11 3.
Competency Knowledge Maps can support the process of creation a competency profile of a researcher and his research capabilities.
Pendapat di atas mengemukakan bahwa ada tiga jenis peta pengetahuan, yaitu: peta pengetahuan prosedural, peta pengetahuan konseptual, sertapeta
pengetahuan kompetensi. Penjabaran dari ketiga jenis peta tersebut di uraikan sebagai berikut: Peta pengetahuan prosedural dapat mencerminkan
pengetahuan yang dipetakan ke dalam proses produksi tertentu misalnya. Peta pengetahuan konseptual merupakan klasifikasi hirarkis dari hal yang menurut
para ahli manajemen pengetahuan juga dapat disebut taksonomi. Peta pengetahuan kompetensi dapat mendukung proses penciptaan profil
kompetensi seorang peneliti dan kemampuan penelitiannya. Jadi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Budiman
mengenai jenis Ko-klasifikasi untuk menentukan jenis peta ilmu pengetahuan yang akan digunakan dalam menganalisis subjek. Hasil yang akan diperoleh
dari pemilihan jenis ko-klasifikasi sebagai jenis peta ilmu pengetahuan yang dipilih adalah untuk menentukan subjek sesuai dengan sistem klasifikasi yang
digunakan dan menggambarkannya secara konseptual dalam bentuk grafis.
2.1.3. Fungsi dan Manfaat Pemetaan
Suatu peta hanya dapat dimanfaatkan oleh satu kajian bidang ilmu saja karena peta diciptakan sesuai dengan tujuan dan fungsi dari kegunaan peta
tersebut dalam suatu aktivitas ilmiah. Secara umum, pemetaan pengetahuan berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Sulistyo-Basuki2002, 1menyatakan manfaat pemetaan pengetahuan sebagai berikut:
Pemetaan pengetahuan digunakan untuk keperluan manajemen teknologi, mencakup definisi program penelitian, keputusan
menyangkut aktivitas yang berkaitan dengan teknologi, desain struktur berbasis pengetahuan serta pemograman pendidikan dan pelatihan.
Dari uraian di atas, dapatdiketahui bahwa pemetaan pengetahuan digunakan dalam manajemen teknologi bertujuan untuk memaparkan
penjelasan, kegiatan, rancangan, pemograman, serta penerapan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
12 teknologi. Sehingga hasil akhirnya akan diperoleh dalam bentuk yang
sistematis dari bidang teknologi. Sedangkan Zins2007, 526menyatakan bahwa “Knowledge mapping
plays an important role in the construction, learning, and dissemination of knowledge.” Secara praktis dinyatakan bahwa pemetaan pengetahuan
memainkan peranan penting dalam pembangunan, pembelajaran, dan penyebaran pengetahuan.Sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
beberapa cakupan bidang ilmu untuk memperoleh berbagai informasi.Tujuannya adalah merancang rangka untuk membangun suatu
konsep, melakukan pembelajaran dengan efektif dan efisien, serta menyebarluaskan pengetahuan.
Berdasarkan jenis pengetahuannya, ada beberapa objek yang dapat dipetakan menurut Tandukar 2005, 2-3, yakni:
1. Explicit knowledge, mencakup: Subject, purpose, location, format,
ownership, users, and access right. 2.
Tacit knowledge, mencakup: expertise, skill, experience, location, accessibility, contact address, and relationships or networks.
3. Tacit organisational process knowledge, mencakup: the people
with the internal processing knowledge. 4.
Explicit organisational process knowledge, mencakup: codified organisational process knowledge.
Pendapat Tandukar di atas mengemukakan bahwa
Explicit Knowledgemerupakan pengetahuan yang terdokumentasi dalam berbagai
bentuk.Contohnya yaitu naskah, laporan penelitian, buku, software, manuskrip, dan lain sebagainya. Sedangkan Tacit Knowledge merupakan
pengetahuan yang berada dalam pikiran manusia yang bisa diserap oleh orang lain melalui kolaborasi atau kerjasama dan sharingberbagi. Tacit knowledge
bersifat subjektif, intuisi, terikat erat dengan aktivitas dan pengalaman individu serta idealisme, values, dan emosi.
Selanjutnya Tandukar 2005, 4menyatakan bahwa “The map also serves as the continuously evolving organisational memory, capturing and
integrating the key knowledge of an organisation.” Pendapat di atas menguraikanbahwapeta dapat berfungsi sebagai memori organisasi yang terus
berkembang, menangkap dan mengintegrasikan pengetahuan inti dari suatu organisasi. Sebagai contoh dalam pembuatan peta bidang ilmu informasi,
Universitas Sumatera Utara
13 diharapkan dapat membantu para pengguna untuk lebih memahami isu-isu
dan perkembangan teknologi yang sedang berlangsung saat ini. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan di masa yang akan datang dalam hal
meningkatkan mutu teknologi yang lebih baik.
2.2.Metode Pemetaan Konseptual
Jenis metode pemetaan konseptual dapat di bagi berdasarkan beberapa kategori. Metode digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan dengan cara
tertentu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Ada 4 empat metode yang digunakan untuk membuat peta ilmu
pengetahuan, yaitu pemetaan kronologis, pemetaan berbasis co-kata, pemetaan kognitif dan pemetaan konseptual. Sulistyo-Basuki 2002, 1
Salah satu metode pemetaan yang sering digunakan dalam memetakan ilmu pengetahuan adalah metode pemetaan konseptual. Menurut Canas, Novak
dan Gonzales2004, 1 menyatakan pemetaan konseptual sebagai berikut: A conceptual map can assist the discussion about the concepts being
taught since it is a concrete representation, a visualization of the network of related ideas. As an aid that represents the structure of students’ ideas
with emphasis on the relations between concepts, the maps can also help them relate their previous ideas with the ones they are processing.
Concept mapping is also important for the planning process.
Pendapat di atas, dapat diartikan bahwasuatu peta konseptual dapat membantu pembahasan tentang konsep-konsep yang diajarkan karena
merupakan gambaran secara nyata, sebuah visualisasi dari jaringan ide-ide terkait.Sebagai alat bantu yang mewakili struktur ide-ide siswa dengan
penekanan pada hubungan antara konsep-konsep, peta juga dapat membantu agar berhubungan dengan ide-ide yang akan diproses. Pemetaan konsep juga
penting dalam proses perencanaan. Sedangkan Brinkmann 1999, 2menyatakan bahwa “Concept maps were
first introduced by Novak as a research tool, showing in a special graphical way the concepts related to a given topic together with their interrelations.” Dari
pendapat Brinkmann di atas mengemukakan bahwapeta konsep pertama kali diperkenalkan oleh Novak sebagai alat penelitian, menunjukkan grafik khusus
Universitas Sumatera Utara
14 konsep-konsep terkait dengan memberikan topik bersama dengan keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Sehubungan dengan hal di atas Nur
yang dikutip oleh Erniwaty2011“Peta konsep dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu
pohon jaringan network tree, rantai kejadian events chain, peta konsep siklus cycle concept map, dan Peta konsep laba-laba cyber concept map.”
2.2.1. Definisi Pemetaan Konseptual