Jumlah telur yang dihasilkan Sex ratio Telur yang dikeluarkan oleh kumbang C. chinensis tidak semuanya dapat

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Fekunditas

Setelah dilakukan pembedahan organ reproduktif serangga betina C. chinensis yang baru dewasa emergence, didapatkan dua buah ovari dalam organ reproduktif tersebut, dan masing-masing ovari mempunyai tiga buah ovariol. Dengan demi-kian ovarium mempunyai enam ovariol. Pembedahan lebih lanjut terhadap ovariol ditemukan telur sebanyak empat butir pada empat ovariol, sedangkan untuk dua buah ovariol yang lain hanya ditemukan tiga butir telur. Total telur yang tedapat dalam ovarium berjumlah 22 butir. Jika dihubungkan banyak telur yang didapatkan dalam ovarium dengan jumlah rata-rata telur yang dikeluarkan setiap hari sebesar 19,25 + 8,58 butir, maka telur yang ditemui dalam ovariol adalah telur yang terdapat dalam vitellarium yaitu bagian organ reproduktif serangga betina tempat telur yang akan dikeluarkan, bukan jumlah total telur dalam ovarium.

3.2. Jumlah telur yang dihasilkan

Jumlah telur yang dihasilkan serangga betina selama hidupnya dan jumlah telur yang dikeluarkan setiap hari dicantumkan pada Tabel 1. Banyak telur yang dihasilkan oleh seekor kumbang C. chinensis betina selama hidupnya berkisar antara 49-136 butir dengan rata-rata 86,78 + 22,09 butir Lampiran 4. Sedangkan jumlah telur yang dikeluarkan setiap hari berkisar antara 4 - 43 butir rata-rata 19,25 + 8,58 butir Lampiran 4. Tabel 1. Jumlah telur yang dihasilkan C. chinensis selama hidupnya dan jumlah telur setiap hari yang dikeluarkan Jumlah butir Jumlah telur Kisaran Rata-rata  SE Selama hidup 49 – 136 86,78  22,09 Setiap hari 4 – 43 19,25  8,58 Banyak telur rata-rata yang dihasilkan oleh seekor kumbang C. chinensis selama hidupnya sebesar 86,78 + 22,09 butir dalam penelitian ini cukup tinggi. 8 Slamet 1983 melaporkan rata-rata banyak telur yang dihasilkan sebesar 72,3 butir, sedangkan Talekar 1988 melaporkan rata-rata jumlah telur yang dihasilkan pada kacang hijau 78 butir

3.3. Siklus hidup

Lama hidup berbagai stadia kumbang C. chinensis pada biji kacang hijau ditampilkan dalam Tabel 2. Lama hidup ini didapatkan pada kondisi pemeliharaan yang dilakukan di Laboratorium dengan suhu udara berkisar antara 23,5-28,5 o C dengan kelembaban nisbi 74-95 . Tabel 2. Lama hidup hari berbagai stadia C. chinensis pada biji kacang hijau Ulangan Telur L 1 L 2 L 3 L 4 L tot. Pupa Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 5 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 5 3 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 2 5 4 2 13 14 13 13 13 12 13 9 13 9 10 14 13 10 10 14 11 14 13 11 5 4 5 2 6 4 4 5 - 6 5 6 5 6 5 4 4 - 5 4 22 22 22 19 23 20 21 19 - 20 20 25 23 20 20 23 20 - 24 21  x Ki sar an x Sd 96 4-6 4,80 0,70 65 2-4 3,25 0,64 55 2-4 2,75 0,72 56 2-5 2,80 0,70 66 2-5 3,30 1,03 242 9-14 12,10 1,71 84 2-6 4,67 0,97 384 19-25 21,33 1,75 9 Siklus hidup yang didapatkan dari penelitian ini, tidak begitu berbeda dengan siklus hidup yang dilaporkan oleh Bato dan Sanchez 1972, cit. Slamet, 1983 berkisar antara 19-26 hari. Siklus hidup yang dilaporkan Greaves et al. 1981 rata-rata 21 hari pada suhu 32 o C dengan kelembaban nisbi 90 . Selanjutnya Slamet 1983 melaporkan siklus hidup kumbang C. chinensis pada kacang hijau pada kondisi suhu udara antara 24,67-30,80 o C dan kelembaban nisbi udara antara 67,9-82,6 rata-rata 22,16 hari. Ditambahkan oleh Talekar 1988 bahwa siklus hidup kumbang C. chinensis pada suhu 30 o C rata-rata 22,30 hari. Sedangkan Fox and Tatar 1994 menyatakan pada suhu 25 o C siklus hidup berkisar antara 25-30 hari.

3.3.1. Stadia telur Telur yang dikeluarkan oleh kumbang C. chinensis diletakkan di atas per-

mukaan kulit biji kacang hijau. Pada saat dikeluarkan berwarna jernih dan setelah beberapa hari akan berubah warnanya menjadi putih. Telur yang dikeluarkan pada hari yang sama tidak selalu menetas dalam hari yang sama pula, penetasan telur dapat terjadi dalam beberapa hari. Masa telur berkisar antara 4-6 hari dengan rata- rata 4,80 ± 0,70 hari Tabel 2. Slamet 1983 melaporkan, pada suhu 24,43 - 30,68 o C dan kelembaban nisbi antara 67,45-85.56 masa telur berkisar antara 4-8 hari. Ditambahkan oleh Talekar 1988 bahwa masa telur kumbang C. chinensis pada suhu 30 o C dan kelembaban nisbi 70 rata-rata 3,5 hari. Sedangkan pada suhu 26- 28 o C masa telur sekitar 4-5 hari Fox dan Tatar, 1994.

3.3.2. Stadia Larva Masa stadia larva berkisar antara 9-14 hari dengan rata-rata 12,10 ± 8,58

hari Tabel 2. Bato dan Sanchez 1972, cit. Slamet, 1983 melaporkan masa larva C. chinensis pada suhu 29 o C berkisar antara 11-14 hari., sedangkan Slamet 1983 melaporkan masa larva C. chinensis pada kacang hijau dengan kondisi suhu 24,43- 30, 68 o C berkisar antara 10-13 hari. Dari perkembangan lebar kepala larva dengan tingkat instar Gambar 3 dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat instar, maka ukuran lebar kepala juga 10 semakin besar. Pertambahan lebar kepala larva instar pertama ke instar berikutnya adalah berupa deret ukur beraturan dan setiap mengalami pergantian instar rasio pertambahan lebar kepalanya sama Romoser, 1981. Tingkat Instar Gambar 3. Lebar kepala dari tingkatan instar larva C. chinensis. 3.3.3. Masa Pupa Masa pupa berkisar antara 2-6 hari dengan rata-rata 4,67 ± 0,97 hari Tabel 2. Bato and Sanchez 1972, cit. Slamet, 1983 melaporkan pada suhu 29 C masa pupa berkisar antara 2-7 hari. Sedangkan Slamet 1983 melaporkan, masa pupa pada suhu 24,43-30,68 C dan kelembaban nisbi 67,45-82,59 berkisar antara 3-7 hari.

3.4. Sex ratio Telur yang dikeluarkan oleh kumbang C. chinensis tidak semuanya dapat

menetas, dan begitu juga tidak semua telur yang menetas dapat mencapai dewasa. Persentase telur yang dapat mencapai dewasa berkisar antara 89,51-96,12 dengan rata-rata 93,14 . Slamet 1983 melaporkan persentase telur yang mencapai dewasa rata-rata 95,45 . Ditambahkan oleh Talekar 1988, bahwa 11 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 1 2 3 4 L eb ar K ep al a m m telur yang dapat mencapai dewasa rata-rata 91 . Persentase kumbang C. chinensis yang dapat mencapai dewasa ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah kumbang C. chinensis yang dapat mencapai dewasa Ulangan Jumlah Persentase yang mencapai dewasa Telur Jantan Betina Mencapai dewasa emergence 1 99 45 44 89 89,90 2 3 4 5 6 7 8 9 10 120 137 103 97 99 122 162 138 119 54 64 49 44 44 58 68 62 60 58 66 50 48 50 56 77 64 53 112 130 99 92 94 114 145 128 113 93,33 94,89 96,12 94,84 94,95 93,44 89,51 91,30 94,96 Jumlah 1196 548 566 1114 93,14 Setelah dilakukan uji chi-square didapatkan  2 hitung lebih kecil dari  2 tabel, berarti hipotesis perbandingan jumlah jantan dan betina yang dapat mencapai dewasa adalah 1:1 dapat diterima Lampiran 5. Hasil penelitian Suyono 1986 dan Talekar 1988 melaporkan bahwa sex ratio antara jantan dan betina adalah 1:1. 3.5. Lama hidup dan Tabel Hidup kumbang C. chinensis Lama hidup kumbang jantan berkisar antara 5-12 hari dengan rata-rata 7,84 ± 1,86 hari, sedangkan lama hidup kumbang betina antara 6-11 hari rata-rata 8,24 ± 1,51 Tabel 4 dan Lampiran 3. Tabel 4. Lama hidup kumbang dewasa C. chinensis pada biji kacang hijau dengan kondisi laboratorium Jenis Kelamin Lama hidup hari Rata-rata ± SE hari 12 Jantan Betina 5 – 12 6 – 11 7,84 ± 1,86 8,24 ± 1,51 Selama hidupnya kumbang betina hanya melakukan aktifitas berkopulasi dan bertelur, sedangkan kumbang jantan hanya berkopulasi dan tidak membu- tuhkan makanan tambahan. Dilaporkan oleh Greaves et al. 1981 dan Bellows 1982 bahwa kumbang dewasa hidupnya sangat pendek, biasanya sekitar 12 hari pada kondisi optimum dan selama hidupnya tidak membutuhkan makanan tambahan. Kumbang C. chinensis dewasa yang baru ke luar dari biji emergence be- berapa jam kemudian dapat berkopulasi dan dapat segera mengeluarkan telurnya. Masa pra pengeluaran telur pre reproduktif berkisar antara 1-4 hari dengan rata- rata 2,80 ± 0,99 hari. Pada umumnya induk betina yang sama-sama emergence akan bertelur dihari yang sama pula. Umur ekologis dari kumbang C. chinensis betina dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Umur ekologis C. chinensis pada biji kacang hijau dengan kondisi laboratorium. Umur Ekologis Lama Hidup Kisaran hari Rata-rata ± SE hari Pre reproduktif Reproduktif Post reproduktif 1 – 4 3 – 8 0 – 2 2,80 ± 0,99 5,28 ± 1,37 0,16 ± 0,39 Masa pengeluaran telur reproduktif berkisar antara 3-8 hari dengan rata 5,28 ± 1,37 hari.. Talekar 1988 menyatakan bahwa periode peletakkan telur berlangsung selama 8 hari. Setelah masa pengeluaran telur masa reproduktif selesai induk C chinensis akan segera mati. Hasil penelitian menunjukkan masa post reproduktif berkisar antara 0-2 hari dengan rata-rata 0,16 ± 0,39 hari, artinya lebih banyak kumbang dewasa mati setelah bertelur terakhir kalinya. 13 Dari tabel hidup dapat dibuat kurva lulus hidup, dan dari bentuk kurva lulus hidup dapat menggambarkan laju lulus hidup. Tabel hidup kumbang dewasa C. chinensis ditampilkan pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Tabel hidup C. chinensis betina X n x l x d x q x e x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 50 50 50 50 50 50 50 43 33 20 12 4 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.86 0,66 0.40 0.24 0.08 0.00 7 10 13 8 8 4 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.14 0.23 0.39 0.40 0.67 1,00 - 3.74 3.74 3.74 3.74 3.74 3.74 2.74 2,10 1.59 1.30 0.83 0.50 0.00 Tabel 7. Tabel hidup C. chinensis jantan X n x l x d x q x e x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 50 50 50 50 50 50 46 37 28 12 11 6 2 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,92 0,74 0,56 0,24 0,22 0,12 0,04 0,00 4 9 9 16 1 5 4 2 - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,08 0,20 0,24 0,57 0,08 0,45 0,67 1,00 - 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 2,94 2,15 1,55 1,61 2,08 1,23 0,83 0,50 0,00 Dimana : x = umurkelas umur hari n x = jumlah yang hidup pada umur x l x = ratio individu yang bertahan hidup sampai umur x d x = jumlah yang mati selama interval umur x sampai x + 1 14 q x = laju mortalitas selama interval umur x sampai x +1 e x = rata-rata jumlah skala waktu yang dapat dilalui setelah umur x Kurva lulus hidup l x kumbang dewasa C. chinensis ditampilkan pada gambar 4. Gambar 4. Kurva lulus hidup kumbang C. chinensis Jantan  dan betina -------.

3.6. Laju Pertumbuhan Intrinsik r