Kebutuhan UIKM di Kabupaten Nias.

apapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam membantu UIKM untuk bertumbuh dan berkembang, bila dana yang disediakan terbatas maka hasilnya juga sudah barang tentu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 5. Lemahnya keahlian, ketrampilan dan kualitas sumber daya manusia yang tersedia. Kondisi seperti ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias. Lemahnya keahlian, ketrampilan dan kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi dan produk yang dihasilkan. Lemahnya keahlian, ketrampilan dan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap kemampuan dalam manajemen usaha termasuk kegiatan pengelolaan keuangan, promosi dan pemasaran serta kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan mitra usaha baik dalam daerah, luar daerah dan luar negeri. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Nias, Kepala Dinas Perindagtamben Kabupaten Nias, Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Nias dan Ketua STIE Pembnas Nias. 6. Permodalan. Permodalan adalah masalah utama yang dihadapi oleh pengusaha UIKM di Kabupaten Nias. Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya pendapatan masyarakat khususnya pengusaha dengan aset yang sangat terbatas serta akses pada lembaga keuangan perbankan sangat terbatas. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Nias, Kepala Dinas Perindagtamben Kabupaten Nias, Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Nias, Ketua STIE Pembnas Nias dan Sekretaris Bappeda kabupaten Nias.

7.4. Kebutuhan UIKM di Kabupaten Nias.

20 Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dan didukung oleh hasil penelitian bahwa pembangunan sektor industri khususnya UIKM harus didorong dan ditumbuhkembangkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan nasional, daerah sampai ke tingkat pedesaan. Hal ini penting mengingat UIKM bisa lebih banyak membuka kesempatan kerja bagi rakyat banyak kelompok menengah ke bawah sebagai kelompok yang jumlahnya terbesar. Bagi masyarakat dan daerah Kabupaten Nias menumbuhkembangkan UIKM adalah kebutuhan yang sangat penting sekali dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di daerah Kabupaten Nias. Apalagi jika hal ini dihubungkan dengan bencana alam gempa bumi yang begitu dahsyat yang dampaknya begitu terasa sekali terhadap kehidupan perekonomian masyarakat Kabupaten Nias, maka usaha menumbuhkembangkan UIKM adalah hal yang mutlak dilakukan. Pentingnya peranan UIKM terhadap masyarakat dan daerah Kabupaten Nias dapat dilihat pada Tabel 4.2. dibawah ini. Tabel 4.2. Peranan UIKM Terhadap Kehidupan Masyarakat Dan Daerah. No Peranan UIKM Bobot 1. Peranan UIKM dalam mengurangi kemiskinan 90,78 2. Peranan UIKM dalam pemulihan kesejahteraan masyarakat pasca gempa bumi 89,88 3. Peranan UIKM dalam penyediaan dan perluasan lapangan kerja 89,66 4. Peranan UIKM dalam memacu aktifitas dan kreatifitas masyarakat. 89,43 5. Peranan UIKM dalam pengembangan potensi yang dimiliki daerah. 88,31 6. Peranan UIKM dalam pengelolaan sumber daya alam 87,86 7. Peranan UIKM dalam mengejar ketertinggalan dengan daerah lain dalam pelaksanaan pembangunan 87,64 8. Peranan UIKM dalam pemberdayaan masyarakat 87,41 9. Peranan UIKM dalam percepatan pembangunan 87,41 10. Peranan UIKM dalam peningkatan pendapatan dan perekonomian masyarakat dan daerah 87,41 11. Peranan UIKM terhadap pertumbuhan ekonomi 86,74 12. Peranan UIKM terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan 86,74 13. Peranan UIKM dalam penyediaan kebutuhan masyarakat lokal 86,06 Sumber : Hasil penelitian diolah. 21 Dari tabel tersebut diatas, kita dapat melihat bahwa 90,78 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam mengurangi kemiskinan, 89,88 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam memulihkan kesejahteraan masyarakat pasca gempa bumi, 89, 66 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam penyediaan dan perluasan lapangan kerja, 89,43 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam memacu aktifitas dan kreatifitas masyarakat, 88,31 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam pengembangan potensi yang dimiliki daerah, 87, 86 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam pengelolaan sumber daya alam, 87,64 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam mengejar ketertinggalan dengan daerah lain dalam pelaksanaan pembangunan, 87,41 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam pemberdayaan masyarakat, percepatan pembangunan dan peningkatan pendapatanperekonomian masyarakat dan daerah, 86,74 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan terhadap pertumbuhan ekonomi dan partisipasi masyaarakat dalam pembangunan dan 86,06 persen menyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam penyediaan kebutuhan masyarakat lokal. Oleh sebab itu menumbuhkembangkan UIKM merupakan hal yang sangat strategis dan sangat menentukan dalam percepatan pembangunan daerah baik sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. Masyarakat di Kabupaten Nias tentu hanya akan berperan sebagai penonton di daerah sendiri jika sektor UIKM terlambat ditumbuhkembangkan. Apalagi jika dihubungkan dengan keadaan dan kondisi perekonomian masyarakat dan daerah Kabupaten Nias yang melemah akibat terjadinya bencana alam gempa bumi yang begitu dahsyat pada tanggal 28 Maret 2005 yang lalu. Musibah ini telah memporak-porandakan kehidupan ekonomi terutama bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Untuk memulihkan kembali dan mengejar 22 ketertinggalannya dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, maka menumbuhkembangkan UIKM sangat tepat untuk segera dilaksanakan. Dalam menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias ada beberapa faktor penting yang perlu menjadi perhatian utama sebagai kebutuhan esensial atau kebutuhan mendasar antara lain adalah seperti terlihat pada Tabel 4.3. dibawah ini. Tabel 4.3. Faktor-faktor Esensial Yang Dibutuhkan Dalam Menumbuhkembangkan UIKM Di Kabupaten Nias. No Faktor-faktor Esensial Bobot 1. Ketersediaan mesin dan peralatan 95,50 2. Inovasi 95,28 3. Terciptanya peluang pasar 95,28 4. Terciptanya promosi 95,05 5. Peningkatan mutu produk 94,83 6. Kondisi dan iklim yang dapat menarik investor 94,60 7. Hubungan kerjasama dengan lembaga keuangan bank 93,93 8. Peningkatan kualitas SDM pengusaha 93,70 9. Hubungan kerjasama dengan BUMN 93,25 10. Hubungan kerjasama dengan BUMD 93,25 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel diatas, menunjukkan kepada kita bahwa 95,50 persen menyatakan bahwa ketersediaan mesin dan peralatan adalah sangat menentukan dan merupakan kebutuhan esensial dalam usaha menumbuhkembangkan UIKM, 95,28 persen menyatakan bahwa inovasi dan terciptanya peluang pasar sangat menentukan, 95,05 persen menyatakan bahwa promosi produk sangat menentukan, 94,83 persen menyatakan bahwa peningkatan mutu produk sangat menentukan, 94,60 persen menyatakan bahwa kondisi dan iklim sangat menentukan, 93,93 persen menyatakan bahwa hubungan kerjasama dengan lembaga keuangan bank sangat menentukan, 93,70 persen menyatakan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia pengusaha sangat menentukan, dan 93,25 persen menyatakan bahwa hubungan kerjasana dengan BUMN dan BUMD sangat menentukan dalam menumbuhkembangkan UIKM. 23 Selain kebutuhan esensial tersebut diatas, hal lain yang begitu penting dalam menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias adalah adanya peranan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga keuangan bank, BUMN, BUMD dan lain-lain seperti terlihat pada Tabel 4.4. dibawah ini. Tabel 4.4. Peranan Pemerintah Dan Swasta Dalam Menumbuhkembangkan UIKM Di Kabupaten Nias. No Peranan Bobot 1. Perguruan Tinggi 98,65 2. Pemerintah Kabupaten Nias 93,48 3. Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 93,48 4. Pemerintah Pusat 93,48 5. Lembaga Keuangan bank 91,23 6. BUMN, BUMD 90,33 7. Perusahaan swasta 90,11 8. Kadin, asosiasi, LSM, dll 86,96 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas, kita dapat melihat bahwa 98,65 persen menyatakan bahwa peranan perguruan tinggi dalam usaha menumbuhkembangkan UIKM adalah sangat menentukan, 93,48 persen menyatakan bahwa peranan Pemerintah Kabupaten Nias, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat sangat menentukan, 91,23 persen menyatakan bahwa peranan lembaga keuangan bank sangat menentukan, 90,33 persen menyatakan bahwa peranan BUMN dan BUMD sangat menentukan, 90,11 persen menyatakan bahwa peranan perusahaan swasta sangat menentukan dan 86,96 persen menyatakan bahwa peranan Kadin, asosiasi, LSM dan lain-lain sangat menentukan. Selain peranan tersebut diatas kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah juga sangat menentukan. Kebijakan-kebijakan dimaksud antara lain : kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, program yang efektif dan efisien, tanggungjawab aparat pemerintah, pemberian bantuan mesin dan peralatan, pemberian paket-paket kredit, 24 pemberian bantuan dana, memfasilitasi UIKM dengan perusahaan-perusahaan besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5. dibawah ini. Tabel 4.5. Kebijakan-Kebijakan Yang Dilakukan Pemerintah. No Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah Bobot 1. Pemberian bantuan dana 94,38 2. Pendidikan dan pelatihan kepada pengusaha 92,13 3. Pemberian bantuan mesin dan peralatan 91,68 4. Memfasilitasi UIKM dengan perusahaan-perusahaan besar 89,88 5. Pemberian paket-paket kredit 89,21 6. Pengembangan potensi sumber daya alam 88,76 7. Program-program yang efektif dan efisien 84,04 8. Tanggungjawab aparat pemerintah 83,59 9. Kemudahan-kemudahan dalam urusan birokrasi 82,47 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas, kita dapat melihat bahwa 94,38 persen menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pemberian bantuan dana kepada UIKM sangat diperlukan, 92,13 persen menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menyediakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada pengusaha sangat diperlukan, 91,68 persen menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pemberian bantuan mesin dan peralatan kepada UIKM sangat diperlukan, 89,88 persen menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi UIKM dengan perusahaan-perusahaan besar sangat diperlukan, 89,21 persen menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pemberian paket-paket kredit kepada UIKM sangat diperlukan, 88,76 menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam pengembangan potensi sumber daya alam sangat diperlukan, 84,04 persen menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam perencanaan program-program yang efektif dan efisien sangat diperlukan, 83,59 persen menyatakan bahwa tanggungjawab aparatur pemerintah sangat diperlukan dan 82,47 persen menyatakan bahwa kemudahan-kemudahan dalam birokrasi sangat diperlukan. 25 Untuk menjawab dan merealisasikan hal tersebut diatas dan untuk membantu program pemerintah, maka dibutuhkan sebuah lembaga sinergis yang mampu membantu UIKM untuk bertumbuh dan berkembang. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan oleh lembaga ini antara lain dapat dilihat pada Tabel 4.6. dibawah ini. Tabel 4.6. Bantuan Yang Dapat Diberikan Oleh Lembaga Sinergis Dalam Menumbuhkembangkan UIKM Di Kabupaten Nias. No Bantuan yang diberikan Bobot 1. Bantuan permodalan 94,60 2. Bantuan teknologi 94,38 3. Bantuan pemasaran produk 94,38 4. Bantuan pelatihan pemasaran 94,38 5. Bantuan pelatihan pengelolaan keuangan 94,15 6. Bantuan pelatihan manajemen 93,93 7. Bantuan menjadi penghubung dengan calon konsumen 93,25 8. Bantuan menjadi penghubung dengan calon mitra usaha 93,25 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas kita dapat melihat bahwa 94,60 persen menyatakan bahwa bantuan permodalan sangat diperlukan oleh UIKM, 94,38 persen menyatakan bahwa bantuan teknologi, bantuan pemasaran produk dan bantuan pelatihan pemasaran sangat diperlukan oleh UIKM, 94,15 persen menyatakan bahwa bantuan pelatihan pengelolaan keuangan sangat diperlukan oleh UIKM, 93,93 persen menyatakan bahwa bantuan pelatihan manajemen sangat diperlukan oleh UIKM, dan 93,25 persen menyatakan bahwa bantuan untuk dihubungkan dengan calon konsumen dan calon mitra usaha sangat diperlukan oleh UIKM. Untuk membantu UIKM bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Nias, bantuan-bantuan tersebut diatas mutlak diperlukan mengingat kondisi dan keadaan yang sedang dihadapi oleh UIKM saat ini. Apalagi setelah terjadinya bencana alam gempa bumi 28 Maret 2005, maka peran lembaga sinergis yang efektif dan efisien sangat diperlukan. Apabila hal ini tidak menjadi perhatian serius maka UIKM di 26 Kabupaten Nias bukan semakin maju tetapi malah akan semakin mengalami kemunduran yang pada akhirnya kehidupan perekonomian masyarakat akan semakin terpuruk. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian di lapangan menunjukkan bahwa 96,62 persen pengusaha UIKM menyatakan bahwa lembaga sinergis yang mampu mensinkronkan berbagai kepentingan UIKM dimaksud memang dibutuhkan dalam membantu UIKM bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Nias. Untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dalam membantu UIKM bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Nias, lembaga ini memiliki kegiatan-kegiatan yang diharapkan bisa dan mampu membantu UIKM. Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh lembaga ini dalam membantu UIKM bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Nias antara lain adalah seperti terlihat pada Tabel 4.7. dibawah ini. Tabel 4.7. Kegiatan Lembaga Sinergis Dalam Menumbukembangkan UIKM Di Kabupaten Nias No Kegiatan Bobot 1. Membangun jaringan secara nasional dan internasional 93,25 2. Pelatihan dan peningkatan kemampuan dan ketrampilan manajemen usaha 91,23 3. Membantu mencari dan membangun kerjasama dalam proses kreasi dan pengembangan usaha industri 91,01 4. Mengakomodasi kegiatan-kegiatan transfer teknologi 90,78 5. Melakukan promosi UIKM berbasis inovasi 90,78 6. Mendeteksi kemungkinan diversifikasi usaha dan produk 90,56 7. Melakukan penelitian dan pengembangan modernisasi usaha dan produk 90,56 8. Mencari dan membangun kemitraan usaha 90,56 9. Mengarahkan dan mendampingi pengusaha dalam mencari mitra usaha 90,56 10. Membangun dan mengembangkan peluang pasar dan produk baru 90,56 11. Mencari dan mendeteksi peluang usaha dan industri 90,33 12. Melakukan modernisasi dan diversifikasi produk 90,11 13. Menyediakan jasa-jasa logistik yang dibutuhkan 90,11 14. Expertis tekno-ekonomi proyek industri 90,11 15. Determinasi inovasi teknologi yang dapat diterima pasar 90,11 16. Membantu penyusunan dan implementasi rencana bisnis 89,88 17. Analisa konsistensi dan membangun keterpaduan usaha dengan pengusaha 89,88 18. Membantu pengusaha dalam memecahkan persoalan yang dihadapi 89,66 19. Temu usaha, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan 89,66 20. Membangun kerjasama intensif dan aktif dengan lembaga keuangan 89,43 21. Perkantoran dan jasa-jasa logistik satu atap 89,43 22. Analisa konsistensi dan keterpaduan produk pasar 89,21 23. Sebagai dampingan permanen dalam kongkretisasi ide produk inovasi 88,98 24. Penyediaan lahan sebagai tempat percobaan produk agroindustri 88,76 27 25. Penyadaran bahwa orientasi keuntungan semata-mata bukan bisnis yang menguntungkan dan berjangka panjang 88,76 26. Pelaksanaan studi kelayakan proyekbisnisusaha 88,08 27. Melakukan deteksi, seleksi dan promosi calon pengusaha 87,65 28. Membangun kerjasama yang aktif dengan pemerintah dan instansi terkait. 87,64 29. Pertumbuhan dan perkembangan UIKM berbasis sinergis keahlian dan ketrampilan antara pakar dan praktisi 87,64 30. Refleksi inovasi teknologi dan bisnis secara teratur dan permanen dengan perguruan tinggi dan Kadin 87,41 31. Penelitian dan pengembangan 86,96 32. Seminar, panel mengenai hal-hal baru dan spesifik untuk bisnis dan industri 86,29 33. Publikasi dan sirkulasi bisnis dan teknologi 85,16 34. Menciptakan hubungan dengan negara lain 84,71 35. Mengeksploitasi dan mendayagunakan sumber-sumber teknologi dan ekonomi lokal 84,04 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas, terlihat bahwa kegiatan - kegiatan lembaga ini memang sangat menentukan dan sangat diperlukan dalam usaha menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias. Dari hasil penelitian yang dilakukan seperti yang terlihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa 84 persen lebih menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan lembaga ini sangat diperlukan. Dilihat dari segi pengguna, maka lembaga ini ditujukan untuk calon pengusaha, pengusaha yang sedang dalam pertumbuhan tetapi terkendala, pengusaha yang sedang dalam pertumbuhan dan bahkan pengusaha yang sudah maju seperti dapat dilihat pada Tabel 4.8. dibawah ini. Tabel 4.8. Pengguna Lembaga. No Pengguna Bobot 1. Pengusaha yang sedang bertumbuh tetapi terkendala 92,80 2. Pengusaha yang sedang dalam pertumbuhan 92,80 3. Calon pengusaha 89,43 4. Pengusaha yang sudah maju 88,53 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa 92,80 persen menyatakan bahwa lembaga ini diperlukan oleh pengusaha yang sedang bertumbuh baik yang terkendala dengan berbagai persoalan maupun yang tidak memiliki kendala, 89,43 persen menyatakan 28 bahwa lembaga ini diperlukan oleh calon pengusaha dan 88,53 persen menyatakan bahwa lembaga ini bahkan diperlukan oleh pengusaha yang sudah maju. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan lembaga sinergis yang efektif dan efisien sangat membantu calon pengusaha untuk memulai usahanya dan pengusaha dalam mengembangkan usahanya lebih baik. Dalam melaksanakan misinya, lembaga ini tidak mungkin bekerja tanpa adanya dukungan yang diperoleh dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang diharapkan oleh lembaga ini adalah antara lain seperti terlihat pada Tabel 4.9. dibawah ini. Tabel 4.9. Dukungan Yang Diharapkan Lembaga. No Dukungan yang diharapkan Bobot 1. Dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten Nias 94,15 2. Dukungan dana dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 94,15 3. Dukungan dana dari Pemerintah Pusat melalui departemen terkait dengan UIKM 94,15 4. Dukungan dana dari para perantau asal Niaskonglomerat nasional. 90,33 5. Dukungan dana dari sumber lain yang sah 88,08 6. Dukungan dana dari kegiatan, penelitian, konsultasi, kreasi dan animasi 87,64 7. Dukungan politis 86,96 8. Dukungan fasilitas perkantoran 86,96 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas, 94,15 persen menyatakan bahwa dukungan dana dari pemerintah baik Pemerintah Kabupaten Nias, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara maupun pemerintah pusat melalui departemen yang terkait dengan UIKM sangat menentukan, 90,33 persen menyatakan bahwa dukungan dana dari para perantau asal Niaskonglomerat nasional sangat menentukan, 80,08 persen menyatakan bahwa dukungan dana dari sumber lain yang sah sangat menentukan, 87,64 persen menyatakan bahwa dukungan dana dari kegiatan, penelitian, konsultasi, kreasi dan animasi sangat 29 menentukan, dan 86,96 persen menyatakan bahwa dukungan politis dan fasilitas perkantoran sangat menentukan. Ini menunjukkan bahwa lembaga ini tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan konkrit dari berbagai pihak terkait. Dalam melaksanakan tugasnya lembaga ini sudah pasti akan mengalami kendala-kendala, baik kendala internal maupun eksternal. Kemungkinan kendala yang akan dihadapi itu adalah seperti dapat terlihat pada Tabel 4.10. dibawah ini Tabel 4.10. Beberapa Kemungkinan Kendala Yang Dihadapi Lembaga. No Kemungkinan kendala Bobot 1. Pendanaan 92,80 2 Infrasruktur 92,58 3. Sumber Daya Manusia 90,11 4. Informasi teknologi 88,76 5. Krisis ekonomi 82,24 6. Kondisi politik daerah 80,44 7. Perolehan lahan 77,75 Sumber : Hasil penelitian diolah. Dari tabel tersebut diatas, 92,58 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala pertama yang dihadapi oleh lembaga ini adalah masalah pendanaan, 92,58 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala kedua yang dihadapi lembaga adalah ketiadaan atau keterbatasan infrastruktur yang tersedia, 90,11 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala ketiga yang dihadapi lembaga adalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia, 88,76 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala keempat yang dihadapi lembaga adalah keterbatasan informasi teknologi, 82,24 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala kelima yang dihadapi lembaga adalah krisis ekonomi, 80,44 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala keenam yang dihadapi lembaga adalah kondisi politik di daerah yang tidak kondusif, dan 77,75 persen menyatakan bahwa kemungkinan kendala ketujuh yang dihadapi adalah perolehan lahan. 30 Namun demikian terlepas dari berbagai kemungkinan kendala yang akan dihadapi, dengan potensi yang dimiliki dan dukungan dari semua pihak lembaga sinergis ini akan mampu memainkan peranannya dalam membantu UIKM bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Nias.

8. LIB Tano Niha : Sebuah Model Pengembangan Kelembagaan UIKM