)

Pendit. N.S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.


(57)

Pitana I gede dan Diarta. (2009). Pengantar ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi Pratiwi, Deasy. (2011). Pengembangan Gunung Gaunggung Sebagai Kawasan

Wisata Rekreasi Alam Pegunungan Di Kabupaten Tasikmalaya. Skripsi

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universits Pendidikan Indonesia.

Pusat Statistik. (2014). Berita Resmi Statistik: Pariwisata Dan Transportasi

Nasional Desember 2013. Laporan Badan Pusat Statistik

Rangkuti, Freddy. (2009). Riset Pemasaran.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Raza, M. A., Sidiquei, A. N., Awan, H. M., & Bukhari K. (2012). Relatonship

Between Service Quality, Percieved Value, Satisfaction and Revisit

Intention In Hotel Industry. Jurnal Of Contemporary Reserch In Business,

4 (8) 788-805

Rochaety, Eti dkk. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Setiadi, Nugroho J. (2005). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Suanti, Yanti. (2014). Program Customer Value Holiday Inn Resort Batam dalam

Upaya Menciptakan Keputusan Tamu Untuk Menginap Tamu Hotel. Skripsi

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universits Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sujarweni Wiratna dan Endrayanto Poly. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sukmawati. (2013). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Menggunakan

Paket Outbond Di Ciwangun Indah Camp. Skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universits Pendidikan Indonesia.

Sumarwan, Ujang. (2004). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam


(1)

159

4.

Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 16,769 3,447 4,865 ,000

Pengerahuan

Pelanggan ,315 ,090 ,321 3,483 ,001

Nilai

Pelanggan ,319 ,068 ,432 4,693 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung

5.

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2720,243 2 1360,122 39,710 ,000b

Residual 3322,390 97 34,251

Total 6042,633 99

a. Dependent Variable: Keputusan berkunjung

b. Predictors: (Constant), Pengetahuan pelanggan, Nilai pelanggan

6.

Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 16,769 3,447 4,865 ,000

Pengerahuan

Pelanggan ,315 ,090 ,321 3,483 ,001

Nilai

Pelanggan ,319 ,068 ,432 4,693 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan berkunjung

7.

Koefisien Diterminasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,671a ,450 ,439 5,85247


(2)

160


(3)

(4)

(5)

(6)